1. PENDAHULUAN
Metode lissajous merupakan metode
sederhana karena hanya menggunakan
beberapa peralatan sederhana seperti
osiloskop sinar katoda (Cathode Ray
Oscilloscope, CRO), generator isyarat,
dan trafo step-down. Osiloskop ‘Dual
Trace’ dapat memperagakan dua buah
sinyal sekaligus pada saat yang sama.
Cara ini biasanya digunakan untuk
melihat bentuk sinyal pada dua tempat
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah
dilakukan, dapat diambil beberapa
2 1:2 50,0 Hz kesimpulan yaitu :
. 1. Prinsip dasar metode lissajous adalah
penampakan pola lissajous pada layar
osiloskop dari perbandingan antara beda
fase, frekuensi dan amplitudo dari dua
gelombang masukan pada setiap chanel
osiloskop.
3 1:4 27,8 Hz 2. Besar Beda fase dari dua sinyal listrik AC
. yang diukur adalah 23,578⁰.
3. Pola lissajous yang diperoleh adalah
vertikal dengan perbandingan frekuensi 1 :
1; 1 : 2; 1 : 4 dan 1 : 6.
DAFTAR PUSTAKA
4 1:6 16,6 Hz [1] Hartono, Modul Praktikum
. Elektronika Dasar I, Purwokerto,
2015.
[2] Sehah, dkk. “Pemanfaatan Teknik
Lissajous untuk Mengetahui
Korelasi antara Kandungan Air
terhadap Sifat Dielektrik Tanah
(Studi Kasus: Sampel Tanah
Permukaan di Sekitar Kota
Purwokerto) ”, Berkala Fisika, http:
Pada percobaan metode lissajous
menggunakan dua buah sumber frekuensi //
yang mernpunyai frekuensi yang sama atau http://ejournal.undip.ac.id/index.php
kelipatannya, gambar lissajous yang /berkala_fisika/article/view/2864, 14
terbentuk merupakan perpaduan antar kedua November 2015.
frekuensi tersebut. Pada saat frekuensi
minimum pada generator isyarat, pola [3] http://issuu.com/muammarhafid
lissajous yang terbentuk secara horizontal z/docs/laporan_rl_2, 14 November
namun tidak stabil hingga frekuensi 2015, pukul 14.05 WIB.
dinaikkan pada nilai tertentu bentuk lissajous
berubah menjadi vertikal dan lebih stabil.