KEWIRAUSAHAAN 1
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
Cecep, SE.,MM.
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................1
BAB 3 PENUTUP.........................................................................................................16
A. Kesimpulan ....................................................................................... 16
B. Saran.................................................................................................. 16
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan bisnis merupakan langkah awal dalam menjalankan bisnis,
biasanya terdiri dari apa yang kita lakukan, kapan, dan bagaimana cara lebih
jelas mengenai tipe bisnis yang akan dirintis, siapa saja yang akan menjadi
pelanggan dan produk atau jasa apa yang akan ditawarkan. Rencana bisnis
dikembangkan dengan fokus kepada pemegang kepentingan. Rencana
bisnis yang lengkap biasanya termasuk suatu penaksiran lingkungan bisnis,
rencana manajemen, rencana pemasaran, dan rencana keuangan. Penaksiran
lingkungan bisnis meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan industri, dan
lingkungan global. Rencana manajemen termasuk di dalamnya rencana
operasional menitikberatkan pada usulan struktur organisasi produksi, dan
sumber daya manusia dalam perusahaan. Perencanaan pemasaran meliputi
lima langkah yaitu : target pasar, karakteristik pasar, penentuan harga,
distribusi, dan promosi. Selanjutnya rencana keuangan terdiri dari dua yaitu
kelayakan bisnis dan pendanaan bisnis. Jenis usaha kecil tidak perlu
membuat rencana bisnis yang rumit untuk memulai usahanya. Sering kali
rencana bisnis dibuat bentuk catatan saat melakukan diskusi atau tanya
jawab. Sering kali juga orang memulai bisnis tanpa rencana sama sekali,
sehingga ide-ide menjadi kabur dan mereka tidak tahu apa yang selanjutnya
harus mereka lakukan. Dengan menulis sebuah rencana, meskipun itu
berupa catatan-catatan kecil, kita akan mendapatkan gambaran yang lebih
jelas mengenai jenis bisnis yang diinginkan, serta bagaimana bisnis harus
dikembangkan sejalan dengan perkembangan zaman. Beberapa hal yang
dapat dipikirkan saat menulis rencana bisnis, yaitu :
1. Jenis usaha apa yang akan dirintis
2. Tujuan apa dari bisnis yang akan dirintis
3. Bagaimana bisnis akan menghasilkan uang
4. Siapa yang akan menjadi pelanggan
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat usaha baru?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi dalam membuat usaha baru?
3. Macam-macam bentuk perusahaan?
4. Apa hambatan-hambatan yang dihadapi ketika membuat usaha baru?
5. Apa alasan memulai usaha baru?
6. Bentuk atau jenis-jenis bentuk usaha?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahu cara-cara dalam membuat usaha baru
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi dalam membuat
usaha baru
3. Untuk mengetahui alasan memulai usaha baru
4. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam membuat
usaha baru
5. Untuk mengetahui bentuk atau jenis-jenis bentuk usaha
2
BAB 2
PEMBAHASAN
a. WHAT
Apa model bisnis yang ingin kita kerjakan? Sebelum kita
menjalankan atau mengembangkan sebuah bisnis tentunya kita
harus mengenal bisnis itu secara general. Dengan mengenal
sebuah bidang bisnis kita bisa menjalankan dan
mengembangkan bisnis tersebut dengan baik.
b. WHEN
Menentukan waktu operasional bisnis juga termasuk hal yang
penting untuk dipersiapkan. Apakah bisnis kita akan buka 8 jam
sehari selama satu minggu penuh, atau buka 24 jam selama
seminggu penuh. Pertimbangkan juga untuk memperhitungkan
segala persiapan usaha dan juga pengembangan usaha itu ke
depannya.
c. WHERE
Menentukan lokasi bisnis yang tepat sering kali menjadi hal
yang sulit bagi seorang pebisnis. Pastikan lokasi bisnis sesuai
dengan target market bisnis kita, misalnya daerah perkantoran,
kampus, perumahan, dan lain-lain.
3
d. WHO
Menentukan dan memahami target market untuk bisnis yang
akan dijalankan. Kita juga perlu mempelajari karakter orang-
orang yang menjadi target market bisnis kita agar kita dapat
mempersiapkan cara pemasaran yang tepat pada mereka.
Tentukan orang-orang yang akan terlibat dalam menjalankan
bisnis. Mulai dari karyawan, partner bisnis, dan orang lain yang
dapat membantu dalam menjalankan bisnis tersebut. Tentukan
tugas dari masing-masing orang yang akan terlibat dalam bisnis
sesuai dengan kemampuan dan bidangnya masing-masing.
e. WHY
Pikirkan kembali apa alasan kita dalam memilih sebuah bisnis
untuk dijalankan. Apakah kita memilih menjalankan sebuah
bisnis karena sesuai dengan hobi, minat, kreatifitas yang sedang
ditekuni, terinspirasi dari bisnis orang lain yang sukses, atau
hanya ingin mengisi waktu luang saja?
f. HOW
Pastikan bahwa kita memiliki strategi dan rencana dalam
menjalankan bisnis. Akan lebih baik bila kita mengetahui modal
yang dibutuhkan, kualitas dan kuantitas produk yang akan kita
jual.
4
Organisasi usahanya organisasi sederhana, garis, fungsional,
atau bentuk lainnya jaminan usaha yang mungkin diperoleh
lingkungan usaha, baik mikro maupun makro
2. Membeli perusahaan orang lain (buying), yaitu dengan
membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis dan
diorganisir oleh orang lain dengan nama dan organisasi yang
sudah ada. Pertimbangan buying anilisis kemampuan,
keterampilan, dan minat buat daftar calon (usaha yang akan
dibeli) potensial dan periksa dan teliti calon-calon usaha
yang akan dibeli evaluasi keuangan, apakah dana cukup
untuk membeli usaha tersebut pastikan peralihan
kepemilikan dengan benar dan sah.
3. Kerja sama manajemen (franchising), yaitu kerja sama
antara wirausaha dengan preusan besar dalam mengadakan
persetujuan jual – beli hak monopoli untuk
menyelenggarakan usaha (waralaba). Suatu sistem distribusi
di mana pemilik bisnis yang semi mandiri membayar iuran
dan royalti kepada perusahaan induk untuk menjual produk
atau jasa dengan menggunakan format bisnisnya.
5
Kelebihan Kelemahan
- Belum dikenal
- Gagasan murni - Inefisiensi
Starting - Bebas - Penuh
beroperasi ketidakpastian
- Fleksibel dan - Kurang daya
mudah diatur saing
- Lokasi sudah - Persh yang ada
cocok biasanya lemah
- Karyawan dan - Peralatan tidak
Buying pemasok sudah efisien
berpengalaman - Sulit inovasi
- Sudah siap
operasi
- Penggunaan - Tidak mandiri
nama dan merk - Lebih
terkenal menguntungkan
Franchising
- Siap manajemen franchisor
dan - Terdominasi
- Siap operasi
6
c. Kebebasan dan fleksibilitas
d. Lebih mudah memperoleh kredit
e. Sifat kerahasiaan
Kelebihan Firma :
Kelemahan Firma :
7
c. Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus
ditanggung bersama oleh anggota yang lain.
3. Perseroan Komanditer (CV)
Kelebihan CV :
Kelemahan CV :
8
badan hukum karena memiliki kekayaan sendiri yang terpisah dari
kekayaan pribadi masing-masing pemegang saham.
9
belakangnya. Contoh : PT (Persero) PK Blabak, PT (Persero) Pupuk
Kujang, PT (Persero) Aneka Gas dan lain-lain.
6. Perusahaan Negara Umum (Perum)
Seperti perusahaan lain pada umumnya. Perum bertujuan mencari
keuntungan, tetapi tidak mengabaikan kesejahteraan masyarakat.
Struktur organisasinya juga tidak berbeda dengan struktur organisasi
yang dianut oleh perusahaan-perusahaan pada umumnya. Contoh Perum
antara lain : Perusahaan Umum Listrik Negara, Perusahaan Umum
Telekomunikasi dan sebagainya.
7. Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)
Contoh Perjan di Indonesia adalah Perusahaan Jawatan Kereta Api
(PJKA) yang mempunyai daerah operasi di Jawa dan Sumatera.
Kegiatan yang dilakukan terutama ditujukan untuk kesejahteraan umum
(public service) dengan memperhatikan segala segi efisiensinya.
Berbeda dengan Perum yang semua kekayaannya dipisahkan dari
kekayaan Negara, maka Perjan dapat memiliki fasilitas-fasilitas Negara
sebab merupakan bagian dari Departemen/Direktorat Jendral.
8. Koperasi
Berdasarkan undang-undang Pokok Perkoperasian Nomor 12 tahun
1967 (disahkan tanggal 18 Desember 1967). Koperasi Indonesia
diartikan sebagai : Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,
beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum. Koperasi yang
merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan
atas asas kekeluargaan dan kegotong-royongan. Agar tujuan koperasi
dapat tercapai, anggota-anggota yang menjalankannya harus aktif
memajukan usaha koperasi dan rajin menghadiri rapat kerja untuk
memecahkan persoalan secara bersama-sama, makin besarnya usaha
koperasi dapat menimbulkan persoalan-persoalan yang lebih besar.
9. Yayasan
Yayasan merupakan sebuah badan hukum dengan kekayaan yang
dipisahkan. Tujuan pendiriannya bukanlah untuk mencari keuntungan,
melainkan lebih menitik-beratkan pada usaha-usaha sosial. Misalnya:
10
Yayasan Panti Asuhan, Yatim Piatu, Yayasan Pemberi Beasiswa
(supersemar) dan sebagainya. Jadi yayasan ini dibentuk sebagai badan
hukum yang sesuai untuk berbagai macam kegiatan yang akan
dijalankan di luar kondisi persaingan usaha.
1. Ketika sebuah produk atau jasa sudah ada di pasaran tetapi tidak
atau belumdapat memenuhi kebutuhan, keinginan, atau selera
konsumen. Hal ini dapat terjadi karena Kualitasnya rendah,
Produknya tidak user friendly atau tidak ramah pemakai,
Harganya terlalu mahal atau tidak rasional, Produk tidak sesuai
dengan keyakinan/kepercayaan pemakainya, Produk dinilai
ketinggalan zaman, tidak sesuai dengan mode atau trend,
Konsumen merasa kesulitan memperoleh produk tersebut, Tidak
memiliki fitur yang membuat konsumen terkesan.
2. Adanya kenyataan atau kondisi ketika konsumen membutuhkan
sebuahproduk yang dapat mengatasi persoalan yang mereka
hadapi namun tidak abadi pasaran. Misalnya sebuah produk
yang dapat mempercepat proses pengeringan kaca atau lantai
atau mobil, cairan yang dapat dengan cepat memberikan porselin
atau keramik yang sudah telanjur kotor dan sulit di bersihkan
dengan cara biasa.
3. Ketika ada sebuah inovasi (temuan baru) barang atau jasa yang
sebelumnya tidak diketahui oleh konsumen. Misalnya upaya
menciptakan sebuah “atap” yang dapat melindungi pengendara
11
sepeda motor dari panas dan hujan. Sebuah alat berupa payung
yang dapat melindungi jemuran dari terpaan hujan dengan
segera.
12
menanggapi atau menciptakan suatu kebutuhan di pasar.Sudah barang tentu
hal ini didasari dengan pengamatan lingkungan yang cermat.
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
13
6. Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun
penghambat jalannya perusahaan. Lingkungan yang dapat
mempengaruhi jalannya usaha/perusahaan adalah lingkungan
mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro adalah
lingkungan yang ada kaitan langsung dengan operasional
perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham,
majikan, manajer, direksi, distributor, pelanggan/konsumen, dan
lainnya. Lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan
yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara
keseluruhan, meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan
teknologi, lingkungan sosial, lingkungan sosiopolitik, lingkungan
demografi dan gaya hidup.
14
7. Mengikuti mental model
15
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Memulai usaha baru adalah langkah yang menuntut kesiapan,
keberanian, dan perencanaan matang. Penting untuk memiliki visi jelas,
riset pasar yang baik, serta rencana bisnis penting untuk terus belajar dan
beradaptasi dengan perubahan pasar serta mendengarkan umpan balik
pelanggan. Dengan kerja keras, ketekunan dan kreativitas, kesuksesan
dalam usaha baru dapat dicapai. Untuk memulai usaha kita harus
mengetahui 5W+1H yaitu apa, mengapa, di mana, siapa, kapan dan
bagaimana usaha kita akan dijalankan. Sehingga kita dapat mengerti dan
mempersiapkan apa saja yang diperlukan untuk memulai usaha. Setelah itu,
kita dapat melaksanakan tahap-tahap yang akan dijalankan untuk memulai
usaha baru. Adapun bentuk – bentuk perusahaan yang dapat dipilih untuk
memulai usaha yaitu Usaha Perseorangan, Firma, Perseroan Komanditer
(CV), Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Terbatas Negara (Persero),
Perusahaan Negara Umum (Perum), Perusahaan Negara Jawatan (Perjan),
Koperasi dan Yayasan. Dengan mengetahui bentuk – bentuk perusahaan
tersebut kita dapat memilih salah satu bentuk perusahaan tersebut dengan
memperhatikan kelebihan dan kekurangan dari setiap bentuk perusahaan
tersebut dan dengan memperhatikan tingkat biaya yang diperlukan. Dengan
begitu diharapkan calon usahawan dengan mudah memulai usaha yang tepat
untuk calon usahawan tersebut, sehingga diharapkan muncul usahawan –
usahawan baru yang akan menjadi tonggak perekonomian dengan
memajukan dan meningkatkan pendapatan Indonesia.
B. Saran
Jadi untuk memulai sebuah usaha kita perlu pantau dan evaluasi terus-
menerus, pelajari dari pengalaman, dan siap untuk membuat perubahan
strategi. Dan manfaatkan teknologi dalam operasional bisnis, pemasaran,
dan analisis data. Ini dapat meningkatkan efisiensi dan memberikan
keunggulan kompetitif.
16
DAFTAR PUSTAKA
Pranama, A. P., Ardiansyah, Y., Admaja, Y. W., S, E., Nisa A, E. C., Surya , D. T.,
& Azizah, N. N. (2013). Merintis Usaha Baru.
University, M. ((2021)). Hambatan dan Tips Dalam Memulai Bisnis Sejak Dini.
17