Anda di halaman 1dari 17

Elutriasi, Klasifikasi,

Sedimentasi
Pemisahan sempurna pada campuran partikel

Pada pemisahan di atas yang memegang peranan adalah densitas padatan (ρ)
dan ukuran padatan (D) → perlu diperhatikan batas kisaran ukuran yang
memberikan pemisahan yang sempurna
Padatan A dan B memiliki kecepatan terminal yang sama jika :
VA,max  VB, max
 4gD A  ρ A  ρ   4gD B  ρ B  ρ 
     
 3C  ρ    3C  ρ 
 D,A    D,B  
DA  C D,A  ρ B  ρ 
  
 ρ  ρ 

DB  C D,B  A 

Ratio DA/DB yang memiliki kecepatan terminal yang sama disebut spherical
settling ratio
◦ Pada aliran laminer
C D,A D
 B maka
C D,.B DA
0,5
DA  B   

  
DB  A 

◦ Pada aliran dengan Re > 500

C D , A  C D , B maka
DA  B   
 
D B   A   

Pemisahan campuran padatan A dan B dapat sempurna jika rasio ukuran partikel
terbesar terhadap ukuran partikel terkecil lebih kecil atau sama dengan spherical
settling ratio
Tugas (Elutriasi) :

Campuran silica dan galena dg ukuran 0,0074 cm s/d 0,0652 cm dipisahkan dg


mengalirkan air ke atas. s.g. silica 2,65 dan s.g. galena 7,5.

◦ Berapa kecepatan air yg diperlukan untuk mendapatkan produk galena murni

◦ Berapa range ukuran produk galena tersebut


Contoh (Elutriasi) Example 3.2 Coulson:

A finely ground mixture of galena and limestone in the proportion of 1 to 4 by


mass is subjected to elutriation by an upward-flowing stream of water flowing at
a velocity of 5 mm/s. Assuming that the size distribution for each material is the
same, and is as shown in the following table, estimate the percentage of galena
in the material carried away and in the material left behind. The viscosity of water
is 1 mN.s/m2 and Stokes equation may be used.

The densities of galena and limestone are 7500 and 2700 kg/m3, respectively.

D (μm) 20 30 40 50 60 70 80 100
Undersize (% mass) 15 28 48 54 64 72 78 88
Contoh (Free settling) Example 14.3-3 Geankoplis:

A mixture of silica (A) and galena (B) solid particles having a size range of 5,21 x
10-6 m to 2,50 x 10-5 m is to be separated by hydraulic classification using free
settling conditions in water at 292.2 K. The specific gravity of silica is 2.65 and
that of galena is 7.5. Calculate the size range of the various fractions obtained in
the settling. If the settling is in the laminar region, the drag coefficients will be
reasonably close to that for spheres.
Sedimentasi
Hindered Settling
Kecepatan terminal padatan selain dipengaruhi sifat padatan (bentuk dan
ukuran) dan sifat fluida (densitas dan viskositas) juga dipengaruhi oleh
konsentrasi padatan → pemodelan matematis sulit dilakukan → kecepatan
padatan ditentukan berdasarkan hasil pengamatan laboratorium percobaan
sedimentasi
Percobaan sedimentasi

Zs = zona settling
Zj = zona jernih
Zj
Sd = sedimen
Zj
Zj

Zs
Zs
Zs

Sd
Sd
Sd
◦ Data percobaan yang diperoleh adalah tinggi bidang batas antara zona jernih
dengan zona settling (Z) vs waktu (t) → dikonversi menjadi data kecepatan
sedimentasi (vL) vs konsentrasi padatan (C)

◦ Penentuan kec. Sedimentasi (vL)


Z
Zi  Z L
Zo vL 
tL

Zi

ZL

t
tL
◦ Penentuan konsentrasi (CL)

VZ Kalau ditinjau titik dengam konsentrasi tetap C


C v+∆v seolah-olah posisi tersebut bergerak ke atas
dengan kecepatan vZ
C+∆C v

Neraca massa padatan pada zone yang mempunyai konsentrasi tetap


C → C+∆C
A(v  Δv  v Z )C  A(v  v Z )(C  ΔC)
dv
vZ  C v
dZ
dv
Pada zone dg C tetap, v tetap, tetap, maka v Z tetap
dZ
ZL
vZ 
tL
Misal zone dengan konsentrasi CL bergerak ke atas dengan kecepatan VZ.
Mula-mula zone tersebut berada di dasar tabung (semua partikel padatan
berada di atas zone tsb), kemudian waktu tL saat zone tersebut berada pada
bagian paling atas, semua partikel padatan telah melewati zone tersebut.

Partikel yg melewati zone dg konsentras i C  Partikel total


A (v L  v Z ) C L t L  AZ 0 C 0
Z0 C0 Z0 C 0
CL  
(v L  v Z ) t L  Z 
 v L  L  t L
 tL 
Z0 C 0
CL 
(v L t L  Z L )
Keterangan :
vL  kecepatan sedimentas i
vZ  kecepatan zone dg konsentras i C L
Z 0  tinggi slurry dalam kolom
C 0  konsentras i pdtn dlm slurry mula - mula
Thickener

Terdiri dari 2 zone; yaitu clarifying zone dan thickening zone


Terdapat pengaduk ( slow revolving rake) berfungsi untuk mengumpulkan
padatan ke tengah dan membantu proses sedimentasi dengan mengurangi
viskositas suspensi
Kecepatan pengaduk sekitar 0,1 rpm
Terdapat baffle pada pemasukan umpan untuk mencegah umpan bercampur
dengan fluida yang telah jernih
Perancangan Thickener

1. Luas penampang thickener

Ada 2 dasar perhitungan luas penampang thickener

◦ Berdasar hasil atas (hasil jernih)

Tidak ada padatan yang terikut pada hasil atas → kec. fluida ke atas (Uf) ≤
kecepatan sedimentasi (vL,max)

debit hasil atas V


v L,max  U f  
luas penampang minimum A min
V
A min 
v L,max
◦ Berdasarkan hasil bawah (hasil sludge)

Luas penampang thickener harus cukup melewatkan semua padatan ke


bawah.

pdtn total ke bwh  pdtn dibawa aliran ke bwh  pdtn ke bwh krn sedimentas i
F C F  L C  A min v C
F CF  L C
A min 
vC
Nilai C dan v berubah pada setiap posisi ketinggian thickener, maka akan
diperoleh beberapa nilai Amin → pilih yang paling besar

◦ Luas penampang thickener yang dipilih adalah Amin yang paling besar
diantara kedua dasar perhitungan di atas
2. Kedalaman thickener
Penentuan kedalaman thickener berdasarkan kecepatan aliran hasil bawah.

F CF φ U
H
A CU

Penentuan ZU

C 0 Z0
ZU  dimana C U  konsentrasi pdtn hasil bawah
CU
◦ Penentuan φU

Z0

C
o
o
ZU

t
ΦU
Contoh Soal

A slurry containing 5 kg of water/kg of solids is to be thickened to a sludge


containing 1,5 kg of water/kg of solids in a continuous operation. Laboratory test
yielded the following data :

conc. (kg water/kg solid) 5,0 4,2 3,7 3,1 2,5


sedimentation rate (mm/s) 0,20 0,12 0,094 0,07 0,05

Calculate the minimum area of thickener required to effect the separation of a


flow 1,33 kg solids/s. S.g. of solid 1.25

Anda mungkin juga menyukai