Anda di halaman 1dari 24

Reproduksi Sel

By : Fadhlan
Musdary, S.Pd.
• Kita telah mengetahui bahwa sel merupakan unit terkecil secara structural dan
fungsional dari organisme
• Sel, dapat memperbanyak diri melalui mekanisme reproduksi
• Organisme multiseluler dapat melakukan reproduksi dengan 2 cara, yaitu
mitosis dan meiosis
• Sedangkan organisme uniseluler, hanya dapat melakukan pembelahan secara
amitosis saja
• Lalu, bagaimanakah mekanisme dari reproduksi sel itu sendiri?
Alasan Sel Membelah

1. Pertumbuhan 2. Perbaikan 3. Reproduksi


Konsep Dasar Pembelahan Sel

Amitosis(Pembelahan Meiosis
Mitosis
Biner)
2n 2n 2n n
Induk Anak Induk Anak

Sifat Anakan Sifat Anakan :


: Non Identik
1 Identik

Autosom Gonosom
(sel tubuh) (sel Kelamin)
 1 Kali Pembelahan  2Kali Pembelahan
Pembelahan Mitosis

Mitosis  Pembelahan yang menghasilkan 2 sel


anakan yang identik (2n).
Terjadi pada organisme Multiseluler

Sifat sel anakan identik dengan sel induk

Bertujuan untuk pertumbuhan,


Mitosis perkembangan, dan regenerasi sel

Kestabilan jumlah kromosom terjaga

Membantu organisme dalam reproduksi


Aseksual
Tahapan Pembelahan Mitosis

Tahapan Pembelahan Mitosis

Sitokinesis (Pembelahan
Interfase (Persiapan) Kariokinesis (Pembelahan Inti)
Sitoplasma)

• Profase
• Gap-1 (G1)
• Metafase
• Sintesis (S)
• Anafase
• Gap-2 (G2)
• Telofase
Fase Interfase (Persiapan)

• Belum memulai Replikasi DNA


Gap-1 (G1) • Organel sel memperbanyak diri

Kariokinesis

• DNA bereplikasi
Sintesis (S) • Menghasilkan 2 Salinan DNA Tetraploid

• Replikasi DNA telah selesai


Gap-2 (G2) • Membran inti sel telah terbentuk
Fase Kariokinesis (Pembelahan Inti)

• Kromosom terbentuk di dalam nucleus


• Kromosom memperbanyak diri
Profase • Terbentuk benang spindle yang terhubung dari
kutub satu dengan kutub lain

• Sentromer telah sampai di kutub sel dan benang


spindle semakin jelas
• Kromosom bergerak ke bidang Ekuator
Metafase • Kinetokor menghadap arah berlawanan
• Kromosom membentuk susunan di bidang
ekuator

• Sentromer yang mengikat kromatid membelah


• Kromatid bergerak ke kutub berlawanan
Anafase • Anafase mengasilkan Salinan kromosom
berpasangan Tahapan Kariokinesis (Pembelahan Inti)
• Kromatid telah sampai di kutub ekuator dan
menjadi kompak
• Membran Nukleus terbentuk kembali
• Nukleolus mulai timbul
Telofase
Fase Sitokinesis (Pembelahan Sitoplasma)

• Sitokinesis dimulai saat telophase berakhir


Sitokinesis • Terjadi pengurangan benang Spindel
Hewan • Terbentuknya cincin mikrofilamen yang
menyempit

• Tidak terbentuk alur pembelahan (Memiliki


dinding sel)
Sitokinesis • Terjadi dengan pembentukan Cell Plate
Tumbuhan • Terjadi Pembentukan & Penggabungan
Vesikula yang diikuti terbentuknya Dinding
sel baru

Sitokinesis Pada Hewan & Tumbuhan


Pembelahan Meiosis

Menghasilkan sel anakan Haploid (n)

Terjadi pada pembentukan gamet


(Gametogenesis).

Reduksi Kromosom (1/2 Kromosom Induk)

Dapat meningkatkan variasi genetic saat


fertilisasi terjadi

Terjadi dalam 2 kali pembelahan (Meiosis I &


Meiosis II)
Tahapan Pembelahan Meiosis

Meiosis

Meiosis I Meiosis II

• Interfase • Profase II
• Profase I • Metafase II
• Metafase I • Anafase II
• Anafase I • Telofase II
• Telofase I • Sitokinesis II
• Sitokinesis I
Profase I

Leptoten • Kromatin telah berubah menjadi kromosom

• Terjadi peristiwa Sinapsis, yaitu kromsom


Zigoten Homolog saling berdekatan dan berpasangan
(Bivalen)

• Duplikasi Kromosom homolog membentuk


Pakiten tetrad (4 kromosom dalam kelompok
sinapsis)

Diploten
• Setiap bivalen akan saling menjauh, namun
kromosom Homolognya masih bertaut pada Kiasma
• Teriadi Crossing Over (pertukaran materi genetik)

• Kromosom Homolog menjauh ke arah kutub


Diakinesis berlawanan
• Benang Spindel terbentuk dan Membran inti
menghilang
Metafase I

1. Kromatid hasil duplikasi Kromosom


homolog berjajar di sepanjang bidang
ekuator

2. Mikrotubul Kinektor dari salah satu


kutub melekat pada pada satu kromosom
di setiap pasangan

3. Mikrotubul dari kutub berlawanan


melekat pada pasangan homolognya

4. Kromosom masih bersifat Diploid


Anafase I

1. sentromer-sentromer tidak memisah,


melainkan terus menyatukan kromatid-
kromatid sesaudara.
2. Kiasma mulai menghilang, sehingga
pasangan-pasangan kromosom homolog
dapat berpisah dan bergerak ke kutub-
kutub yang berlawanan.
3. Pergerakan itu mengurangi jumlah
kromosom dari diploid (2n) menjadi
haploid (n).
4. Pada fase ini berlaku hukum Mendel I
yaitu ―Hukum pemisahan gen yang
sealel (the law segregation of allelic
genes).
Telofase I

1. Terjadi ketika membran nukleus terbentuk kembali


dan kromosom-kromosom telah mencapai kutub
tujuannya.
2. Kromosom Homolog telah mencapai kutub
berlawanan
3. Setiap kutub memiliki satu set kromosom Haploid
(n)
4. Setiap kromosom masih memiliki 2 kromatid
kembar (Sister Chromatid)
Sitokinesis I

1. Alur pembelahan mulai tampak


2. Kromosom homolog dipisahkan oleh
sekat yang akan menghasilkan 2 sel
3. Sekat tadi berisi kromosom Haploid
beserta kromatid kembarannya
4. Kandungan DNA di kromosom ini
masih rangkap
Meiosis II

• Kromatid kembar (Sister Chromatid) sel anakan masih


melekat pada sentromer kromosom
Profase II • Benang Mikrotubulus terbentuk & kromosom bergerak
ke bidang metaphase

• Setiap kromosom yang berisi 2 kromatid


berjajar di bidang metaphase
Metafase II • Benang Mikrotubulus melekat pada kinetokor
masing-masing kromatid

• Benang mikrotubulus menarik kromatid menuju


Anafase II kutub pembelahan yang berlawanan

Telofase II • Kromatid yang telah menjadi kromosom


mencapai kutub pembelahan
• Terbentuk 4 sel haploid dengan satu Salinan
DNA

• Terbentuk Sekat antar sel


Sitokinesis II • 4 Sel anakan yang haploid terbentuk
Gametogenesis Manusia

Gametogenesis  Pembentukan Sel gamet

• Terjadi di dalam Testis


Spermatogenesis (Tubulus Seminiferus)
(Pembentukan • Menghasilkan Sperma
Sperma)
yang haploid

Oogenesis • Terjadi di dalam Ovarium


(Pembentukan sel • Menghasilkan sel telur
telur) yang Haploid
Tahapan Spermatogenesis

Terbentuknya Spermatogonium (2n) di Tubulus


Seminiferus

Spermatogonium mengalami pembelahan Mitosis


menjadi Spermatosit Primer

Spermatosit Primer Mengalami Meiosis I menjadi


Spermatosit Sekunder

Spermatosit Sekunder mengalami Meiosis II dan


terbentuk 4 Spermatid (n)

Spermatid mengalami maturase dan membentuk akrosom


Tahapan Oogenesis

Terbentuknya sel induk telur (Oogonium) yang haploid

Oogonium mengalami pembelahan Mitosis dan


terbentuk Oosit Primer

Oosit Primer mengalami Meiosis I dan menghasilkan


Oosit Sekunder (besar) & Polar Body (kecil)

Oosit Sekunder mengalami Meiosis II dan terbentuk


Ootid

Ootid mengalami maturasi dan menjadi Ovum


Meiosis Pada Angiospermae

Mikrosporogenesis • Terjadi di dalam benang sari


(Pembentukan Gamet • Kepala sari menghasilkan
Jantan) benang sari (sperma)

• Terjadi di bakal buah


Megasporogenesis (Ovarium)
(Pembentukan Gamet • Dinding Ovarium ditempeli
Betinia)
bakal biji (ovulum)
Tahapan Mikrosporogenesis

Sel induk mikrospora (Mikrosporosit) mengalami Meiosis I


dan menghasilkan sel haploid

Sepasang Mikrosporosit mengalami Meiosis II dan


menghasilkan 4 Mikrospora (Tetrad)

Setiap mikrospora mengalami pembelahan mitosis


dan menghasilkan sel generative (lebih kecil) &
vegetative (lebih besar)

Kedua sel tadi Bersama-sama membentuk serbuk sari

Inti generative masih membelah (tanpa Sitokinesis)


sedangkan Inti Vegetatif tidak, sehingga terdapat 3 inti
haploid
Tahapan Megasporogenesis

Megasporofit didalam Sporangium mengalami


Meiosis I dan menghasilkan 2 sel haploid

2 sel tadi mengalami Meiosis II dan mengasilkan


4 sel Megaspora yang haploid

Megaspora mengalami 3 kali Mitosis tanpa


Sitokinesis, sehingga terbentuk 8 inti haploid

Anda mungkin juga menyukai