Industri 4.0. (Untuk mendalami apa itu pendekatan TPACK (Tecnological and
1. Perencanaan pembelajaran kimia adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan
dilaksanakan dalam proses pembelajaran kimia yaitu dengan mengkoordinasikan komponen-
komponen pembelajaran kimia sehingga tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, cara
penyampaian kegiatan (metode, model dan teknik), serta bagaimana mengukurnya menjadi jelas dan
sistematis, sehingga nantinya proses pembelajaran kimia yang dilaksanakan menjadi efektif dan
efisien.
2. Seorang guru kimia apabila akan membuat program semester memerlukan kalender akademik
karena untuk kalender akademik ini mendorong efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran agar
semua kompetensi dasar dan indikator dapat selesai tepat waktu dan memiliki porsi yang sesuai
dengan yang ingin dicapai. Dari kalender akademik kita bisa menyusun minggu afektif belajar,
waktu pembelajaran efektif, dan waktu libur sehingga ada tidaknya pembelajaran dapat dilihat dan
dapat membuat program semester yang memerhatikan alokasi waktu yang tepat.
3. Peranan hasil analisis pokok materi dari berbagai sumber belajar kimia (analisis dukumen) dalam
membuat program semester dan silabus adalah dimana Analisis materi pembelajaran tersebut adalah
kunci dari akurasi pembelajaran. Analisis materi pembelajaran ini merupakan tahapan perencanaan
yang penting artinya untuk menghasilkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang lengkap secara
materi dan memenuhi syarat secara pedagogi dan menjadi pintu masuk penguatan pendidikan
karakter. Analisis materi in adalah rumusan Kompetensi dasar didalam silabus, analisis ini menuntun
tenaga pendidik menetukan jalan rujukan untuk sumber bahan ajar yang berada di program semester
yang telah direncanakan di rpp dan silabus.
4. Standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Standar
kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta
didik,dari satuan pendidikan. Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL
dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam
mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan
dari Kompetensi Inti dimana konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi
tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta
ciri dari suatu mata pelajaran. Indikator pada hakekatnya adalah ukuran,karakteristik, ciri-ciri,
pembuatan atau proses yang berkontribusi/menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar.
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat
diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Guru bisa mengembangkan setiap
kompetensi dasar menjadi dua atau lebih indikator pencapaian hasil belajar.Hal ini sesuai dengan
keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut. Indikator-indikator yang dibuat itulah
pencapaian hasil belajar dari setiapkompetensi dasar yang digunakan untuk melakukan penilaian.
Tujuan pembelajaran adalah segala sesuatu yang ingin dicapai oleh dari suatu indikator sehingga
peserta didik dapat memperoleh atau mencapai tujuan tersebut. Adapun contoh perbedaannya bisa
dilihat dari tabel berikut.
5. Era industry 4.0 yang ditandai dengan perubahan yang cepat akan aliran informasi dan teknologi
informasi yang memunculkan berbagai masalah secara massive memerlukan kekuatan berpikir yang
tinggi bagi individu untuk menyiapkan solusi akan persoal-persoalan baru yang terus berkembang.
Agar siswa kompeten dan siap menghadapinya, maka kita harus melakukan perubahan besar dalam
cara mengajar dan mengajak siswa belajar. Salah satu yang harus dipersiapkan tentunya adalah
mempersiapkan siswa untuk terlatih memikirkan selangkah di depan bahkan lebih dalam setiap
menghadapi masalah. Inilah yang disebut sebagai ketrampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher
Order Thinking Skills (HOTS). Dalam proses pembelajaran maka penggunaan teknologi menjadi
suatu keniscayaan. Namun teknologi saja tentu tidak bisa mengatasi problematika yang dihadapi dan
terus berkembang. Perpaduan antar beberapa komponen menjadi salah satu alternatif solusi model
pengembangan pembelajaran sebagai jawaban atas persoalan yang sudah kompleks. Salah satunya
adalah TPACK. Adapun langkah –langkahnya dengan menggunakan atau yang memuat pendekatan
TPACK (Technological and Pedagogical Content Knowledge ) berbasis platform Revolusi Industri 4.0
dapat dilihat dengan dengan tabel berikut.