Anda di halaman 1dari 4

5 Alasan Work Life Balance Penting dan Harus Diterapkan di Kehidupan

Dewasa ini, tidak sedikit orang yang mulai sadar akan pentingnya menjaga work life balance atau
keseimbangan antara hidup pribadi dengan karier.

Apapun karier yang kamu tekuni, membangun batasan sehat antara karier dan kehidupan pribadi di luar
pekerjaan tidak boleh dilupakan.

Pasalnya, memiliki work life balance dapat membawa kamu ke kehidupan yang lebih membahagiakan
serta produktif.

Kendati demikian, menerapkan gaya hidup seimbang antara karier dan kehidupan pribadi tidak semudah
yang dikatakan.

Apalagi, dengan maraknya tren hustle culture, yakni budaya gila kerja yang ternyata dialami oleh
sebagian besar pekerja, terutama para fresh graduate.

Budaya tidak sehat ini menuntut para pekerja untuk terus memikirkan pekerjaan. Jika tidak, maka
mereka akan merasa bahwa mereka tidak produktif.

Oleh sebab itu, untuk menghindari terjadinya hustle culture, Kawan Puan perlu memahami pentingnya
work life balance.

Melansir Reed.co.uk, yuk, simak sederet alasan mengapa work life balance sangat penting dan patut
diterapkan oleh siapapun.

1. Menjaga kesehatan dan kesejahteraan


Overworking atau kerja berlebihan berisiko menyebabkan masalah pada kesehatan kamu lho, Kawan
Puan.

Faktanya, mengorbankan terlalu banyak waktu untuk bekerja bisa meningkatkan stres, mengurangi
imunitas tubuh, dan menyebabkan tubuh menjadi kelelahan

2. Meningkatkan produktivitas

Memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi tak hanya penting untuk kesejahteraan,
tetapi juga bisa meningkatkan produktivitas kamu.

Membuat batasan yang sehat antara kedua hal tersebut bukan semata-mata hanya meningkatkan
produktivitas di pekerjaan, tetapi juga produktivitas di kehidupan pribadi.

Agar tubuh dapat terus berfungsi dengan baik sehingga bisa menyelesaikan semua tanggung jawab,
kamu harus menjaga keseimbangan tersebut.

3. Lebih menikmati pekerjaan

Pernahkah Kawan Puan merasa jenuh dengan pekerjaan sehari-hari? Jika merasa demikian, kamu
sebaiknya beristirahat sejenak dari pekerjaan.

Jenuh dan benci dengan pekerjaan yang kamu tekuni bisa jadi merupakan salah satu tanda bahwa kamu
tidak memiliki work life balance.

Mengetahui kapan kamu harus beristirahat dari pekerjaan yang menghabiskan banyak energi bisa
menjadi salah satu cara agar kamu kembali menikmati pekerjaan tersebut.

4. Memiliki lebih banyak waktu dengan diri sendiri


Pekerjaan yang menumpuk dan tidak kunjung selesai sering kali menjadi alasan banyak orang kehilangan
kesempatan untuk menikmati waktu dengan diri sendiri.

Padahal menikmati ‘me time’ sangat penting agar kamu tetap menikmati hidup, Kawan Puan. Artinya,
menerapkan work life balance bisa membantu kamu memiliki lebih banyak kontrol untuk melakukan hal
lainnya.

5. Memiliki lebih banyak waktu untuk bersosialisasi

Kawan Puan, semakin beranjak dewasa, kamu tentu sering mendengar teman yang tidak ikut berkumpul
lantaran sibuk bekerja, kan?

Ternyata, terlalu sering melewatkan pertemuan dengan teman dan keluarga atau bersosialisasi dengan
orang lain merupakan tanda bahwa kamu tidak memiliki work life balance.

Karenanya, untuk mencapai tujuan work life balance, Kawan Puan perlu mengetahui skala prioritas.

Bekerja keras memang tidak ada salahnya, tetapi jangan lupa untuk tetap membangun hubungan baik
dengan orang tercinta ya, Kawan Puan. (*)

https://www.parapuan.co/read/532943872/5-alasan-work-life-balance-penting-dan-harus-diterapkan-
di-kehidupan?page=3

Untuk mewujudkan WLB, ada beberapa tips yang dapat dilakukan, berikut beberapa di antaranya :

Menyusun Jadwal
Hal pertama yang bisa dilakukan adalah menyusun jadwal baik jadwal bekerja dan diluar bekerja, dan
coba untuk berkomitmen dalam mengikuti jadwal yang telah disusun agar tetap fokus pada hal-hal yang
sudah terjadwal.

Katakan Tidak

Untuk tetap fokus pada hal-hal yang sudah terjadwal maka belajarlah untuk berkata “tidak..” terhadap
pekerjaan di luar jadwal dan diluar jam kerja. Jelaskan secara perlahan dan sopan kenapa harus ada
penundaan pekerjaan hingga jam kerja selanjutnya.

Memisahkan antara profesional dan personal

Hal ini bisa dilakukan dengan memisahkan fisik dan tindakan ditempat bekerja dan waktu bekerja (office
hour) dengan di luar tempat kerja dan di luar waktu bekerja (office empty hour).

Mencegah Burn out

Mencegah berpikir pekerjaan di saat tidak bekerja (burn out).

Anda mungkin juga menyukai