Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Islam Asia Tenggara
Disusun oleh:
GORONTALO
2021
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan kehadirat
ALLAH Subhanahu Wata’ala, dzat yang Maha Agung, Maha Pengasih dan
Bijaksana atas segala limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir semester dengan judul “Ideologi Islam Diasia
Tenggara”. Salam dan shalawat tidak lupa penulis kirimkan kepada junjungan
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, yang mana segala tindakannya
menjadi tauladan untuk kita semua.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sebagai agama yang terbesar dan berpengaruh sepanjang zaman,
memiliki karakteristik sebagai ajaran yang menyeluruh dan rahmat untuk seluruh
alam (QS. 21: 107), tidak diperuntukan golongan tertentu. Islam juga dikenal
sebagai ajaran yang fleksibel, dapat menyesuaikan zaman dengan adanya ilmu
fiqh dan ushul fiqh yang berkaitan dengan ranah hukum. Begitupula Islam adalah
agama yang terjamin eksistensinya walau zaman sekarang islam menjadi bulan-
bulanan golongan yang tidak menyukainya. Islam juga menghormati kedudukan
argumentasi ilmiah teks kitab suci (naqli) dan juga akal (aqli), sehingga islam
dapat dikategorikan sebagai suatu ideologi keagamaan. Hasil dari pemahaman
ideologi inilah menimbulkan banyak pemikiran dan pergerakan Islam, khususnya
di Asia Tenggara.
Asia Tenggara sebagai salah satu kawasan persebaran islam terbesar di
dunia memiliki karakteristik perkembangan ideologi dan gerakan islam yang
heterogen. Ragamnya aliran/mazhab Islam yang dibawa bangsa Arab membawa
dampak terhadap pemahaman keislaman masyarakat Asia Tenggara. Aliran
teologi/Mazhab Akidah yang dianut masyarakat muslim Asia Tenggara adalah :
Asy’ariyyah (aliran rasionalis yang tokohnya Imam Abul Hasan Al-Asy’ari),
Salafiyyah Wahhabiyyah (aliran tekstualis yang tokohnya Imam Ahmad bin
Hanbal, Ibnu Taimiyyah dan Muhammad bin Abdul Wahhab) , dan Syiah
Imamiyah/Itsna Asyariyyah (aliran teokrasi keagamaan dengan menokohkan Ali
bin Abi Thalib dan Ahli Baitnya). Aliran Yurisprudensi /Mazhab Fikih yang
dianut adalah : Syafi’iyah (konsep hukum yang memadukan teks dan konteks
dengan tokohnya Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i), Hanabilah (konsep
hukum yang mendahulukan teks daripada konteks) dengan tokohnya Imam
Ahmad bin Muhammad bin Hanbal) dan metode tarjih dan non-mazhab (konsep
hukum yang mengkomparasi seluruh pendapat mazhab) yang diusung kalangan
modernis seperti Syekh Muhammad Rasyid Ridha, Muhammad Abduh dan
Muhammad bin Nashiruddin Al-Albani.
3
B. Rumusan masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ideologi
5
diusung kalangan modernis seperti Syekh Muhammad Rasyid Ridha, Muhammad
Abduh dan Muhammad bin Nashiruddin Al-Albani.
Selain aliran teologi dan yurisprudensi yang berkembang, nyatanya ada juga
Aliran Teosofi Sinkretik /Mazhab Tasawuf & Tarekat yang dianut masyarakat
muslim Asia Tenggara. Untuk mazhab tasawuf, umumnya ada dua : Tasawuf Imam
Al-Ghazali (merupakan aliran makrifat dengan konsep pengenalan tuhan dengan hati
dan mensinkronkan dengan amalan) dan Tasawuf Imam Junaid Al-Baghdadi
(merupakan aliran syariat dengan tiga teori utama : Mitsaq, Fana dan Tauhid).
Sedangkan untuk mazhab tarekat, persebaran tarekat terbanyak ada di Asia Tenggara,
khususnya Indonesia diantaranya : Tarekat Naqsabandiyah, Syadziliyah, Qadiriyah,
Syattariyah, Sammaniyah, Alawiyah, Idrisiyah, dan Muhammadiyah (banyak tersebar
di Malaysia dan Singapura). Masing-masing tarekat dinisbatkan kepada pendirinya
dan memiliki amalan zikir, wirid dan doa khusus yang diajari mursyid (tokoh
pembimbing) dan harus diamalkan pengikutnya.
6
Gerakan fundamentalis merupakan turunan dari ideologi konservatif yang
tidak menyukai pengaruh politik barat terhadap dunia islam. Ketika pergerakan islam
modernis tidak memuaskan sebagian pihak, maka gerakan fundamentalis
menggunakan cara yang lebih militan untuk mewujudkan ekspresinya. Diantara
gerakan yang terkenal di Asia Tenggara adalah : Jama’ah Islamiyah (JI) di Indonesia
yang berafiliasi kepada Al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden, Al-Harakat Al-
Islamiyyah / Jama’ah Abu Sayyaf di Filipina yang berafiliasi kepada ISIS pimpinan
Abu Bakar Al-Baghdadi (keduanya bertujuan mendirikan negara Islam di kawasan
Asia Tenggara dengan cara yang militan, seperti Jama’ah Abu Sayyaf terbukti
melakukan aksi teror di Filipina) dan Hizbut Tahrir yang memiliki paham khilafah
sebagai reformasi keagamaan melalui jalur pemerintahan.
Setelah pemaparan global dan singkat terkait ideologi dan gerakan islam
kontemporer di Asia Tenggara, dapat dirinci bagaimana persebarannya pada
masyarakat muslim di Asia Tenggara. Umumnya, kawasan Asia Tenggara
mendapatkan ajaran islam dari pedagang dan tokoh agama Mekkah dan Hadhramaut
yang bermazhab asy’ariyyah dalam akidah, syafi’iyyah dalam fikih, dan tasawuf al-
ghazali. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa manuskrip sejarah yang menceritakan
dakwah islam dan buku-buku yang tersebar, seperti Aqidatul Awwam dan Ummul
Barahin yang mengajarkan sifat wajib dan mustahil bagi Allah dalam akidah
asy’ariyyah. Begitupula dalam praktek fikih syafiiyah, masyarakat muslim Asia
Tenggara dikenal dengan Maulid Nabi, Tahlilan, Yasinan, Qunut Subuh, Zikir
berjamaah, dan lainnya. Kajian tasawuf yang berasal dari Kitab Ihya Ulumuddin
karya Imam Al-Ghazali juga menjadi perhatian besar masyarakat muslim Asia
Tenggara. Seiring perkembangan zaman, berkembanglah mazhab-mazhab baru
seperti Salafi Wahabi dan Syiah dalam akidah, Hanabilah dalam fikih, pemahaman
7
anti tasawuf dan tarekat yang berasal dari situasi politik, sosial dan keagamaan di
Timur Tengah kala itu. Begitupula dengan pergerakan islam yang ada di Asia
Tenggara merupakan imbas dari gerakan yang sudah ada di Timur Tengah dan
tergantung keadaan situasi setempat. Jiklau negara-negara yang kondusif seperti
Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura lebih banyak perkembangan
gerakan konservatif, modernis dan liberalis. Adapun negara-negara konflik seperti
Filipina dan Thailand Selatan sebagian mereka terpengaruh gerakan fundamentalis.
Keragaman ideologi dan gerakan islam ini seharusnya membuat kita bijak dan
objektif dalam menilai, sehingga tidak sembarangan dalam memberi label tertentu
kepada suatu golongan tanpa bukti dan argumentasi ilmiah.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ideologi dan gerakan islam kontemporer di Asia Tenggara, dapat dirinci
bagaimana persebarannya pada masyarakat muslim di Asia Tenggara. Umumnya,
kawasan Asia Tenggara mendapatkan ajaran islam dari pedagang dan tokoh agama
Mekkah dan Hadhramaut yang bermazhab asy’ariyyah dalam akidah, syafi’iyyah dalam
fikih, dan tasawuf al-ghazali. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa manuskrip sejarah
yang menceritakan dakwah islam dan buku-buku yang tersebar, seperti Aqidatul Awwam
dan Ummul Barahin yang mengajarkan sifat wajib dan mustahil bagi Allah dalam akidah
asy’ariyyah. Begitupula dalam praktek fikih syafiiyah, masyarakat muslim Asia Tenggara
dikenal dengan Maulid Nabi, Tahlilan, Yasinan, Qunut Subuh, Zikir berjamaah, dan
lainnya. Kajian tasawuf yang berasal dari Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali
juga menjadi perhatian besar masyarakat muslim Asia Tenggara. Seiring perkembangan
zaman, berkembanglah mazhab-mazhab baru seperti Salafi Wahabi dan Syiah dalam
akidah, Hanabilah dalam fikih, pemahaman anti tasawuf dan tarekat yang berasal dari
situasi politik, sosial dan keagamaan di Timur Tengah kala itu. Begitupula dengan
pergerakan islam yang ada di Asia Tenggara merupakan imbas dari gerakan yang sudah
ada di Timur Tengah dan tergantung keadaan situasi setempat. Jiklau negara-negara yang
kondusif seperti Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura lebih banyak
perkembangan gerakan konservatif, modernis dan liberalis. Adapun negara-negara
konflik seperti Filipina dan Thailand Selatan sebagian mereka terpengaruh gerakan
fundamentalis. Keragaman ideologi dan gerakan islam ini seharusnya membuat kita bijak
dan objektif dalam menilai, sehingga tidak sembarangan dalam memberi label tertentu
kepada suatu golongan tanpa bukti dan argumentasi ilmiah.
9
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Haji Abdullah, Pemikiran Umat Islam Di Nusantara: Sejarah dan
Perkembangannya Hingga Abad Ke-19, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan
Pustaka, 1990.
Ahmad &brahim, Islam di Asia Tenggara, Jakarta: LP3ES Indonesia, 1989
Ashani, Sholahuddin. Raja, Perkasa Alam Harahap. Maulani. Trilogi Pemikiran Tasawuf
Imam Junaid Al-Baghdadi. UIN Sumut : Jurnal UINSGD, 2021.
Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII
dan
XVIII, Jakarta: Kencana, 2005.
HD, Kaelany. Islam Agama Universal Edisi Revisi. Jakarta : Midada Pres, 2011.
Helmiati. Sejarah Islam Asia Tenggara. Pekanbaru : Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Riau, 2014.
John L. Esposito (ed), The Oxford Encyclopedia of the Modern Islamic World, vol. 3
New
York: Oxford University, 1995.
Kenneth Perry Landon, Southeast Asia: Cross-roads of Religion, Chicago: University of.
Chicago Press, 1949
10