Anda di halaman 1dari 10

BAB III

MEKANISME PENURUNAN SIFAT

1. PENDAHULUAN

1.1.1. Deskripsi singkat

Suatu sifat (gen-gen tertentu) diturunkan melalui mekanisme khusus secara


alamiah. Penurunan diperoleh karena adanya pembentukan zigot sebagai konsekwensi
pertemuan sperma dan sel telur (fertilisasi). Sperma atau sel telur jantan diproduksi pada
individu jantan (spermatogenesis) sedangkan seltelur atau benih betina diproduksi pada
individu betina (oogenesis). Proses pembentukan gamet jantan dan betina (gametogenesis)
tentu terkait dengan pembelahan sel yang pada dasarnya bersifat mitosis dan meiosis.
Prosel sejak pembelahan sel khususnya sel kelamin pada tetua selanjutnya peluang
bergabungnya sel benih jantan dan betina (fertilisasi) yang akhirnya membentuk zigot
(keturunan merupakan mekanisme penurunan suatu sifat dari tetua kepada keturunan.

Bab ini membahas pembelahan sel secara motosis dan meiosis, pembentukan gamet
(gametogenesis), pembentukan sel benih jantan (spermatogenesis), pembentukan sel benih
betina (oogenesis) dan fertilisasi (pertemuan sel sperma dan sel telur).

1.2. Relevansi

Pengetahuan tentangmekanisme penurunan sifat relevan dengan upaya untuk


menyebarluaskan gen-gen terhasrat (expected genes) dalam sebuah populasi.
Mengawinkan jantan unggul (pada sifat-sifat tertentu) dengan betina pilihan adalah
tindakan untuk mewariskan sifat atau gen tertentu dati tetua kepada keturunan. Program
perkawinan ternak umumnya berdasarkan pada prinsip-prinsip mekanisme penurunan sifat
tetua kepada keturunan.

1.3. Kompetensi khusus

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi khusus dalam
hal-hal:

1. memahami dan membedakan proses mitosis dan meiosis


2. memahami gametogenesis
3. membedakan spermatogenesis dengan oogenesis
4. menguraikan proses fertilisasi.

25
2. MATERI
2.1. Uraian materi

2.1.1. Mitosis

Mitosis (dari kata mitos = benang) adalah proses pembelahan sel dimana setiap sel (inti)
yang terbentuk tetap bersifat diploid (2N). Mitosis terjadi pada sel tubuh (sel somatic) dan
berfungsi untuk menambah jumlah sel pada ternak yang sedang tumbuh dan mengantikan sel-sel
yang rusak atau mati. Tahap pertumbuhan ternak merupakan aktifitas pembelahan sel bersifat
mitosis. Pembelahan tersebut akan cepat sejak lahir sampai dewasa tubuh selanjutnya konstan dan
bahkan menurun. Kecepatan pembelahan sel ini mencerminkan pola pertumbuhan ternak sesuai
umur yang umumnya digambarkan secara sigmoid (berbentuk S)

Tahap-tahap dan kejadian pada setiap tahap mitosis sebagai berikut:

Tahap Kejadian

Profase - Kromosom memendek dan menebal,


- Sentriol membelah dan bergerak menuju kutub berlawanan, membran inti
menghilang,
- Terbentuk benang spindle seakan penghubung kedua sentriol.
- Kromosom masih beracakan.
Metafase - Pengaturan kromosom pada bidang equator
- Kromosom menggantung pada benang spindel lewat sentriol.
Anafase - Sentromer membelah sehingga kromatid terpisah
- Kromatid-kromatid bergerak menuju kutub masing-masing-masing (kutub
berlawanan)
Telofase membrane nukleus berkerut pada bagian tertentu yang mengakibatkan sel
terbagi menjadi dua.
- Membrane inti terbentuk kembali
- Kromosom berubah menjadi ramping dan panjang.
Terbentulah sel-sel baru selanjutnya kembali ke tahap profase.

2.1.2. Meiosis

26
Meiosis (dari kata meion = lebih kecil) adalah proses pembelahan sel (inti) dimana sel
yang terbentuk bersifat haploid (N). Meiosis terjadi pada pada sel kecambah (kelamin). Sel
kecambah pada ternak jantan disebut spermatogonia dan pada ternak betina disebut oogonia.
Pada ternak meiosis terjadi sebagai bagian dari seluruh proses pembentukan gamet. Proses meiosis
meliputi dua pembelahan (meiosis I dan II). Pada meiosis I menghasilkan dua sel diploid dan
pada tahao kedua menghasilkan empat sel haploid dari satu sel induk.

Proses pembagian sel dalam mitosis dan meiosis digambarkan sebagai berikut:

Mitosis Keterangan Meiosis


2N Sel penurun dengan jumlah kromosom ganda (2N) 2N

Stadium penggandaan. Kromosom terpecah menghasilkan dua


kali jumlah sel penurun

Pemba- Sel terpecah menjadi dua dengan jumlah kromosom sama Pemba-
gian sel dengan penurun. gian I

2N 2N 2N 2N

Pembelahan sel mengakibatkan sel kecambah memiliki Pemba-


kromosom setengah dari kromosom penurun gian sel II
(hasilkan N N N N
dua sel (hasilkan empat
anak) produk)

Secara umum, karakteristik dari mitosis dan meiosis (perbedaan keduanya) sebagai
berikut:

Mitosis Meiosis
1 Pertukaran genetik tidak terjadi antara 1 Pertukaran genetik terjadi antar
kromosom homolog kromosom homog
2 Setiap siklus menghasilkan dua sel 2 Setiap siklus menghasikan 4 sel
3 Isi genetik dari sel-baru adalah identik 3 Isi genetik dari produk sel baru berbeda
4 Jumlah kromosom sel baru identik 4 Jumlah kromsom sel baru setengah dari
dengan sel awal sel awal
5 Sel baru masih dapat melakukan 5 Sel baru tidak dapat melakukan
pembelahan secara mitosis pembelahan secara meiosis
6 Terjadi pada hampir semua sel somatic 6 Terjadi pada sel kelamin
7 Berlangsung sejak zigot dan semasa 7 Berlangsung ketika masa akil balik
kehidupan individu (dewasa kelamin).
2.1. 3. Gametogenesis

Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet pada makluk hidup. Pada ternak
jantan disebut spermatogenesis dan pada betina disebut oogenesis. Seluruh proses
pembentukan sel kelamin akan berlangsung saat persitiwa meiosis.

27
Pada ternak jantan spermatogonium yang bersifat diploid (2N) bertambah ukurannya
dan disebut spermatosit primer (diploid). Pada tahap meiosis I sel ini membelah menjadi dua sel
haploid (N) yang disebut spermatosit sekunder. Pada proses meiosis II setiap sepermatosoit
sekunder menghasilkan dua spermatid (haploid) yang tidak mengalami perubahan genetik. Selama
proses spermatogenesis sebagian besar sitoplasma hilang dan ekor sperma terbentuk. Akhirnya
terbentuklah empat sperma yang bersifat haploid.

Pada ternak betina sel oogonium membesar ukurannya menjadi oosit primer (diploid).
Terbentuk lapisan tebal pelindung folikel disebut zona pellucida. Lapisan kedua dibawah
pellucida yang lebih tipis disebut viteline. Sel masih bersifat diploid. Saat terjadi ovulasi maka sel
akan bertumbuh menjadi oosit sekunder yang bersifat haploid (meiosis II). Dua inti haploid
terbentuk pada fase ini. Salah satu inti ditarik kembali kedalam sitoplasma dan inti yang lain
dikeluarkan melalui membrane viteline. Inti yang dikeluarkan disebut polar body. Inti yang
ditarik ke dalam sitoplasma inilah merupakan makrogamet atau sel telur. Bila tidak terjadi
pembuahan maka sel akan mati dan diserap atau dikeluarkan tubuh.

Dalam gametogenesis nampak bahwa sel kecambah jantan atau mikrogamet akan
bertambah dengan lebih cepat sedangkan sel kecambah betina atau makrogamet tidak. Hal ini
disebabkan karena dalam proses pembuahan dibutuhkan banyak sel sperma untuk mencapai dan
membuahi sel telur meskipun akhirnya hanya satu yang dibutuhkan untuk proses pembuahan.

Poses spermatogenesis dan oogenesis dapat digambarkan sebagai berikut:

Sel kecambah Keterangan Sel kecambah betina


jantan
Spermatogonium Stadium pertumbuhan secara mitosis Ogonium
(2N) (2N)
Spermatosit primer Oosit primer
(2N) (2N)
Stadium pembelahan secara meiosis I
Dua Spermatosit Terbentuk pada akhir meiosis I Dua oosit sekunder
sekunder
N N N N
Stadium pembelahan meiois II
4 spermatid Terbentuk pada akhir meiosis II. Setiap Oosid N N N
N N N N spermatosit dan ootid sekunder membelah N
menjadi 2 spermatid dan 2 ootid
4 spermatozoa Terbentuk setelah spermatid dan ootid 1 te- Badan polar
(mikrogamet) mengalami pertumbuhan dan tetap haploid lur (tidak ada
telur)

2. 1. 4. Fertilisasi

28
Fertilisasi atau proses pembuahan adalah masuknya sperma kedalam ovum agar terjadi
pertemuan inti sel gamet (sel sperma dengan sel telur). Fertilisasi terjadi karena perkawinan
(breeding). Inilah dasar mengapa program pembiakan atau breeding adalah salah satu bagian pokok
dari pemuliaan ternak.

Fertilisasi menghasilkan sel sigot bersifat diploid karena bersatunya mikrogamet


(sperma) dan makrogamet (ovum) yang masing-masing bersifat haploid. Ketika pembuahan
kromosom-kromosom homolog akan saling bergandeng dalam zigot

Sesaat terjadi zigot maka pelipatgandaan sel akan begitu cepat seiring dengan proses
pertumbuhan embryo (pembentukan jaringan) dalam rahim. Pertumbuhan embryo tersebut dapat
saja tidak sempurna kalau ada faktor-faktor luar atau terjadi mutasi gen tertentu yang bersifat letal
(gen letal dan subletal). Kalau kondisi ini terjadi maka embryo tidak akan bertumbuh normal
(penyebab cacat fisik) atau mati (letal) pada umur relatif muda (penyebab abortus dini atau
embryonic mortality).

Pada spesies yang berbeda, susunan kromosomnya berbeda pula, sehingga perkawinan
sulit menghasilkan zigot. Kalau terjadi pembuahan maka peluangnya relatif kecil. Perkawinan
antar species disebut juga extrim breeding dan keturunannya disebut bastard, misalnya singa
dengan harimau atau kuda dengan keledai. Proses gametogenesis pada ternak bastar umumnya
tidak normal sehingga ternak-ternak ini menjadi steril (mandul).

2. 2. Latihan

Uraikan perbedaan antara pembelahan sel secara mitosis dan meiosis sesuai maktriks di bawah ini:

Mitosis No Meiosis

29
2.1.3. Rangkuman

NO URAIAN
1 Mitosis adalah bentuk dari proses pembelahan sel dimana setiap sel (inti) yang terbentuk
tetap bersifat diploid (2N). Mitosis terjadi pada sel tubuh (sel somatik) dan berfungsi
untuk menambah jumlah sel pada ternak yang sedang tumbuh dan mengantikan sel-sel
yang rusak atau mati. Mitosis terdiri dari tahap profase, metaphase, anaphase dan telofase.
2 Pada tahap profase dari mitosis keadaan kromosom akan memendek dan menebal;
sentriol membelah dan bergerak menuju kutub berlawanan; membran inti menghilang;
terbentuk benang spindle yang seakan penghubung kedua sentriol dan kromosom masih
beracakan.
3 Pada tahap metaphase dari mitosis kromosom mulai teratur pada bidang equator dan
menggantung pada benang spindel lewat sentriol.
4 Pada saat tahap anaphase mitosis bagian sentromer membelah (sehingga kromatid
terpisah) selanjutnya bergerak menuju kutub masing-masing-masing.
5 Pada saat tahap telofase dari mitosis bagian membrane sel berkerut pada bagian tetentu
yang mengakibatkan sel terbagi menjadi dua; membrane inti terbentuk kembali dan
kromosom berubah menjadi ramping dan panjang.
6 Meiosis adalah proses pembelahan sel (inti) dimana sel yang terbentuk bersifat haploid
(N). Meiosis terjadi pada pada sel gamet (kelamin) saat makluk dewasa kelamin. Pada
ternak meiosis terjadi sebagai bagian dari seluruh proses pembentukan gamet.
7 Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet pada makluk hidup. Pada ternak
jantan disebut spermatogenesis dan pada betina disebut oogenesis. Seluruh proses
pembentukan sel kelamin akan berlangsung persitiwa meiosis. Sel gamet pada ternak
jantan disebut spermatogonia dan pada ternak betina disebut oogonia

8 Fertilisasi atau proses pembuahan adalah masuknya sperma kedalam ovum agar terjadi
pertemuan inti sel gamet (sel sperma dengan sel telur). Fertilisasi terjadi melalui
perkawinan (breeding). Inilah dasar mengapa program pembiakan atau breeding adalah
salah satu bagian pokok dari pemuliaan ternak.

9 Fertilisasi menghasilkan sel zigot bersifat diploid karena bersatunya mikrogamet dan
makrogamet yang masing-masing bersifat haploid. Ketika pembuahan kromosom-
kromosom homolog akan saling bergandeng dalam zigot.

30
10 Pada spesies yang berbeda, susunan kromosomnya berbeda pula, sehingga perkawinan
sulit menghasilkan zigot. Kromosom-kromosom dalam gamet jantan dan betina tidak
homolog sehingga tidak dapat bergandengan dengan normal.

3. PENUTUP
3.1. Tes formatif

1. Tentukan satu pilihan (sisi kanan) agar sesuai dengan pernyataan (sisi kiri).

No Pernyataan Pilihan
1 Proses pembelahan sel secara sel somatic A
mitosis akan terjadi pada
sel kelamin B
sel somatis dan sel kelamin C
2 Proses pembelahan sel secara seluiruh sel somatic A
meiosis terjadi pada: sel kelamin B
sel somatis dan sel kelamin C
3 Pada pembelasan sel secara setengah dari sel induk A
mitosis maka jumlah kromosom sel sama dengan sel induk B
anak yang dihasilkan adalah
dua kali sel induk C
4 Pada pembelasan sel secara setengah dari sel induk A
meiosis maka jumlah kromosom sama dengan sel induk B
sel yang dihasilkan adalah
dua kali sel induk C
5 Proses mitosis berlangsung saat terbentuk zigot (fase embrio) A
pada saat mencapai dewasa (akil balik) B
selama kehidupan suatu makluk C
6 Spermatogenesis akan terjadi pada Jantan A
ternak Betina B
jantan dan betina C
7 Salah satu tahap dalam proses mitosis yaitu kromosom Anaphase A
tersusun pada bidang equator. Ini terjadi pada tahap Metaphase B
Telofase C
8 Pasangan kromatid-kromatid bergerak menuju kutub Anaphase A
masing-masing-masing (kutub berlawanan). Ini terjadi Metaphase B
pada tahap
Telofase C
9 Membrane nukleus berkerut pada bagian tertentu yang Anaphase A
mengakibatkan sel terbagi menjadi dua. Selanjutnya Metaphase B
membrane inti terbentuk kembali. Ini adalah proses
Telofase C
mitosisi pada tahap

10 Jumlah kromosom manusia (2N = 46) yang ditemukan 23 A


dalam sebuah spermatosit sekunder adalah 46 B
92 C
11 Jumlah kromosom manusia (2N = 46) yang ditemukan 23 A
dalam sebuah sperma 46 B

31
92 C

12 Jumlah kromosom manusia (2N = 46) yang ditemukan 23 A


dalam sebuah spermatogonium adalah
46 B
92 C
13 Jumlah sperma yang dihasilkan oleh sebuah spermatosid 2 A
primer ada… buah 4 B
8 C
14 Jumlah sel telur yang dihasilkan oleh sebuah oosit primer 0 A
ada… buah 1 B
4 C
15 Jumlah telur yang dihasilkan oleh sebuah badan polar 0 A
(polar body) ada… buah 1 B
4 C
16 Proses pembentukan gamet pada ternak jantan disebut : Spermatid A
Spermatogonia B
Spermatogenesis C
17 Sel-sel gamet pada ternak betina disebut: Oosit A
Oogonia B
Oogenesis C
18 Selama proses pembentukan sel kelamin akan Mitosis A
berlangsung persitiwa : Meiosis B
mitosis dan meiosis C
19 Proses masuknya sperma kedalam ovum agar terjadi Fertilisasi A
pertemuan inti sel keduanya adalah Sterilisasi B
Revitalisasi C
20 Kelompok ternak yang peluang pembentukan zigot sangat Fertile A
kecil atau tidak ada sama sekali disebut kelompok: Steril B
Vital C

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mitosis, meiosis, gametogenesis, spermatogenesis,


oogenesis, fertlilisasi dan zigot.

3. Uraikan perbedaan mitosis dan meiosis

4. Uraikan perbedaan spermatogenesis dan oogenesis

5. Isi titik-titik di bawah ini,

Keadaan yang terjadi Bagian dari mitosis:


Sentriol membelah dan bergerak menuju kutub berlawanan, ………………………
membran inti menghilang
Kromosom berada di bidang equator ……………………

32
Membrane inti menghilang ………………………
Kromosom memendek dan menebal ………………………
Kromosom menggandakan diri ………………………
Membrane nukleus berkerut pada bagian tertentu yang
mengakibatkan sel terbagi menjadi dua. ………………………

3.1. Umpan balik

Materi telah dikuasai dengan baik bila hasil evaluasi (tes) memiliki skor lebih dari
80%. Sebaliknya materi belum dikuasai dengan baik bila skor kurang atau sama dengan
80%.

Skor = {B/N }{100%}; B = jumlah jawaban benar dan N = jumlah soal.

Jawaban dalam bentuk uraian (essay test) disesuaikan kembali dengan uraian
materi serta sumber referensi terkait.

3.3. Tindak lanjut

Bagi yang lulus dapat melanjutkan ke bab (pokok bahasan) selanjutnya. Sangat
dianjurkan untuk mempelajari kembali pokok bahasan atau membaca kembali referensi
terkait dengan pertanyaan yang belum dapat dijawab dengan benar.
Bagi yang belum lulus mempelajari kembali bab (pokok bahasan secara
keseluruhan dan melakukan kembali tes formatif sampai sungguh menguasai materi.
Pertanyaan yang bersifat essay akan menuntut sistimatika berpikir dan berkomunikasi
(bila jawab dalam bentuk lisan dan dipahami oleh teman diskusi).

3.4. Kunci jawaban dan ulasan

No Pilihan Ulasan
1 A Secara meiosis pada sel kelamin sehingga menghasilkan sel bersifat
haploid
2 B Cukup jelas
3 B Sama dengan sel induk (diploid)
4 A Setengah dari sel induk (haploid)
5 C Pembelahan sel somatic berlangsung selama kehidupan termasuk
menggantikan sel yang rusak atau mati
6 A Pembentukan sel benih jantan (sperma) pada jenis jantan

33
7 B Pada dahap metaphase
8 A Anafase
9 C Telofase
10 A Bersifat haploid sehingga N=23 (ingat 2N = 46)
11 A Bersifat haploid N = 23
12 B Masih bersifat diploid karena pada tahap meisois pertama saam seperti
mitosis
13 B Empat buah
14 B Hanya satu. 3 yang lain dikeluarkan (polar body)
15 A Tidak membentuk sel telur melainkan terserap atau hilang
16 C Spermatogenesis (ingat genesis berarti proses kejadian)
17 B Jelas
18 C Mitosis pada tahap awal dan meisosis tahap lanjutan
19 A Fertilisasi = pembuahan
20 B Steril. Terjadi kasus infertilitas atau sterilitas (= majir)

34

Anda mungkin juga menyukai