PERSAMAAN NERNST
Dosen Pengampu :
Oleh :
Kelompok 04
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
April 2019
A. Judul Percobaan
Persamaan Nernst
B. Tujuan Percobaan
C. Dasar Teori
Reaksi kimia dapat menghasilkan energi atau menyerap energi. Pertukaran
energi yang terjadi biasanya dalam bentuk panas, tetapi kadang-kadang dengan
mengadakan suatu modifikasi tertentu, energi yang dipertukarkan tersebut bisa diubah
dalam bentuk energi listrik.
Pada sel elektrokimia elektron akan mengalir dari anoda ke katoda. Hal ini
akan menimbulkan perbedaan potensial antara kedua elektroda. Perbedaan potensial
akan mencapai maksimum ketika tidak ada arus listrik yang mengalir. Perbedaan
maksimum ini dinamakan GGL sel atau Esel.
Salah satu faktor yang mempengaruhi Esel adalah konsentrasi. Persamaan yang
menghubungkan konsentrasi dengan Esel dinamakan persamaan Nernst. Persamaan
Nernst adalah persamaan yang berkaitan dengan tegangan dari sel kimia untuk
potensial sel standar dan konsentrasi reaktan dan produk. Persamaan Nernst digunakan
untuk menghitung tegangan dari sel elektrokimia atau untuk menemukan konsentrasi
salah satu komponen sel. Bentuk persamaan tersebut adalah sebagai berikut:
RT aC c . aD d
E-sel = E°sel − ⋅ ln a b
nF aA . aB
aaA , abB , acC , adD adalah aktivitas dipangkatkan dengan koefisien reaksi.
F = konstanta Faraday
R = tetapan gas
Untuk perhitungan yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi, aktivitas dapat
diganti dengan konsentrasi, sehingga persamaan menjadi:
RT CC c . CD d
E-sel = E°sel − ln
nF CA a . CB b
C adalah konsentrasi.
1. Alat
pH meter (potensiometer)/voltmeter
Kabel
Penjepit
Pipet volume 10 mL
Pipet
Termometer 0-100 oC
2. Bahan
Lembaran tembaga
Lembaran seng
ZnSO4.7H2O(aq) 1,0 M
CuSO4(aq) 1,0 M
Aquades
Kertas ampelas
Kertas saring
E. Langkah Kerja
F. Hasil Pengamatan
Pada percobaan ini dilakukan perhitungan GGL dari sel elektrokimia. Sel
elektrokimia tersusun atas elektroda Zn dan Cu, dan elektolit ZnSO4 dan CuSO4.
Logam Cu dilektakkan pada katoda (mengalami reduksi) dan logam Zn (mengalami
oksidasi) diletakkan pada anoda, hal tersebut di karenakan harga E0 reduksi dari Zn
lebih negatif dari pada E0reduksi Cu yaitu :
E0 Zn = -0,763
E0 Cu = +0,337
RT CC c .CD d RT CC c .CD d
E-sel = E°sel − nF ln atau E-sel = E°sel − 2,303 nF log
CA a .CB b CA a .CB b
1.07
1.06
1.05
1.04 y = -0.0091x + 1.099
R² = 0.9692
1.03
0 1 2 3 4 5 6 7 8
ln [Zn2+/Cu2+]
yang kedua adalah variasi konsentrasi dari ZnSO4 yang berbeda dan larutan
CuSO4 dengan konsentrasi sama, diperoleh datanya sebagai berikut :
[Zn2+ ]
Dari data di atas dapat ditentukan slope persamaan garis antara ln [Cu2+ ]
vs Esel. Hal
[Zn2+ ]
pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan nilai ln [Cu2+].
Konsentrasi Konsentrasi
Zn2+ Zn2+ Esel
Larutan pada Larutan pada ln
Cu2+ Cu2+ percobaan(V)
Katoda (ZnǀZn2+) Anoda (CuǀCu2+)
1,0 M 1,0 M 1,0 0 1.1
0,1 M 1,0 M 0,1 -2,3 1.12
0,01 M 1,0 M 0,01 -4,6 1.13
0,001 M 1,0 M 0,001 -6,9 1.1
1.115
1.11
Konsentrasi Konsentrasi
Zn2+ Zn2+ Esel
Larutan pada Larutan pada ln 2+
Cu2+ Cu (V)
Katoda (ZnǀZn2+) Anoda (CuǀCu2+)
1,0 M 0,1 M 10 2.3 1.08
1,0 M 1,0 M 1 0 1.10
0,1 M 1,0 M 0,01 -2.3 1.12
0,01 M 1,0 M 0,001 -6.9 1.13
ln [Zn2+/Cu2+]
= 1,10 − 0
= 1,10
0 0,0257 𝑉 [Zn2+ ]
Esel = E sel − ⋅ ln
𝑛 [Cu2+ ]
0,0257 𝑉
= 1,10 − . −2,3
2
= 1,10 + 0,0295
= 1,129 V
Persamaan Nernst saat larutan [Zn2+] = 0,01 M dan [Cu2+] = 1,0 M
0,0257 𝑉 [Zn2+ ]
Esel = E 0sel − ⋅ ln
𝑛 [Cu2+ ]
0,0257 𝑉
= 1,10 − . −4,6
2
= 1,10 + 0,0591
= 1,159V
Didapatkan grafik ln [Zn2+]/[Cu2+] vs E sel teoritis (perhitungan)
1.16
1.14
E sel
1.08
1.06
-8 -6 -4 -2 0 2 4
ln [Zn2+/Cu2+]
Slope = -0,0123
Intercept = 1,0663
Intercept = Eºsel = 1,0663 V
1,10 − 1,0663
=| | × 100%
1,10
= 3,06 %
RT
Slope = − = -X
nF
RT
= =X
nF
J atm
8,314 . 298 K
mol K
= =F
2 X 0,0064
= 193.560,3125 = F
Fexp − 96.500
% kesalahan = | | × 100%
96.500
193.560,3125 − 96.500
= | | × 100%
96.500
= 100,58 %
H. Kesimpulan
1) Susunan GGL sel elektrik yaitu untuk logam Zn sebagai anoda dan logam Cu
sebagai katoda dimana pada Zn akan terjadi reaksi oksidasi dan pada Cu terjadi
reaksi reduksi.
2) Hasil pengukuran GGL sel elektrokimia atau E sel yaitu berbeda beda
tergantung kosentrasi setiap larutan dimana semakin besar konsentrasi larutan
elektrolit larutan CuSO4, maka nilai Esel akan semakin besar. Semakin besar
konsentrasi larutan elektrolit di ruang katoda, pada percobaan ini larutan
ZnSO4, maka nilai Esel semakin kecil.
E sel 1.08
1.07
y = -0.021x + 1.099
1.06 R² = 0.9692
1.05
1.04
1.03
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
log [Zn2+/Cu2+]
1.115
1.11
y = -0.001x + 1.111 1.105
R² = 0.0074
1.1
1.095
-3.5 -3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0
log [Zn2+/Cu2+]
0 0,0257 𝑉 [Zn2+ ]
Esel = E sel − ⋅ ln
𝑛 [Cu2+ ]
0,0257 𝑉
= 1,10 − . 2,3
2
= 1,10 − 0,0295
= 1,07 V
0 0,0257 𝑉 [Zn2+ ]
Esel = E sel − ⋅ ln
𝑛 [Cu2+ ]
0,0257 𝑉
= 1,10 − .0
2
= 1,10 − 0
= 1,10 v
0,0257 𝑉
= 1,10 − . −2,3
2
= 1,10 + 0,0295
= 1,129 V
Sumari, dkk. 2003. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika. Malang: Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.