Anda di halaman 1dari 4

Nama : Gabriel Butar-Butar

Nim : 19.01.1759

Tingkat/Jurusan : II-A/Teologi

Mata Kuliah : Islamologi

Dosen Pengampu : Dr. Erick Johson Barus

Lembar Jawaban Ujian Tengah Semester (UTS)

1. Jelaskan faktor2 penyebab lahirnya aliran2 dalam Islam dan sebutkan nama2
pengganti Nabi dan tahun2 kekuasaannya secara tepat?
Pembahasan:Faktor-faktor penyebab lahirnya aliran aliran dalam Islam yaitu: adanya
dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internalnya yaitu seperti
Alquran menyinggung golongan-golongan dan agama-agama yang ada pada masa nabi
Muhammad SAW yang mempunyai kepercayaan-kepercayaan tidak benar seperti:
golongan yang mengingkari agama dan adanya Tuhan, golongan-golongan syirik,
golongan-golongan yang tidak percaya akan ke utusan nabi-nabi, golongan yang
menyatakan bahwa semua yang terjadi di dunia ini adalah dari perbuatan Tuhan
semuanya dengan tidak ada campur tangan manusia. Faktor eksternal yaitu banyak
diantara pemeluk Islam yang mula-mula beragama Yahudi, golongan Islam yang dahulu
terutama golongan mu'tazilah memusatkan perhatiannya yang terpenting adalah untuk
dakwah Islam dan bantahan alasan orang-orang yang memusuhi Islam.
Ketika nabi wafat 632. Muncul siapa pengganti nya yaitu: Abu Bakar (632-634 M)
sahabat dekat nabi, Umar (634-644), Usman (644-655) dibunuh saat sholat subuh, Ali
(655-661) keluarga nabi. Ketika Nabi Muhammad SAW mulai menyiarkan ajaran Islam
di Makkah, kota ini memiliki sistem kemasyarakatan yang terletak di bawah pimpinan
suku bangsa Quraisy. Sistem pemerintahan kala itu dijalankan melalui majelis yang
anggotanya terdiri atas kepala-kepala suku yang dipilih menurut kekayaan dan pengaruh
mereka dalam masyarakat. Tetapi, pada saat Nabi SAW diangkat sebagai pemimpin,
beliau mendapat perlawanan dari kelompok-kelompok pedagang yang mempunyai
solidaritas kuat demi menjaga kepentingan bisnisnya. Akhirnya, Nabi SAW bersama para
pengikutnya terpaksa meninggalkan Makkah dan pergi (hijrah) ke Yatsrib (sekarang
bernama Madinah) pada tahun 622 M. Ketika masih di Makkah, Nabi SAW hanya
menjadi pemimpin agama. Setelah hijrah ke Madinah, beliau memegang fungsi ganda,
yaitu sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan. Di sinilah awal mula terbentuk
sistem pemerintahan Islam pertama, yakni dengan berdirinya negara Islam Madinah.
Ketika Nabi SAW wafat pada 632 M, daerah kekuasaan Madinah tak sebatas pada kota
itu saja, tetapi meliputi seluruh Semenanjung Arabia.
Awal kemunculan aliran dalam Islam terjadi pada saat khilafah Islamiyah
mengalami suksesi kepemimpinan dari Usman bin Affan ke Ali bin Abi Thalib. Masa
pemerintahan Ali merupakan era kekacauan dan awal perpecahan di kalangan umat
Islam. Namun, bibit-bibit perpecahan itu mulai muncul pada akhir kekuasaan Usman. Di
masa pemerintahan khalifah keempat ini, perang secara fisik beberapa kali terjadi antara
pasukan Ali bin Abi Thalib melawan para penentangnya. Peristiwa-peristiwa ini telah
menyebabkan terkoyaknya persatuan dan kesatuan umat. Sejarah mencatat, paling tidak,
dua perang besar pada masa ini, yaitu Perang Jamal (Perang Unta) yang terjadi antara Ali
dan Aisyah yang dibantu Zubair bin Awwam dan Talhah bin Ubaidillah serta Perang
Siffin yang berlangsung antara pasukan Ali melawan tentara Muawiyah bin Abu Sufyan.
Faktor penyulut Perang Jamal ini disebabkan oleh yang Ali tidak mau menghukum para
pembunuh Usman. Ali sebenarnya ingin sekali menghindari perang dan menyelesaikan
perkara itu secara damai. Namun, ajakan tersebut ditolak oleh Aisyah, Zubair, dan
Talhah. Zubair dan Talhah terbunuh ketika hendak melarikan diri, sedangkan Aisyah
ditawan dan dikirim kembali ke Madinah. Bersamaan dengan itu, kebijakan-kebijakan
yang dikeluarkan Ali semasa memerintah juga mengakibatkan timbulnya perlawanan dari
gubernur di Damaskus, Muawiyah bin Abu Sufyan, yang didukung oleh sejumlah bekas
pejabat tinggi--di masa pemerintahan Khalifah Usman yang merasa kehilangan
kedudukan dan kejayaan Jelaskan arti Qadariyah dan Jabariyah.
2. Jelaskan arti Khawarij, Murji'ah dan tuliskan inti-inti pokok ajarannya masing-
masing?
Pembahasan: Khawarij secara bahasa diambil dari bahasa arab khawaarij, secara harfiah
berarti mereka yang keluar. Istilah Khawarij adalah istilah umum yang mencakup
sejumlah aliran dalam Islam yang pada awalnya mengakui kekuasaan Khalifah Ali bin
Abi Thalib lalu menolaknya karena kekecewaan mereka terhadap sikapnya yang telah
menerima tawaran tahkim(artibrase) dalam perang siffin (37H/657M). Pertama kali
muncul pada pertengahan abad ke-7, berpusat didaerah yang kini terletak dibagian
Negara Irak bagian Selatan.
Ini adalah aliran kalam tertua dalam Islam. Aliran ini munculditengah-tengah
kemelut politik yang terjadi di kalangan muslimin pada masa kahalifah Ali bin Abi
Thalib. Mereka ini, kelompok al quraa dan al huffazh,semula adalah pendukung dan
pengikut khalifah. Karena tidak setuju terhadap kebijakan arbitrase atau tahkim yang
diambil oleh pihak khalifah Ali bin Mu’awiyah,mereka menyatakan keluar dari barisan
khalifah dan membuat kelompok sendiri.Dari kasus inilah asal nama Khawarij diberikan
kepada mereka,dalam arti “keluar” dari barisan Khalifah Ali.
Dengan demikian khawarij berarti orang-orang yang keluar. Disebut keluar
karena mereka tidak setuju terhadap keputusan Ali yang melakukan arbitrase atau
perdamaian pada perang shiffin dengan kelompok muawiyah atau kelompok Usman yang
mana kekuatan perang Ali lebih kuat makanya kelompok ini keluar dari kelompok Ali.
kelompok ini juga kadang menyebut dirinya Syurah yang berarti golongan yang
mengorbankan dirinya untuk Allah.
Ajaran-ajaran dari khawarij yaitu khalifah dipilih tidak harus orang Arab, ia harus orang
yang adil, ajaran Amar ma'ruf nabi munkar (lakukan yg baik dan hindari kejahatan), ada
hari Wa'ad artinya kiamat (surga-neraka), di dalam ajaran ini pun orang yang berbuat
dosa dibunuh.
Sedangkan pengertian Kata Murji’ah berasal dari bahasa Arab arja’a, yarji’u,
yang berarti menunda atau menangguhkan, atau juga memberi pengharapan. Aliran ini
muncul pada abad 1 H, pembawa paham Murji’ah adalah Gailan Ad Damsiqy. Aliran ini
disebut Murji’ah karena dalam prinsipnya mereka menunda penyelesaian persoalan
konflik politik antara Khalifah Ali bin Abi Thalib ra, Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan
Khawarij ke hari perhitungan di akhirat nanti. Seperti kaum Khawarij, golongan Murji’ah
juga muncul di tengah-tengah kemelut politik yang melanda umat ketika itu. Semula
kelompok ini tidak mau terlibat dalam persoalan politik yang tengah melanda. Karena itu
mereka tidak ingin mengeluarkan pendapat tentang siapa yang benar dan siapa yang
dianggap kafir diantara ketiga golongan yang tengah bertikai tersebut. Faham kaum
Murji’ah menyatakan bahwa orang yang berdosa besar tetap mukmin selama masih
beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Adapun dosa besar orang tersebut ditunda
penyelesaiannya di akhirat. Maksudnya, kelak di akhirat baru ditentukan hukuman
baginya.
Dengan sikap yang demikian,mereka disebut dengan nama Murji’ah. Aliran
Murji’ah mengacu kepada segolongan sahabat Nabi SAW, antara lain Abdullah bin
Umar, Sa’ad bin Abi Waqqas, dan Imran bin Husin yang tidak mau melibatkan diri dalam
pertentangan politik antara Khalifah Usman bin Affan ra dan Khalifah Ali bin Abi
Thalib ra. Tokoh-tokoh aliran Murji’ah :Abu Hasan Ash Shalihi, Yunus bin An Namiri,
Ubaid Al Muktaib, Ghailan Ad Dimasyq, Bisyar Al Marisi, Muhammad bin Karram.
Bermula dari diskusi tentang pelaku dosa besar, yang dihubungkan dengan masalah
kufur, golongan Murji’ah pun akhirnya terlibat dalam diskusi tentang Iman,yaitu disekitar
definisi dan unsur iman itu sendiri. Menurut Murji’ah, iman semata-mata al-tahdiq
(pembenaran melalui hati); amal bukan termasuk unsur dari iman. Dosa besar, karenanya
tidak membuat seseorang menjadi kafir, melainkan tetap sebagai mukmin. Selagi
seseorang itu tetap mukmin, ia tidak kekal didalam neraka dan lambat atau cepat akan
masuk surga.
berasal dari kata arja'a artinya menunda, menangguhkan dan mengakhirkan. Yang
ditunda yaitu persoalan politik dan teologi diserahkan kepada Allah. Politik soal yang
membunuh Utsman atau mereka katakan menunda hukuman terhadap Ali yang dituduh
terlibat membunuh Usman), dan teologi soal dosa besar membunuh dan kafir
mengkafirkan itu semua ditunda dan diserahkan kepada Allah, karena menurut aliran ini
yang berhak menentukan hukuman ialah Allah sendiri.
Secara umum, ajaran-ajaran pokok golongan ini adalah kaum muslimin yang
berbuat dosa besar adalah kafir. Kemudian, kaum muslimin yang terlibat dalam perang
Jamal, yakni perang antara Aisyah Talhah dan Jubair melawan Khalifah Ali bin Abi
Thalib dihukumi kafir. Kaum khawarij memutuskan untuk membunuh mereka berempat
tetapi hanya berhasil membunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib. Menurut mereka khalifah
harus dipilih rakyat serta tidak harus dari keturunan Nabi Muhammad SAW dan tidak
mesti keturunan Quraish. Jadi, seorang muslim dari golongan manapun bias menjadi
Khalifah asalkan mampu memimpin dengan benar.
Ajaran-ajaran Murji'ah adalah yang utama adalah Iman bukan Amal, dalah
sahadat ma'rifat kepada Allah dan nabi orang berdosa besar masih mukmin atau
(beriman) hanya Allah yang tahu, juga soal tuduhan kafir diserahkan kepada Allah, posisi
netral atau tidak memihak, yang menentukan dosa atau kafir yang seseorang tergantung
dari imannya yang memberi kesempatan bertobat.
jaran ajaran pokok dalam aliran firqoh khawarij ialah khilafah, dosa dan imam.
Apabila firqoh syi'ah berpendapat bahwa khilafah itu bersifat waratsah, yaitu warisan
turun menurun dan kemudian yang terjadi khalifah bani umayah dan bani abbasyiah,
maka berbeda sekali pendirian khawarij ini tentang khilafah. Mereka memilih kedudukan
khilafah secara demokrasi melalui pemilihan bebas. Menurut sunni khilafah haruslah
seorang penguasa, berwatak baik dan mempunyai kesanggupan untuk mengurus Negara
dan memimpin uma. Secara umum, ajaran yang terdapat pada golongan ini ialah setiap
umat muslimin yang berbuat dosa besar ialah kafir. Kemudian, kaum muslimin yang
tergabung dalam perang jamal, yakni perang antara aisyah, thalhah, dan zubair melawan
ali bin thalib dihukumi kafir. Sementara itu kaum khawarij memutuskan untuk
membunuh mereka semua akan tetapi mereka hanya berhasil membunuh ali. Adapun
pokok-pokok doktrin ajaran khawarij Setiap umat Muhammad yang selalu melakukan
dosa besar hingga matinya tidak melakukan taubat maka di hukumi kafir serta kekal di
dalam neraka Memperbolehkan tidak mengikuti aturan kepala Negara, dalam artian
kepala Negara tersebut khianat dan dzalim

Anda mungkin juga menyukai