Anda di halaman 1dari 32

Standar Kompetensi:

3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ


manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit
yang mungkin terjadi serta implikasinya pada
salingtemas.

Kompetensi Dasar:
3.7 Menjelaskan keterkaitan antara struktur,
fungsi, dan proses yang meliputi pembentukan
sel kelamin, ovulasi, menstruasi, dan pemberian
ASI, serta kelainan penyakit yang dapat terjadi
pada sistem reproduksi manusia.
Indikator:

 Mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem


reproduksi laki-laki dan wanita.
 Menjelaskan proses pembentukan sperma dan sel
telur. 
 Menguraikan proses ovulasi dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya. 
 Menjelaskan peristiwa menstruasi pada wanita.
 Mengindentifikasi proses fertilisasi, gestasi dan
persalinan. 
 Mendeskripsikan alat kontrasepsi pada pria dan
wanita.
 Menjelaskan alasan pentingnya ASI bagi bayi.
 Menjelaskan penyebab terjadinya
kelainan/penyakit yang terkait sistem reproduksi
Sistem Reproduksi Pria

Organ reproduksi dalam Organ reproduksi luar

• Testis • Penis
• Saluran pengeluaran • Skrotum
Epididimis
Vas deferens
Saluran ejakulasi
Uretra
• Kelenjar asesoris
Vesikula seminalis
Kelenjar prostat
Kelenjar Cowper
Organ Fungsi
Testis (Tubulus Penghasil sperma
Seminiferus)
Penis Alat kopulasi
Skrotum Pengontrol suhu testis
Epididimis Tempat pematangan sperma
Vas deferens Mengangkut sperma matang
Vesikula seminalis Penghasil fruktosa sebagai sumber energi
untuk sperma
Kelenjar prostat Penghasil cairan bersifat basa
Kelenjar bulbourethal Penghasil cairan yang berfungsi untuk
melumasi uretra dan menetralisir
keasaman
Saluran ejakulasi Menghubungkan vesikula seminalis
dengan uretra
Uretra Tempat keluarnya sperma dan urine
Organ reproduksi dalam

Organ reproduksi pria tampak dari (a) samping dan (b) depan.
Organ reproduksi luar

Potongan melintang penis pada organ reproduksi luar pria.


Spermatogenesis

Spermatogenesis pada tubulus seminiferus.


Sistem Reproduksi Wanita

Organ reproduksi dalam

• Oviduk (Tuba falopii)


• Uterus
• Vagina

Organ reproduksi luar

• Vulva
• Mons pubis
• Labium mayor
• Labium minor
• Klitoris
Organ reproduksi dalam

Organ reproduksi wanita tampak dari (a) depan dan (b) samping.
Oogenesis

Tahapan oogenesis.
Oogenesis

Oogenesis pada ovarium.


Hipofisis LH
LH Penebalan
endometrium
(merangsang)
(menghambat) (menghasilkan)

FSH
Ovulasi
Ovulasi Progesteron
Progesteron
(merangsang pematangan folikel)

Folikel
Folikel Folikel
Folikel Folikel
Folikel Folikel
Folikel de
de Korpus
Korpus
primer
primer sekunder
sekunder tersier
tersier graff
graff Luteum
Luteum

(tidak terjadi
fertilisasi)

Estrogen Korpus
Korpus
(merangsang) Albikan
Albikan

Penebalan
endometrium
Siklus menstruasi
• Fase menstruasi
• Fase pra-ovulasi
• Fase ovulasi
• Fase pasca-ovulasi
Fertilisasi

Proses terjadinya fertilisasi di dalam oviduk pada organ reproduksi wanita.


Kehamilan (gestasi)

Tahapan pembelahan zigot hasil fertilisasi dalam perjalanan ke uterus


untuk proses implantasi.
Endometrium
Kehamilan (gestasi) (2) Massa sel dalam Trofoblas

Amnion
Awal korion

Kantung telur
Pembuluh darah Blastosol
Uterus
Korion

Amnion Sakus vitelinus

Proses pembentukan membran kehamilan pada embrio.


Kehamilan (gestasi) (3)

Bagian plasenta, cairan amnion, dan tali pusar.


Kehamilan (gestasi) (4)

Embrio manusia pada usai kehamilan: (a) 4 minggu, (b) 5-6 minggu,
(c) 8 minggu, dan (d) 16 minggu.
Laktasi

Kondisi payudara (a) sebelum kehamilan dan


(b) setelah kehamilan.
Gangguan pada Sistem Reproduksi Manusia
Gangguan pada Sistem
reproduksi wanita

• Gangguan menstruasi
• Kanker genitalia
Kanker vagina
Kanker serviks
Kanker ovarium Kanker ovarium.

• Endometriosis
• Infeksi vagina

Endometriosis.
Gangguan pada sistem reproduksi pria

• Hipogonadisme
• Kriptokorkidisme
• Uretritis
• Prostatitis
• Epididimitis
• Orkitis

Prostatitis.
Sistem Reproduksi Vertebrata

Fertilisasi eksternal

Fertilisasi

Fertilisasi internal

Ovipar
Perkembangan
embrio dan
Vivipar
kelahiran
keturunannya Ovovivipar

Berbagai proses fertilisasi.


Reproduksi ikan (Pisces)

Alat reproduksi ikan (a) betina


dan (b) jantan.
Reproduksi amfibi (Amphibia)

Alat reproduksi katak (a) betina


dan (b) jantan.
Reproduksi reptil (Reptilia)

Alat reproduksi reptil (a) betina dan (b) jantan.


Reproduksi burung (Aves)

Alat reproduksi burung (a) betina dan (b) jantan.


Reproduksi mamalia (Mammalia)

Alat reproduksi mamalia (a) betina dan (b) jantan.


Sistem Reproduksi Invertebrata

Fragmentasi

Reproduksi Pertunasan
aseksual
Partenogenesis
Reproduksi
Invertebrata

Reproduksi
seksual
Reproduksi aseksual pada Invertebrata

Partenogenesis pada kutu daun


(Aphid).

Pertunasan pada Hydra.


Reproduksi seksual pada Invertebrata

Reproduksi seksual ditandai dengan adanya


penyatuan gamet yaitu sperma dan ovum.

Cacing tanah bersifat hermafrodit.


SELESAI

Anda mungkin juga menyukai