Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN WAKTU ANTARA PEKERJAAN DAN KELUARGA

Oleh : Nur Aisyah Jabir

Yang dimaksud dengan “manejemen waktu” dalam pengertian sederhana adalah


“mengatur waktu”. Manajemen pada prinsipnya adalah mengatur, mengorganisasikan, atau
memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk aktivitas dan tujuan yang bermanfaat. jika
kita mengacu kepada istilah “menajemen” dalam pengertian sesungguhnya, tentu ada yang
disebut: perencanaan, pelaksanaan, kontrol, dan evaluasi. Dalam memanage waktu, memang
seharusnya unsur-unsur itu diterapkan, namun kita bisa menyebutnya di sini secara lebih longgar
sebagai “seni mengatur waktu” dalam pengertian bahwa meski ada unsur-unsur pokok yang
harus dipenuhi seperti itu, akan tetapi mengatur waktu tidak boleh juga terlalu ketat. Oleh karena
itu, kita menyebutnya sebagai seni mengatur waktu, dan kita mencoba di sini untuk
menghadirkannya dari tinjauan ajaran Islam.

Islam menempatkan bekerja sebagai ibadah untuk mencari rezeki dari Allah guna
menutupi kebutuhan hidupnya. Bekerja untuk mendapatkan rezeki yang halalan thayiban
termasuk kedalam jihad di jalan Allah yang nilainya sejajar dengan melaksanakan rukun Islam.
Dengan demikian bekerja adalah ibadah dan menjadi kebutuhan setiap umat manusia. Bekerja
yang baik adalah wajib sifatnya dalam Islam.

Dalam Islam, bekerja juga merupakan wujud syukur akan nikmat dan karunia Allah
SWT. Selain itu, bekerja juga sangat dianjurkan, karena dapat menjaga wibawa dan kehormatan
diri. Dengan bekerja, seseorang tak kan meminta-minta dan mengharapkan pemberian orang lain.
Allah juga telah menjanjikan kita mempunyai peluang memperoleh rezeki yang luas asalkan
bekerja profesional dan cerdas melalui etos kerja yang tinggi. Islam telah mengajarkan
bagaimana mempraktekan etos kerja yang tinggi. Ada 4 (empat) prinsip etos kerja tinggi yang
diajarkan Rasulullah seperti diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam “syu’bul Iman”.

Sedangkan Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri;
atau suami (Kepala keluarga), istri dan anaknya yang di sebut dengan Rumah Tangga atau
dengan sebutan lainnya ialah keluarga kecil.
 Membuat Jadwal Kegiatan
Menerapkan jadwal pada kehidupan bukan hanya mengantisipasi kita dalam
membuang-buang waktu, namun kita juga bisa membagi antara tugas dan keluarga di
rumah. Pada dasarnya terbagi pada dua pilihan, yaitu membatasi jumlah kegiatan yang
bisa dilakukan dalam satu hari atau menyelesaikan semua kegiatan dalam satu hari
dengan cepat.
Kita harus bisa menentukan tugas mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu,
atau dengan kata lain selesaikan hal yang menjadi prioritas dan mengerjakan tugas yang
kurang penting pada waktu akhir. Dalam jadwal kegiatan, kita juga harus menentukan
kegiatan mana yang penting untuk dikerjakan dan melupakan kegiatan yang kurang
penting atau yang tidak ada hubungannya terhadap pekerjaan atau apapun. 

 Berani Mengatakan Tidak

Jika kita mendapat tawaran kegiatan yang kurang penting dan kita tidak ingin
melakukannya, kita harus berani untuk mengatakan tidak sebab kita memiliki keluarga
dirumah yang menunggu kepulangan kita.

 Belajar Untuk Multi-tasking

Mengerjakan dua hal sekaligus dapat mempersingkat tugas dan memperbanyak


waktu luang kita. Namun, kita juga harus memperhatikan tugas yang kita kerjakan secara
bersamaan agar hasilnya sempurna dan bagus. Belajar multi-tasking juga membuat kita
terbiasa dalam menyelesaikan pekerjaan berat dan rinngan sekaligus. 

 Jaga Kesehatan

Agar pekerjaan kita tidak terhambat karena kita sakit atau kelelahan. Kita harus
menjaga kesehatan tubuh kita dengan menerapkan pola hidup sehat. Ada baiknya kita
berolahraga agar kondisi selalu tetap prima dan bisa membagi kegiatan antara pekerjaan
yang melelahkan dan keluarga di rumah.

 
 Meminta Dukungan

Kita bisa meminta dukungan dari keluarga atau teman terdekat  untuk
menyemangatimu agar bisa segera menyelesaikan pekerjaan dengan cepat sehingga kamu
bisa kembali melakukan aktifitas lain yang bersama keluarga ataupun teman-temanmu.

 Menetapkan Skala Prioritas dalam Bekerja


Hal pertama yang patut kita lakukan bila ingin membagi waktu kerja dan keluarga
secara adil adalah menentukan skala prioritas. Usahakan untuk menentukan prioritas
kerja secara cermat supaya pekerjaan yang bersifat penting dan mendesak bisa
diselesaikan lebih dahulu. Dengan demikian, kita masih punya waktu untuk bersantai
bersama keluarga karena pekerjaan lainnya bisa diselesaikan keesokan harinya. Bila
merasa kesulitan menentukan prioritas, catatlah pekerjaan Anda satu per satu supaya
lebih mudah menentukan pekerjaan yang paling penting.

 Menghentikan Kebiasaan Menunda Pekerjaan


Menunda pekerjaan hanya akan membuat pekerjaan Anda semakin menumpuk
dan semakin sulit diselesaikan. Akibatnya, Anda membutuhkan waktu lebih lama lagi
untuk mengurus pekerjaan-pekerjaan tersebut.

 Memanfaatkan Jatah Cuti Semaksimal Mungkin


tak perlu memaksakan diri untuk bekerja bila kondisi fisik dan mental sedang
kurang baik atau butuh waktu lebih banyak bersama keluarga. Sebaliknya, Anda justru
bisa memanfaatkan jatah cuti semaksimal mungkin untuk beraktivitas bersama keluarga.
Anda tak harus menggunakan cuti untuk berlibur ke luar kota atau luar negeri.
 Menetapkan Batasan yang Jelas antara Waktu Kerja dan Waktu Pribadi
punya hak penuh untuk menetapkan batasan antara waktu kerja dan waktu
pribadi. Misalnya, kita memutuskan untuk tidak menjawab chat yang berkaitan dengan
pekerjaan di luar jam kerja. Kebiasaan ini akan membuat orang-orang di lingkungan kerja
Anda paham bahwa Anda adalah sosok profesional yang butuh waktu untuk diri sendiri
dan keluarga. Sehingga nantinya Anda tidak didesak untuk menyelesaikan tanggung
jawab pekerjaan di luar jam kerja. Namun, sikap ini juga harus dibarengi dengan
profesionalitas pada jam kerja supaya semua pekerjaan bisa selesai tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai