Anda di halaman 1dari 87

GAMETOGENESIS

RIZAL RUL FIKRI


PETA KONSEP Organ reproduksi
jantan
Testis

Spermacytogenesis Fase golgi

Tahap-tahap
spermatogenesis Meiosis Fase tutup
Pengertian Spermatogenesis

Spermiogenesis Fase
Semen
akrosom
Spermatozoa
Regulasi Fase
hormonal pematangan
Plasma semen
Macam
Faktor yang
memengaruhi
Ovarium Tipe sacculus dan
tipe kompakta
Organ reproduksi
Proliferasi
betina
Vitellogenesis
Gametogenesis Meiosis
Tahap-tahap Organisasi daerah
oogenesis bakal dan orientasi
Transformasi kekutuban
Perbedaan
Oogenesis Ovulasi
spermatogenesis Pembentukkan
Ovum
dan oogenesis selaput pelindung
Regulasi
hormonal
Fase menstruasi, fase
pra-ovulasi, fase ovulasi,
Faktor yang Siklus fase pasca-ovulasi
memengaruhi menstruasi

Fase proestrus, fase


Siklus reproduktif Siklus
estrus, fase diestrus, fase
betina estrus
metestrus
Gametogenesis
Definisi
Gamet : sel sperma atau telur, terutama yang sudah matang
Genesis : proses terjadinya sesuatu

→Merupakan proses pembentukan gamet atau sel kelamin


sehingga mampu membuahi
1. Gamet jantan : spermatozoa, dihasilkan oleh
gonad jantan disebut testis
2. Gamet betina : ovum, dihasilkan oleh gonad
betina disebut ovarium
3. Hermaprodit, sebuah gonad gabungan,
dihasilkan oleh ovo-testis
Gametogenesis terdapat dua macam
1. Spermatogenesis
2. Oogenesis
Tahapan gametogenesis
1.  Tahap perbanyakan (proliferasi), dimana
gametagonium akan membelah secara mitosis
berulang-ulang.
2.  Tahap pertumbuhan, dimana gametagonium
ini akan tumbuh menjadi gametosit I.
3.  Tahap pematangan, gametosist I akan
mengalami tahap pematangan yang
berlangsung secara meiosis. Akhir meiosis I
akan menghasilkan gametosid II, dan pada
akhir meiosis II terbentuk gametid.
4. Tahap perubahan bentuk (transformasi),
gamet akan berubah menjadi gamet.
Berikut merupakan tabel perbedaaan antara
gamet jantan dan gamet betina
SPERMATOGENESIS
Organ Reproduksi Jantan

GENITALIA DALAM GENITALIA LUAR

•TESTIS •PENIS
•SALURAN •SCROTUM
REPRODUKSI (KANJUT)
•KELENJAR
PELENGKAP
Kelenjar Littre
Scrotum/kanjut
Testis

Mediastinum
testis
Tubuli recti

Rongga tunica
vaginalis
Turunnya Testis
Perjalanan Sperma
Lumen tubuli Ductuli Ductus
seminiferi
Tubuli recti Rete testis
efferentes epididimis

Luar tubuh Ductus


Urethra Vas deferens
jantan ejakulatori
Tubulus Seminiferus
Sel Sertoli

Lamina basalis

Garis Kuning: Lapisan jaringan ikat


Garis Merah: Epitel germinal
Garis Orange: Sel Spermatogenik
Garis Biru: Rongga
Tubulus Seminiferus

Garis Hijau: Tubuli Seminiferi


Garis Kuning: Lapisan jaringan ikat
Garis Merah: Epitel germinal
Garis Orange: Sel Spermatogenik
Garis Biru: Rongga
Epitel Germinatif dan Sel-sel Spermatogenik

Sel
Spermatogonium
germinatif

Epitel
Germinatif
Sel
Sel Sertoli
pemelihara

Dinding tubulus
seminiferus

Spermatosit

Sel-sel Spermatid
spermatogenik

Spermatozoa
Epitel Germinatif dan Sel-sel Spermatogenik
Interdigitasi

Nukleus Sel Sertoli Lamina basalis


Epitel Germinatif, Sel-sel Spermatogenik, dan Sel Leydig
Spermatogonia
Tahap-tahap Spermatogenesis

SPERMATOCYTOGENESIS

MEIOSIS

SPERMIOGENESIS
Spermatocytogenesis
Meiosis

Meiosis I

Meiosis
II

Intercellular bridge
Spermiogenesis
Spermatogenesis
Pembelahan/ Sel Hasil Kromosom Sel Hasil
Tahap Sel Asal
Transformasi Pembelahan/Transformasi Pembelahan/Transformasi
spermatogonia A mitosis spermatogonia B diploid (46)
Spermatocytogenesis
spermatogonia B mitosis spermatosit primer diploid (46)
spermatosit primer meiosis I spermatosit sekunder haploid (23)
Meiosis
spermatosit sekunder meiosis II spermatid haploid (23)
Spermiogenesis spermatid transformasi spermatozoa haploid (23)
Spermatozoa

Semen

Plasma semen
Spermatozoa Menurut Struktur dan Kromosom Kelamin
Sifat-sifat Spermatozoa
Banyak mani serta kerapatan sperma sekali 3. Gerakan
ejakulasi dalam cc • Gerakan lambat atau tak
menentu arahnya-pembuahan
Spesies Voluma mani Kerapatan sulit berlangsung
sekali ejakulasi sperma tiap ml • Sperma terlambat membuahi
dalam cc dalam juta ovum (ovum memiliki batas
tunggu)
2. Produksi
Orang 3,5 100 • Giat saat tiba musim kawin. Ex:
snail
Babi 250 100 • Produksi sebelum musim kawin
Kuda 70 120
dan dicadangkan. Saat kawin 4. Ketahanan di luar tubuh
dikeluarkan sekaligus. Ex: • Kurang vitamin E-
Anjing 6 200 Eutheria spermatozoa tak bertenaga
Kelinci 1 700 melakukan pembuhan
• Suhu terlalu tinggi/rendah
Sapi 5 1000 merusak dan
memengaruhi kemampuan
Domba 1 3000
membuahi.
Ayam 0,8 3500 • Ketahanan spermatozoa
yang melakukan fertilisasi
Kalkun 0,3 7000 di air lebih singkat
Struktur dan Abnormalitas Spermatozoa Orang
Regulasi Hormonal Spermatogenesis
Ingat tentang:
1. FSH dan LH adalah hormon hidrofilik-sel target
memiliki reseptor di membran sel-butuh second
messenger
2. Testosteron adalah hormon lipofilik-sel target
memiliki reseptor di sitoplasma-bisa masuk ke
dalam sel target melewati membrane sel
3. FSH-sel targetnya Sel Sertoli
4. LH-sel targetnya Sel Leydig
5. Testosteron-sel targetnya Sel Sertoli
Beberapa Faktor-faktor yang Memengaruhi
Spermatogenesis

Saraf Lingkungan Kebiasaan


Anatomi Hormon Penyakit Genetis Penyakit
berlebih
Oogenesis
Organ Genitalia Betina
• Genitalia primer : ovarium
• Genitalia sekunder :
a. saluran (tuba, uterus)
b. kelenjar : lendir dan susu
c. permukaan keluar (vagina)
Ovarium
• Terdapat di kanan-kiri uterus, dalam rongga pelvis
• Ovarium pada orang : panjang 2,5-5cm, lebar 1,5-3cm, tebal
0,6-1,5cm.
• Diikat ke dinding dorsal tubuh oleh mesovarium pada broad
ligament
• Jaringan dasar ovarium disebut stroma.
• Badan ovarium terdiri dari : cortex dan
medulla
• Dalam stroma cortex banyak terdapat folikel,
folikel terdiri dari oosit yang diselaputi sel-sel
folikel.
• Proses penyusutan folikel disebut atresia.
• Macam-macam folikel :
a. Folikel Muda
b. Folikel Tumbuh ( primer, sekunder, tersier )
c. Folikel Matang (folikel Graaf)
Folikel Muda
• Terdiri dari oosit besar diselaputi selapis sel
folikel gepeng
• Oosit berinti eksentrik
• Mengandung nukleolus besar
• Banyak mitokondria kecil
• Sitoplasma (ooplasma ) banyak terdapat
gelembung
Folikel Primer
• Oosit membesar, sel folikel menjadi kubus atau
batang, bermitosis berulang-ulang membentuk
sel granulosa
• Oosit membentuk mikrovili, folikel membentuk
filopodia, sehingga membentuk zona pellusida.
• Sel stroma menjadi theca folliculi (kulit folikel)
 theca interna dan theca externa
• Oosit primer menempuh meiosis I sampai
tahap leptoten profase.
Folikel Sekunder
• Oosit mencapai besar maksimal
• Letaknya eksentrik dalam folikel
• Meiosis I sampai tahap diploten profase
Folikel Tertier
• Terbentuk rongga dalam folikel, disebut
antrum yang berisi cairan liquor folliculi.
• Meiosis II berlangsung sampai tahap
metafase.
Folikel Graaf
• Oosit berada dalam suatu jorokan ke dalam
antrum, disebut cumulus oophorus.
• Sel granulosa sekeliling oosit disebut corona
radiata.
• Meiosis II diselesaikan kalau ovum dibuahi.
Corpus Luteum dan Corpus Albicans
• Corpus luteum (badan kuning) berasal dari folikel
Graaf yang ovumnya telah berovulasi.
• Berwarna kuning karena sel granulosanya
mengandung pigment lipokrom.
• Corpus luteum mengandung sel granulosa dan
sel jaringan ikat yang berfungsi untuk
menggetahkan hormon steroid : progesteron dan
estrogen
• Corpus luteum ada 2 : Corpus luteum spurium
dan corpus luteum verum.
• Corpus luteum spurium berfungsi untuk
memelihara pertumbuhan endometrium untuk
nidasi dan pembentukan plasenta jika ovum
dibuahi.
• Corpus luteum verum berfungsi saat terjadi
kehamilan, untuk memelihara kehamilan.

Corpus albicans adalah corpus luteum yang 2


macam tersebut yang sudah berhenti bekerja
menghasilkan hormon.
Stroma
• Stroma cortex terdiri dari serat retikulosa dan
sel epithelioid
• Sel epithelioid dapat berdiferensiasi menjadi
sel interstitial dan waktu hamil dapat
bertransformasi jadi sel decidual. Dapat
membentuk kelenjar yang disebut kelenjar
interstitial.
• Stroma medulla terdiri dari sel fibroblast, serat
elastis, dan otot polos.
Tuba fallopi
• Merupakan saluran yang akan menampung ovum
yang berovulasi dan meneruskan ke uterus.
• Bagian tuba yang terujung, tempat menampung
ovum dan berlangsungnya pembuahan disebut
infundibulum. Pinggirannya yang mengarah ke
ovarium berumbai-rumbai disebut fimbrial.
• Dinding tuba terdiri dari : mukosa, otot, serosa.
• Sel epitel mukosa : bercilia dan menggetahkan.
Uterus
• Berbentuk bauh pir, agak gepeng dorsoventral.
Jika tidak hamil panjangnya 6,5cm, lebar
3,5cm, tebal 2,5cm.
• Dibedakan atas 3 bagian : fundus, corpus,
cervix.
• Dinding uterus terdiri dari 3 lapis :
endometrium, myometrium, serosa.
Endometrium
• Fungsi :
- menyiapkan dan ikut bekerja untuk proses nidasi.
- ikut membina plasenta dari pihak induk.
• Endometrium terdiri dari sel epitel batang dengan
banyak ceruk berisi kelenjar yang dapat mencapai
lamina propia.
• Lamina propia dibedakan atas 2 daerah :
1. fungsionalis ( dapat terkuras saat menstruasi)
2. basalis ( tidak ikut meluruh saat menstruasi)
Myometrium
• Myometrium membuat uterus dapat
berkontraksi.
• Fungsi kontraksi :
1. untuk mengisap spermatozoa waktu coitus
2. untuk melancarkan aliran spermatozoa yang
menuju infundibulum
3. untuk meluruhkan embrio, plasenta, atau
lapisan fungsionalis endometrium.
Cervix
• Bagian depan uterus yang bermuara ke vagina.
• Lapisan mukosa sebelah dalam mengandung lipatan yang
bercabang-cabang banyak, disebut plicae palmatae.
• Fungsi cervix :
a. katup spermatozoa
b. pelindung spermatozoa terhadapa vagina yang asam
c. pelindung dari fagositosis di lumen cervix
d. reservoir spermatozoa
e. menyeleksi spermatozoa
f. mensuplai energi untuk pergerakan spermatozoa
g. kapasitasi spermatozoa
h. sumbat masuknya kuman
Genitalia Luar
• Disebut vulvae, terdiri dari daerah : zona pubis, clitoris,
labia majora, labia minora, vestibulum, lubang urethra
dan lobang vagina.

Organ reproduksi wanita tampak dari (a) depan dan


(b) samping.
Oogenesis
• Proses pembentukan ovum
• Tahap oogenesis : proliferasi (berlangsung secara mitosis berulang-
ulang), meiosis, transformasi atau pematangan
• Oogenesis sudah mulai semasa embrio awal, terhenti sewaktu lahir,
dan dilanjutkan setelah akil baligh.
• Tahap oogenesis :
1. Proliferasi
2. Meiosis
3. Transformasi atau pematangan
Oogenesis
Proliferasi ( perbanyakan )
• Ketika gonad berdiferensiasi jadi ovarium,
germ cells primordial berproliferasi
membentuk oogonia yg jumlahnya ditaksir
sekitar 600.000 butir.
• Oogonia berproliferasi secara mitosis
membentuk kurang lebih 7 juta oosit primer.
Meiosis
• Ketika embrio berumur 6 bulan, oosit primer
memasuki meiosis I. meiosis sampai pada tahap
diploten profase dan berhenti waktu bayi lahir.
• Ketika wanita sudah akil baligh meiosis diselesaikan,
dan melakukan meiosis II saat akan berovulasi sampai
tahap metafase.
• Ketika meiosis I berlagsung, terbentuk 1 oosit sekunder
dan 1 polosit primer dari 1 oosit primer.
• Kalau pembuahan berlangsung dan meiosis II
diselesaikan, dari 1 oosit sekunder terbentuk 1 ootid
dan 1 polosit sekunder. Polosit primer ikut bermeiosis
II sehingga terbentuk 3 polosit.
Transformasi dan Pematangan
• Waktu wanita akil baligh, folikel tersier mengalami
proses transformasi, dan pada oosit primernya
berlangsung penyelesaian meiosis I, sampai
meiosis II tahap metafase. Folikel tahap ini disebut
matang atau folikel Graaf dan saat ovulasi, oosit
sekundernya boleh disebut ovum
• Transformasi oosit ada 3 :
1. vitellogenesis : penyimpanan deutoplasma atau
yolk, pigment dan cortical granules.
2. Organisasi daerah bakal jadi bagian embrio serta
orientasi kekutuban
3. pembentukan selaput pelindung.
Tahapan oogenesis
• Deutoplasma atau yolk adalah cadangan
makanan telur. Diproduksi oleh mitokondria,
badan golgi dan vakuola sel-sel folikel dan
oosit sendiri.
• Yolk yang terdiri dari protein yang bersenyawa
fosfat disebut phosvitin, yang terdiri dari
lemak dan juga bersenyawa fosfat disebut
lipovitellin.
Selaput Telur
Ada 3 macam selaput telur :
• Selaput primer, dihasilkan oleh telur sendiri, disebut
oolemma atau membran vitellin.
• Selaput sekunder, terletak di luar selaput primer. Pada
Mammalia disebut zona pellucida. Pada insecta dan
Cylostomata disebut chorion. Pada Amphibi, reptil, aves
disebut zona radiata.
• Selaput tertier, terbentuk setelah pembuahan.
Dihasilkan oleh kelenjar saluran kelamin betina. Selaput
lendir (jelly) pada pisces dan amphibie, serta lapisan
albumen dan shell telur reptilia, aves, dan monotremata.
MacamTelur
Ada 4 macam telur menurut susunan deutoplasma :
• Homolecithal, disebut juga oligolechital atau isolecithal.
Deutoplasma sedikit, tersebar rata di seluruh sitoplasma.
Terdapat pada Amphioxus dan Metatheria & Eutheria.
• Mediolecthal, berdeutoplasma sedang berupa lapisan di
daerah kutub vegetal telur. Terdapat pada Amphibia.
• Megalecithal, disebut juga telolecithal. Deutoplasma banyak
sekali, membentuk lapisan yang mengisi hampir semua telur.
Sedangkan inti dan sedikit sitoplasma menempati hanya
daerah pucuk kutub animal. Terdapat pada Pisces, reptilia,
aves dan monotremata.
• Centrolecithal, deutoplasma relatif banyak dibandingkan
dengan volume telur, tetapi terletak di bagian tengah.
Sitoplasma berada di sebelah luar. Terdapat pada insecta.
Macam telur menurut kromosom kelamin :
• Pada umumnya vertebrata yang bersistem
kromosom kelamin XY, oogonium
mengandung kromosom XX, sehingga setelah
meiosis setiap telur mengandung satu
kromosom X. Jadi macam kromosom kelamin
hanya satu yaitu : ovum-X
• Pada Aves, bersistem ZW. Oogonium
mengandung kromosom ZW, sehingga selesai
meiosis ada dua macam ovum, yaitu : ovum-Z
dan ovum-W.
Siklus
Menstruasi
dan
Siklus Estrus
Siklus Menstruasi
• Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara
berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi.
• Menstruasi merupakan proses pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai
dengan pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan.
• Pada wanita siklus menstruasi terjadi sekitar 21 – 30 hari, namun rata-rata terjadi sekitar
28 hari.
• Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi
biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.
• Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause.
Selain manusia, periode ini terjadi pada primata, sementara mammalia lainnya mengalami
siklus estrus.
1. Fase Menstruasi
Masa menstruasiyang
berlangsung selama 2-8 hari.
Pada saat itu endometrium
(selaput rahim) dilepaskan
sehingga timbul perdarahan
dan hormon-hormon ovarium
berada dalam kadar paling
rendah.
2. Fase Pra-Ovulasi
• Yaitu, masa pembentukan dan
pematangan ovum dalam
ovarium.
• Kadar FSH ( Folicle Stimulating
Hormone ) sedikit meningkaat
sehingga merangsang
tumbuhnya 3 – 30 folikel
ovarium ( kantung dinding
telur ) yang masing – masing
mengandung 1 sel telur.
• Kadar estrogen meningkat.
• Hal ini terjadi secara bertahap
pada hari ke-7 sampai 13.
3. Fase Ovulasi
• Terjadi pelepasan sel telur dari indung
telur.
• Kadar LH (Luteinizing Hormone)
meningkat dan folikel yang matang akan
menonjol ke permukaan ovarium untuk
melepaskan sel telur (ovulasi).
• Sel telur biasanya dikeluarkan dalam
waktu 16 – 32 jam setelah terjai
peningkatan kadar LH.
• Terjadi antara hari ke-12 sampai 14.
• Dalam fase ini biasanya wanita
mengalami gangguan nyeri pada perut
bagian bawah.
4. Fase Pasca Ovulasi
• Folikel ovarium akan
membentuk kopus luteum yang
menghasilkan hormon
progesteron dalam jumlah
besar.
• Kenaikan produksi progesteron
menyebabkan endometrium
menjadi lebih tebal dan siap
untuk implantasi(perlekatan
janin ke rahim).
• Jika tidak terjadi fertilisasi, maka
hormon seks dalam tubuh akan
berulang dan terjadi fase
menstruasi kembali.
Menarche dan Menopause
• Menarche adalah haid pertama yang terjadi akibat proses sistem
hormonal yang kompleks. Menarche sebenarnya merupakan puncak
dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang perempuan
yang menginjak dewasa. Menarche biasanya terjadi pada usia 9-
16tahun.
• Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi
yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Ketika
menopause sudah mendekat, siklus dapat terjadi dalam waktu-
waktu yang tidak menentu dan terkadang menstruasi tidak datang
selama beberapa bulan.
• Pada usia empat puluh tahun, beberapa perubahan hormon yang
dikaitkan dengan pra-menopause mulai terjadi. Kebanyakan wanita
mengalami transisi pra-menopause yang berlangsung antara 2 - 8
tahun.
Gangguan dalam Menstruasi
• Dysmenorea adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai
membuat wanita tersebut tidak dapat bekerja dan harus tidur. Nyeri sering
bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, pingsan, dan lekas marah.
• Hypermenorea adalah perdarahan berkepanjangan atau berlebihan pada
waktu menstruasi teratur. Perdarahan berat berlangsung sekitar 8-10 hari
dengan kehilangan darah lebih dari 80ml.
• Oligomenorea adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Menstruasi
tidak dapat diprediksi datangnya termasuk normal bila terjadi pada tahun
pertama wanita mengalami menstruasi dan saat perimenopause (tahun-
tahun menjelang menopause). Penyebabnya adalah ketidakseimbangan
hormon atau kelainan.
• Amenorea adalah tidak adanya haid selama 3 bulan atau lebih.
Amenorrhea juga merupakan efek samping dari penyakit, stres, latihan
terlalu berat, atau turunnya berat badan yang terlalu banyak.
Siklus Estrus
• Masa estrus merupakan masa represifnya betina terhadap jantan
dalam periode tertentu untuk melakukan perkawinan. Periode ini
terjadi secara berulang sehingga dapat dikatakan sebagai siklus.
• Siklus ini menggambarkan perubahan kandungan hormon
reproduksi.
• Siklus ini terjadi pada mammalia non primata.
• Siklus estrus umumnya dibagi menjadi empat periode yaitu
proestrus, estrus, metaestrus, dan diestrus
1. Fase Proestrus
Estrogen
• Fase proestrus akan LH
mengakibatkan perkembangan FS
H
dari folikel dengan awal sekresi Progesteron

Estrogen dan sedikit sekresi


Progesteron.
• Estrogen diproduksi seiring
dengan perkembangan  folikel 
di ovarium.
• Karena  aktivitas  estrogen
menyebabkan proliferasi  sel-sel 
epitel vagina, maka gambaran
ulasan vagina pada fase ini
ditandai dengan keberadaan sel-
sel epitel berinti.
2. Fase Estrus
• Fase estrus ditandai dengan
adanya perkembangan folikel
dengan sekresi yang kuat dari
hormon estrogen, dan sangat
sedikit Progesteron.
• Fase estrus akan  diakhiri dengan
terjadinya ovulasi atau
pembentukan sel telur pada
Estrogen
LH
ovarium.
FS • Pada fase ini juga terjadi
H
Progesteron keratinisasi sel epithel atau
epithel degenerasi. Sel epitel
yang mengalami degenerasi
akan terjadi pembentukan folikel
yang baru untuk persiapan pasca
terjadinya ovulasi
3. Fase Metestrus
• Pada ovarium, korpus Estrogen
luteum dibentuk secara LH

aktif, terdapat sel-sel FS


H
leukosit yang berfungsi Progesteron

untuk menghancurkan dan


memakan sel telur tersebut.
• Fase ini terjadi selama 6
jam. Pada tahap ini hormon
yang terkandung paling
banyak adalah hormon
progesteron yang dihasilkan
oleh korpus leteum.
Estrogen
4. Fase Diestrus
LH

FS
H
Progesteron
• Pada fase ini corpus
luteum berkembang
dengan sempurna dan
efek yang dihasilkan dari
progesteron tampak
jelas pada dinding
uterus serta folikel -
folikel  kecil dengan
corpo ralutea pada
vagina lebih besar dari
ovulasi sebelumnya
Perbedaan Siklus Menstruasi dan Siklus Estrus
Siklus Menstruasi Siklus Estrus
Terjadi pada primata Terjadi pada mammalia non primata
perubahan perilaku tidak terlalu terlihat terlihat adanya perubahan perilaku pada
setiap tahapannya
Terjadi external bleeding Tidak terjadi external bleeding
perkawinan hanya terjadi pada fase estrus perkawinan dapat terjadi kapan saja
saja
Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis
Perbedaan antara
Spermatogenesis dan Oogenesis
No Perbedaan Spermatogenesis Oogenesis
1 Tujuan Pembentukan Sperma Pembentukan Ovum
2 Tempat Testis Ovarium
3 Hasil 4 sel sperma fungsional 1 sel telur fungsional dan
2 sel polosit
4 Pembelahan Pembelahan meiosisnya Pembelahan meiosisnya
terjadi secara simetris terjadi secara asimetris
5 Proses Spermatogenesis terjadi Oogenesis memiliki
secara terus-menerus periode istirahat yang
panjang
6 Jumlah Sel-sel asal sperma Ovariumnya mengandung
berkembang terus- semua sel yang akan
menerus dan membelah berkembang menjadi sel
sepanjang hidup, sehingga telur, sehingga jumlahnya
jumlahnya bertambah akan selalu berkurang
Stages of oogenesis in the snail, Helix aspersa :cytological, cytochemical
and ultrastructural studies
Hasil Penelitian Perkembangan Ovum
Tahap Oogonium Oosit muda Tahap Tahap Tahap Tahap
premeiosis previtellogenik vitellogenik 1 vitellogenik 2

Bentuk Oosit
Panjang Bulat Oval Oval-panjang Panjang Lebih bulat

Diameter Oosit pada


Akhir Tahap 10µm 12µm 15 x 30 µm 50 x 70 µm 65 x 160 µm 120 x 200 µm

Diameter Nukleus
5 µm 7 µm 18 µm 25 µm 50 µm 80 µm

Diameter Nukleolus
0,8 µm 0,8 µm 3 µm 8 µm 14 µm 20 µm

Sitoplasma Basofil
+ + ± - - -

Retikulum Ada lamellae,


Sisterna Menghilangkan
Endoplasma Kasar Konsentris Sisterna pendek Menghilangkan
memipih vesikel-vesikel
vesikel-vesikel
Apparatus Golgi
+ + + ++ +++ +++
Tahap Oogonium Oosit Tahap premeiosis Tahap Tahap Tahap
muda Previtellogenik vitellogenik 1 vitellogenik 2

Mitokondria
+ + + ++ +++ +++

Lamela Anulus
- - - - + ++

Cakupan sitoplasma

Tetesan lipid,
Tetesan lipid,
butiran kuning
- - - Tetesan lipid butiran kuning
telur
telur
Kalkospire

Sel-sel folikel
1. Jarak inter
Jarak lebar,
seluler regular Jarak lebar, Jarak lebar,
0 atau intermediet
0 2. Jarak melebar, intermediet intermediet
perluasan junction
intermediet junction junction
junction
TERIMA
KASIH
Pertanyaan
1. Nama: (440141) Pertanyaan:
2. Nama: (440141) Pertanyaan:
3. Nama: (440141) Pertanyaan:
4. Nama: (440141) Pertanyaan:

Anda mungkin juga menyukai