Anda di halaman 1dari 15

PRAKTISI MENGAJAR

SIFAT KOLIGATIF
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi bergantung pada konsentrasi partikel
terlarutnya disebut SIFAT KOLIGATIF
Larutan ialah campuran homogen dua/lebih zat
Contoh : sirop (larutan gula dalam air), air adalah pelarut (solven) dan gula adalah zat terlarut (solut).
Jenis larutan :
▷ Larutan padat dalam cair : sirop, air garam, dsb.
▷ Larutan cair dalam cair : alkohol kompres (70%)
▷ Larutan gas dalam cair : oksigen terlarut (DO)
▷ Larutan gas dalam gas : udara
▷ Larutan padat dalam padat : perunggu (Zn + Cu).

2
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Pelarutan senyawa ionik dan kovalen


1. Senyawa Ionik:
Senyawa yang dibentuk dari ikatan ionik yaitu tersusun dari anion dan kation
Contoh: NaCl, KCl, BaCl2, dsb

2. Senyawa Kovalen:
Senyawa yang terdapat dua atom berbagi PEB
Contoh: H2O, HCl, BF3

3
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Grafik hubungan titik didih / titik beku larutan dengan pelarutnya (air)

4
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Macam larutan berdasarkan daya hantar listriknya


1. Larutan nonelektrolit
Ialah larutan yang solutnya tidak terurai menjadi ion-ionnya ; sehingga tidak menghantarkan listrik. Misalnya:
- sirop (gula, C12H22,O11 tidak terurai menjadi ion-ionnya)
- larutan urea CO (NH2)2
2. Larutan elektrolit
Ialah larutan yang menghantar arus listrik, karena solutnya terurai menjadi ion-ionnya. Berdasarkan kekuatan
daya hantarnya, larutan elektrolit ada 2 macam
a ) larutan elektrolit kuat
Solutnya terionkan sempurna (  = 1) yaitu larutan dari asam-asam kuat (HCl, H2SO4), basa-basa kuat (KOH,
NaOH,) dan larutan senyawa-senyawa garam (NaCl, K2CO3 dsb)
b) larutan elektrolit lemah
Solutnya terurai sebagian ( < 1) yaitu larutan dari asam-asam lemah (HCN), HCOOH), dan basa lemah
(NH4OH) 5
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Menentukan Konsentrasi
Konsentrasi menyatakan banyaknya solut dalam larutan. Larutan disebut pekat jika mengandung jumlah
solut yang banyak, dan sebaliknya disebut larutan encer jika solutnya sedikit.
1. Molaritas (Molar) = M
Banyaknya mol solut dalam 1 liter larutan atau molar = moll/liter ; atau molar = m mol/ml
Dirumuskan sebagai: m= M= .
Keterangan
n = mol solut (atau mmol)
v = volume larutan (liter atau ml)
2. Molalitas (Molal) = m
Banyaknya mol solut dalam 1 kg pelarut atau m = mol/kg = m mol/g
Dirumuskan sebagai:
m= m= .
Keterangan
n = mol solut
w = berat pelarut (kg)
6
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Menentukan Konsentrasi
3. Normalitas (N)
Banyaknya molek (mol ekivalen) solut dalam 1 liter larutan ; atau normal = molek/liter, atau
normal=mmolek/ml.
Dirumuskan sebagai:
N= =

Misalnya
HCl : 1 mol = 1 molek
H2SO4 : 1 mol = 2 molek

4. Fraksi mol (mol fraksi) = x


Perbandingan mol solut dengan mol campuran
Dirumuskan sebagai:

7
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Banyaknya partikel solut


Sifat koligatif ialah sifat larutan yang tergantung dari banyaknya partikel solut dalam larutan tersebut.
Banyaknya partikel solut tergantung pada jenis solut ; yaitu nonelektrolit dan elektrolit (kuat/lemah)
dirumuskan sebagai berikut :
(1)Larutan nonelektrolit
Banyaknya partikel = M x 1
(karena tidak terurai menjadi ion-ionnya)
(2)Larutan elektrolit
Banyaknya partikel = M x i
= M x 1+(n-1) 

Keterangan
i = faktor van’t Hoff
n = jumlah koefisien ion-ion
Mis : H2SO4  2 H+ + SO42- ; maka n = 2 + 1
=3
 = derajat ionisasi
8
(Elektronlit kuat  = 1 ; elektrolit lemah  < 1 )
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Pengaruh suhu terhadap kelarutan

Kelarutan zat padat dalam cairam akan bertambah dengan


naiknya suhu, hal ini dikarenakan proses pembentukan
larutan bersifat endoterm

Sedangkan proses pelarutan yang bersifat eksoterm, jika


suhu yang diberikan tinggi akan menurunkan kelarutan
Contoh: natrium sulfat

Like dissolves like


Apabila molekul solute dan pelarut mirip maka keduanya
mudah untuk bercampur
Senyawa non polar cenderung larut dalam pelarut yang
bersifat non polar
Senyawa polar cenderung larut dalam pelarut polar
9
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Efek suhu terhadap kelarutan garam

10
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Macam Sifat Koligatif Larutan


1. Kenaikan Titik Didih ( Tb) (b = boiling)
Titik didih larutan selalu > dari titik didih pelarutnya .
(sirop mendidih pada suhu > 100oC)
Sehingga :

Tb = Tt. Didih larutan – Tt. Didih pelarut


Keterangan :
Rumusan :
 Tb = kenaikan titik didih larutan
(1)Pada Larutan nonelektrolit
m = molal solut
Tb = m . Kb Tb = . Kb W = massa solut (gram)
Mr = Mr solut
P = massa pelarut (gram)
(2)Pada Larutan elektrolit
Kb = kenaikan titik didih molal
Tb = . . Kb . i pelarut
Tb = m . Kb . i
i = faktor Var’t Hoff

11
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Macam Sifat Koligatif Larutan


2. Penurunan Titik Beku ( Tf) (f = freezing)
Titik beku larutan selalu < dari titik beku pelarutnya
(sirop membeku pada suhu < 0oC)
Sehingga :
Tf = Tt. beku larutan – Tt. beku pelarut
Rumusan :
Keterangan :
(1)Pada Larutan nonelektrolit
 Tf = kenaikan titik didih larutan
Tf = m . Kf Tf = . Kf m = molal solut
W = massa solut (gram)
Mr = Mr solut
(2)Pada Larutan elektrolit
P = massa pelarut (gram)
Tf = . . Kf . i Kb = kenaikan titik didih molal
Tf = m . Kf . i
pelarut
i = faktor Var’t Hoff

12
Po – P
P = Po – P
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN P = Po – P

Macam Sifat Koligatif Larutan


3. Penurunan Tekanan Uap ( P)
Hasil percobaan hubungan tekanan uap pelarut murni (Po) dan Sehingga:
tekanan uap larutan (P) P = Po - P
Sehingga :
Rumus:
Puap Pelarut (1) P = Xsolven . Po
larutan

(2) P = Xsolut . Po
Po
P
P

X = fraksi mol
X solut + X solven = 1
Xsolven =
T

Dari grafik pada T yang sama, tek. Uap larutan (P) selalu < dari
tek. Uap pelarut (Po) ;
13
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Efek tekanan uap air terhadap kelarutan

Zat cair memiliki tekanan tertentu pada setiap suhu, tekanan ini disebut sebagai tekanan uap jenuh dari suhu
tertentu
Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya
Hal ini disebabkan karena zat terlarut mengurangi fraksi dari pelarut sehingga kecepatan penguapan
berkurang

14
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Macam Sifat Koligatif Larutan


4. Tekanan osmosis ()
Osmosis adalah proses mengalirnya molekul-molekul pelarut dari larutan yang lebih encer ke
larutan yang lebih pekat. Tekanan osmosis () ialah besarnya tekanan yang mencegah
terjadinya proses osmosis.

Rumusan : Keterangan :
(1)Pada Larutan nonelektrolit  = tekanan osmosis larutan (atm)
=M.R.T =m.R.T M = molar
m = molal
R = 0,082 l atm/mol K
(2)Pada Larutan elektrolit T = Suhu Kelvin (273 + oC)
=M.R.T. =m.R.T. i = faktor Van’t Hoff
i i
Catatan
Dua buah larutan disebut ISOTONIS apabila tekanan Osmosis keduanya SAMA (1 = 2)

15

Anda mungkin juga menyukai