Anda di halaman 1dari 6

RESUME JURNAL INTERNASIONAL

Kontribusi Teologi Ahlussunnah Waljamaah


Dalam Membangun Islam Moderat Di
Indonesia

Disusun Untuk Memenuhi Tugas UAS


Mata Kuliah: Aswaja
Dosen: Dr. Dwi Aprilianto, Lc., M.HI

Oleh:
Anas Thohir
NIM: 202110005

Prodi Magister Manajemen


SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS LAMONGAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya haturkan ke hadirat Allah SWT atas karuniah-Nya berupa

ilmu, kesehatan, waktu luang, dan rezeki yang berkecukupan, sehingga saya dapat

menjalankan kehidupan ini sesuai dengan perintah Nya. Amin.

Sholawat dan salam senantiasa saya hadiahkan kepada junjungan umat seluruh

alam, nabi agung Muhammad SAW. Rosul pilihan yang senantiasa menuntun umat di

akhir zaman melalui syariat Islam. Semoga kita semua mendapatkan syafa’at dari beliau di

hari pembalasan.

Lega rasanya, sebab pada akhirnya saya bisa menyelesaikan Tugas 1 mata kuliah

Aswaja: Resume Jurnal Internasional Kontribusi Teologi Ahlussunnah Waljamaah

Dalam Membangun Islam Moderat Di Indonesia dengan sangat baik. Butuh tekat dan

semangat yang ekstra tekun dalam pengerjaannya di sela-sela kesibukan penulis di

hadapan tugas-tugas lain dalam kesehariannya. Alhamdulillah pada akhirnya tugas ini

selesai juga.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Dr. Dwi

Aprilianto, Lc., M.HI, selaku dosen pengampu mata kuliah Aswaja Prodi Magister

Manajemen Sekolah Pasca Sarjana UNISLA Lamongan, atas pemberian Tugas UAS ini

sehingga memberikan bahan pelatihan dan pengembangan wawasan berikutnya bagi saya

dalam memahami dan menganalisa jurnal-jurnal terkait bidang studi. Ini semua tentu

memberikan sumbangsih yang amat besar bagi saya dalam memantapkan kembali

keyakinan dan ideologi Ahlussunnah Waljama’ah dalam diri saya.

Akhir kata, meskipun saya telah mendaya guna segala kemampuan analisis dan

rasionalitas saya dalam menyelesaikan tugas UAS ini, saya menyadari selalu ada

kekurangan di sana sini. Oleh karena itu, koreksi dan solusi ke arah perbaikan senantiasa

saya harapkan agar menjadi sempurna karya ini.

Akhir kata, Wallahul muwaafiq ilaa aqwamith thoriq


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuhu

Gresik, Juli 2022

Penulis
Kontribusi Teologi Ahlussunnah Waljama’ah Dalam Membangun Islam
Moderat Di Indonesia
Oleh: Anas Thohir
(NIM : 202110005)

Judul Jurnal : Kontribusi Teologi Ahlussunannah Waljama’ah Dalam Membangun


Islam Moderat Di Indonesia
Volume : (Online) 2072-8050, (Print) 0259-9422
Diterima: 25 Des. 2020
Diterima: 24 Mar. 2021
Diterbitkan: 20 Mei 2021
Tahun : 2021
Penulis : Imam Kanafiyah (Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi, Fakultas
Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri
Pekalongan, Pekalongan, Indonesia)
Harapandi Dahri (Jurusan Akidah, Fakultas Ushuluddin, Kolej
Universiti Perguruan Ugama Seri Begawan, Bandar Seri Begawan,
Brunei Darussalam)
Susminingsih Susminingsih (Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas
Ekonomi Islam dan Bisnis, Institut Studi Islam Negeri Pekalongan,
Pekalongan, Indonesia)
Syamsul Bakhri (Jurusan Hadis, Fakultas Ushuluddin, Adab dan
Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Pekalongan, Pekalongan,
Indonesia)
Latar Belakang : Latar belakang penulisan jurnal ini didasarkan pada
Radikalisme dan fobia Islam berpotensi menimbulkan konflik antar
umat beragama sehingga perlu gerakan sosial dalam membangun
moderasi beragama.
Sejak awal kemunculannya, Islam di Indonesia memiliki ciri
khas, yaitu kesantunan, toleransi, gotong royong dan damai dan
moderat. Islam menekankan ajaran persaudaraan, kasih sayang,
saling memaafkan, pengendalian diri dan pantang permusuhan dan
dendam antar sesama manusia (Meftah 2018). Mayoritas masyarakat
Indonesia meyakini bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan
doktrin cinta dan persahabatan antar manusia. Umat beriman yang
datang dari berbagai bangsa, suku dan ras, mengakui dan mencintai
Tuhan, para nabi dan wali ilahi, maka persahabatan, kesan dan
kedamaian akan terpelihara dalam hubungan manusia di mana-mana
(Bidabad 2017). Inilah beberapa amalan yang membangun perilaku
Islam damai karena umat Islam Indonesia sangat bersemangat
mempelajari alquran hadits dan fiqh namun tetap menghormati tradisi
dan budaya nenek moyang mereka.
Itu terjadi karena perkembangan budaya global, ideologi dan
gerakan yang datang ke Indonesia. Berbagai paham dan ideologi ada
berdasarkan agama, filsafat, ekonomi, politik dan sebagainya.
Beberapa gerakan berbasis Islam adalah Wahhabi, Ikhwanul
Muslimin, Hizbuttahrir, Jama'ah Islamiyah, Syiah, Ahmadiyah,
Jama'ah Tabligh, bahkan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang
berafiliasi dengan negara-negara Timur Tengah (Woodward 2017).
Tumbuhnya paham dan gerakan telah memacu munculnya berbagai
sikap dan karakter keislaman. Tersebarnya gerakan Islam dengan
berbagai karakternya seiring dengan perkembangan teknologi dan
media sosial menunjukkan fenomena semangat aktivitas keagamaan
di masyarakat luas (Solahudin & Fakhruroji 2020).
Fenomena paham dan gerakan Islam yang berkembang di
Indonesia beberapa dekade terakhir ini muncul sebagai pola tekstual
normatif dalam memahami agama, yang menjadi fundamental dalam
gerakan dan kaum anarkis radikal dalam menyuarakan aspirasinya
(Ahnaf 2016). Seperti yang ditemukan Bruinessen, radikalisme Islam
telah memasuki Indonesia selama 15 tahun terakhir melalui buku-
buku besar. dan gerakan Islam transnasional yang bersaing dengan
organisasi mapan seperti NU dan Muhammadiyah (Van Bruinessen
2013). Gerakan radikal umumnya mengacu pada pola penafsiran dan
praktik Islam yang kaku, tekstual, dan intoleran (Sabic-El-Rayess
2020). Hal inilah yang menjadi dasar dan fokus masalah yang diteliti
dalam penelitian tersebut.
Tujuan Penulisan Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis
Jurnal : teologi Ahlussunnah Waljamaah di enam ormas Islam terbesar di
Indonesia dalam menerapkan moderasi beragama
Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
Penelitian : pendekatan fenomenologis. Data diperoleh dari wawancara, observasi
dan wawancara mendalam mengenai proses eksternalisasi,
objektifikasi dan internalisasi teologi Ahlusunnah Waljamaah di
organisasi Nahdlatul Ulama, Rifa'iyah, Muhammadiyah, Al-Irsyad,
Lembaga Dakwah Islam Indonesia dan Front Pembela Islam.
Kemudian, data dianalisis melalui teori konstruksi sosial Peter L.
Berger dan T. Luckman.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa enam ormas Islam
terbesar di Indonesia menganut paham Ahlussunnah Waljamaah.
Ormas-ormas Islam tersebut secara berbeda memahami eksternalisasi
teologi Ahlussunnah Waljamaah berdasarkan ajarannya. Sehingga
berimplikasi pada model penerapan (objektifikasi) Aswaja dalam
bidang kenegaraan, dakwah, kehidupan sosial dan budaya.
Internalisasi Aswaja tercermin dari karakter moderat para tokoh dan
pengikut ormas di Indonesia. Ormas Islam berkontribusi dalam
membangun karakter moderasi Islam dengan menerapkan teologi
Ahlussunnah Waljamaah yang mapan dan konsisten di berbagai
bidang. Ormas-ormas Islam tersebut secara berbeda memahami
eksternalisasi teologi Ahlussunnah Waljamaah berdasarkan
ajarannya. Sehingga berimplikasi pada model penerapan
(objektifikasi) Aswaja dalam bidang kenegaraan, dakwah, kehidupan
sosial dan budaya. Internalisasi Aswaja tercermin dari karakter
moderat para tokoh dan pengikut ormas di Indonesia.
Ormas Islam berkontribusi dalam membangun karakter
moderasi Islam dengan menerapkan teologi Ahlussunnah Waljamaah
yang mapan dan konsisten di berbagai bidang. Ormas-ormas Islam
tersebut secara berbeda memahami eksternalisasi teologi
Ahlussunnah Waljamaah berdasarkan ajarannya. Sehingga
berimplikasi pada model penerapan (objektifikasi) Aswaja dalam
bidang kenegaraan, dakwah, kehidupan sosial dan budaya.
Internalisasi Aswaja tercermin dari karakter moderat para tokoh dan
pengikut ormas di Indonesia. Ormas Islam berkontribusi dalam
membangun karakter moderasi Islam dengan menerapkan teologi
Ahlussunnah Waljamaah yang mapan dan konsisten di berbagai
bidang. Internalisasi Aswaja tercermin dari karakter moderat para
tokoh dan pengikut ormas di Indonesia. Ormas Islam berkontribusi
dalam membangun karakter moderasi Islam dengan menerapkan
teologi Ahlussunnah Waljamaah yang mapan dan konsisten di
berbagai bidang. Internalisasi Aswaja tercermin dari karakter moderat
para tokoh dan pengikut ormas di Indonesia. Ormas Islam
berkontribusi dalam membangun karakter moderasi Islam dengan
menerapkan teologi Ahlussunnah Waljamaah yang mapan dan
konsisten di berbagai bidang.
Kesimpulan : Konstruksi sosial teologi Ahlussunnah Waljamaah dalam moderasi
Islam di Indonesia dapat menjadi model bagi negara lain. Indonesia
dengan karakteristik multikulturalnya telah berhasil
mengimplementasikannya sebagai gerakan sosial moderasi Islam.
Proses eksternalisasi teologi Ahlussunnah Waljama'ah dari enam
ormas Islam terbesar di Indonesia ini dipahami secara berbeda dalam
basis ajarannya. Sehingga berimplikasi pada model penerapan
(objektifikasi) Aswaja dalam bidang kenegaraan, dakwah, kehidupan
sosial dan budaya. Internalisasi Aswaja tercermin dari karakter
moderat para tokoh dan pengikut ormas di Indonesia.
Pro dan Kontra : Berkaitan dengan kepentingan yang bersaing, para penulis
menyatakan bahwa mereka tidak memiliki hubungan keuangan atau
pribadi yang mungkin telah mempengaruhi mereka secara tidak
pantas dalam menulis artikel ini.

Anda mungkin juga menyukai