Anda di halaman 1dari 5

1.

Baca dan cermati teks editorial berikut

Senin 19 Oktober 2020, 05:00 WIB


Bencana Cuaca Bersama Covid
Administrator | Editorial   MI/Duta Ilustrasi.

dari La Nina terhadap berbagai sektor di


Indonesia.

Dalam rapat terbatas mengantisipasi


bencana hidrometeorologi pada 13 Oktober,
Presiden memerintahkan jajarannya untuk
menghitung dampak La Nina terhadap
produksi pertanian, perikanan, dan
HIDUP perhubungan.
berdampingan dengan bencana alam
adalah realitas yang dihadapi masyarakat Antisipasi bencana alam jangan hanya
negeri ini. Bencana memang tidak bisa dilakukan di tingkat pusat. Seluruh kepala
dihentikan, tetapi masih bisa disiasati untuk daerah di tingkat provinsi dan kabupaten
mengurangi risiko. atau kota harus serempak turun tangan,
jangan jadi penonton.
Sejak awal tahun bangsa ini sudah hidup
berdampingan dengan covid-19. Segenap Pemerintah pusat dan daerah mesti terus
daya dan upaya dikerahkan untuk melawan didorong untuk mengembangkan
penyebaran virus korona. Perlawanan itu manajemen kedaruratan prabencana.
memang belum sepenuhnya berhasil. Manajemen itu bisa dilihat dari pengelolaan
Angka  kesembuhan masih berpacu dengan APBN/APBD dan mematuhi tata ruang.
kasus positif.
Dimulai dari pengalokasian dana
Meski belum sepenuhnya berhasil, diakui kebencanaan dari APBN dan APBD sampai
atau tidak, muncul solidaritas di tengah kepada program konkret untuk tidak
masyarakat untuk bersama-sama melawan membabat hutan, tidak melanggar tata
pandemi covid-19. Solidaritas itu mestinya ruang. Kepala daerah harus punya
terus dirawat dalam menghadapi bencana keberanian membongkar bangunan di kaki
lainnya, yakni bencana hidrometeorologi. dan pinggang gunung, juga bangunan di
bantaran sungai.
Presiden Joko Widodo sudah
memerintahkan jajarannya untuk Terus terang, sudah ada kemauan yang
menyiapkan dan mengantisipasi kuat dari pemerintahan sekarang untuk
kemungkinan-kemungkinan terjadinya mengelola manajemen kedaruratan
bencana hidrometeorologi dan juga dampak prabencana. Sebelumsebelumnya, publik
selalu disuguhi drama manajemen pandemi covid-19. Karena itu, daerah
kedaruratan post factum. langganan banjir dan tanah longsor
hendaknya mulai mempersiapkan
Disebut sebagai drama karena setelah ketahanan masyarakat, selain tempat
gunung meletus, banjir menggasak, dan pengungsian.
tsunami menyapu, seluruh otoritas
bergegas dalam serbakedaruratan yang Masyarakat mulai diimbau dari sekarang
melebihi dosis. Para pejabat berebutan untuk menyiapkan masker cadangan, hand
mengunjungi lokasi bencana. Masyarakat sanitizier, dan alat makan pribadi. Di tempat
juga larut dalam kebiasaan mengabaikan pengungsian, tidak hanya disiapkan dapur
pertolongan kepada yang hidup karena umum, tapi juga segala peralatan dan
sibuk mencari dan menghitung angka fasilitas sesuai protokol kesehatan.
korban kematian.
Belum ada satu pun negara di dunia yang
Sudah saatnya mengelola darurat memiliki keunggulan teknologi luar biasa
kebencanaan secara terencana dan terukur. sehingga mampu meniadakan bencana.
Seluruh informasi terkait kebencanaan Meski demikian, gotong royong di tingkat
hidrometeorologi harus bersumber dari masyarakat selama pandemi korona justru
lembaga kredibel, yakni Badan Meteorologi, menjadi modal sosial menghadapi bencana
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). apa pun termasuk akibat cuaca.  

Penanggulangan bencana alam hendaknya


disesuaikan dengan protokol kesehatan

Sumber: https://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/2145-bencana-cuaca-
bersama-covid

2. Isilah tabel berikut dengan kalimat fakta atau opini!

Kalimat fakta Kalimat Opini

Sejak awal tahun bangsa ini sudah hidup Sudah saatnya mengelola darurat
berdampingan dengan covid-19. kebencanaan secara terencana dan
terukur.

Presiden Joko Widodo sudah Penanggulangan bencana alam


memerintahkan jajarannya untuk hendaknya disesuaikan dengan protokol
menyiapkan dan mengantisipasi kesehatan pandemi covid-19.
kemungkinan-kemungkinan terjadinya
bencana hidrometeorologi dan juga
dampak dari La Nina terhadap berbagai
sektor di Indonesia.

Dalam rapat terbatas mengantisipasi Karena itu, daerah langganan banjir dan
bencana hidrometeorologi pada 13 tanah longsor hendaknya mulai
Oktober, Presiden memerintahkan mempersiapkan ketahanan masyarakat,
jajarannya untuk menghitung dampak La selain tempat pengungsian.
Nina terhadap produksi pertanian,
perikanan, dan perhubungan.

Angka  kesembuhan masih berpacu Seluruh kepala daerah di tingkat provinsi


dengan kasus positif. dan kabupaten atau kota harus serempak
turun tangan, jangan jadi penonton.

Belum ada satu pun negara di dunia yang Solidaritas itu mestinya terus dirawat
memiliki keunggulan teknologi luar biasa dalam menghadapi bencana lainnya, yakni
sehingga mampu meniadakan bencana. bencana hidrometeorologi.

3. Menentukan struktur teks

Teks editorial atau opini memiliki struktur sebagai berikut:


a. Pernyataan pendapat (thesis statement)
Pernyataan pendapat atau disebut juga tesis merupakan begian yang mengemukakan
topik yang akan disampaikan. Biasanya terdapat pada awal paragraf sebagai pembuka
pembahasan.
b. Argumentasi (arguments)
Pada bagian ini, penulis menyampaikan fakta yang terjadi di lapangan dan mengomentari
fakta tersebut berdasarkan sudut pandangnya.
Tujuan argumentasi adalah untuk memengaruhi dan meyakinkan pembaca.Penulis ingin
agar segala sesuatu yang disampaikannya dibenarkan oleh pembaca sehingga pembaca
pun mengikutinya. Argumentasi biasanya terdiri atas beberapa paragraf. Argumentasi
dapatberupa pernyataan umum (generalisasi) atau dapat juga berupa data hasil penelitian,
pernyataan para ahli,

c. Pernyataan ulang pendapat (reiteration)


Bagian ini merupakan penutup opini yang berisi penegasan kembali tesis dan
argumentasi agar pembaca semakin yakin.

Isilah tabel berikut untuk menemukan struktur teks!


NO STRUKTUR ISI

1 Tesis Sejak awal tahun bangsa ini sudah hidup


berdampingan dengan covid-19. Segenap daya dan
upaya dikerahkan untuk melawan penyebaran virus
korona. Perlawanan itu memang belum sepenuhnya
berhasil. Angka  kesembuhan masih berpacu dengan
kasus positif.

Meski belum sepenuhnya berhasil, diakui atau tidak,


muncul solidaritas di tengah masyarakat untuk
bersama-sama melawan pandemi covid-19. Solidaritas
itu mestinya terus dirawat dalam menghadapi bencana
lainnya, yakni bencana hidrometeorologi.
2 Argumen Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan
jajarannya untuk menyiapkan dan mengantisipasi
kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana
hidrometeorologi dan juga dampak dari La Nina
terhadap berbagai sektor di Indonesia.

Dalam rapat terbatas mengantisipasi bencana


hidrometeorologi pada 13 Oktober, Presiden
memerintahkan jajarannya untuk menghitung dampak
La Nina terhadap produksi pertanian, perikanan, dan
perhubungan.

Antisipasi bencana alam jangan hanya dilakukan di


tingkat pusat. Seluruh kepala daerah di tingkat provinsi
dan kabupaten atau kota harus serempak turun tangan,
jangan jadi penonton.

Pemerintah pusat dan daerah mesti terus didorong


untuk mengembangkan manajemen kedaruratan
prabencana. Manajemen itu bisa dilihat dari
pengelolaan APBN/APBD dan mematuhi tata ruang.

Dimulai dari pengalokasian dana kebencanaan dari


APBN dan APBD sampai kepada program konkret
untuk tidak membabat hutan, tidak melanggar tata
ruang. Kepala daerah harus punya keberanian
membongkar bangunan di kaki dan pinggang gunung,
juga bangunan di bantaran sungai.

Terus terang, sudah ada kemauan yang kuat dari


pemerintahan sekarang untuk mengelola manajemen
kedaruratan prabencana. Sebelumsebelumnya, publik
selalu disuguhi drama manajemen kedaruratan post
factum.

Disebut sebagai drama karena setelah gunung


meletus, banjir menggasak, dan tsunami menyapu,
seluruh otoritas bergegas dalam serbakedaruratan
yang melebihi dosis. Para pejabat berebutan
mengunjungi lokasi bencana. Masyarakat juga larut
dalam kebiasaan mengabaikan pertolongan kepada
yang hidup karena sibuk mencari dan menghitung
angka korban kematian.

3 Pernyataan ulang Meski demikian, gotong royong di tingkat masyarakat


selama pandemi korona justru menjadi modal sosial
menghadapi bencana apa pun termasuk akibat cuaca.

Anda mungkin juga menyukai