Anda di halaman 1dari 21

REKAYASA IDE

“MEKANIKA FLUIDA”

MATA KULIAH : FISIKA UMUM


DOSEN PENGAMPU : SABANI, S.Pd., M.Si & IRHAM RAMADHANI S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :

Amelia Lubis (4203121073)


Dina Witriana (4202121008)
Herman Anreanto Sianturi (4173311050)
Nabila Ramadhani (4203121004)
Sampang Rotua Simanullang (4202421013)

PENDIDIKAN FISIKA B

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Dengan puji syukur atas kehadirat tuhan, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan REKAYASA IDE Fisika
Umum dengan judul ‘’ MEKANIKA FLUIDA ’’ ini dengan selesai.
Rekayasa Ide ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Rekayasa Ide ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan RI ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
RI ini selanjutnya.
Akhir kata kami berharap semoga RI ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Medan, 17 November 2020


Penyusun

Kelompok H

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

ABSTRAK...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................3
1.1 Latar Belakang...........................................................................................3
1.2 Tujuan Percobaan......................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah......................................................................................3
1.4 Tujuan Penulisan........................................................................................3

BAB II KAJIAN PUSTAKA...............................................................................4


2.1 Fluida Statis...............................................................................................4
2.2 Fluida Dinamis...........................................................................................8

BAB III GAMBARAN REKAYASA IDE.......................................................11


3.1 Alat dan Bahan........................................................................................11
3.2 Prosedur Kerja.........................................................................................11
3.3 Pembuktian Ide........................................................................................12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................13
BAB V PENUTUP..............................................................................................15
5.1 Kesimpulan..............................................................................................15
5.2 Saran........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................iv
ABSTRAK
Mekanika Fluida adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari mengenai
zat fluida (cair, gas dan plasma) dan gaya yang bekerja padanya. Mekanika fluida dapat
dibagi menjadi statika fluida, ilmu yang mempelajari keadaan fluida saat
diam; kinematika fluida, ilmu yang mempelajari fluida yang bergerak; dan dinamika fluida,
ilmu yang mempelajari efek gaya pada fluida yang bergerak. Ini adalah cabang dari mekanika
kontinum, sebuah subjek yang memodelkan materi tanpa memperhatikan informasi mengenai
atom penyusun dari materi tersebut sehingga hal ini lebih berdasarkan pada sudut pandang
makroskopik daripada sudut pandang mikroskopik. Mekanika fluida, terutama dinamika
fluida, adalah bidang penelitian utama dengan banyak hal yang belum terselesaikan atau
hanya sebagian yang terselesaikan. Mekanika fluida dapat menjadi sangat rumit secara
matematika, dan sangat tepat untuk diselesaikan dengan metode numerik, biasanya dengan
menggunakan perhitungan komputer. Dinamika Fluida Komputasi, adalah salah satu disiplin
yang dikhususkan untuk penyelesaian masalah mekanika fluida dengan pendekatan numerik.
Contoh aplikasi dari mekanika fluida yaitu: 1) artesis yang merupakan mata air yang
keluar sendiri tanpa perlu dipompa ; 2) post glacial rebound yang merupakan kenaikan
permukaan bumi akibat hilangnya permukaan salju yang menutupinya, biasanya terjadi di
daerah Skandinavia
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari
manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari
pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal
selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang
dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.
Fluida terbagi dua yaitu Fluida Statis dan Fluida Dinamis.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Mekanika Fluida adalah cabang dari ilmu fisika
yang mempelajari mengenai zat fluida (cair, gas dan
plasma) dan gaya yang bekerja padanya. Fisika Fluida
adalah dasar dari teknik hidrolik, cabang dari teknik
yang diterapkan dalam banyak bidang, yaitu nuklir,
medis, lingkungan, penerbangan, kelautan,
pertunjukan, dll. Contohnya pada saat meluncur di
atas kolam es beku, pemain luncur es menggunakan
sepatu luncur. Sepatu luncur memiliki pisau pada
bagian bawahnya. Pisau ini memberikan tekanan yang
besar pada lantai es beku, hingga es yang berada tepat
dibawah pisau mencair, tetapi bagian dikiri kanan nya
tidak. Ini agar tekanan yang diberikan pemain luncur
tidak membuat salju mencair, sehingga pemain ski
dapat meluncur diatas salju.
1.2 Tujuan Percobaan
1. Mengetahui dan menerapkan Mekanika Fluida di
dalam kehidupan sehari-hari
2. Membandingkan jenis fluida pada setiap massa jenis
yang berbeda
3. Menerapkan hukum-hukum yang berhubungan
denga fluida statis dan dinamis
4. Melakukan penyelidikan gejala-gejala fisika yang
terkait dengan fluida statis
1.3 Rumusan Masalah
1. Dapatkah Hukum Archimedes diterapkan didalam
kehidupan sehari-hari ?
2. Bagaimana membuktikan adanya pengaruh
perbedaan massa jenis terhadap tekanan ?
3. Apakah ada pengaruh bola pejal terhadap hukum
Archimedes ?
4.Apakah ada perbedaan antara sebelum di
tambahkan ide pada percobaan dengan yang
sesudah ditambahkan ide ?
1.4 Tujuan Penulisan
1.Bagi Mahasiswa : Mengembangkan ide kreatif
yang dituangkan dalam materi kuliah 2.Dosen :
Bahan acuan untuk penilaian akademis
3.Masyarakat : Dapat dipergunakan dan dimanfaatkan
untuk mempermudah pekerjaan

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Fluida Statis Statis berarti tidak bergerak. Fluida statis
didefinisikan sebagai fluida yang tidak mengalami
perpindahan bagian-bagiannya. Pada keadaan ini fluida
memiliki sifat-sifat sama seperti tekanan dan tegangan
permukaan massa jenis, kapilaritas, dan viskositas.
Ilmu yang mempelajari Fluida Satis disebut
Hidrostatika. Contoh fenomena fluida statis dapat
dibagi menjadi statis sederhana dan tidak sederhana.
Contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air di
bak yang tidak dikenai gaya oleh gaya apapun, seperti
gaya angin, panas, dan lain-lain yang mengakibatkan
air tersebut bergerak. Contoh fluida statis yang tidak
sederhana adalah air sungai yang memiliki kecepatan
seragam pada tiap partikel di berbagai lapisan dari
permukaan sampai dasar sungai.
Cairan yang berada dalam bejana mengalami
gaya-gaya yang seimbang sehingga cairan itu tidak
mengalir. Gaya dari sebelah kiri diimbangi dengan
gaya dari sebelah kanan, gaya dari atas ditahan dari
bawah. Cairan yang massanya M menekan dasar
bejana dengan gaya sebesar Mg. Gaya ini tersebar
merata pada seluruh permukaan dasar bejana. Selama
cairan itu tidak mengalir (dalam keadaan statis), pada
cairan tidak ada gaya geseran sehingga hanya
melakukan gaya ke bawah oleh akibat berat cairan
dalam kolom tersebut.
1. Tekanan
Tekanan (P) merupakan satuan ilmu fisika
untuk menyatakan atau menyebutkan hasil dari gaya
(F) dengan Luas (A), satuan tekanan digunakan
dalam mengukur kekuatan dari suatu benda gas dan
benda cair. Untuk lebih ringkasnya, tekanan
merupakan hasil bagi antara gaya (F)
dan luas penampang(A). Dengan asumsi ,
bahwa semakian besar gaya yang diberikan maka
semakin besar pula tekanannya, akan tetapi
sebaliknya, jika luas penampang tersebut besar,
maka tekanan yang diberikan akan kecil.
Perhatikan persamaan berikut:
2. Massa sebaliknya. Berikut persamaan / rumus dari massa
Jenis
jenis
Ma
4
ssa jenis
merupa
kan
suatu
ukuran
kerapata
n suatu
benda,
sehingg
a dapat
dikataka
n, jika
suatu
benda
mengala
mi
massa
jenis
yang
besar,
maka
benda
tersebut
dapat
dikataka
n
memilik
i
kerapata
n yang
besar
pula,
begitu
juga
3. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis merupakan tekanan yang dihasilkan oleh suatu benda atau
objek yang mengalami gravitasi ketika didalam fluida. Oleh sebab itu bahwa besarnya
tekanan yang dihasilkan tergantung dari massa jenis fluida, percepatan gravitasi bumi,
dan ketinggian fluida atau zat cair tersebut.
Maka demikian, terkait dengan konsep tekanan hidrostatis yang saya jelaskan
diatas, telah diketahui bahwa persamaan tekanan hidrostatis adalah sebagai berikut

Berdasarkan rumus diatas, telah diketahui bahwa: Makin besar suatu massa jenis
zat cair, maka semakin besar pula tekanan hidrostatis yang dihasilkan, dan jika
semakin dalam benda pada zat cair tersebut, maka tekanan hidrostatis yang dihasilkan
semakin besar pula.

5
4. Hukum Pascal
 Hukum Hidrostatika’’Tekanan hirostatika di semua titik yang terletak pada satu
bidang mendatar didalamsatu jenis zat cair basarnya sama’’.
Tekanan Hidrostatiska adalah tekanan yang terjadi dibawah air. Tekanan
Hidrostatis disebabkan oleh fluida yang tidak bergerak. Tekanan Hidrostatis yang
dialami oleh suatu titik didalam fluida diakibatkan oleh gaya berat fluida yang
berada diatas titik tersebut. Jika besarnya tekanan hidrostatis pada dasar tabung
adalah p, menurut konsep tekanan, b esarnya p dapat dihitung dari perbandingan
antara gaya berat fluida (F) dan luas permukaan bejana (A). Gaya berat fluida
merupakan perkalian antara massa fluida dengan percepatan gravitasi bumi.
p = ρ V g/ A
Volume fluida didalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas
permukaan bejana (A) dan tinggi fluida dalam bejana (h).oleh karena itu,
persamaan tekanan di dasar bejana akibat luida setinggi h dapat ditulis menjadi :
P = ρ (Ah) g / A = ρ h g
Jika tekana hidrostatis dilambangkan dengan ph, persamaannya dituliskan sebagai
berikut :
Keterangan : ph = tekanan hidrostatis (N/m2)
p = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2) dan
h = kedalaman titik di permukaan fluida (m)

 Hukum Pascal ‘’Tekanan yang diberikan kepada zat cair dalam ruang tertutup
akan diteruskan kesegala arah dengan sama besar’’
Jika suatu fluida yang dilengkapi dengan sebuah penghisap yang dapat
bergerak maka tekanan disuatu titik tertentu tidak hanya ditentukan oleh berat
fluida di atas permukaan air tetapi juga oleh gaya yang dikerahkan oleh penghisap.
Berikut ini adalah gambar fluida yang dilengkapi oleh dua penghisap dengan luas
penampang berbeda. Penghisap pertama memiliki kuas penampang yang kecil
(diameter kecil) dan penghisap yang kedua memiliki luas penampang yang besar
(diameter besar).
Sesuai dengan hukum Pascal bahawa tekana yang di berikan pada zat cair dala
ruang tertutup akan diteruskan sama besar kesegala arah, maka tekanan yang
masuk pada penghisap pertama sama dengan pada penghisap kedua.
P1 = P2
F1.A1 = F2.A2
Sehingga persamaan hukum pascal bisa ditulis sebagai berikut.:
P1 = P2 𝐹1
atau = 𝐹2
𝐴1 𝐴2
P1 , P2 = tekanan pada piston 1 dan 2
F1 , F2 = gaya tekan pada piston 1 dan 2
A1 , A2 = luas penampang pada piston 1 dan 2

5. Hukum Archimedes
FA = Pair .g.Vbenda
“Sebuah benda yang sebagain atau seluruhnya tercelup didalam suatu zat cair / fluida
ditekan ke atas dengan gaya setara dengan berat zat cair / fluida yang dipindahkan
oleh benda tersebut“.
Gaya tekan ke atas
Wa= Wu-Fa
Wu= m.g
Adanya gaya tekan keatas menyebabkan adanya berat semu benda di dalam air, berat
benda didalam air (Wa) = berat benda diudara (Wu) – F

Bila diketahui massa jenis benda dan zat cair nya kondisi benda didalam air juga
dapat ditentukan :
Mengapung : massa jenis benda<massa jenis zat cair
Melayang : massa jenis benda = massa jenis zat
cair Tenggelam : massa jenis benda>massa jenis zat
7
cair

8
Tegangan Permukaan
g = F / 2l
Tegangan permukaan (g) adalah besa gaya (F) yang dialami pada permukaan zat cair
per satuan panjang (l)
Keterangan :
g = tegangan permukaan (N/m)
F = gaya pada permukaan zat cair (N)
L = panjang permukaan (m)
6. Viskositas
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan
tekanan maupun tegangan. Pada permasalahan sehari-hari (dan hanya untuk fluida),
Viskositas adalah “Ketebalan” atau “pergeseran internal”. Oleh karena itu, air yang
“tipis, memiliki viskositas lebih rendah, sedangkan madu yang “tebal”, memiliki
viskositas yang lebih tinggi. Sederhannya, semakin rendah viskositas suatu fluida,
semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut.Viskositas menjelaskan ketahanan
internal fluida untuk mengalir dan mungkin dapat dipikirkan sebagai dari pergeseran
fluida.
Selur fluida kecuali (superfluida) memiliki ketahanan dari tekanan dan oleh
karena itu disebut kwintal, tetapi fluida yang tidak memiliki ketahanan tekanan dan
tegangan disebut fluida ideal.

2.2 Fluida Dinamis


Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk
memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan
yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume),
tidak kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).
Ada beberapa jenis aliran fluida. Lintasan yang ditempuh suatu fluida yang sedang
bergerak disebut garis alir. Berikut ini beberapa jenis aliran fluida.
1. Aliran lurus atau laminer yaitu aliran fluida mulus. Lapisan-lapisan yang bersebelahan
meluncur satu sama laindengan mulus. Pada aliran partikel fluida mengikuti lintasan
yang mulus dan lintasan ini tidak saling bersilangan. Aliran laminer dijumpai pada air
yang dialirkan melalui pipa atau selang.
2. Aliran turbulen yaitu aliran yang ditandai dengan adamnya lingkaran-lingkaran tak
menentu dan menyerupai pusaran. Aliran turbulen sering dijumpai disungai-sungai
dan selokan-selokan
BESARAN DALAM FLUIDA DINAMIS

Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
A = luas penampang (m2)
V = laju aliran fluida
(m/s)

Aliran fluida sering dinyatakan dalam debit aliran

Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
V = volume (m3)
t = selang waktu (s)

PERSAMAAN KONTINUITAS
Persamaaan kontinuitas adalah persamaan yang menghubungkan kecepatan fluida
dalam dari suatu tempat ke tempat lain. Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap
mempunyai debit yang sama di sembarang titik. Atau jika ditinjau 2 tempat, maka:
Debit aliran 1 = Debit aliran 2, atau :

HUKUM BERNOULLI
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi
yang dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi
kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang
sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus. Jika dinyatakan dalam persamaan
menjadi :
Keterangan :
P = tekanan (Pascal = Pa = N/m2)
ρ = massa jenis cairan (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian (m)
BAB III
GAMBARAN REKAYASA IDE
Percobaan yang ingin dibuktikan
Percobaan ini untuk menentukan massa jenis dari bola pejal sebelum di celupkan atau
pada saat berada di udara dengan yang telah di celupkan. Sekarang mari kita buktikan
apakah ada hal lain yang mempengaruhi perbedaan antara bola pejal yang belum dicelupkan
dengan yang telah dicelupkan ?
3.1 Alat dan Bahan
No. Alat Bahan

1. Wadah (Ember) Air

2. Bola Pejal Sirup

3. Gantungan tali Minyak

4. Timbangan Oli

3.2 Prosedur Kerja

NO. Prosedur Kerja

1. Sediakan zat cair dengan berbeda massa jenis (air, sirop, minyak, dan oli)

2. Sediakan wadah dan diisi dengan air

3. Sediakan bola pejal dan gantungkan dengan tali

4. Amati peristiwa tersebut

5. Lakukan kegiatan yang sama dengan memvarisasikan zat cair yang lainnya
3.3 Pembuktian Ide

NO. Langkah Kerja Tambahan

1. Setelah digantungkan pada tali , timbang dahulu bola pejal sebelum


dicelupkan pada wadah berisi bahan

2. Kemudian celupkan bola pejal pada wadah berisi bahan , lalu timbang pada
timbangan.

3. Ulangi percobaan untuk bahan yang berbeda


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang diperoleh : BAHAN MASSA

UDARA 20 gram

AIR 30 gram

SIRUP 45 gram

MINYAK 37 gram

OLI 29 gram

Dari data diatas diperoleh bahwa ada perbedaan massa


jenis benda mulai dari sebelum di celup sampai di celup pada
berbagai bahan. Ini membuktikan bahwa ada nya pengaruh
gaya terhadap benda.
Kita telah mengetahui bahwa suatu benda yang
dicelupkan dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas
sehingga benda kehilangan sebagian beratnya (beratnya
menjadi berat semu). Gaya keatas ini disebut gaya apung
(buoyancy), yaitu suatu gaya keatas yang dikerjakan oleh zat
vair pada benda. Munculnya gaya apung adalah konsekuensi
dari tekanan zat cair yang meningkat kedalaman.
Dengan demikan : gaya apung = berat benda di udara –
berat benda dalam zat cair
Jika kita celupkan bola pejal kedalam wadah, maka
permukaan akan menaik. Ini karena bola mengganti volume
air /sirop /minyak /oli sebagian air maka tumpah dari wadah.
Volume air tumpah yang ditampung tetap smaa dengan
volume batu yang menggantikan air.
Semakin tinggi dari permukaan bumi, tekanan air maka
semakin berkurang. Sebaliknya, semakin dalam dari
permukaan laut atau danau, tekanan hidrostatis akan semakin
bertambah. Mengapa demikian? Hal tersebut disebabkan oleh
gaya berat yang dihasilkan oleh zat cair. Adapun untuk zat
cair, massanya akan semakin besar seiring dengan
bertambahnya kedala. Oleh karena itu, tekanan hidrostatis
akan bertambah jika kedalaman bertambah.
PENERAPAN HUKUM ARCHIMEDES
a. Kapal Laut
Badan kapal selam terbuat dari besi dibuat berongga.
Ini menyebabkan volume air laut yang dipindahkan oleh
badan kapal menjasi besar. Gaya keatas dibanding dengan
volume air yang
dipindahkan,
sehingga gaya
keatas semakin
besar. Gaya
keatas ini
mampu
mengatasi berat
kapal total,
sehingga kapal
laut memgapung
diatas
permukaan.

13
b. Kapal Selam
Penerapan hukum archimedes juga pada prinsip kapal selam. Dimana sebuah kapal
selam, memiliki tangki pemberat, yang terletak diantara lambung sebelah dalam didalam
lambung sebelah luar. Tangki ini dapat mengisi tangki lambung.
Untuk dapat membuat kapal selam beratnya harus ditambah sehingga lebih besar dari
gaya keatas. Hal ini dilakukan dengan katup-katup yang memungkinkan air laut masuk
kedalam tangki pemberat. Sewaktu air laut masuk kedalam katub-katub yang terletak
dibawah tangki pemberat, air tersebut mendorong, udara keluar dari tangki melalui katub-
katub yang terletak diatas. Air laut jauh lebih berat dibanding udara, sehingga berat total
kapal selam menjadi lebih besar, dan membuat kapal selam terbenam. Jika selam
dikendaki menyelam di ketinggian tertentu, maka awak kapal harus mengatur volume
terlebih dahulu dalam tangki pemberat, sedemikian hingga berat total sama dengan
volume air. Pada saat tersebut kapal selam melayang ada kedalaman tertentu didalam air.
Untuk membuat kapal selam mengapung kembali, udara dipompakan kedalam tangki
pemberat. Udara menekan air laut sehingga air laut keluar dari katub-katub bagian bawah.
Udara jauh lebih ringan dari pada air laut sehingga berat kapal selam menjadi lebih ringan
dan mengapung kembali.

14
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
a. Suatu benda yang dicelupkan seluruhnya dalam zat cair selalu menggantikan volume
zat cair yang sama dengan volume benda itu sendiri.
b. Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya
kedalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut,
yang sesuai dengan Hukum Archimedes.
5.2 Saran
a. Masih banyak kekurangan dari berbagai hal pada percobaan ini sehingga perlu lebih
dikaji sebelum memasukan inquary lab ini kedalam percobaan untuk dilakukan oleh
mahasiswa.
b. Sebaiknya percobaan ini dapat dilakukan bersama-sama oleh mahasiswa karena
membutuhkan banyak perhatian bersama pada setiap langkah kerjanya.
DAFTAR PUSTAKA

Zemansky, sears.1982. Fisika Untuk Universitas 1. Bandung:Binacipta


Giancoli,Dauglas C.2001. Fisika Dasar. Jakarta : Erlangga
Tipler, A Paul. 1998. Fisika Untuk Sains Dan Teknik. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai