Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

MODULUS ELASTISITAS YOUNG

Disusun Oleh :
Nama : Annisa Suci Andarini
NIM : 022000006

Elektronika Instrumentasi
Jurusan Teknofika Nuklir
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir
2020
A. TUJUAN
Mahasiswa dapat menentukan nilai modulus young beberapa bahan.

B. DASAR TEORI
Modulus Young merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat elastisitas bahan
sehingga ketahan material terhadap deformasi elastis akibat gaya eksternal dapat
diketahui. Bahan dengan nilai modulus elastisiatas young yang besar secara relatif tidak
dapatmemanjang sehingga diperlukan tegangan yang sangat besar untuk menghasilkan
deformasi. Suatu material padat tidak akan kemabali ke keadaan semuala melainkan tetap
pada keadaan akhir saat gaya tepat akan dihilangkan ketika bahan berperilaku plastis.
Dapat dikatakan bahwa material tersebut mengalami deformasi plastis dimana terjadi
pemanjangan permanen ketika beban yang diberikan melampaui batas elastis. Material
padat dapat mengalami kerusakan secara permanen ketika gaya deformasinya cukup
besar. Modulus elastisitas dinyatakan dengan hukum Hooke.

(1)
dengan:
E : modulus Young (Gpa)
σ : tegangan (stress) (Gpa)
ε : regangan (strain)
Penentuan tegangan dilakukan berdasarkan persamaan:

(2)
sedangkan penentuan tegangan dan regangan dilakukan berdasarkan persamaan:

(3)
dengan :
F : gaya tarik yang mengenai logam (eV/ Å)
A : luas permukaan logam (Å2)
ΔL : perubahan panjang logam sebelum dan sesudah dikenai beban (Å)
L : panjang logam sebelum dikenai beban (Å)
Hukum Hooke menyatakan bahwa deformasi elastis, tegangan berbanding lurus
terhadap regangan, yang memiliki rentang keabsahan yang terbatas. Nilai modulus young
€ beberapa logam yang dinyatakan dengan modulus Young (Y) sesuai dengan Tabel 1.

Tabel 1. Nilai modulus young beberapa logam

No Bahan Modulus Young


Y (GPa)
1 Aluminum 69 - 70
2 Kuningan 90
3 Tembaga 103 - 124
4 Kaca Kerona 60
5 Timbal 16
6 Nikel 210
7 Baja 190 - 200
8 Emas 79
9 Perak 82,5

Pengukuran untuk menentukan nilai Modulus Young suatu bahan dilakukan


dengan mengamati pertambahan panjang kawat ketika kawat ditarik dengan sebuah gaya.
Gambar 1 menunjukkan metode membengkokkan batang untuk mengetahui nilai
modulus young suatu batang.

Saat memberikan gaya ke bawah pada bagian tengah batang logam, akan muncul
regangan yang menyebabkan batang bengkok ke bawah. Tinggi lekukan (H) harus
berbanding lurus dengan penambahan beban. Berdasarkan metode Gambar 1 diatas, nilai
modulus young dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:

(4)
dengan:
W : berat beban yang ditambahkan ke batang (Kgw)
L : jarak anatar dua unung batang (panjang batang)
H : tinggi lekukan batang yang bengkok
b : lebar batang
t : tebal batang
Metode yang digunakan tersebut memiliki kelemahan dapat merusak kawat apabila beban
yang ditambahkan tidak dikontrol dan melebihi batas elastisitas kawat.

C. ALAT DAN BAHAN


Berikut ini adalah alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan ini.

Tabel 2. Alat dan Bahan percobaan modulus young


No. Nama Alat Jumlah
1 Rel aluminium, panjang 600 mm 1
2 Statif penyangga batang besi, panjang 300 mm 2
3 Batang rel aluminium 1
4 Indikator dengan dudukan 1
5 5× beban 50 gram 1 set
6 10× beban 10 gram 1 set
7 Penggantung beban dengan celah bentuk V 1
8 Batang uji : 1 set
- Baja, 500 × 21,5 × 1,5 mm
- Baja, 500 × 21,5 × 1,5 mm
- Baja, 500 × 21,5 × 1,5 mm

D. LANGKAH KERJA
1. Susun peralatan seperti gambar 2.

Gambar 2. Susunan peralatan

2. Pasang batang rel aluminum tepat di tengah rel (di skala 30 cm).
3. Pilih batang yang akan digunakan pada percobaan. Ukur lebar (b) dan tebal (t)
batang.
4. Pasang pemegang batang tepat di tengah batang.
5. Sesuaikan posisi statif penyangga batang dengan batang yang digunakan. Pastikan
agar posisinya tetap menempatkan batang rel aluminium agar berada di tengah. Catat
jarak antar statif penyangga batang sebagai nilai L.
6. Letakkan batang yang akan diukur pada penyangga dan atur posisinya agar seimbang
sisi kiri dan kanan.
7. Letakkan beban pada pemegang beban kemudian tambahkan bebannya hingga
mencapai massa maksimum: 250 gram. Catat massa beban pada tabel sebagai nilai 0
gram.
8. Sesuaikan tinggi indikator dan pastikan ujung sensor indikator tepat menyentuh celah
bentuk V pada pemegang beban. Amati skala pembacaan pada indikator, dan catat
nilainya sebagai tinggi lengkungan batang H saat beban 0 gram.
9. Lepaskan beban satu per sat, cata berat beban dan hasil pengukurannya. Catatan:
batang yang bengkok dan indikator akan kembali ke posisi awalnya dalam waktu dan
cara yang berbeda. Pastikan bahwa meja yang digunkaan tidak bergerak (kokoh) saat
melakukan percobaan, dan lepaskan beban secara perlahan untuk menghindari
kesalahan pengukuran.
10. Lepaskan satu beban, perhatikan bahwa celah penggantung beban akan naik dan
menekan indikator. Baca nilai yang terukur dan catat hasilnya di dalam tabel. Setiap
massa beban yang dilepaskan sama dengan massa beban yang ditambahkan pada
penggantung beban. Maka pada kolom Massa Beban, catat total massa yang
dilepaskan bukan yang digantung.
11. Nilai berat beban dan tinggi lekukan batang seharusnya berbanding lurus.
12. Ulangi langkah 2-9 menggunakan batang yang berbeda. Lakukan hingga pengukuran
untuk 6 jenis batang selesai dilakukan.
13. Hitung nilai modulus young masing-masing batang dan bandingkan dengan nilai
referensi.
14. Ingat untuk mengurangi tinggi lengkungan untuk tiap massa beban dan dengan tinggi
engkungan saat beban 0 gram.

E. ANALISIS DATA
1. Hitunglah nilai modulus Young untuk masing-masing bahan percobaan menggunakan
persamaan (5).
2. Bandingkan modulus young batang logam yang berbahan sama namun berbeda lebar
dan tebalnya.
3. Bandingkan nilai modulus young hasil perhitungan dengan nilai referensi pada tabel 1
dan hitung nilai errornya.
4. Jelaskan kira-kira faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaan nilai modulus young
masing-masing bahan.

Anda mungkin juga menyukai