Peristiwa Sekitar Proklamasi
Peristiwa Sekitar Proklamasi
17 Agustus 1945
●Peristiwa Rengasdengklok
●Perumusan Teks Proklamasi
●Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Peristiwa Rengasdengklok
Malam hari, pertemuan para pemuda dan mahasiswa di Laboratorium
Bakteriologi, di jalan Pegangsaan Timur.
Pertemuan dipimpin oleh Chairul Saleh, dan dihadiri oleh Darwis, Djohar, Nur,
Tanggal 16- 8-1945
Pukul 21.00, Wikana dan Darwis segera menemui Bung Karno di kediamannya
yang didampingi oleh Bung Hatta, Mr. Iwa Kusumasumantri, dr. Samsi, dr.
Buntaran, Sudiro, Subardjo.
Lewat tengah malam, para pemuda mengadakan pertemuan kembali di Asrama
Baperpi, di jalan Cikini no. 71.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh dr. Muwardi, Sukarni, Jusuf Kunto, dan Cudanco
Singgih
Pada pukul 04.00, para pemuda mengamankan Soekarno – Hatta dan dibawa
menuju Markas Peta (Cudanco Subeno) di Rengasdengklok, agar segera
Tgl 17 – 8-1945
Pagi hari, 5 April 1950 Andi Aziz dan pasukannya menyerang markas
APRIS dan menguasai Makassar.
Pasukan Andi Aziz diberi ultimatum oleh pemerintah pusat namun
ditolak.
Penanggulangan Pengerahan Pasukan gabungan APRIS dipimpin oleh
Kol. A.E. Kawilarang dibantu oleh Letkol Soeharto,
Mayor H.V. Worang, Andi Mattalata, dan Letnan S.
Sukowati.
Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS)
Pemimpin Mr. Dr. Christian Robert Steven
Soumokil (bekas Jaksa Agung NIT)
Tujuan/ Latar Setelah NIT bubar, ingin membentuk
Belakang pemerintahan sendiri dan lepas dari
negara RI
RMS diproklamasikan pada tanggal 24 April 1950.
Penanggulangan ●Misi damai yang dipimpin oleh dr.
Leimena ditolak RMS
●APRIS melakukan serangan atas 3
Grup pasukan:
I.Mayor Achmad
Wirahadikusumah
II.Letkol. Slamet Riyadi
III.Mayor Surjo Subandrio
Gerakan PRRI / PERMESTA (Pemerintah
Revousioner Republik Indonesia / Perjuangan
Rakyat Semesta)
Pemimpin Letkol Achmad Husein (Dewan Banteng)
Letkol Ventje Sumual (PERMESTA)
Tujuan/ Latar Keprihatinan terhadap situasi dan kondisi bangsa yang teramat
Belakang kacau.
Kecewa terhadap pemerintah pusat yang sentralistisdan tidak adil.