Anda di halaman 1dari 8

SISTEM PERTANAMAN

TUMPANGSARI JAGUNG
Kelompok 8 :

1. Rahayu Sinta Dewi (20200210163)


2. Mustafa Krisnanto (20200210173)
3. Muh Wahyu Nur Hanafi (20200210188)
4. Rizqi Mahdafikia (20200210190)
5. Dwi Septi Nur Amaliah (20200210192)
KASUS
Pak sarmini seorang petani jagung diseyegan, memiliki lahan pekarangan seluas 50
m. .Beliau mendapatkan benih jagung dari pertanian pertiwi dengan varietas jagung
manis. Jarak tanam yang digunakan 60 cm dengan sistem tumpangsari jagung dan
singkong. Pemeliharaan tanaman jagung yang dilakukan pak sarmini dengan
peupukan menggunakan NPK, akan tetapi pada pertanaman jagung seringkali
terserang penyakit busuk batang dan hawar sehingga menyebabkan hasil panen
kurang maksimal. Sudah dilakukan pengendalian penyakit dengan menggunakan
pestisida. akan tetapi tanaman jagung sebagian masih terserang penyakit busuk
batang dan hawar. Apa yang harus dilakukan pak sarmini agar produktivitas
tanaman jagung maksimal.
IDENTIFIKASI MASALAH

Tanaman jagung terserang penyakit busuk batang dan hawar sehingga


menyebabkan produktivitas jagung kurang maksimal
ANALISIS KASUS

Tanaman jagung terserang penyakit busuk batang dan hawar sehingga produktivitas nya
menurun. Pada kasus ini, pak sarmini melakukan pencegahan penyakit dengan
menggunakan Dithane M-45 dengan konsentrasi 2 g/l air. Penggunaan pestisida yang
berlebihan dapat merusak lingkungan budidaya. Pemberian pupuk hayati sebelum
penanaman akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung. Pengaturan pengairan juga
mempengaruhi pertumbuhan penyakit busuk batang dan hawar ini. Pak sarmini juga tidak
menerapkan system rotasi tanam sehingga menyebabkan penyakit pada pertanaman
sebelumnya juga menyerang tanaman jagung pertanaman berikutnya.
TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Jagung

Botani Tanaman Singkong

Tumpang Sari
PENYELESAIAN MASALAH

01. Pemberian MIG-6PLUS pada pratanam (3 hari sebelum tanam)

02. Pengairan dan Penyiraman

03. Waktu Penyemprotan

04. Rotasi Tanam


KESIMPULAN
• Tanaman jagung Pak Sarmini terserang penyakit busuk batang dan hawar sehingga
produktivitas nya menurun.
• Pemberian pupuk hayati MiG-6PLUS pada permukaan lahan dengan cara di
semprot/disiramkan secara merata, dosis yang dibutuhkan adalah 2 liter per hektar
untuk menjamin kesediaan hara yang cukup
• Melakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab. Pengairan
berikutnya diberikan secukupnya dengan tujuan menjaga agar tanaman tidak layu.
• Pelaksanaan penyemprotan hendaknya memperlihatkan kelestarian musuh alami
dan tingkat populasi hama yang menyerang, sehingga perlakuan ini akan lebih
efisien.
• Melakukan rotasi tanaman agar unsur hara stabil.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai