TENTANG OSILOSKOP
Disusun Oleh :
i
KATA PENGHANTAR
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................2
DAFTAR ISI............................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................2
C. Tujuan..................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Alat Ukur Osiloskop..........................................1
B. Jenis-Jenis Osiloskop............................................................2
C.Bagian-Bagian Osioskop.......................................................3
D. Penemu Osiloskop................................................................3
E. Fungsi Tombol Pada Osiloskop..........................................4
F. Rumus Dan Tegangan Skala X Divisi Pada Osiloskop.....5
G. Rumus Yang Ada Pada Osiloskop......................................6
B. Daftar Pustaka.......................................................................................2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Jenis-Jenis Osiloskop?
2.Bagian-Bagian Osiloskop?
3. Apa Fungsi-Fungsi Osiloskop?
4. Siapa Penemu Osiloskop?
5. Fungsi Tombol Pada Osiloskop?
6. Rumus Yang Ada Pada Osiloskop?
1
C.Tujuan
Oscilloscope (osiloskop) adalah alat yang digunakan untuk mengukur
sinyal listrik. Artikel atau makalah yang menjelaskan tentang
osiloskop bisa memiliki beberapa tujuan, di antaranya:
2
BAB II
PEMBAHASAN
B.Jenis-Jenis Osiloskop
Secara garis besar jenis osiloskop dibagi menjadi dua yaitu osiloskop
analog dan digital. Berikut ini penjelasan lengkap tentang jenis-jenis
osiloskop tersebut.
Osiloskop analog memiliki layar yang terbuat dari tabung kaca atau
tabung CRT (Cathode Ray Tube). Versi pertama dari osiloskop ini
memiliki kemampuan yang cukup responsif terhadap sinyal.
2. Osiloskop Digital
3
Osiloskop sinyal campuran
Osiloskop portabe
C.Bagian-Bagian Osiloskop
4
Sinar katode osiloskop memiliki kandungan medan gaya listrik
yang akan mempengaruhi gerakan elektron ke anoda.
Medan listrik tersebut dihasilkan oleh lempengan kapasitor
yang dipasang vertikal. Oleh karena itu, nantinya akan
membentuk garis vertikal di dinding gambar.
Jika lempeng horizontal dipasang tegangan periodik, maka
elektron yang tadinya bergerak vertikal akan berubah
gerakannya menjadi gerakan horizontal.
Akibatnya akan terbentuk grafik sinusoidal pada gambar.
Tegangan yang akan diperiksa dimasukkan pada vertikal
osiloskop, maka tegangan tersebut akan menggerakkan bintik
ke atas atau ke bawah.
Bintik itu akan membentuk suatu pola tertentu. Itu merupakan
sebuah proyeksi dari nilai tegangan dan frekuensi serta
waktunya.
D.Penemu Osiloskop
5
kemudian secara otomatis membentuk garis-garis gelombang
menghasilkan gambar yang persis sama dengan arus sinkron bidang-
bidang magnetis yang menggoyangkan cahaya elektron.
Sesungguhnya itulah sistem bekerjanya televisi dewasa ini yakni
elektron-elektron dengan kecepatan tinggi disalurkan melalui tabung
yang hampir kosong, memantulkan cahaya membentuk titik-titik
secara otomatis kemudian dipusatkan oleh bidang-bidang magnetis
untuk membentuk gambar, inilah yang kita sebut televisi.
Jadi, tabung yang ada intinya merupakan arus bolak-balik merupakan
elemen pokok dan esensial bagi teknologi pertelevisian. Sampai kini
tabung tersebut masih dikenal sebagai Tabung Braun. Selain untuk
televisi, juga digunakan untuk berbagai perlengkapan medis,
komputer bahkan perlengkapan radar.
6
otomatis mengatur skala vertikal dan horizontal yang optimal
untuk menampilkan sinyal yang sedang diukur.
8. Menu Button: Tombol untuk mengakses menu pada osiloskop.
Pada menu ini, pengguna dapat mengatur berbagai parameter
pada osiloskop, seperti skala waktu, skala tegangan, level
trigger, dan lain-lain.
9. Cursor Button: Tombol untuk menampilkan kursor dan
mengukur sinyal pada layar. Dengan tombol ini, pengguna
dapat mengukur tingkat tegangan, waktu, dan frekuensi dari
sinyal yang ditampilkan pada layar osiloskop.
10.Save/Recall Button: Tombol untuk menyimpan atau memanggil
kembali pengaturan osiloskop yang disimpan sebelumnya.
Pengguna dapat menyimpan pengaturan osiloskop untuk
digunakan kembali pada waktu yang akan dating
7
menghitung periode adalah T = 1/f, di mana f adalah frekuensi
sinyal dalam Hz.
2. Frekuensi (f): Frekuensi adalah banyaknya siklus yang dilalui
oleh sinyal dalam satu detik. Rumus untuk menghitung
frekuensi adalah f = 1/T, di mana T adalah periode sinyal dalam
detik.
3. Siklus kerja (duty cycle): Siklus kerja adalah perbandingan
antara waktu sinyal aktif dengan waktu siklus penuh. Siklus
kerja dapat dihitung dengan rumus duty cycle = (t1 / T) x 100%,
di mana t1 adalah waktu sinyal aktif dan T adalah periode
sinyal.
4. Amplitudo: Amplitudo adalah besarnya tegangan puncak-
puncak dari suatu sinyal. Rumus untuk menghitung amplitudo
adalah A = (Vp-p) / 2, di mana Vp-p adalah tegangan puncak-
puncak sinyal.
5. RMS (Root Mean Square): RMS adalah besarnya tegangan rata-
rata dari suatu sinyal AC (Alternating Current) atau tegangan
efektif. Rumus untuk menghitung RMS adalah Vrms = (Vp-p) /
(2√2), di mana Vp-p adalah tegangan puncak-puncak sinyal.
6. Faktor penguatan: Faktor penguatan adalah perbandingan antara
tegangan keluaran dan masukan pada rangkaian penguat.
Rumus untuk menghitung faktor penguatan adalah A = Vout /
Vin, di mana Vout adalah tegangan keluaran dan Vin adalah
tegangan masukan.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
8
dua yaitu; osiloskop analogdan osiloskop digital. Berdasarkan prinsip
kerja keduanya sama-sama menerimasinyal input yang berupa
tegangan listrik kemudian menampilkannya ke sebuah
display. Komponen osiloskop analog terdiri dari tombol power, lampu
indikator,rotation, intensity, focus, CAL, position, INV, sakelar
VOLT/DIV, variable, AC-DC, GND, VERTICAL INPUT CH-1 dan
CH-2, sakekar MODE, ×10 MAG,position, XY, sakelar TIME/DIV,
tombol CAL, variable, GND, tombol CHOP,dan tombol ALT.
Keunggulan Osiloskop analog adalah harganya yang lebih murah
daripadaOsiloskop digital, memiliki sifat realtime, pengaturannya
mudah dilakukankarena tidak ada tundaan antara gelombang yang
sedang dilihat dengan peragaandi layar. Keterbatasan Osiloskop
analog yaitu tidak dapat menangkap bagian gelombang sebelum
terjadinya event picu serta adanya kedipan pada layar untuk
gelombang yang frekuensinya rendah. Ada beberapa hal yang perlu
dipersiapkan dalam mempersiapkan Osiloskop analog, yaitu catudaya
yang dibutuhkan alat ukur sesuai dengan yang tersedia, sistem
grounding dihubungkan dengan baik, suhu ruangan dimana alat ukur
digunakan disesuaikan dengan spesifikasinya, dan asesoris
pengukuran harus disediakan. Sebelum dapat digunakan, Osiloskop
harus melewati proses kalibrasi untuk menentukan deviasi
(penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu
instrumen ukur.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Osiloskop
https://thecityfoundry.com/osiloskop/
https://teknikelektronika.com/pengertian-osiloskop-spesifikasi-
penentu-kinerjanya/
https://www.rumuspelajaran.com/pengertian-osiloskop/
https://www.merdeka.com/jateng/fungsi-osiloskop-dan-berbagai-
jenisnya-perlu-diketahui-kln.html
10