Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT UKUR DAN TEKNIK PENGUKURAN

OSILOSKOP

Disusun Oleh :
Nama : Annisa Suci Andarini
NIM : 022000006

Dosen Praktikum : Joko Sunardi, SST, M.Kom

Elektronika Instrumentasi
Jurusan Teknofika Nuklir
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia
2021
I. TUJUAN
Mempelajari penggunaan Osiloskop untuk pengukuran tegangan, frekuensi dan fase

II. LANDASAN TEORI

Osiloskop atau CRO (Catrode Rays Osciloscope) adalah alat untuk mengamati
gelombang listrik. Dengan osciloscope dapat dilakukan pengukuran nilai tegangan searah,
amplitudo tegangan bolak-balik, frekuensi dan fase dengan nilai ketelitian yang sangat
terbatas.
Perngukuran nilai tegangan searah dilakukan dengan mengkalibrasi simpangan
berkas, dengan fasilitas gelombang untuk kalibrasi yang tersedia pada osciloscope atau dari
luar. Nilai tegangan dapat dihitung sebagai berikut :

V = n.HSV (1)

n = banyak skala : HSV = Harga Skala Vertical

Pengukuran nilai tegangan bolak-balik dilakukan dengan cara yang sama, pada
posisi tanpa kapasitor halang, dapat diukur sekaligus nilai tegangan pengangkat terhadap
latar untai, seperti pada gambar 1

Gambar 1 Gelombang V = AB sin 2ft


Pengukuran frekuensi dilakukan dengan menginterferensikan gelombang yang
diukur dengan gelombang yang diketahui frekuensinya, seperti terlihat pada gambar 2.
Gambar 2. Interferensi 2 gelombang sinus f1 : f2 = 2 : 1

Perbandingan kedua frekuensi adalah f1 : f 2 = n1 : n2 (2)


Nilai frekuensi dapat dihitung sebagai berikut :
1
f =
T , dengan T = n.HSH (3)
T : periode, n : banyak skala, HSH : Harga Skala Horisontal

Pengukuran fase gelombang juga dilakukan dengan menginterferensikan dengan


gelombang yang diketahui fasenya, frekuensi dan amplitudonya sama, seperti terlihat pada
gambar 3

Gambar 3 Interferensi 2 gelombang sinus dengan frekuensi sama

Beda fase kedua gelombang adalah


x
 = arcsin( )
A (4)
A= amplitudo, x = jarak dari pusat koordinat ke titik potong elip dengan sumbu horisontal
III. ALAT DAN BAHAN
1. Osciloskop
2. Generator fungsi
3. Papan peraga

IV. LANGKAH KERJA


A. Tegangan Searah (DC)
1. Susun rangkaian seperti gambar berikut.

2. Taruhlah kepekaan kanal Y pada 1 V/div


3. Ukurlah Vdc dari power suply dari 1 s/d 10 volt dengan interval 1 volt dengan
multimeter dan osciloskop
4. Ulangi pengukuran diatas dengan kepekaan CRO 2 V/div

B. Frekuensi dan Tegangan Arus Tukar


1. Hidupkan sumber daya Generator Fungsi dan tekan gelombang sinus
2. Gambar bentuk gelombang dan catat harga skala vertical (V/div) dan Horisontal
(Sweep Time/div) tekan tombol 600 Hz, 60Khz, 600 Khz
3. Tekan tombol fungsi gelombang gigi gergaji dan ulangi langka no. 2
4. Tekan fungsi gelombang kotak dan ulangi langkah no. 2

C. Beda Fase
1. Susun rangkaian seperti gambar berikut
2. Rangkaian RC sebesar C= 0.01 uF dan R = 4K7
3. Hidupkan sumber daya generator fungsi pada gelombang sinus dengan frekuensi 10
Khz
4. Hitung beda fase antara Ch1 dengan Ch2 pada CRO
5. Ulangi langkah seperti pada langkah no. 4 dengan harga RC yang berbeda

V. HASIL ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN


A. Pengukuran tegangan DC

No. Sumber Tegangan HSV = 1 V/DIV HSV = 2 V/DIV


(Volt) Osciloskop Multimeter Osciloskop Multimeter
1. 1 0,9 1 1 0,9
2. 2 2 2 2 2
3. 3 3 3 3 3
4. 4 4 4 4 4
5. 5 5,1 5 5 5
6. 6 6,1 6 6 6,1
7. 7 7,1 7 6,9 7,1
8. 8 8,1 8 7,9 8,1
9. 9 9,1 - 8,8 9,2
10. 10 10 - 9,9 10

B. Frekuensi dan tegangan Arus Tukar

No. Bentuk Gelombang Frekuensi HSV HSH Frekuensi


(Hz) (Volt) (second) Generator
1. 0,625k 4 1,6ms 600 Hz
2. 62,5k 4 16µs 60k Hz
3. 625k 4 1,6 µs 600k Hz
4. 0,625k 4 1,6ms 600 Hz
5. 62,5k 4 16µs 60k Hz
6. 625k 4 1,6 µs 600k Hz
7. 0,625k 4 1,6ms 600 Hz
8. 62,5k 4 16µs 60k Hz
9. 625k 4 1,6 µs 600k Hz

Anda mungkin juga menyukai