Fisiologi
Sistem Reproduksi
Dosen: Indri Astuti Purwanti, SST, M.Kes
Mata Kuliah: Dasar Kesehatan Reproduksi/Kesehatan
Ibu dan Anak
Semester II (Dua)
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Semarang
Tujuan
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan:
1. Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
2. Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita
3. Spermatogenesis dan oogenesis
4. Perkembangan Organ Reproduksi Sejak Embrio
5. Kelainan Kongenital Organ Reproduksi dan
Masalah Interseks
• vagina
organ reproduksi
interna (dalam) • uterus
• tuba fallopii
• ovarium Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi-
Indri AP
Anatomi Organ Reproduksi Wanita
Gametogenesis
Spermatogenesis Oogenesis
Mitosis
Spermatogonia yang kemudian berkumpul di tepi membran
Spermatogonium
tipe A (2n) sel epitel germinal disebut spermatogonia tipe A
Mitosis
Spermatogonia tipe A yang membelah secara mitosis
Spermatogonium
tipe B (2n) disebut spermatogonia tipe B
Mitosis
Spermatogonis tipe B akan membelah berkali-kali
Spermatosist hingga meghasilkan Spermatosit Primer yang akan
Primer (2n) Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi-
Indri AP
membelah secara meiosis
Spermatogenesis
Spermatosit II
(Spermatosit Sekunder)
memiliki inti yang lebih
Spermatosit gelap daripada
Primer (46-XY) Spermatosit I
Meiosis I
Spermatosit Spermatosit
Sekunder (23-X) Sekunder (23-Y)
Meiosis II
Badan Polar
Oosit Sekunder (23-X)
Primer (23-X)
Mitosis
Folikel matang =
Ovarium : folikel de graaf
pematangan 1 Menghasilkan
folikel sel telur Perkembangan organ
reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi-
Indri AP
Ovum
(kromosom X)
Androspermae Gynospermae
(23-Y) (23-X)
Kromosom Y Kromosom X
Duktus mesonefros
semakin Bagian yang tidak
berkembang berfusi akan
menjadi tuba
fallopii. Bagian
menjadi saluran distal dari duktus
epididymis, vas mullerian akan
deferens, karena menjadi uterus dan
pengaruh hormone vagina bagian atas
testosterone yang
disekresi jaringan
gonadAnatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi-
Indri AP
Perkembangan Genitalia Eksterna
yang Identik (Serupa)
XY XX Sex
penil uretra labia minora genital fold
labioscrotal
Skrotum labia mayora
swelling
Payudara agak
membesar?
Payudara mengeluarkan
Bayi baru air susu?
lahir Testis sudah turun?
Vagina mengeluarkan
cairan keputihan/darah
Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi-
Indri AP seperti menstruasi?
Larangan sunat
Bayi 1 perempuan
bulan Tindik telinga
perempuan
Toilet training
Anak 1
tahun
Pengenalan gender
Anak 4
Cegah kekerasan
tahun seksual
Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi-
Indri AP
Kelainan Kongenital (Bawaan)
Kelainan
Kelainan Metabolisme
Organo- Hormon
Androgen
genesis
Kelainan
Kromosom
Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi-
Indri AP
Kelainan Metabolisme
Hormon Androgen
• Genotipe pria,tapi fenotipe wanita
Sindrom • Ada testis, tapi ada juga labia mayora dan
vagina (pendek dan menutup)
Feminisasi • Rambut pubis dan ketika hampir tidak ada
Testikular (hairless woman)
• Septum vagina
Vagina • Aplasia vagina/atresia vagina
• Kista vagina
Sindrom Down
• Trisomi 21
• Sering terjadi pada ibu berumur tua
• Bayi hipotoni
• tidak ada reflek moro
• oksiput dan muka gepeng
• mata sipit dan berdekatan
• kecerdasan rendah
• mulut sering terbuka dengan lidah
menonjol
Sindrom Edward
• Trisomi 18
• jarang ditemukan
• kepala memanjang dengan oksiput menonjol
• Mulut kecil, dagu kecil, leher pendek
• Kelainan pada telinga
• Sering ada kelainan jantung
• Dada seperti tameng &sternum pendek
• Genggaman jari salin tumpang tindih
• Tumit sangat menonjol
Sindrom Patau
• Trisomi 13
• sangat jarang ditemukan
• BBLR (Berat badan Lahir Rendah, <2,5 kg)
• Labio-palatoskisis (bibir sumbing)
• Mikrosefali (lingkar kepala <33 cm)
• Polidaktili (jari >5)
• sering ditemukan kelainan jantung
• pertumbuhan lambat
Faktor Kromosom
• Gangguan hormonal
• Kelainan kromosom
Faktor Perilaku
• Hamil pada usia >35 tahun
Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi-
• Incest (hubungan seksual sedarah) Indri AP
Upaya Pencegahan Kelainan Kongenital
• Jangan incest
• Usia ibu hamil <35 tahun
Promotif • Konsumsi asam folat 0,4 – 0,6 mg per hari
• Imunisasi MR
• Hindari vektor Toxoplasma, contoh: kucing, anjing, kera, kambing, sapi.
Protektif • Memakai kelambu untuk menghindari nyamuk Aedes (vektor virus Zika)
• Mnggunakan kondom jika
Anatomi berhubungan
dan seksual dengan penderita Zika/IMS
Fisiologi Sistem Reproduksi-
Indri AP
Upaya Pencegahan Kelainan Kongenital
• Cek TORCH Toxoplasma, Others, Rubella,
Citomegallo-virus, Herpesvirus
• USG pada umur kehamilan 5 – 7 minggu
memastikan janin terlihat di dalam kantung gestasi
dan tampak “normal”
• Inspeksi segera setelah lahir organ genitalia
eksterna normal
• Inspeksi bayi laki-laki ada penis, kepala penis
ditutupi kulit preputium, lubang penis di ujung, testis
sudah masuk ke skrotum
• Inspeksi bayi perempuan 1 – 7 hari klitoris agak
membesar/menonjol, ada labia mayora, ada labia
Deteksi Dini minora, ada lubang vagina, ada sekret dari vagina
• Masih ada pengaruh hormon ibu selama kehamilan
payudara bayi (laki-laki maupun perempuan)
membesar pada masa 1 – 7 hari kelahiran
• Tonus otot bayi sangat baik bentuk kaki
mengangkang, seperti huruf “O”
• Mata dan jarak kedua mata normal
Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi-
Indri AP
Pendidikan Kesehatan Reproduksi
• Sejak bayi, berikan pakaian yang menutup
aurat (termasuk organ reproduksi)
• Masa balita toilet training mulai umur 1
tahun, ajarkan rasa malu jika organ
reproduksinya terbuka, umur 4-5 tahun harus
sudah tidak ngompol/ngobrok
• Masa anak-anak beritahu perbedaan laki-
laki dan perempuan, anak laki-laki dekatkan ke
ayah, anak perempuan dekatkan ke ibu