Anda di halaman 1dari 21

Percobaan 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I

PERSAMAAN NERNST

Dosen Pengampu :

1. Drs. Ida Bagus Suryadharma, MS


2. Drs. Darsono Sigit, M.Pd

Oleh :

Kelompok 04

1. Muhammad Mahdum Rosyid (170332614547)***


2. Mishbahul Lail Kadam (170332614585)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
April 2019
A. Judul Percobaan
Persamaan Nernst

B. Tujuan Percobaan

Menyusun dan mengukur GGL sel elektrik (sel elektrokimia) dan


membuktikan persamaan Nernst melalui percobaan.

C. Dasar Teori
Reaksi kimia dapat menghasilkan energi atau menyerap energi. Pertukaran
energi yang terjadi biasanya dalam bentuk panas, tetapi kadang-kadang dengan
mengadakan suatu modifikasi tertentu, energi yang dipertukarkan tersebut bisa diubah
dalam bentuk energi listrik.

Pada sel elektrokimia elektron akan mengalir dari anoda ke katoda. Hal ini
akan menimbulkan perbedaan potensial antara kedua elektroda. Perbedaan potensial
akan mencapai maksimum ketika tidak ada arus listrik yang mengalir. Perbedaan
maksimum ini dinamakan GGL sel atau Esel.

Salah satu faktor yang mempengaruhi Esel adalah konsentrasi. Persamaan yang
menghubungkan konsentrasi dengan Esel dinamakan persamaan Nernst. Persamaan
Nernst adalah persamaan yang berkaitan dengan tegangan dari sel kimia untuk
potensial sel standar dan konsentrasi reaktan dan produk. Persamaan Nernst digunakan
untuk menghitung tegangan dari sel elektrokimia atau untuk menemukan konsentrasi
salah satu komponen sel. Bentuk persamaan tersebut adalah sebagai berikut:

RT aC c . aD d
E-sel = E°sel − ⋅ ln a b
nF aA . aB

aaA , abB , acC , adD adalah aktivitas dipangkatkan dengan koefisien reaksi.

F = konstanta Faraday

n = jumlah (mol) elektron yang dipertukarkan dengan koefisien reaksi

R = tetapan gas
Untuk perhitungan yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi, aktivitas dapat
diganti dengan konsentrasi, sehingga persamaan menjadi:

RT CC c . CD d
E-sel = E°sel − ln
nF CA a . CB b
C adalah konsentrasi.

D. Alat dan Bahan

1. Alat

 pH meter (potensiometer)/voltmeter

 Kabel

 Penjepit

 Labu takar 100 mL

 Gelas beaker 100 mL

 Pipet volume 10 mL

 Pipet

 Pembakar gas, kasa, dan kaki tigas

 Termometer 0-100 oC

2. Bahan

 Lembaran tembaga

 Lembaran seng
 ZnSO4.7H2O(aq) 1,0 M

 CuSO4(aq) 1,0 M

 NH4NO3 atau KNO3

 Aquades

 Kertas ampelas

 Kertas saring

E. Langkah Kerja

Langkah Kerja Hasil pengamatan


ZnSO4 dan CuSO4
 Disiapkan potongan lembaran
tembaga dan seng dengan ukuran
6x2 cm. Membersihkan permukaan
logam tersebut dengan kertas
amplas
 Disiapkan larutan jenuh NH4NO3
atau KNO3 (kurang lebih 10 – 20
mL)
 Diambil jembatan garam yang
sebelumnya sudah disediakan
 Disiapkan dua gelas piala 100 mL
ysng sati diisi dengan ZnSO4 1,0 M,
satunya lagi diisi dengan CuSO4 1,0
M. Dicelupkan elektroda elektroda
logam
 Dihubungkan dengan kabel seperti
terlihat pada gambar
 Dihubungkan dengan kabel sesuai
dengan rangkaia alat
 Ditempatkan sedemikian rupa
sehingga kedua ujung jembatan
garam tercelup ke dalam larutan
yang berada pada kedua gelas
beaker
 Diamati nilai GGL dengan
menggunakan voltmeter. Dicatat
potensial sel, juga dicatat suhu
larutan tersebut
 Diganti Larutan CuSO4 1,0 mL
dengan larutan CuSO4 0,01 M.
Larutan ZnSO4 jangan diganti
 Dicuci dan dibersihkan kembali
kedua elektroda dengan kertas
amplas
 Diganti jembatan garam dengan
yang baru dan kembali diukur
 Dan dicatat nilai GGL dengan
menggunakan voltmeter
 Diulangi langkah 5 dan 6 tetapi
menggunakan Larutan CuSO4 yang
lebih encer
 Kebersihan terutama kebersihan
setengah sel harus benar benar
diperhatikan karena sedikit saja
kebocoran dapat menimbulkan
kesalahan besar
 Pembacaan voltmeter harus
dilakukan seteliti mungkin akarena
perbedaan GGL yang terjadi kecil
(pengukuran dapat dilakukan secara
lebih teliti dengan menggunakan
potensiometer/voltmeter)
Hasil

F. Hasil Pengamatan

Dari percobaan sel elektrolisis yang dilakukan, didapatkan data sebagai


berikut:

Konsentrasi Larutan Konsentrasi Larutan pada


Esel percobaan(V)
pada Katoda (ZnǀZn2+) Anoda (CuǀCu2+)
1,0 M 1,0 M 1,1
1,0 M 0,1 M 1,08
1,0 M 0,01 M 1,05
1,0 M 0,001 M 1,04

Konsentrasi Larutan Konsentrasi Larutan pada


Esel percobaan(V)
pada Katoda (ZnǀZn2+) Anoda (CuǀCu2+)
1,0 M 1,0 M 1,10
0,1 M 1,0 M 1,12
0,01 M 1,0 M 1,13
0,001 M 1,0 M 1,10
G. Analisa Data dan Pembahasan

Pada percobaan ini dilakukan perhitungan GGL dari sel elektrokimia. Sel
elektrokimia tersusun atas elektroda Zn dan Cu, dan elektolit ZnSO4 dan CuSO4.
Logam Cu dilektakkan pada katoda (mengalami reduksi) dan logam Zn (mengalami
oksidasi) diletakkan pada anoda, hal tersebut di karenakan harga E0 reduksi dari Zn
lebih negatif dari pada E0reduksi Cu yaitu :

E0 Zn = -0,763

E0 Cu = +0,337

Sehingga Zn lebih mudah mengalami oksidasi dari pada Cu sehingga Zn diletakkan


pada anoda dan Cu katoda. Aliran elektron dari anoda Zn menuju Katoda Cu. Pada
percobaan ini dilakukan pengukuran GGL dari sel elektrokimia, karena pada sel yang
disusun menghasilkan suatu listrik. Digunaka variasi konsentrasi yang berbeda-beda,
hal tersebut di lakukan untuk membuktikkan bahwa konsentrasi yang berbeda akan
menimbulkan GGL yang berbeda yang tidak lain adalah membuktikkan persamaan
Nernst.

RT CC c .CD d RT CC c .CD d
E-sel = E°sel − nF ln atau E-sel = E°sel − 2,303 nF log
CA a .CB b CA a .CB b

Percobaan ini melakukan 2 variasi konsentrasi yaitu yang pertama adalah


variasi konsentrasi dari CuSO4 yang berbeda dan larutan ZnSO4

dengan konsentrasi sama, diperoleh datanya sebagai berikut :

Konsentrasi Larutan Konsentrasi Larutan pada


Esel percobaan(V)
pada Katoda (ZnǀZn2+) Anoda (CuǀCu2+)
1,0 M 1,0 M 1,1
1,0 M 0,1 M 1,08
1,0 M 0,01 M 1,05
1,0 M 0,001 M 1,04
[Zn2+ ]
Dari data di atas dapat ditentukan slope persamaan garis antara ln [Cu2+ ]
vs Esel. Hal
[Zn2+ ]
pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan nilai ln [Cu2+].

Konsentrasi Konsentrasi Esel


Zn2+ Zn2+
Larutan pada Larutan pada ln 2+ percobaan
Cu2+ Cu
Katoda (ZnǀZn2+) Anoda (CuǀCu2+) (V)
1,0 M 1,0 M 1,0 0 1.1
1,0 M 0,1 M 10 2.3 1.08
1,0 M 0,01 M 100 4.6 1.05
1,0 M 0,001 M 1000 6.9 1.04

Grafik Hubungan antara ln [Zn2+/Cu2+] vs E sel


1.11
1.1
1.09
1.08
E sel

1.07
1.06
1.05
1.04 y = -0.0091x + 1.099
R² = 0.9692
1.03
0 1 2 3 4 5 6 7 8
ln [Zn2+/Cu2+]

yang kedua adalah variasi konsentrasi dari ZnSO4 yang berbeda dan larutan
CuSO4 dengan konsentrasi sama, diperoleh datanya sebagai berikut :

Konsentrasi Larutan Konsentrasi Larutan pada


Esel percobaan(V)
pada Katoda (ZnǀZn2+) Anoda (CuǀCu2+)
1,0 M 1,0 M 1,1
0,1 M 1,0 M 1,12
0,01 M 1,0 M 1,13
0,001 M 1,0 M 1,1

[Zn2+ ]
Dari data di atas dapat ditentukan slope persamaan garis antara ln [Cu2+ ]
vs Esel. Hal
[Zn2+ ]
pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan nilai ln [Cu2+].

Konsentrasi Konsentrasi
Zn2+ Zn2+ Esel
Larutan pada Larutan pada ln
Cu2+ Cu2+ percobaan(V)
Katoda (ZnǀZn2+) Anoda (CuǀCu2+)
1,0 M 1,0 M 1,0 0 1.1
0,1 M 1,0 M 0,1 -2,3 1.12
0,01 M 1,0 M 0,01 -4,6 1.13
0,001 M 1,0 M 0,001 -6,9 1.1

Grafik Hubungan antara ln [Zn2+/Cu2+] vs E sel


1.135
1.13
1.125
1.12
E sel

1.115
1.11

y = -0.0004x + 1.111 1.105


R² = 0.0074 1.1
1.095
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
ln [Zn2+/Cu2+]
Dari data terjadi penyimpangan pada data Esel dengan kosentrasi Zn = 0,001 M dan Cu
= 1,0 M. seharusnya Esel pada kosentrasi tersebut lebih besar dari 1,13 karena kosentrasi
Zn semakin turun maka Esel semakin naik (teori). Kemungkinan terjadi kesalahan pada
alat atau larutan yang kosentrasinya tidak tepat sesuai yang diinginkan.

Nilai E0sel secara teoritis dapat dihitung sebagai berikut:

Zn → Zn2+ + 2e Eo red = +0,76 volt


Cu2+ + 2e → Cu Eo red = +0,34 volt
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+ (aq) + Cu(s) Eo sel = +1,10 volt

 Data yang digunakan

Konsentrasi Konsentrasi
Zn2+ Zn2+ Esel
Larutan pada Larutan pada ln 2+
Cu2+ Cu (V)
Katoda (ZnǀZn2+) Anoda (CuǀCu2+)
1,0 M 0,1 M 10 2.3 1.08
1,0 M 1,0 M 1 0 1.10
0,1 M 1,0 M 0,01 -2.3 1.12
0,01 M 1,0 M 0,001 -6.9 1.13

Dapat digambarkan grafik sebagai berikut :


Grafik Hubungan antara ln [Zn2+/Cu2+] vs E sel
1.14
1.13
1.12
E sel 1.11 y = -0.0053x + 1.0983
R² = 0.8954
1.1
1.09
1.08
1.07
-8 -6 -4 -2 0 2 4

ln [Zn2+/Cu2+]

Dari kurva percobaan didapat persamaan garis y = -0,0123x + 1,0663

 Persamaan Nernst saat larutan [Zn2+] = 1,0 M dan [Cu2+] = 0,1 M


0,0257 𝑉 [Zn2+ ]
Esel = E 0sel − ⋅ ln
𝑛 [Cu2+ ]
0,0257 𝑉
= 1,10 − . 2,3
2
= 1,10 − 0,0295
= 1,07 V
 Persamaan Nernst saat larutan [Zn2+] = 1,0 M dan [Cu2+] = 1,0 M
0,0257 𝑉 [Zn2+ ]
Esel = E 0sel − ⋅ ln
𝑛 [Cu2+ ]
0,0257 𝑉
= 1,10 − .0
2

= 1,10 − 0
= 1,10

 Persamaan Nernst saat larutan [Zn2+] = 0,1 M dan [Cu2+] = 1,0 M

0 0,0257 𝑉 [Zn2+ ]
Esel = E sel − ⋅ ln
𝑛 [Cu2+ ]
0,0257 𝑉
= 1,10 − . −2,3
2
= 1,10 + 0,0295
= 1,129 V
 Persamaan Nernst saat larutan [Zn2+] = 0,01 M dan [Cu2+] = 1,0 M
0,0257 𝑉 [Zn2+ ]
Esel = E 0sel − ⋅ ln
𝑛 [Cu2+ ]
0,0257 𝑉
= 1,10 − . −4,6
2
= 1,10 + 0,0591
= 1,159V
Didapatkan grafik ln [Zn2+]/[Cu2+] vs E sel teoritis (perhitungan)

Grafik Hubungan antara ln [Zn2+/Cu2+] vs E sel


1.18

1.16

1.14
E sel

1.12 y = -0.0096x + 1.098


R² = 0.9667
1.1

1.08

1.06
-8 -6 -4 -2 0 2 4
ln [Zn2+/Cu2+]

Dari kurva percobaan didapat persamaan garis y = -0,0123x + 1,0663

 Slope = -0,0123
 Intercept = 1,0663
 Intercept = Eºsel = 1,0663 V

Dapat dihitung persen kesalahan sebesar :


Esel teori − Esel percobaan
% kesalahan = | | × 100%
Esel teori

1,10 − 1,0663
=| | × 100%
1,10

= 3,06 %

RT
Slope = − = -X
nF

RT
= =X
nF

J atm
8,314 . 298 K
mol K
= =F
2 X 0,0064

= 193.560,3125 = F

Dapat dihitung persen kesalahan sebesar :

Fexp − 96.500
% kesalahan = | | × 100%
96.500

193.560,3125 − 96.500
= | | × 100%
96.500

= 100,58 %
H. Kesimpulan

1) Susunan GGL sel elektrik yaitu untuk logam Zn sebagai anoda dan logam Cu
sebagai katoda dimana pada Zn akan terjadi reaksi oksidasi dan pada Cu terjadi
reaksi reduksi.

2) Hasil pengukuran GGL sel elektrokimia atau E sel yaitu berbeda beda
tergantung kosentrasi setiap larutan dimana semakin besar konsentrasi larutan
elektrolit larutan CuSO4, maka nilai Esel akan semakin besar. Semakin besar
konsentrasi larutan elektrolit di ruang katoda, pada percobaan ini larutan
ZnSO4, maka nilai Esel semakin kecil.

3) Persamaan Nernst terbukti dapat membuktikan bahwa hubungan antara


kosentrasi larutan elektrolit berpengaruh terhadap E sel
I. Tugas
1. Isi tabel hasil pengamatan

Konsentrasi Larutan Konsentrasi Larutan pada


Esel percobaan(V)
pada Katoda (ZnǀZn2+) Anoda (CuǀCu2+)
1,0 M 1,0 M 1,1
1,0 M 0,1 M 1,08
1,0 M 0,01 M 1,05
1,0 M 0,001 M 1,04

Konsentrasi Larutan Konsentrasi Larutan pada


Esel percobaan(V)
pada Katoda (ZnǀZn2+) Anoda (CuǀCu2+)
1,0 M 1,0 M 1,10
0,1 M 1,0 M 1,12
0,01 M 1,0 M 1,13
0,001 M 1,0 M 1,10
2. Tulis reaksi sel dan bentuk persamaan Nernst untuk sel tersebut

Zn → Zn2+ + 2e Eo red = +0,76 volt


Cu2+ + 2e → Cu Eo red = +0,34 volt
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+ (aq) + Cu(s) Eo sel = +1,10 volt
3. Buat kurva E sel sebagai fungsi Log [Zn2+]/[Cu2+]
Grafik Hubungan antara log [Zn2+/Cu2+] vs E sel
1.11
1.1
1.09

E sel 1.08
1.07
y = -0.021x + 1.099
1.06 R² = 0.9692
1.05
1.04
1.03
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
log [Zn2+/Cu2+]

Grafik Hubungan antara log [Zn2+/Cu2+] vs E sel


1.135
1.13
1.125
1.12
E sel

1.115
1.11
y = -0.001x + 1.111 1.105
R² = 0.0074
1.1
1.095
-3.5 -3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0
log [Zn2+/Cu2+]

4. Hitung gradien dan perpotongan kurva dengan sumbu E


Pada tabel pertama
y = bx + a
y=-0.021x+1.099
R² = 0.9692
gradien = b = -0,021
pada tabel kedua
y = bx + a
y=-0.001x+1.111
R² = 0.0074
gradien = b = - 0,001
5. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan gradien teoritis yang dihitung
dengan menggunakan persamaan Nernst, juga dibandingkan Eosel pada
literatur
 Persamaan Nernst saat larutan [Zn2+] = 1,0 M dan [Cu2+] = 0,1 M

0 0,0257 𝑉 [Zn2+ ]
Esel = E sel − ⋅ ln
𝑛 [Cu2+ ]

0,0257 𝑉
= 1,10 − . 2,3
2

= 1,10 − 0,0295

= 1,07 V

Pada percobaan E sel = 1,08 v

 Persamaan Nernst saat larutan [Zn2+] = 1,0 M dan [Cu2+] = 1,0 M

0 0,0257 𝑉 [Zn2+ ]
Esel = E sel − ⋅ ln
𝑛 [Cu2+ ]

0,0257 𝑉
= 1,10 − .0
2

= 1,10 − 0

= 1,10 v

Pada percobaan E sel = 1,10 v


 Persamaan Nernst saat larutan [Zn2+] = 0,1 M dan [Cu2+] = 1,0 M
0 0,0257 𝑉 [Zn2+ ]
Esel = E sel − ⋅ ln
𝑛 [Cu2+ ]

0,0257 𝑉
= 1,10 − . −2,3
2

= 1,10 + 0,0295
= 1,129 V

Pada percobaan E sel = 1,12 v

 Persamaan Nernst saat larutan [Zn2+] = 0,01 M dan [Cu2+] = 1,0 M


0,0257 𝑉 [Zn2+ ]
Esel = E 0sel − ⋅ ln
𝑛 [Cu2+ ]
0,0257 𝑉
= 1,10 − . −4,6
2
= 1,10 + 0,0591
= 1,159 v
Pada percobaan E sel = 1,13

Setelah dibuat grafik ln [Zn2+]/[Cu2+] vs E sel pada percobaan didapatkan


regresi dengan persamaan
y=-0.0053x+1.0983
R² = 0.8954
kosentrasi = intersep = b = -0,0053
Setelah dibuat grafik ln [Zn2+]/[Cu2+] vs E sel pada teori (perhitungan)
didapatkan regresi dengan persamaan
y=-0.0096x+1.098
R² = 0.9667
kosentrasi = intersep = b = -0,0096
perbandingan kosentrasi teoritits (perhitungan) : kosentrasi percobaan
-0,0096 : -0,0053
1,81 : 1
6. Apakah yang mungkin menjadi sumber kesalahan dalam percobaan ini ?
Pada E sel hasil percobaan terdapat perbedaan dengan E sel hasil teori,
kemungkinan karena suhu sistem yang tidak dalam keadaan standar atau
konsentrasi larutan yang kurang tepat (terkontaminasi). Jadi selain
dipengaruhi oleh konsentrasi larutan, potensial sel (E sel) juga dapat
dipengaruhi oleh suhu dan elektrodanya yang masih terdapat pengotor serta
pengamatan dari voltmeter yang kurang teliti.
J. Daftar Pustaka

Sumari, dkk. 2003. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika. Malang: Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.

Atkins. 1997. Kimia Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga


LAMPIRAN PERCOBAAN

Larutan ZnSO4 dan Rangkaian alat sel Galvani


CuSO4 Hasil pengukuran E sel
pada voltmeter (ZnSO4 1,0
M dan CuSO4 1,0 M)

Hasil pengukuran E sel Hasil pengukuran E sel Hasil pengukuran E sel


pada voltmeter (ZnSO4 1,0 pada voltmeter (ZnSO4 1,0 pada voltmeter (ZnSO4 0,1
M dan CuSO4 0,01 M) M dan CuSO4 0,1 M) M dan CuSO4 1,0 M)

Hasil pengukuran E sel


pada voltmeter (ZnSO4
0,01 M dan CuSO4 1,0 M)

Anda mungkin juga menyukai