Anda di halaman 1dari 28

KULIAH BIOMEDIK IV

MATERI

LARUTAN DAN
KESETIMBANGAN KIMIA
AZAS-AZAS LARUTAN

1.Komponen Larutan
2.Jenis Larutan
3.Konsentrasi Larutan
4. Sifat Koligatif Larutan
5. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
6. Sistim Koloid
PENGERTIAN LARUTAN

 Larutan terdiri atas zat terlarut


(Zolute) dan pelarut (Zolven).
 Larutan dapat juga dilihat dari segi
sistim yang homogen yang
komponennya bervariasi, dan beberapa
pengertian larutan yang lain.
 Larutan yang akan dipelajari adalah
Larutan Biner (Sistim dua komponen).
Komponen Larutan Biner
No Terlarut Pelarut Contoh Larutan

1 Gas Gas Udara, Semua Cmprn Gas


2 Gas Cair CO2 dalam air
3 Gas Padat H2 dalam platina
4 Cair Cair HCl dalam air
5 Cair Padat Hg dalam tembaga
6 Padat Padat Ag dalam Pt
7 Padat Cair Garam dalam air
Kelarutan
 Larutan yang komponen zat terlarut dan
pelarutnya sama (tidak memiliki nilai
kelarutan).
 Larutan yang komponen zat terlarut dan
pelarutnya berbeda (memiliki nilai
kelarutan)
 Kelarutan : nilai batas kemampuan
pelarut dalam volume tertentu (biasanya
1 dm3) untuk melarutkan zat terlarut
pada suhu 25 oC, tekanan 1 atm agar
menghasilkan larutan homogen.
Konsentrasi
 Jumlah zat terlarut dalam larutan
atau dalam pelarut pada
volume/berat tertentu itu disebut
konsentrasi.
 Berdasarkan nilai konsentrasi itu
larutan dapat dibedakan menjadi 2
kelompok yaitu :
1. Larutan encer
2. Larutan pekat.
Larutan Encer dan Pekat
 Larutan encer : Konsentrasi zat terlarutnya <
daripada setengah nilai kelarutannya.
 Larutan pekat : Konsentrasi zat terlarutnya ≥
daripada setengah nilai kelarutannya.
 Jika tidak terdapat batas kelarutan antara zat
terlarut dgn pelarut, maka :
1. Larutan encer : Larutan yang berat
(volume) zat terlarut < daripada setengah
berat (volume) pelarutnya.
2. Larutan pekat :bila berat (volume) zat
terlarut ≥ daripada setengah berat (volume)
zat pelarutnya.
Cara menyatakan Konsentrasi
1. Persen: %b/b, %b/v, %v/b, %v/v.
Berat zat terlarut
2. Molar: M 
massa molekul zat terlarut  x volume larutan
berat zat terlarut
N 
3. Normal: (massa ekivalen zat terlarut) x (volume larutan)
berat zat terlarut
4. Molal: Molal  molalitas 
(massa molekul zat terlarut) x (Kg pelarut)
mol A
Fraksi mol zat A  X A 
5. Fraksi Mol: jumlah mol semua komponen

6. Formal : Mol Formula/ltr Larutan


Mol Formula = Massa/Massa molekul formula (m/MMF)
MMF = Massa molekul x jumlah formula zat dlm larutan.
7. ppm: ppm 
mg zat terlarut
1.000.000 mgram larutan
Sifat Koligatif Larutan
 1.
Penurunan Tekanan Uap
ΔP = Po – P P = XB . Po
P = XA . Po dan XA = 1 - XB
XA , Po = Pelarut , XB , P = Larutan
 2. Penaikan Titik Didih
Tb = Kb x m Tb = 100 + Tb
 3. Penurunan Titik Beku

Tf = Kf x m Tf = 0 - Tf
 4. Tekanan Osmosis

V = nRT  = n RT/V = CRT


Diagram P-T Larutan dalam
Pelaru Air
Keterangan Gambar :
 Garis C-D = garis didih
1 atm air.
G F D E
 Garis B-E = garis didih
larutan
Pelarut murni D'  Garis D-D’ = perubanan
tenanan beku
F' Cair  Garis C-F = garis beku
Padat
air
Tekanan

Larutan  Garis B-G = garis beku

Titik tripel larutan


C larutan
Titik didih larutan  Garis F-F’ = perubanan

B Gas Titik didih pelarut tenanan didih


 Titik B & C = titik triple
A Titik beku larutan
Titik beku pelarut air & larutan

0oC
Tf Suhu Tb
Sifat koligatif Larutan Elektrolit
 ΔTb = Kb x mxi ΔTf = Kf x m x I
 Tb = 100 + Tb Tf = 0 - Tf
 π = CRT x i i = 1 + (n – 1)α
Keterangan:
n = Jumlah ion dalam larutan α = Derajat ionisasi
R = Tetapan Gas (0,0821 L.atm.mol-1.oK-1)
C = Konsentrasi Larutan
i = Faktor vant Hoff utk larutan elektrolit.
m = Molalitas larutan T = Suhu Mutlak
(oK)
Kb & Kf = Tetapan penaikan ttk didih & penurunan ttk beku.
ΔTb & ΔTf = Penaikan titik didih & penurunan titik beku.
π = Tekanan osmosis.
Sistim Koloid
 Sifat Khas Sistim Koloid
1. Efek Tyndall : Efek penghamburan cahaya oleh
partikel koloid.
2. Gerak Brown : Gerak partikel koloid secara acak.
3. Adsorpsi : Penyerapan partikel, ion, dan
senyawa lain pada permukaan
partikel koloid.
4. Koagulasi : Penggumpalan partikel koloid jadi
endapan
5. Koloid Liofil dan Liofob
 Peristiwa Elektroforesis : Pergerakan partikel koloid
ke salah satu elektroda.
 Dialisis : Pemurnian partikel koloid dari muatan
yang menempel dipermukaannya.
 Pembuatan Sistim Koloid
Pembuatan Sistim Koloid
 Kondensasi : Pembentukan koloid karena hasil
reaksi yang sukar larut dalam air.
1.Rx Redoks : 2H2S(g) + SO2(aq) 3S(s) + 2H2O(l)
2.Rx Hidrolisis :FeCl3(aq) +3H2O(l) Fe(OH)3(s) +3HCl(aq)
3.Rx Subtitusi :2H AsO + 3H S
3 3(aq) 2 (g) As S + 6H O
2 3(s) 2 (l)

 Dispersi : Partikel besar diubah menjadi


partikel koloid
 Mekanik : Partikel besar digerus hingga
terbentuk partikel koloid.
 Busur Bredig : Uap logam yang terkondensasi
membentuk partikel koloid.
 Peptisasi :Pengubahan endapan jadi partikel
koloid dengan penambahan zat kimia.
Penting
 Tubuh anak2 = 80%, dewasa =60-70% dan
orang tua = 50-60%, adalah air
 Air menyeimbangkan tekanan tubuh jika ada
asupan makanan, baik utk terapi kesehatan.
 Air yang kurang dalam tubuh, menyebabkan
gangguan sistim kekebalan tubuh, karena
pembulu getah bening terhambat fungsinya
membangun sistim kekebalan tubuh.
 Kekurangan air menyebabkan tubuh rentan
terhadap serangan virus dan bakteri.
 Air yang dibuat teh, kopi dan campuran alkohol,
jika diminum terlalu sering akan mengentalkan
darah dan ini kurang baik.
KESETIMBANGAN KIMIA
Materi Kesetimbangan Kimia adalah :
 Konsep kesetimbangan
 Cara Menyatakan konstanta Kesetimbangan
 Hubungan Kc dan Kp
 Kesetimbangan Heterogen
 Bentuk dan Manfaat tetapan K
 Perhitungan Konsentrasi dalam
Kesetimbangan
 Kesetimbangan Padatan Ionik dan Ksp
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kesetimbangan.
Konsep Kesetimbangan
 Jika konsentrasi reaktan dan produk
tidak berubah dengan bertambahnya
waktu maka dikatakan bahwa
kesetimbangan kimia telah dicapai.
 Kesetimbangan antara dua fase zat-zat
yang sama disebut kesetimbangan
fisika, perubahan yang terjadi adalah
proses fisika. Misalnya, Penguapan air
dalam bejana tertutup.
 Contoh Rx :
Kesetimbangan Kimia
 Contoh kesetimbangan kimia adalah :

 Reaksi ini mudah dimonitor karena N2O4


adalah suatu gas tak berwarna, dan NO2
adalah gas berwarna coklat tua.
 Cara menyatakan Bentuk persamaan
Kesetimbangannya :
Kc 
NO2 
2

N 2 O4 
Cara Lain Menyatakan Konsep
Kesetimbangan
 Jika
jumlah zat yang terlibat dalam
reaksi berikut :

 Konsepkesetimbangan dinyatakan
dalam tekanan, maka diperoleh bentuk
kesetimbangannya adalah :
2
P NO2
KP 
PN 2O4
Hubungan Kc dan Kp
 Darireaksi aA bB
 Dengan menggunakan rumus gas
PV = nRT, diperoleh hubungan :

b b b
P B  n B RT   nB 
Kp     
P a
 V   V 
A Kp  a
 a
RT ba

Dimana Δn = b - a  n A RT   nA 
B
b
K p  a RT 
n

 V 
  
 V  .........(5.
A
 K c RT 
n
Kesetimbangan Heterogen
 Reaksi : CaCO3(s) CO2(g) + CaO(s)
 Bentuk Persamaan kesetimbangannya :
K p  PCO2 ............
 Karena padatan CaO dan CaCO3 tidak
mempengaruhi kesetimbangan, dalam
hal ini konstanta kestimbangan adalah
suatu bilangan yang sama dengan
tekanan CO2.
Bentuk Tetapan Kesetimbangan
1. Jika tetapan kesetimbangan reaksi = K lalu
kemudian reaksinya dibalik, maka nilai tetapan
kesetimbangan akhir Ki = 1/K
2. Harga konstanta kesetimbangan K juga
tergantung pada bagaimana persamaan reaksi
kesetimbangan diseimbangkan.

Jika reaksi awal :

Berubah jadi setengahnya :

Maka nilai Ki = √K
Manfaat Konstanta Kesetimbangan
 Dapat memperkirakan arah reaksi :
1. Qc > Kc , perbandingan konsentarasi awal
produk terhadap reaktan cukup besar. Untuk
mencapai kesetimbangan, produk harus berubah
jadi reaktan. Reaksi berjalan dari kanan ke kiri.

2. Qc = Kc Konsentrasi mula-mula adalah sama


dengan konsentrasi pada kesetimbangan berarti
telah tercapai reaksi kesetimbangan.

3. Qc < Kc , perbandingan konsentrasi awal produk


terhadap reaktan cukup kecil. Untuk mencapai
kesetimbangan, reaktan harus berubah menjadi
produk. Reaksi berjalan dari kiri ke kanan.
Perhitungan Konsentrasi pada
Kesetimbangan
 Dari reaksi: A B
konsentrasi awal 0,85 M
-x +x

 Kstbgn: (0,85 - x) x
 Tanda positip menyatakan peningkatan konsentrasi,
dan tanda negatif menunjukkan penurunan
konsentrasi pada kesetimbangan. Selanjutnya kita
menyatakan konstanta kesetimbangan sebagai
berikut (Kc = 24,00) :

Kc 
B
A 
x [A] = (0,850 - 0,816) = 0,034
24,0 
M 0,850  x
x  0,816 M [B] = 0,816 M
soal
 Glukosa(s)
+ 6O2(g) 6CO2(g) +6H2O(g)
(s)
tentukanlah hubungan Kc dan Kp.

jawaban

 Kp = Kc . (RT)6
Soal
 N2(g)
+ 3H2(g) 2NH3(l) ,tentukanlah
2(g)
Kc dan Kp lalu buatlah hubungan
keduanya?.

 SyahruddinKasim 582847
 Hp. 081342533501
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kesetimbangan

1. Perubahan Konsentrasi


2. Perubahan Tekanan dan
Volume
3. Perubahan Temperatur
4. Penambahan Katalisator
TERIMA KASIH
SELAMAT MEMPERDALAM MATERI
DIKELAS KECIL SEMOGA SUKSES
DIUJIAN

DOSEN BIOMEDIK UPT MKU


UNHAS ( BIDANG KIMIA )

DR. SYAHRUDDIN KASIM, S.Si., M.Si.


SOAL
 Hitunglah: m, partikel, molar, molal,
normal, formal, persen, ppm, jika 10
ml H2CO3 dalam 150 ml H2O,
diketahui : ρ H2CO3 = 1,25 g/ml
ρ H2O = 1 g/ml

Anda mungkin juga menyukai