0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan2 halaman
Pemerintah Indonesia berupaya mengatasi krisis ekonomi dengan menetapkan mata uang baru, membentuk lembaga keuangan seperti BNI, serta melakukan diplomasi ekonomi dengan negara lain seperti India. Upaya lain meliputi penyelenggaraan konferensi ekonomi, pembentukan badan perencanaan ekonomi, serta program-program peningkatan produksi pangan dan swasembada.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
PENDAMPR21_SEJIN_XII_09_BAB_2_UPAYA PENYELAMATAN PEREKONOMIAN INDONESIA
Pemerintah Indonesia berupaya mengatasi krisis ekonomi dengan menetapkan mata uang baru, membentuk lembaga keuangan seperti BNI, serta melakukan diplomasi ekonomi dengan negara lain seperti India. Upaya lain meliputi penyelenggaraan konferensi ekonomi, pembentukan badan perencanaan ekonomi, serta program-program peningkatan produksi pangan dan swasembada.
Pemerintah Indonesia berupaya mengatasi krisis ekonomi dengan menetapkan mata uang baru, membentuk lembaga keuangan seperti BNI, serta melakukan diplomasi ekonomi dengan negara lain seperti India. Upaya lain meliputi penyelenggaraan konferensi ekonomi, pembentukan badan perencanaan ekonomi, serta program-program peningkatan produksi pangan dan swasembada.
Pemerintah Indonesia berupaya menghentikan krisis perekonomian yang
terjadi pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Keadaan darurat pada masa itu memotivasi pemerintah Indonesia untuk berjuang keluar dari karut marut perekonomian. Sejak 1946 Menteri Keuangan, Ir. Surachman berupaya mengatasi permasalahan ekonomi di Indonesia. Adapun upaya-upaya pemerintah Indonesia dalam mengatasi masalah perekonomian pada masa awal kemerdekaan sebagai berikut. 1. Mengatasi Masalah Keuangan Upaya pemerintah mengatasi masalah keuangan dilakukan dengan cara menetapkan tiga mata uang yang berlaku di Indonesia, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang Hindia Belanda, dan mata uang Jepang. Selain itu, pada 1 Oktober 1946 pemerintah mengeluarkan uang kertas Ir. Surachman, Menteri Keuangan Indonesia pada masa awal yang disebut Oeang Repoeblik Indonesia (ORI). Penetapan mata uang ini kemerdekaan didasarkan pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1946 yang disahkan Sumber: https://web.archive.org/ pada 1 Oktober 1946. Selanjutnya, pemerintah menetapkan Undang- w e b / 2 0191123080319/ https://www.kemenkeu. Undang Nomor 19 Tahun 1946 untuk mengatur nilai tukar mata uang ORI. go.id/profil/daftar-menteri/ Pada 1 November 1946 pemerintah membentuk Bank Negara Indonesia raden-mas-pandji- soerachman-tjokrodisoerjo/, (BNI) yang bertugas mengatur nilai tukar ORI terhadap valuta asing yang diunduh 2 Maret 2021 ada di Indonesia. Pada awalnya BNI merupakan Yayasan Pusat Bank yang didirikan pada Juli 1946 dan dipimpin oleh Margono Djojohadikusumo. 2. Menembus Blokade Ekonomi Belanda Pemerintah menerapkan beberapa strategi untuk menembus blokade ekonomi Belanda. Strategi pemerintah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Melakukan Operasi POPDA dan APWI Peran Indonesia dalam Operasi POPDA (Panitia Oeroesan Pemulang Djepang (POPDA) dan Allied Prisoners of War and Internees (APWI) sangat penting. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan Sekutu untuk melaksanakan tugas-tugasnya, mengingat kamp-kamp Jepang dan kaum interniran berada di daerah pedalaman wilayah Republik Indonesia. b. Melakukan Diplomasi ke India Salah satu strategi diplomasi yang dilakukan pemerintah Republik Indonesia adalah memberikan bantuan beras kepada India yang saat itu sedang dilanda kelaparan. Pada malam hari tanggal 19 Mei 1946 Perdana Menteri Sjahrir menyerahkan keranjang penuh berisi padi ditutupi bendera Merah Putih kepada perwakilan India, K.L. Punjabi, sebagai simbol bantuan Indonesia kepada India. Pada 14 Agustus 1946 dunia mendengar kabar bahwa Indonesia telah mengadakan perjanjian bilateral dengan India. c. Membentuk Banking and Trading Corporation (BTC) Pada 1945 Ong Eng Die kembali dari studinya di Amsterdam University kemudian bekerja di Bank Pusat Indonesia di Yogyakarta. Ia merupakan salah seorang tokoh yang memimpin BTC bersama Sumitro Djojohadikusumo. BTC merupakan suatu badan perdagangan semipemerintah yang didirikan atas prakarsa Bank Negara Indonesia (BNI). BTC bertugas mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri, salah satunya dengan perusahaan swasta di Amerika Serikat. d. Membentuk Indonesia Office (Indof) Indonesia Office (Indof) adalah perwakilan resmi Indonesia di Singapura yang didirikan pada 1947. Perwakilan ini bertugas memperjuangkan kepentingan politik bangsa Indonesia di luar negeri, menembus blokade ekonomi Belanda, dan melakukan perdagangan barter. Perwakilan ini dipimpin oleh Oetojo Ramelan dan dibantu oleh beberapa staf, yaitu Soejono Daroesman, Zairin Zain, Tharuddin Rahmat, Soeroso, dan Tamtono. e. Membentuk Kementerian Pertahanan Usaha Luar Negeri (KPULN) Kementerian Pertahanan menempatkan perwakilannya di luar negeri yang disebut Kementerian Pertahanan Usaha Luar Negeri (KPULN) dan dipimpin oleh Ali Jayengprawiro. Lembaga ini bertugas membeli senjata dan perlengkapan angkatan perang serta memasukkannya ke Indonesia. Ali Jayengprawiro didukung oleh beberapa tokoh berpengalaman seperti John Lie, O.P. Koesno, Ibrahim Saleh, dan Chris Tampenawas. 3. Menyelenggarakan Konferensi Ekonomi Konferensi ekonomi pada masa awal kemerdekaan dilaksanakan pada 1946. Konferensi ini diadakan dalam dua tahap berikut. a. Konferensi Ekonomi I pada Februari 1946 yang membahas pemerataan bahan makanan. b. Konferensi Ekonomi II pada 6 Mei 1946 yang membahas masalah program ekonomi pemerintah, masalah keuangan negara, pengendalian harga, serta distribusi dan alokasi tenaga manusia. 4. Membentuk Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) Badan Perancang Ekonomi (Planning Board) dibentuk pada 19 Januari 1947. Badan ini bertugas membuat rencana pembangunan ekonomi jangka waktu dua sampai tiga tahun. Planning Board terbentuk atas inisiatif Menteri Kemakmuran A.K. Gani. Badan ini memiliki beberapa rencana pembangunan ekonomi. Akan tetapi, rencana tersebut mengalami kegagalan karena situasi politik tidak memungkinkan akibat disetujuinya hasil perundingan Renville. 5. Melaksanakan Kasimo Plan Menteri Persediaan Makanan Rakyat I.J. Kasimo menghasilkan rencana produksi lima tahun yang dikenal A.K. Gani, Menteri Kemakmuran yang mencetuskan dengan Kasimo Plan (Rencana Kasimo). Rencana Kasimo Planning Board meliputi Rencana Produksi Tiga Tahun (1948–1950) Sumber: https://web.archive.org/web/20201126074524/ https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/msp/ mengenai usaha swasembada pangan. Beberapa upaya deskripsi-a-k-gani/, diunduh 4 Maret 2021 I.J. Kasimo dalam mewujudkan swasembada pangan sebagai berikut. a. Menanami tanah kosong (tidak terurus) seluas 281.277 hektare di Sumatra Timur. b. Melakukan intensifikasi di Jawa dengan menanam bibit unggul. c. Mencegah penyembelihan hewan-hewan yang berperan penting bagi produksi pangan. d. Membentuk kebun-kebun bibit di setiap desa. e. Melakukan transmigrasi bagi 20 juta penduduk Pulau Jawa. Penduduk tersebut dipindahkan ke Pulau Sumatra dalam jangka waktu 10–15 tahun. 6. Membentuk Persatuan Tenaga Ekonomi (PTE) Persatuan Tenaga Ekonomi (PTE) dibentuk di Jakarta pada September 1945. Pembentukan PTE merupakan hasil permusyawaratan Kaum Ekonomi Indonesia yang diselenggarakan di Bandung, pada 20 Juli 1945. PTE diketuai oleh B.R. Motik. Pembentukan PTE bertujuan menggalang dan melenyapkan individualisme di kalangan organisasi pedagang untuk memperkukuh ekonomi bangsa. 7. Melaksanakan Program Pinjaman Nasional Program pinjaman nasional dilaksanakan oleh Menteri Keuangan Ir. Surachman atas persetujuan BP-KNIP. Pinjaman nasional akan dibayar kembali selama jangka waktu empat puluh tahun. Pada Juli 1946 direncanakan pinjaman sebesar Rp1.000.000.000,00. Dalam pelaksanaannya, rakyat Indonesia sangat mendukung upaya pemerintah tersebut. Rakyat berbondong-bondong mendatangi Bank Tabungan Pos dan rumah pegadaian untuk menyetorkan uangnya. Pada tahun pertama berhasil dikumpulkan uang sejumlah Rp500.000.000,00. Keberhasilan ini menunjukkan besarnya dukungan, partisipasi, dan kepercayaan rakyat kepada pemerintah Republik Indonesia.
Kebijakan gunting Syafruddin adalah kebijakan mengurangi besarnya tanggungan utang luar negeri dan menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan barang yang beredar sehingga mengurangi tingginya angka inflasi.docx