Anda di halaman 1dari 6

MODUL 3 ANALISA LISSAJOUS

Sibghotur Rohman (H1E014058)


Asisten: Akbar Prasetyo Gunawan
Tanggal Percobaan: 13/11/2015
PAF15210-A Praktikum Elektronika Dasar 1
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Abstrak yang berbeda dalam suatu rangkaian


Praktikum analisa lissajous telah
dilakukan dengan tujuan untuk
memahami prinsip dasar dari lissajous,
dapat menggunakan metode lissajous
untuk mengukur beda fase dari dua
sinyal listrik AC dan dapat menggunakan
metode lissajous untuk mengukur
frekuensi dari sebuah sinyal listrik AC.
Pengukuran beda fase dua sinyal dari
sebuah Low Pass Filter menghasilkan
gambar lissajous berbentuk elips yang
condong ke kanan, kemudian dilakukan
pengukuran terhadap titik-titik elips
tersebut untuk mendapatkan nilai Φ.
Pada pengukuran frekuensi sinyal
dilakukan perbandingan antara frekuensi
jala-jala listrik PLN melalui keluaran
sebuah trafo step down. Perbandingan
frekuensi f1 dan f2 yang yang dicari
adalah 1 : 1, 1 : 2, 1 : 4 dan 1 : 6
dengan
nilai f1 99.8 Hz, 50.0 Hz, 27.8 Hz dan
16.6 Hz.
Kata kunci: lissajous, frekuensi,
beda fasa.

1. PENDAHULUAN
Metode lissajous merupakan metode
sederhana karena hanya menggunakan
beberapa peralatan sederhana seperti
osiloskop sinar katoda (Cathode Ray
Oscilloscope, CRO), generator isyarat,
dan trafo step-down. Osiloskop ‘Dual
Trace’ dapat memperagakan dua buah
sinyal sekaligus pada saat yang sama.
Cara ini biasanya digunakan untuk
melihat bentuk sinyal pada dua tempat

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA 1


Unsoed
elektronik. Dua gelombang sinus
dengan frekuensi yang sama akan Gambar atau diagram lissajous
menghasilkan gambar Lissajous yang adalah sebuah penampakan pada layar
bisa berbentuk : garis lurus, elips atau osiloskop yang mencitrakan perbedaan
lingkaran, bergantung pada fasa dan atau perbandingan antara beda fase,
amplitudo kedua sinyal tersebut. frekuensi dan amplitudo dari dua
Sebuah lingkaran hanya dapat gelombang masukkan pada setia chanel
terbentuk, jika amplitudo kedua sinyal osiloskop. Frekuensi adalah suatu
sama, jika kedua sinyal tidak sama besaran yang menyatakan banyaknya
dan/atau tidak sefasa akan terbentuk gelombang yang terjadi setiap detiknya
sebuah elips yang sumbu- sumbunya yang dinyatakan dalam satuan Hz.
adalah bidang horizontal dan bidang Amplitudo merupakan simpangan terjauh
vertikal. Bentuk pola lissajous juga dari suatu gelombang atau juga dapat
dapat dibentuk dari dua gelombang didefinisikan sebagai nilai puncak atau
yang saling tegak lurus dan mempunyai maksimum positif dari sebuah
perbandingan frekuensi (missal 1:2, 1:4 gelombang sinusoidal. Sedangkan beda
dan seterusnya). fase adalah perbedaan sudut mulai
antara dua gelombang sinusoidal yang
2. STUDI PUSTAKA sedang diamati.
Bentuk pola lissajous yang muncul gelombang keluaran chanel I dan chanel II
pada osiloscop juga dapat dibentuk dari osiloskop. Cara lissajous (cara
langsung ) yaitu dengan memutar
dari dua gelombang yang saling
Time/dik osiloskop pada posisi paling
tegak lurus dan mempunyai kanan sehingga akan sehingga akan
perbandingan frekuensi (missal 1:2, dihasilkan bentuk lingkaran atau elips[2].
1:4 dan seterusnya). Gambar di bawah Gambar-gambar lissajous ini kemudian
ini memperlihatkan beberapa pola dibandingkan dengan gambar standar
beda fase. Sinyal Vx dan sinyal Vy pada
nilai frekuensi tertentu membentuk
gambar lissajous seperti terlihat pada
gambar 1. [3].

Gambar 1. Gambar lissajous dengan


VT terhubung ke X dan Vy terhubung ke Y.

Lissajous denagn perbandingan frekuensi


dan beda fasa yang berbeda-beda[1].

Gambar 1. Pola Lissajous dengan


frekuensi dan beda fase yang berbeda-
beda.
Pengukuran beda fase ada dua cara,
yaitu: Dual Trace dan Lissajous. Cara dua
trace, yaitu dengan melihat selisih

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA 2


Unsoed
- Dengan osiloskop dua trace antara kedua sinyal tersebut dengan
Sinyal pertama dihubungkan
Gambar 3. Pengukuran beda fase dengan
dengan kanal A, sedangkan sinyal
lissajous
kedua dihubungkan dengan kanal B
dari osiloskop. Pada layar osiloskop 3. METODOLOGI
akan terlihat gambar bentuk tegangan
kedua sinyal tersebut. Beda fase dapat Metode dalam praktikum ini adalah
dihitung Φ = ∆t/T*360⁰. menganalisa gambar lissajous yang
muncul pada layar osiloskop baik pada
pengukuran beda fase dari sebuah Low

Gambar 2. Pengukuran beda fase


dua trace
- Dengan metode lissajous
Sinyal pertama dihubungkan Pass Filter maupun pengukuran
dengan kanal B, dan sinyal kedua frekuensi. Alat dan bahan yang
dihubungkan dengan kanal A. digunakan antara lain osiloskop dua
Kemudian ubah mode osiloskop trace, generator isyarat, resistor 10
menjadi mode x-y. Pada layar akan KOhm, kapasitor 103 pF, trafo step down,
terlihat suatu lintasan berbentuk breadboard dan kabel penghubung.
lingkaran, garis lurus atau elips di mana Tahapan dalam praktikum ini yang
dapat langsung ditentukan beda fase pertama pengesetan
osiloskop dan generator isyarat
kemudian pengambilan data dari gambar
yang muncul dilayar osiloskop dan
terakhir perhitungan beda fase dan
frekuensi. Secara umum tahapan dalam
praktikum ini dapat dilihat pada gambar
di bawah ini :

3.1. Pengukuran Beda Fase

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA 3


Unsoed
3.2. Pengukuran Frekuensi

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA 4


Unsoed
Pada percobaan pengukuran beda fase
diperoleh gambar lissajous berbentuk elips
yang condong ke kanan seperti pada gambar
di bawah ini.

Gambar 4. Gambar lissajous hasil


pengukuran beda fase
Pola lissajous yang hanya terdiri dari satu
lingkaran saja menunjukkan bahwa kedua
gelombang tersebut mempunyai frekuensi
yang sama. Pola lissajous di atas condong ke
kanan sehingga untuk menghitung beda
fasenya digunakan rumus Φ = sin -1 (B/A)
atau Φ = sin-1 (D/C).
Dari gambar tersebut dapat dihitung nilai
beda fasenya.
Diketahui :
A = 2 Div
B = 0,8
Div
C = 1 Div
D = 0,4
Div
Φ = sin-1(B/A)
= sin-1 (0,8/2) = 23,578⁰
atau
Φ = sin-1(D/C)
= sin-1 (0,4/1) = 23,578⁰
Nilai beda fase yang diperoleh sebesar
23,578⁰.

4. HASIL DAN ANALISIS


4.1. Pengukuran Beda Fase
4.2. Pengukuran frekuensi f1 = frekuensi pada generator isyarat
Tabel hasil pengamatan f2 = frekuensi pada trafo step down
Frek. Besarnya frekuensi berpengaruh terhadap
N f1: f2 pada Gambar yang
posisi gambar lissajous vertikal atau
o dihasilkan horizontal.
generato
r isyarat Apabila gambar lissajous horizontal maka
frekuensi pada generator isyarat (f1) lebih
1 1:1 99,8 Hz besar dari frekuensi pada trafo (f2),
. sedangkan apabila gambar lissajous vertikal
maka frekuensi pada trafo step down lebih
besar daripada frekuensi generator isyarat.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah
dilakukan, dapat diambil beberapa
2 1:2 50,0 Hz kesimpulan yaitu :
. 1. Prinsip dasar metode lissajous adalah
penampakan pola lissajous pada layar
osiloskop dari perbandingan antara beda
fase, frekuensi dan amplitudo dari dua
gelombang masukan pada setiap chanel
osiloskop.
3 1:4 27,8 Hz 2. Besar Beda fase dari dua sinyal listrik AC
. yang diukur adalah 23,578⁰.
3. Pola lissajous yang diperoleh adalah
vertikal dengan perbandingan frekuensi 1 :
1; 1 : 2; 1 : 4 dan 1 : 6.

DAFTAR PUSTAKA
4 1:6 16,6 Hz [1] Hartono, Modul Praktikum
. Elektronika Dasar I, Purwokerto,
2015.
[2] Sehah, dkk. “Pemanfaatan Teknik
Lissajous untuk Mengetahui
Korelasi antara Kandungan Air
terhadap Sifat Dielektrik Tanah
(Studi Kasus: Sampel Tanah
Permukaan di Sekitar Kota
Purwokerto) ”, Berkala Fisika, http:
Pada percobaan metode lissajous
menggunakan dua buah sumber frekuensi //
yang mernpunyai frekuensi yang sama atau http://ejournal.undip.ac.id/index.php
kelipatannya, gambar lissajous yang /berkala_fisika/article/view/2864, 14
terbentuk merupakan perpaduan antar kedua November 2015.
frekuensi tersebut. Pada saat frekuensi
minimum pada generator isyarat, pola [3] http://issuu.com/muammarhafid
lissajous yang terbentuk secara horizontal z/docs/laporan_rl_2, 14 November
namun tidak stabil hingga frekuensi 2015, pukul 14.05 WIB.
dinaikkan pada nilai tertentu bentuk lissajous
berubah menjadi vertikal dan lebih stabil.

Anda mungkin juga menyukai