Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah, tanaman, dan ekosistem merupakan unsur – unsur penting yang akan
terkait satu sama lain, dalam pengelolaan dan budidaya pertanian. Pemahaman
terkait ketiga unsur tersebut menjadi penting, baik untuk konsep pemahaman
masing-masing unsur, maupun keterkaitannya dalam satu sistem pengelolaan.
Secara umum fungsi tanah adalah sebagai media tumbuh, yang menunjang
keberlangsungan kehidupan tanaman, sebagai unsur yang dibudidayakan.
Sedangkan ekosistem sendiri lebih terkait dengan fungsi dukungan selama proses
pertumbuhan, disamping unsur-unsur penting dalam tanah, yang juga mendukung
proses tumbuh berkembangnya tanaman.
Agroekosistem merupakan suatu kondisi yang didalamnya terdapat kegiatan
interaksi antara komunitas tanaman, komunitas hewan dan lingkungannya serta
merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil
pertanian. Tingkat keanekaragaman hayati dalam agroekosistem bergantung pada
4 ciri utama yaitu: (1) keragaman tanaman di dalam dan sekitar agroekosistem; (2)
keragaman tanaman yang sifatnya permanen di dalam agroekosistem; (3)
kekuatan atau keutuhan manajemen; (4) perluasan agroekosistem terisolasi dari
tanaman alami.
Ekosistem adalah suatu unit fungsional yang tersusun dari komponen-
komponen biotik dan nonbiotik yang saling mempengaruhi dan melibatkan
berbagai sistem dalam aliran energi dan siklus materi. Aliran energi berlangsung
dalam bentuk rantai dan jejaring makanan. Sumber energi berasal dari matahari.
Energi fisik matahari ditangkap tumbuh-tumbuhan hijau melalui proses
fotosintesa diubah menjadi energi biokimia, dan disimpan dalam ikatan kimia zat
organik tanaman. Tanaman menjadi sumber energi bagi herbivora. Herbivora
menjadi sumber energi karnivora. Selanjutnya tanaman, herbivora, dan karnivora
mati menjadi sumber energi organime pengurai atau detritivora. Siklus materi
terjadi melalui proses penguraian oleh makro dan mikroorganisme.
Bila ada satu atau dua jenis organisme mengalami kepunahan tidak akan ada
alternatif jalur yang dapat dilalui oleh zat dan energi, sehingga bila ada perubahan
lingkungan maka akan ada yang mengalami kepunahan atau bahkan ada
pertumbuhan populasi (booming) yang tidak seimbang. Keseimbangan lingkungan
akan stabil dan akan tetap terjaga apabila jumlah individu produsen lebih besar
daripada jumlah konsumen I, demikian juga jumlah konsumen I harus lebih besar
dari jumlah konsumen II, dan seterusnya jumlah konsumen II harus lebih besar
dari jumlah konsumen III. Apabila faktor biotik dan abiotik mengalami perubahan
maka keseimbangan lingkungan menjadi terganggu, misalnya akibat
penggundulan hutan, bencana alam dan perburuan liar. Ekosistem ada dua macam
yaitu ekosistem alami (natural ecosystem) seperti di hutan tropis dan ekosistem
buatan manusia (man made ecosystem). Ekosistem pertanian merupakan
ekosistem buatan manusia dan berbeda dengan ekosistem alami (natural
ecosystem).
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui interaksi antara tanah, tanaman dan ekosistem.
2. Untuk mengetahui pengaruh tanah dan tanaman bagi ekosistem.
3. Untuk mengetahui hubungan tanah, tanaman dan ekosistem.
Ayu Nabila, E. A., Pengelolaan Lingkungan Hidup Adalah Makalah Kasus Lingkungan
Hidup hendri gunawan BBM, H., Rio BAB, R., & Bab, P. (n.d.). Etika dalam
Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pengaruhnya terhadap Keseimbangan Ekologi
Related papers.

Anda mungkin juga menyukai