Anda di halaman 1dari 75

KESETIMBANGAN KIMIA

Ir. Lubena, MT
Kesetimbangan Kimia
 Pengertian Kesetimbangan
 Jenis-jenis Kesetimbangan
 Tetapan Kesetimbangan
 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan
PENGERTIAN
KESETIMBANGAN KIMIA
 Reaksi dikatakan setimbang
jika kecepatan kearah produk
dan reaktan sama.
 Asas Le Chatelier
 Jika dalam suatu sistem
kesetimbang diberi suatu aksi,
maka sistem akan memberikan
reaksi sedemikian pengaruh aksi
menjadi sekecil mungkin.
Kesetimbangan Kimia
Perbedaan jenis dari arah yang digunakan dalam persamaan
kimia berkaitan dengan kesetimbangan
1. Panah tunggal artinya reaksi dianggap sesuai
dengan persamaan yang ditulis

2. Dua panah bulak balik artinya untuk suatu sistem


kesetimbangan

3. Dua panah bolak balik berbeda ukuran


Dapat digunkana untuk menunjukkan kecendrungan
kesetimbangan ke satu arah tertentu (kearah panah yg
panjang
Kesetimbangan kimia
Tahap-tahap dasar
Untuk reaksi umum

Kita dapat tunjukkan reaksi sebagai terdiri dalam 3


tahap
• awal pencampuran
• daerah kinetik
• daerah kesetimbangan
Kesetimbangan Kimia
Awal pencampuran
Jika A dan B pertama kali dicampurkan bersama, dan
C belum ada
Reaksi yang terjadi

Bersamaan dengan dimulainya reaksi, maka


sejumlah C mulai terbentuk
Kesetimbangan kimia
Daerah kinetik
Bersamaan dengan terbentuknya C, reaksi balik
juga mulai terjadi

Secara keseluruhan, kita masih melihat


pertabahan jumlah C
Dengan semakin dekatnya pada daerah
kesetimbangan, laju ke arah produk semakin
lambat
Kesetimbangan kimia
Daerah kesetimbangan
Suatu titik dimana kecepatan reaksi pada arah
yang berlawanan sama

Secara netto tidak ada perubahan konsentrasi


dari setiap komponen
Kesetimbangan kimia
Jenis-jenis kesetimbangan :
1. Kesetimbangan Dinamis
2. Kesetimbangan Homogen
3. Kesetimbangan Heterogen

1. Kesetimbangan Dinamis
Kesetimbangan Dinamis adalah keadaan dimana laju
reaksi ke kanan (pembentukan hasil reaksi) sama
besar dengan reaksi ke kiri (pembentukan kembali
pereaksi)
Pada kondisi ini secara makroskopis tidak terjadi
perubahan, tetapi secara mikroskopis reaksi terus
berlangsung.
Ciri-Ciri Kesetimbangan Dinamis
1. Reaksi berlangsung terus-menerus dengan arah
yang berlawanan.
2. Terjadi pada ruang tertutup, suhu, dan tekanan
tetap.
3. v1 = v2
4. Tidak terjadi perubahan makroskopis, yaitu
perubahan yang dapat dilihat, tetapi terjadi
perubahan mikroskopis, yaitu perubahan tingkat
partikel (tidak dapat dilihat).
5. Setiap komponen tetap ada.
Reaksi Satu Arah (Irreversible)
 Reaksi irreversible berlangsung satu arah, artinya zat-
zat hasil tidak dapat saling bereaksi kembali menjadi
zat pereaksi.
Contoh :
NaOH (aq) + HCl (aq) → NaCl (aq) + H2O (l)
Reaksi Dua Arah (Reversible)
 Reaksi reversible dapat berlangsung dua arah, artinya
zat-zat hasil reaksi dapat saling berinteraksi untuk
membentuk zat pereaksi kembali.
 Contoh :
N2 (g) + 3H2 (g) → 2NH3 (g)
Sebaliknya, 2NH3 (g) → N2 (g) + 3H2 (g)
Kedua reaksi dapat digabung menjadi :
N2 (g) + 3H2 (g)  2NH3 (g)
2. Kesetimbangan Homogen
 Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan yang
semua komponennya satu fase. Kesetimbangan
homogen dapat berupa sistem gas-gas atau cair-cair.
Contoh :
 Kesetimbangan sistem gas-gas :
2SO (g) + O (g) → 2SO (g)
 Kesetimbangan sistem cair-cair :
NH4OH (aq) → NH4+ (aq) + OH– (aq)
3. Kesetimbangan Heterogen
• Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan
yang terdiri dari dua fase atau lebih. Kesetimbangan
heterogen umumya melibatkan komponen padat-gas
atau cair-gas. Contoh :
• Kesetimbangan sistem padat-gas :
CaCO3 (s) → CaO (s) + CO2 (g)
Kesetimbangan sistem cair-gas :
Ag2CrO4 (s) → 2Ag+ (aq) + CrO42- (aq)
Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan yang melibatkan beberapa fasa

Ungkapan kesetimbangan untuk sistem jenis ini,


tidak termasuk konsentrasi dari padatan murni
(atau cairan)
Kesetimbangan heterogen
Kita tidak memasukkan padatan murni dan cairan
sebab konsentrasinya tidak bervariasi. Nilai-nilanya
tidak dimasukkan dalam nilai K

Selama temperatur konstan dan padatan masih ada, jumlah


padatan yang ada tidak berpengaruh terhadap kesetimbangan
Evaluasi
4. Tentukan apakah kesetimbangan berikut
tergolong kesetimbangan homogen atau
heterogen :
a. 3Fe(s) + 4 H2O(g) Fe3O4(s) + 4H2(g)
b. 4NH3 (g) + 5O2 (g) 4NO(g) + 6H2O(g)
c. CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Evaluasi
5. Tuliskan persamaan tetapan keseimbangan untuk
reaksi-reaksi berikut:
a. N2O4(g)  2 NO2(g)
b. 2 SO2(g) + O2(g)  2 SO3(g)
c. 3 Fe(s) + 4 H2O(g)  Fe3O4(s) + 4 H2(g)
Penurunan energi aktifitas reaksi oleh katalis tidak
Akan mempengaruhi konsentrasi zat-zat dalam
kesetimbangan : K tetap
Proses Kesetimbangan
 Kesetimbangan dapat dicapai
dengan beberapa cara :
 Gambar (a) dimulai dari
[H2] = 3, [N2] = 1 and [NH3] = 0

 Gambar (b) dimulai dari


[H2] = 0, [N2] = 0 and [NH3] = 1

 Reaksi kesetimbangan yang terjadi:


N2(g) +3H2(g) 2NH3(g)
Kinetika Reaksi Kesetimbangan
Zona A
Zona A
Concentration

kinetik B kinetik B

Zona setimbang

Rate
Zona
setimbang

Time Time

• Perhatikan reaksi bolak-balik (reversibel) : AB dan BA


atau A  B
• Pada Keadaan setimbang : Konsentrasi A dan B tidak berubah
terhadap waktu
• Kecepatan reaksi AB = kecepatan reaksi BA
atau k1[A] = k2[B]

 K = tetapan kesetimbangan
Keadaan Kesetimbangan
 Reaksi Umum :
mA + nB pC + qD
 Pembentukan zat diruas kanan (reaksi maju)
selalu disertai pembentukan kembali zat diruas
kiri (reaksi balik).
 Reaksi terus berlangsung dua arah.
 Arti kesetimbangan : kecepatan reaksi ke kanan
sama dengan kecepatan reaksi ke kiri
 Pada keadaan setimbang konsentrasi zat baik ruas
kiri maupun kanan berada dalam keadaan tetap.
 Hubungan konsentrasi zat pada keadaan setimbang :
mA + nB pC + qD maka
K = [C]p [D]q
[A]m [B]n
Keterangan :
K = tetapan kesetimbangan
[A] = konsentrasi A pada kesetimbangan = mol / volume (lt)
[B] = konsentrasi B pada kesetimbangan = mol / volume (lt)
[C] = konsentrasi C pada kesetimbangan = mol / volume (lt)
[D] = konsentrasi Dpada kesetimbangan = mol / volume (lt)
 Harga K (kesetimbangan) menunjukkan
banyaknya hasil reaksi (zat ruas kanan) yang
dapat terbentuk pada suatu reaksi
kesetimbangan.

 Harga K besar artinya bahwa zat ruas kanan


banyak terbentuk.

 Harga K kecil artinya zat diruas kiri sedikit


terurai.
Hukum Aksi Masa dan Ungkapan K secara
Umum
 Untuk reaksi : aA + bB pP + qQ

[P]p [Q]q
Kc =
[A]a [B]b

 Contoh :

N2(g) +3H2(g) 2NH3(g) [NH 3 ] 2


Kc  3
[N 2 ][H2 ]
Macam-macam Konstanta Kesetimbangan
1. Untuk reaksi dalam larutan, maka K dinyatakan dengan Kc
2. Untuk reaksi dalam gas, maka K dinyatakan dengan Kp
3. Untuk reaksi dalam asam, maka K dinyatakan dengan Ka
4. Untuk reaksi dalam basa, maka K dinyatakan dengan Kb
5. Untuk kesetimbangan termodinamika, K dinyatakan sbg Kx
Kesetimbangan Larutan Kc
Untuk reaksi kesetimbangan:
mA + nB  pC + qD
p q
Berlaku rumusan :
[ C ] .[ D ]
Kc  m n
[ A ] .[ B ]
Menentukan tetapan kesetimbangan
Tetapan kesetimbangan dapat ditemukan dengan
eksperimen
Jika konsentrasi awal dari semua reaktan
diketahui, anda hanya perlu untuk mengukur
konsentrasi salah satu komponen saja pada
kesetimbangan untuk menentukan nilai Kc

Marilah kita perhatikan kesetimbangan berikut :


Contoh Soal:
Dalam wadah bervolume 2 liter terdapat 0,2 mol gas N2,
0,3 mol gas H2 dan 0,2 mol gas NH3 dalam
kesetimbangan, maka harga Kc untuk keadaan
setimbang itu adalah :
N2(g) + 3 H2(g)  2 NH3(g)

[ NH 3 ]2
Kc 
[ N 2 ].[H 2 ]3
0,2 2
[ ]
Kc  2
0,2 0,3 3
[ ].[ ]
2 2
Kc  2.962963
Pada reaksi setara berlaku hal-hal sebagai berikut:
- Untuk reaksi A + B ↔ C + D, harga Kc adalah:

[C ].[D ]
Kc1 
[ A].[B ]

- Jika reaksi dibalik C + D ↔ A + B, maka harga Kc adalah:

[ A].[B ] 1
Kc2  Kc1 
[C ].[D ] Kc2
- Jika reaksi dikali 2, 2A + 2B ↔ 2C + 2D, maka harga Kc
adalah:
[C ]2 .[ D]2 sehingga : Kc  Kc 2
- Kc3  2 2 3 1
[ A] .[ B]
Kesetimbangan Gas Kp
Untuk reaksi kesetimbangan gas
2 A(g) + B(g) ↔ 2C(g)
P(C ) 2
maka tetapan kesetimbangannya : Kp 
P( A) 2 .P( B)

Pada gas ideal berlaku persamaan : PV = nRT


dimana molaritas adalah M = mol/liter atau n/V

Maka : p = RTM
dimana :
R = tetapan gas dan T = temperatur dalam K
Tetapan Kesetimbangan Tekanan Parsial
Untuk kesetimbangan yangmelibatkan gas,
tekanan parsial dapat digunakan untuk
menggantikan konsentrasi

Kp digunakan dimana tekanan parsial diungkapkan


dalam satuan atmosfir
Tetapan Kesetimbangan Tekanan Parsial

Untuk Kesetimbangan berikut, Kc = 1,10 x 107


pada 700 oC berapakah Kp
Hubungan Antara Kc dan Kp
Berdasarkan hukum gas ideal:
PV  nRT
Maka
nRT ( M C RT ) 2
P Kp 
V ( M A RT ) 2 .M B RT
P  MRT 2 2
[C ] RT
Karena Kp  x
[ A] .[ B ] RT 2 .RT
2

P(C ) 2 ( 2 3)
Kp  Kp  Kc.RT
P( A) 2 .P( B)
Kp  Kc.RT n
Tetapan Kesetimbangan Tekanan parsial

Secara umum, Kp = Kc , sebagai gantinya

ng adalah jumlah mol gas hasil reaksi minus


jumlah mol gas pereaksi
Tetapan Kesetimbangan
Tekanan parsial
Menentukan Tetapan Kesetimbangan

Anggap bahwa kita mulai dengan konsentrasi


awal pada 425,4 oC

Pada kesetimbangan, kita dapat tentukan


bahwa konsentrasi I2 adalah 0,00772 M
Menentukan tetapan kesetimbangan
Memperkirakan pergeseran
kesetimbangan
Prinsip Le Chatelier’s
Jika suatu sistem diberi gangguan, sistem dalam
kesetimbangan akan bereaksi untuk menghilangkan
gangguan tersebut
Posisi kesetimbangan kimia akan bergeser ke arah
berlawanan (yang menghilangkan) dari gangguan tersebut.

Contoh
Penambahan A atau B atau mengurangi C atau D akan
mengeser kesetimbangan ke arah kanan
Gangguan pada
Kesetimbangan : Le Châtelier
 Bila sistem kesetimbangan diganggu dengan
perubahan temperatur, tekanan atau konsentrasi
komponen-komponen reaksi, maka sistem akan
menggeser posisi kesetimbangan ke
kesetimbangan yang baru
 Faktor pengganggu kesetimbangan :
 perubahan konsentrasi, tekanan dan volume
 perubahan temperatur
SISTEM KESETIMBANGAN
ASA LE CHATELIER

AIR

AIR AIR

A B
SISTEM KESETIMBANGAN
ASAS LE CHATELIER

AIR

AIR AIR

A B
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI SISTEM
KESETIMBANGAN
1. PENGARUH SUHU
2. PERUBAHAN
KONSENTRASI
3. PERUBAHAN TEKANAN
4. PERUBAHAN VOLUME
PENGARUH TEMPERATUR

SUHU DINAIKKAN

CO(g) + 3H2(g) ⇋ CH4(g) + H2O(g) ∆H = - 206,2 kJ

SUHU DITURUNKAN
Perubahan Temperatur

 Jika suhu dinaikkan (menambah atau memberikan


kalor) maka reaksi akan bergeser ke arah kiri yaitu
arah reaksi yang endoterm (membutuhkan).

 Jika suhu diturunkan(kalor dikurangi), maka reaksi


akan bergeser ke arah kanan yaitu arah reaksi yang
eksoterm(mengeluarkan).
 Misal : 2 NH3 N2 + 3 H2 ΔH = +92 Kj
Jika suhu dinaikkan reaksi bergeser ke kanan (NH3
banyak terurai), jika suhu diturunkan akan bergeser ke
kiri.
Pengaruh Perubahan Temperatur
 G0 = - RT ln K = H0 - T S0
ln K = - H0/RT + S0/R
Bila H0 dan S0 tidak tergantung pada T, maka :
 Untuk reaksi eksoterm (H0 < 0), kenaikan T akan
memperkecil harga K
 Untuk reaksi endoterm (H0 > 0), kenaikan T akan
memperbesar harga K
Perubahan Temperatur
Perubahan temperatur biasanya merubah nilai
tetapan kesetimbangan
• Kc dapat juga meningkat atau menurun dengan
bertambahnya temperatur
• Arah dan tingkat perubahannya tergatung pada
spesifik reaksi
PERUBAHAN KONSENTRASI
[N2] dan [H2] ditambah

N2(g) + 3 H2(g) ⇋ 2 NH3(g)

[N2] dan [H2] dikurangi


Perubahan konsentrasi
• Perubahan konsentrasi tidak akan merubah nilai
tetapan kesetimbangan pada temperatur yang
tetap
• Jika suatu zat ditambahkan ke dalam sistem yang
setimbang, kesetimbangan akan bergeser ke arah
sisi yang lain
• Jika zat dikurangi dari sistem yang setimbang,
kesetimbangan akan bergeser ke arah sisi tempat
zat itu diambil
Perubahan Konsentrasi
 Reaksi :
A+B C
 Bila A ditambah artinya konsentrasinya
diperbesar, sehingga “jika diberi, dia akan
memberi” maka terjadi pergeseran ke kanan
sehingga C banyak.
 Bila B diambil (dipisah) artinya memperkecil
konsentrasi B sehingga “jika diambil , dia
akan mengambil” maka reaksi bergeser ke
kiri sehingga C berkurang.
 Jika salah satu zat konsentrasinya
diperbesar (ditambah), maka reaksi
bergeser dari arah zat tersebut.

 Jika salah satu zat konsentrasinya


diperkecil (dikurangi), maka reaksi akan
bergeser ke arah zat tersebut.
Pengaruh Perubahan Konsentrasi
N2(g) +3H2(g) 2NH3(g)

Penambahan H2 akan mengge


ser kesetimbangan kearah
kanan, sehingga jumlah ammo-
niak akan semakin besar. Pada
akhirnya terbentuk sistem ke-
setimbangan yang baru (harga
K, tetap).
Perubahan konsentrasi
Contoh : Jika sejumlah I2 ditambahkan ke dalam
campuran.
Sistem akan mengatur konsetrasi dan menyusun
ulang kesetimbangan baru dengan Kc yang sama
Perubahan konsentrasi
Contoh : Jika sejumlah H2 dihilangkan
Sistem akan menyusun ulang konsetrasi dalam
kesetimbangan baru dengan Kc yang tetap
PERUBAHAN TEKANAN
TEKANAN DINAIKKAN

N2(g) + 3 H2(g) ⇋ 2 NH3(g)

TEKANAN DITURUNKAN
Perubahan Tekanan
• Perubahan tekanan tidak akan merubah nilai
tetapan kesetimbangan pada temperatur yang
konstan
• Padatan dan cairan tidak begitu dipengaruhi oleh
perubahan tekanan
• Perubahan tekanan dengan memasukkan gas
inert tidak akan menggeser kesetimbangan
• Perubahan tekanan hanya berpengaruh terhadap
porsi gas pada kesetimbangan
Perubahan tekanan

 Perubahan tekanan hanya berpengaruh untuk gas.


 Fase padat dan cair pengaruh tekanan diabaikan.
 Sesuai hukum Boyle maka :
 Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil) maka
reaksi bergeser ke arah jumlah mol gas yang terkecil.
 Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar) maka reaksi
bergeser ke arah jumlah mol gas yang terbesar.
 Karena koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol
,maka cukup memperhatikan jumlah koefisien gas pada
masing-masing ruas.
Perubahan tekanan
Secara umum, bertambahnya tekann akan
menurunkan volume akan menggeser kestimbangan
ke sisi yang jumlah mol gasnya lebih kecil
Pengaruh Perubahan Tekanan
 Perubahan tekanan total (Pt) sistem akan mengubah tekanan parsial
komponen-komponen dalam reaksi (Pi)
 Pi = Xi Pt (Hukum Pencampuran Gas)
Xi = Fraksi mol zat (i)
 Untuk reaksi N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g
Kp = (PNH3)2/ (PN2) (PH2)3
= (XNH3)2/ (XN2) (XH2)3 Pt-2
Bila tekanan total dinaikkan maka reaksi akan bergeser kearah NH3:
jumlah mol lebih kecil
 Untuk reaksi H2(g) + I2(g)  2HI(g); perubahan tekanan tidak
mempengaruhi kesetimbangan
 Pengaruh perubahan tekanan berbanding terbalik dengan perubahan
volume
PERUBAHAN VOLUME
VOLUME DIPERBESAR

N2(g) + 3 H2(g) ⇋ 2 NH3(g)

VOLUME DIPERKECIL
KESIMPULAN
 Ada empat faktor yang mempengaruhi
pergeseran kesetimbangan kimia
 Perubahan suhu
 Perubahan konsentrasi
 Perubahan tekanan
 Perubahan volume
Sistem Kesetimbangan Dalam Industri

 Proses Haber – Bosch :

1. Merupakan proses yang sangat penting dalam


industri kimia karena amoniak merupakan bahan
utama dalam pembuatan berbagai barang misal :
pupuk urea, asam nitrat, dan senyawa nitrogen.

2. Bisa dipakai sebagai pelarut karena kepolaran


amoniak cair hampir menyamai kepolaran air.
Proses Kontak :
 Adalah proses pembuatan asam sulfat secara
besar-besaran. Digunakan untuk pembuatan
pupuk amonium sulfat, pada proses pemurnian
minyak tanah, pada industri baja untuk
menghilangkan karat besi sebelum bajanya
dilapisi timah atau seng, pada pembuatan zat
warna, obat-obatan, pada proses pemurnian
logam dengan cara elektrolisa, pada industri
tekstil dll.
 Pada proses kontak bahan yang dipakai adalah
belerang murni yang dibakar di udara :
S + O2 SO2
 SO2 yang terbentuk dioksidasi di udara
dengan memakai katalisator :
2 SO2 + O2 2SO3 + 45 kkal
 Katalis yang dipakai adalah vanadium penta-
oksida (V2O5).
 Makin rendah suhunya maka makin banyak
SO3 yang dihasilkan, tapi reaksi yang berjalan
lambat.
 Dengan memperhitungkan faktor waktu dan
hasil dipilih suhu 400oC dengan hasil kurang
lebih 98%.

 Karena SO3 sukar larut dalam air maka


dilarutkan H2SO4 pekat.

 SO3 + H2SO4 H2S2O7 (asam pirosulfat)


 H2S2O7 + H2O 2 H2SO4
Contoh soal :
1. 0,1 mol HI dimasukkan dalam tabung 1 lt dan
terurai sesuai reaksi : 2HI H2 + I2.
Jika I2 yang terbentuk adalah 0,02 mol,
berapa harga K?

2. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi :


A + 2B AB2 adalah 0,25.
Berapa jumlah mol A yang harus dicampurkan
pada 4 mol B dalam volume 5 lt agar
menghasilkan 1 mol AB2.
Jawaban no 1.
2 HI H2 + I2
Mula-mula : 0,1
Terurai : 2 x 0,02 = 0,04
Setimbang : 0,1-0,04=0,06 0,02 0,02

[HI] = mol / lt = 0,06 / 1 lt = 0,06


[H2] = mol / lt = 0,02 / 1 lt = 0,02
[I2] = mol / lt = 0,02 / 1 lt = 0,02

K = [H2] [I2] = 0,02 x 0,02 = 1,1 x 10 -1

[HI]2 (0,06)2
Jawaban no.2
 Misal mol A mula-mula = x mol

A + 2B AB2
Mula-mula : x 4
Terurai : 1 2
Setimbang : x-1 4-2 = 2 1

[AB2] = mol / lt = 1 / 5 lt = 1/5


[A] = mol / lt = x-1 / 5 lt = (x-1)/5
[2B] = mol / lt = 2 / 5 lt = 2/5

K= [AB2] ¼= 1/5 x = 26
[A] [B]2 (x-1)/5 (2/5)2
Contoh soal

Kesetimbangan dlm reaksi pembentukan phosgen


CO(g) + Cl2 (g) COCl2(g)

Dari percobaan yg dilakukan oleh Bodenstein dan Plaut, didapatkan


(pd T=394oC) :
-PCO = 342,0 mm
-PCl2 = 351,4 mm
-Ptotal pd kesetimbangan = 439,5 mm

PCOCl2 = ??????

KP = ????????
Sifat tetapan kesetimbangan

1. Besar tetapan kesetimbangan tergantung pada cara


menuliskan reaksi
Contoh : - 2 NO 2 ( g )  2 NO ( g ) + O 2 ( g ) KC  1,8  10 6
1 (184 o C )
- NO 2 ( g )  NO ( g ) + 1 2 O 2 ( g ) K C 2  ....... ?
- 2 NO ( g ) + O 2 ( g )  2 NO 2 ( g ) K C  ....... ?
3

2. Nilainya bergantung pada suhu.

3. Apabila nilai tetapan kesetimbangan sangat besar, maka


reaksi akan berlangsung bertahun-tahun untuk mencapai
kesetimbangan pada suhu kamar. Contoh: reaksi
H2(g) + O2(g)  2H2O(g), Kc = 2,9 x 1031.
Soal-soal :
 Tetapan kesetimbangan untuk reaksi :
2HBr H2 + Br2 adalah ½ . Hitunglah mol
H2 yang dihasilkan jika 2 mol HBr dimasukkan
dalam tabung 2 liter.

 1 mol A dan 1 mol B direaksikan dalam tabung


1 liter, sesuai dengan reaksi A + B C + D
ternyata pada saat setimbang diperoleh 0,33
mol A. Berapa harga K?
Soal-soal :
 Tetapan kesetimbangan CO + H2O CO2 + H2
adalah 0,1. Berapa jumlah mol CO yang harus
dicampurkan pada 3 mol H2O dalam volume 1 liter
agar menghasilkan 2 mol H2.

 Sebutkan contoh peristiwa kesetimbangan kimia


dalam kehidupan sehari- hari!.

 Mengapa asap rokok berbahaya ?


Kesimpulan :
 Reaksi HCl + NaOH NaCl + H2O
berlangsung sempurna dari kiri ke kanan. NaCl
dan H2O yang terbentuk tidak dapat bereaksi
kembali untuk menghasilkan HCl dan NaOH. Ini
dinamakan reaksi berkesudahan atau
irreversible (tidak dapat balik lagi) yaitu suatu
reaksi dinama zat di ruas kanan tidak dapat
bereaksi kembali untuk membentuk zat diruas
kiri.
 Reaksi N2 + 3H2 2NH3 akan terurai
kembali menjadi 2NH3 N2 + 3H2 ini
dinamakan reaksi kesetimbangan atau reaksi
reversible (dapat balik) yaitu reaksi dimana
zat –zat diruas kanan dapat bereaksi atau
terurai kembali membentuk zat di ruas kiri.

 Reaksi ke arah kanan disebut reaksi maju dan


ke ruas kiri disebut reaksi balik.

Anda mungkin juga menyukai