AKN - 3
VISUALISASI DATA
NPM : 140310190056
Asisten : Rochmat
Laporan
Laporan Awal Presentasi Praktikum
Akhir
Asisten
( )
Modul 3
Visualisai Data
I. Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu menampilkan data dalam bentuk grafik dengan
beragam tampilan 1 dimensi, 2 dimensi dan 3 dimensi.
setelah itu akan ditampilkan seluruh informasi mengenai plot pada command
window.
Berikut contoh script yang digunakan untuk melakukan ploting dalam 2
dimensi :
% Program Start
% Plotting
clear
clc
x = 1:10;
y = x.^2;
figure(1)
plot(x,y)
% Program End
Script di atas akan memploting setiap nilai x dan y. Nilai dari variabel x
adalah 1 sampai 10 dengan iterasi (penambahan) 1, dan nilai dari setiap
variabel y adalah nilai kuadrat dari setiap x. Masing masing nilai tersebut
akan di ploting dan dihubungkan dengan garis yang sesuai dan akan
menyinggung setiap titik titik nilainya
Ketika melakukan ploting, kita dapat mengubah tampilan yang berbeda
beda untuk setiap grafiknya dengan urutan tertentu, dapat disingkat (CML)
yaitu ‘color‘ ‘marker’ ‘line’. Tampilan pada grafiknya dapat
diubah/ditambahkan warna, line (garis), memberikan title pada grafik,
memberikan keterangan garis pada grafik, serta memberikan penanda simbol
pada setiap data/nilai yang dilewati garis.
Berikut berbagai macam tipe garis, simbol plot, dan warna yang dapat
digunakan dengan fungsi plot (x, y, s) dimana ‘s’ merupakan karakter string
dari element element berikut :
Warna Simbol Garis
Biru (b) Titik (.) Garis (-)
Hijau (g) Lingkaran (o) Titik dua (:)
Merah (r) Tanda x (x) Garis titik (-.)
Cyan (c) Tanda tambah (+) Garis putus-putus (--)
Magenta (m) Bintang (*) (None)
Yellow (y) Kotak (s)
Black (k) Diamond (d)
White (w) Segitiga ke bawah (v)
Segitiga ke atas (^)
Segitiga ke kanan (>)
Segitiga ke kiri (<)
Pentagram (p)
Heksagram (h)
Tabel 2.1 Tampilan warna, simbol dan garis
Setelah itu kita juga dapat mengatur ketebalan dari garis tersebut dan
ukuran besar/kecilnya dari simbol sebagai penanda setiap titik nilai/datanya
dengan menggunakan command plot dan di dalam parenthesesnya disertai
dengan ‘LineWidth’,1.0 dan ‘MarkerSize’,5. Sebagai contoh :
figure(1)
plot(x,y,'mo--','LineWidth',1.0,'MarkerSize',5)
figure(1)
hold on
subplot(1,2,1),plot(z,a,'r>-','LineWidth',0.5,'MarkerSize',2)
xlabel(' X Coordinate ')
ylabel(' Y Coordinate ')
title('Posting')
grid on
legend('Cosine(y)')
subplot(1,2,2),plot3(x,a,z),title('Plotting 3D')
% Ploting 2
[X,Y] = meshgrid(-8:.5:8);
R = sqrt(X.^2 + Y.^2);
Z = sin(R)./R;
figure(2)
hold on
subplot(1,2,1), mesh(Z,'FaceColor','c','FaceAlpha',0.01),
colorbar
title('Graph 1')
camlight right
material 'dull'
hold off
hold on
subplot(1,2,2),mesh(R,'FaceColor','r','FaceAlpha',0.5),
colorbar
title('Graph 2')
camlight(0,45)
material 'metal'
hold off
% Program End
x=0:pi/25:2*pi;
y=sin(x);
bar(x,y,'m')
2.4 Subplot
Fungsi subplot digunakan untuk membuat suatu tabel figure yang dapat
memuat lebih dari satu gambar grafik. Berikut syntax dalam membuat
subplot:
subplot(n,m,i)
fungsi dari perintah di atas akan membuat suatu figure dan membaginya
seperti dalam matriks, ‘n’ adalah jumlah baris yang akan di buat dalam figure
tersebut sedangkan ‘m’ adalah jumlah kolom yang akan dibuat dalam figure,
yang terakhir ‘i’ adalah penomoran yang digunakan untuk meletakkan suatu
plot grafik pada element matriknya. Penomoran yang digunakan tidak seperti
matriks biasa yang dimulai dari kolom pertama dari atas ke bawah lalu pindah
ke kolom selanjutnya, namun penomoran yang digunakan pada hal ini dari
baris pertama kiri ke kanan dan akan pindah ke baris selanjutnya.
Sebagai contoh, berikut penggunakan subplot suatu grafik:
% Program Start
% Plotting
clear
clc
x = 1:10;
y = x.^2;
figure(1)
subplot(1,2,1)
plot(x,y,'mo--','LineWidth',1.0,'MarkerSize',5)
a = 1:10;
b = a;
subplot(1,2,2)
plot(a,b,'r*-.')
% Program End
Kita dapat memasukkan plot yang berbeda pada satu figure jika plot
tersebut memiliki tipe yang sama. Maksud dari hal ini adalah kita tidak bisa
memasukan grafik dengan perintah plot bersama dengan grafik mesh/surf,
jika keduanya disatukan akan terjadi error pada grafik dan command window.
Gambar 2.4.1 Contoh Subplot
subplot(1,2,1), mesh(Z,'FaceColor','c','FaceAlpha',0.01),
colorbar
title('Graph 1')
camlight right
material 'dull'
hold off
hold on
subplot(1,2,2),surf(R,'FaceColor','r','FaceAlpha',0.5),
colorbar
title('Graph 2')
camlight(0,45)
material 'metal'
hold off
Sebagai contoh:
% Membuat grafik 3 dimensi dengan menggunakan plot contour
x=linspace(-10,10,40); y=x;
[x,y]=meshgrid(x,y);
R=sqrt(x.^2+y.^2);
z=sin(R)./(R+eps);
figure; contour(x,y,z);
figure; meshc(x,y,z)
3.2 Pelajari dan cobalah fungsi marker untuk menghasilkan plot grafik dengan
beragam variasi warna dan style (seperti dituliskan di table di atas).
Sudah saya coba sendiri dan saya pahami setiap syntax yang ada pada
percobaan dalam modul
x = 1:10;
y = x.^2;
figure(1)
plot(x,y)
% Program End
figure(1)
hold on
subplot(1,2,1),plot(z,a,'r>-','LineWidth',0.5,'MarkerSize',
2)
xlabel(' X Coordinate ')
ylabel(' Y Coordinate ')
title('Posting')
grid on
legend('Cosine(y)')
subplot(1,2,2),plot3(x,a,z),title('Plotting 3D')
% Ploting 2
[X,Y] = meshgrid(-8:.5:8);
R = sqrt(X.^2 + Y.^2);
Z = sin(R)./R;
x=0:pi/25:2*pi;
y=sin(x);
bar(x,y,'m')
x = 1:10;
y = x.^2;
figure(1)
subplot(1,2,1)
plot(x,y,'mo--','LineWidth',1.0,'MarkerSize',5)
a = 1:10;
b = a;
subplot(1,2,2)
plot(a,b,'r*-.')
% Program End
subplot(1,2,1), mesh(Z,'FaceColor','c','FaceAlpha',0.01),
colorbar
title('Graph 1')
camlight right
material 'dull'
hold off
hold on
subplot(1,2,2),surf(R,'FaceColor','r','FaceAlpha',0.5),
colorbar
title('Graph 2')
camlight(0,45)
material 'metal'
hold off
clc;
clear all;
close all;
t=0:pi/10:2*pi;
[x,y,z]=cylinder(4*cos(t));
subplot(2,2,1); mesh(x),colorbar
subplot(2,2,2); mesh(y),colorbar
subplot(2,2,3); mesh(z),colorbar
subplot(2,2,4); mesh(x,y,z),colorbar
Daftar Pustaka