Job burnout: How to spot it and take action

A. Definisi
Job Burnout adalah jenis khusus dari stres yang berhubungan dengan pekerjaan - keadaan
kelelahan fisik atau emosional yang juga melibatkan perasaan berkurangnya prestasi dan
hilangnya identitas pribadi.
"Burnout" bukan diagnosis medis. Beberapa ahli berpikir bahwa kondisi lain, seperti depresi,
berada di belakang kejenuhan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak orang yang
mengalami gejala kelelahan kerja tidak percaya pekerjaan mereka adalah penyebab utama. Apa
pun penyebabnya, kelelahan kerja dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental Anda.
Pertimbangkan bagaimana cara mengetahui apakah Anda mengalami keletihan pekerjaan dan
apa yang dapat Anda lakukan.
B. Gejala
1. Apakah Anda menjadi sinis atau kritis di tempat kerja?
2. Apakah Anda menyeret diri Anda untuk bekerja dan kesulitan memulai?
3. Apakah Anda menjadi mudah tersinggung atau tidak sabar dengan rekan kerja, pelanggan
atau klien?
4. Apakah Anda kekurangan energi untuk menjadi produktif secara konsisten?
5. Apakah Anda merasa sulit berkonsentrasi?
6. Apakah Anda kurang puas dengan prestasi Anda?
7. Apakah Anda merasa kecewa dengan pekerjaan Anda?
8. Apakah Anda menggunakan makanan, obat-obatan atau alkohol untuk merasa lebih baik
atau tidak merasa?
9. Apakah kebiasaan tidur Anda berubah?
10. Apakah Anda bermasalah dengan sakit kepala yang tidak dapat dijelaskan, masalah perut
atau usus, atau keluhan fisik lainnya?
C. Penyebab
1. Kurang kontrol. Ketidakmampuan untuk memengaruhi keputusan yang memengaruhi
pekerjaan Anda - seperti jadwal, penugasan, atau beban kerja Anda - dapat menyebabkan
pemadaman kerja. Jadi bisa jadi kekurangan sumber daya yang Anda butuhkan untuk
melakukan pekerjaan Anda.
2. Harapan kerja tidak jelas. Jika Anda tidak jelas tentang tingkat otoritas yang Anda miliki atau
apa yang diharapkan oleh atasan Anda atau orang lain dari Anda, Anda tidak akan merasa
nyaman bekerja.
3. Dinamika disfungsional tempat kerja. Mungkin Anda bekerja dengan pelaku intimidasi di
kantor, atau Anda merasa diremehkan oleh kolega atau bos Anda mengelola pekerjaan
Anda. Ini dapat berkontribusi pada stres kerja.
4. Kegiatan ekstrem. Ketika suatu pekerjaan monoton atau kacau, Anda membutuhkan energi
konstan untuk tetap fokus - yang dapat menyebabkan kelelahan dan kelelahan kerja.
5. Kurangnya dukungan sosial. Jika Anda merasa terisolasi di tempat kerja dan dalam
kehidupan pribadi Anda, Anda mungkin merasa lebih stres.
6. Ketidakseimbangan kehidupan kerja. Jika pekerjaan Anda menghabiskan begitu banyak
waktu dan upaya sehingga Anda tidak punya energi untuk menghabiskan waktu bersama
keluarga dan teman-teman Anda, Anda mungkin kelelahan dengan cepat.
 D. Faktor Resiko Burnout
1. Anda sangat mengidentifikasi diri dengan pekerjaan sehingga Anda tidak memiliki
keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi Anda.
2. Anda memiliki beban kerja yang tinggi, termasuk kerja lembur.
3. Anda mencoba menjadi segalanya bagi semua orang.
4. Anda bekerja dalam profesi yang membantu, seperti perawatan kesehatan
5. Anda merasa memiliki sedikit atau tidak ada kontrol atas pekerjaan Anda
6. Pekerjaan Anda monoton
E. Konsekuensi Burnout.
1. Excessive stress.
2. Fatigue.
3. Insomnia.
4. Sadness, anger or irritability.
5. Alcohol or substance misuse.
6. Heart disease.
7. High blood pressure.
8. Type 2 diabetes.
9. Vulnerability to illnesses
F. Penanganan Burnout.
1. Evaluasi opsi Anda. Diskusikan masalah spesifik dengan penyelia Anda. Mungkin Anda bisa
bekerja sama untuk mengubah harapan atau mencapai kompromi atau solusi. Cobalah
untuk menetapkan tujuan untuk apa yang harus dilakukan dan apa yang bisa menunggu.
2. Mencari dukungan. Apakah Anda menjangkau rekan kerja, teman atau orang yang Anda
cintai, dukungan dan kolaborasi dapat membantu Anda mengatasinya. Jika Anda memiliki
akses ke program bantuan karyawan, manfaatkan layanan yang relevan.
3. Cobalah aktivitas santai. Jelajahi program yang dapat membantu mengatasi stres seperti
yoga, meditasi, atau tai chi.
4. Berolah raga. Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu Anda mengatasi stres dengan
lebih baik. Ini juga dapat mengalihkan pikiran Anda dari pekerjaan.
5. Tidurlah. Tidur memulihkan kesehatan dan membantu melindungi kesehatan Anda.
6. Perhatian penuh. Mindfulness adalah tindakan memusatkan perhatian pada aliran napas
Anda dan secara intens menyadari apa yang Anda rasakan dan rasakan setiap saat, tanpa
interpretasi atau penilaian. Dalam lingkungan kerja, praktik ini melibatkan menghadapi
situasi dengan keterbukaan dan kesabaran, dan tanpa penilaian.

Tetap berpikiran terbuka saat Anda mempertimbangkan opsi-opsi tersebut. Cobalah untuk
tidak membiarkan pekerjaan yang menuntut atau tidak menguntungkan merusak kesehatan
Anda.

Sumber :
 Depression: What is burnout? Informed Health Online. https://www.informedhealth.org/what-is-
burnout.2125.en.html?part=symptome-5i. Accessed Oct. 8, 2018.

West CP, et al. Interventions to prevent and reduce physician burnout: A systematic review and meta-
analysis. The Lancet. 2016;388:2272.

Bianchi R, et al. Is it time to consider the "burnout syndrome" a distinct illness? Frontiers in Public
Health. 2015;3:158.

Bianchi R, et al. Burnout and depression: Causal attributions and construct overlap. Journal of Health
Psychology. In press. Accessed Oct. 9, 2018.

5 things you should know about stress. National Institute of Mental Health.
https://www.nimh.nih.gov/health/publications/stress/index.shtml. Accessed Oct. 8, 2018.

Kryger MH, et al., eds. Sleep, occupational stress, and burnout. In: Principles and Practice of Sleep
Medicine. 6th ed. St. Louis, Mo.: Elsevier Saunders; 2017. https://www.clincalkey.com. Accessed Oct. 9,
2018.

Bystritsky A. Complementary and alternative treatments for anxiety symptoms and disorders:
Physical, cognitive, and spiritual interventions. https://uptodate.com/contents/search. Accessed Oct. 9,
2018.

Gilmartin H, et al. Brief mindfulness practices for healthcare providers: A systematic literature review.
American Journal of Medicine. 2017;130:1219.e1. Accessed Oct. 9, 2018.