2. Dewasa ini sebagian dari bangsa Indonesia, khususnya generasi muda melihat
dan menganggap kebudayaan asing (terlebih kebudayaan barat, asia timur dan
timur tengah) jauh lebih unggul dari kebudayaan Indonesia. Mereka tampaknya
amat bangga jika bisa berprilaku; memiliki dan menggunakan produk-produk
dari Negara-negara dari kawasan tersebut. Segala hal yang berbau luar negeri
membuat mereka terkesima. Seakan-akan yang berbau luar negeri itu bagus dan
kualitasnya lebih tinggi dari apa yang ada di Indonesia. Bahkan ironinya, segala
yang berbau Indonesia dianggap kolot, ketinggalan zaman, dan kurang bernilai.
Menurut anda sebagai mahasiswa dan warga Negara Republik Indonesia, dari
persfektif kewarganegaraan Menurut anda
a. Apakah sikap seperti itu beralasan ?
Jawab :
Menurut saya tergila gila dengan budaya asing dan meninggalkan
budaya sendiri adalah sesuatu yang sangat memalukan. Mendabakan identitas
orang lain dan merendahkan identitas sendiri adalah sesuatu tindakan yang
mempermalukan diri sendiri. Tetapi pendapat saya lain dengan “produk”.
Fakta dilapangan dalam hal teknologi, Indonesia jauh dari kata maju misalnya
smartphone, transportasi dan lainnya. Produk smartphone buatan Indonesia
kalah saing dengan buatan luar negeri. Untuk menjadi terkesima dengan
produk asing adalah hal yang wajar, tetapi seharusnya tidak merendahkan
produk sendiri. Dilihat dari kinerjanya, Indonesia masih dan tetap berusaha
mengejar ketertinggalannya. Seharusnya sikap yang seperti inilah yang harus
dimiliki warga Negara Indonesia .
c. Apa yang harus diperbuat warga negara supaya dapat memandang dan
mengganggap Indonesia juga unggul dan bernilai.
Jawab:
Dilihat dari aspek budaya, Indonesia memiliki beragam budaya yang
diminati orang asing. Hanya dengan melestarikan dan tidak meninggalkan
budaya sendiri, saya rasa kebudayaan Indonesia akan terus diminati sampai
tahun tahun berikutnya. Dan untuk menerapkan hal ini, generasi penerus
seperti mahasiwa yang saya katakan di nomor satu, harus mengkolaborasikan
budaya dan teknologi dengan tidak menghilangkan unsure unsure kebudayaan
didalamnya. Karena pada zaman sekarang ini, sesuatu yang tidak berbau
teknologi akan terus dianggap kolot dan akhirnya ditinggalkan.
4. Anda telah mempelajari konstitusi dan UUD 1945 sebagai konstitusi Negara
Republik Indonesia. Kemukakanlah dengan kalimat sendiri
a. Apa sebenarnya hakikat dari konstitusi itu
Jawab :
b. Apa pentingnya konstitusi bagi suatu negara, seperti halnya Negara Republik
Indonesia dengan adanya UUD 1945.
Jawab :
5. Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang semestinya
diterima atau dilakukan pihak tertentu. Kewajiban adalah beban untuk
memberikan atau membiarkan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan
oleh pihak tertentu. Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan. Menurut “teori korelasi” yang dianut oleh pengikut utilitarianisme,
ada hubungan timbal balik antara hak dan kewajiban. Setiap kewajiban seseorang
berkaitan dengan hak orang lain, dan begitu pula sebaliknya. Para utilitarianisme
berpendapat bahwa kita baru dapat berbicara tentang hak dalam arti
sesungguhnya, jika ada korelasi itu, hak yang tidak ada kewajiban yang sesuai
dengannya tidak pantas disebut hak. Hal ini sejalan dengan filsafat kebebasan
Mill (1996) yang menyatakan bahwa lahirnya Hak Azasi Manusia dilandasi dua
hal yang fundamental yaituhak persamaan dan hak kebebasan. Hak kebebasan
seseorang menurut Mill tidak boleh digunakan untuk memanipulasi hak orang
lain, demi kepentingannya sendiri. Kebebasan secara ontologis substansial
bukanlah perbuatan bebas atas dasar kemauan sendiri, bukan pula perbuatan
bebas tanpa control, namun perbuatan bebas yang diarahkan menuju sikap positif,
tidak mengganggu dan merugikan orang lain
Contoh :
Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan
penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang
belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya.
Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak
mendahulukan hak daripada kewajiban.
Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan
tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya
seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Begitu juga dengan rakyatnya, salah satu kewajiban rakyat adalah menjunjung
tinggi hokum dan pemerintahan tetapi sering rakyat tidak menggubris ini dan
jika terjadi kesenjangan social, rakyat cenderung menutup mata dan
menyalahkan pemerintahan.
Karenanya, Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial
yang berkepanjangan dan tidak akan terjadi kesejahteraan nasional.
c. Apa sajakah kewajiban negara dan warga negara menurut UU No. 20 tahun
2003 tentang system Pendidikan Nasional
Jawab :
Selain itu ada hak dan kewajiban Orang tua dan masyarakata
diantaranya :
Dalam hal pendidikan ini orang tua juga mempunyai hak untuk berperan serta
dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang
perkembangan pendidikan anaknya.