Anda di halaman 1dari 3

Apakah Anggota Tim Anda Mengalami Burn

Out?

Di mata Anda sebagai seorang pemimpin, performa atau kinerja dan prestasi atau pencapaian
target anggota tim adalah beberapa hal penting yang harus mendapat perhatian besar. Setiap
perubahan dalam hal ini, baik peningkatan maupun penurunan dalam segala hal, terutama yang
mempengaruhi kerja tim akan jadi jadi perhatian Anda. Terlebih lagi kriteria pemimpin yang baik
seringkali dilihat dari kesuksesannya memimpin timnya untuk meraih target dan
mempertahankan kinerja dan performa.

Pernahkah Anda mendapati anggota tim Anda yang selama ini selalu menunjukkan performa
dan kinerja yang super perlahan-lahan kehilangan gairah dan semangatnya dalam bekerja?
Target yang Anda berikan seringkali tidak bisa dicapai, semangat terlihat ‘kedodoran’, bahkan
mulai menunjukkan gejala stress. Seolah-olah tanggung jawabnya selama ini adalah beban
berat yang dikerjakan tanpa passion sama sekali. Jika dibiarkan berkepanjangan, gejala yang
dialami satu karyawan bukan tidak mungkin menular ke karyawan lain.

Apa yang harus Anda lakukan jika anak buah Anda mulai terlihat mengalami keletihan, mental,
maupun fisik, burn out hingga akhirnya mempengaruhi performanya?

1. Batasi jam lembur.

ika tidak ada keperluan yang sangat mendesak jangan biarkan anak buah Anda lembur lebih
dari 1 jam sehari. Atur pembagian kerja secara sistematis agar mereka bisa memanfatkan jam
kerja dengan efisien. Menghindari lembur selain menghemat pengeluaran kantor juga bisa
‘menyelamatkan’ kesehatan karyawan. Tentu saja Anda membutuhkan karyawan bersemangat
tinggi dalam bekerja dan hal itu bisa didapatkan dengan memastikan bahwa mereka memiliki
cukup waktu untuk untuk mengistirahatkan badan dan pikiran agar siap menghadapi tantangan
pekerjaan mereka.

2. Analisa.

Sembari ‘membatasi’ lembur agar mereka bisa memaksimalkan jam istirahat, lakukan observasi
terhadap tugas rutin dan tanggung jawab karyawan tersebut. Review progress report
pekerjaannya dan perhatikan di bagian mana yang memakan waktu dan tenaga terlalu banyak.
Pikirkan kemungkinan untuk mengubah SOP atau mulai mendelegasikan sebagian tugas
kepada anggota lain.
3. Temui dan bicara dari hati ke hati.

Dengan bijaksana, layaknya pemimpin yang mengayomi anak buahnya, sampaikan bahwa
Anda telah memperhatikan penurunan produktifitas dan performanya akhir-akhir ini. Dalam
pertemuan ini cobalah untuk menciptakan suasana yang mendukung agar karyawan tersebut
bersedia untuk menceritakan masalah yang dihadapinya, atau hal-hal yang membuatnya
merasa bahwa pekerjaannya telah jadi hal membebani mental dan fisik. Cari tahu pula hal yang
bisa menjadi motivator untuk membangkitkan semangatnya. Jika motivatornya adalah hal
sederhana yang bisa dipenuhi dengan cepat seperti pindah lokasi duduk, atau perubahan
tanggung jawab, maka penuhilah demi produktifitas dan kinerja tim.

4. Rotasi tanggung jawab.

Pekerjaan yang monoton bisa menyebabkan kelelahan mental dan fisik. Rotasi karyawan Anda
agar mereka terhindar dari kebosanan dan selalu mendapatkan tantangan baru dan belajar.
Tentunya selama adaptasi hal tersebut tidak memakan waktu lama sehingga mempengaruhi
produktifitas.

5. Encourage mereka untuk cuti.

Walaupun Anda memang menginginkan pegawai yang produktif sepanjang tahun, namun cuti
adalah hak mereka. Rehat sejenak membantu mengembalikan kesegaran pikiran dan tubuh.
Daripada cuti sekaligus seminggu, dorong mereka untuk mengambil istirahat lebih sering
namun dalam waktu yang singkat.

6. Cari bantuan sementara.

Jika hal ini terjadi saat kantor sedang menyelenggarakan acara besar atau acara rutin, tak ada
salahnya untuk memekerjakan karyawan paruh waktu. Dengan demikian kewajiban rutin
karyawan tetap tidak terabaikan dan mereka terhindar dari burn out.

7. Beri kelonggaran sedikit.

Izinkan mereka untuk melakukan hal yang memberikan kenyamanan untuk bekerja. Seperti
memakai pakaian casual seminggu sehari di hari yang sudah ditetapkan, membolehkan
mendengarkan musik selama tidak mengganggu rekan yang lain dan lain sebagainya.

Remember!

Karyawan yang produktif adalah asset terbesar perusahaan. Kewajiban Anda untuk membantu
mereka mempertahankan produktifitas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai