Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ALAT UKUR

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DISUSUN OLEH :

NAMA :SURYA NINGSIH SITANGGANG


NPM :1905061033
JUDUL LAPORAN : PERCOBAAN BEDA FASA
LAPORAN KE : 3 (Modul 3)

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


TA : 2020 / 2021
PERCOBAAN BEDA FASA

TUJUAN
1. Mampu Menggunakan alat ukur osiloskop dan generator fungsi sesuai
dengan prosedurnya.
2. Mengetahui beda fase antar input dan output rangkaian elektronika yang
tampil pada layar monitor osiloskop
3. Mampu menggunakan osiloskop dalam pengukuran beda fase baik secara
dual fase baik secara dual trace maupun Lissajous.
ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN
1. Ossiloscope (CRO)
2. Generator Fungsi
3. Kabel BNC to BNC
4. Probe gigi buaya
5. Resistor 100 Ω dan 1 KΩ
6. Kapasitor 0.1 µF, 1 µF, 10 µF, dan 100 µF
7. Prorboard
8. T Connector
DASAR TEORI
OSILOSKOP
Osiloskop digunakan untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati.
Dengan osiloskop, kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode, dan tegangan
dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara
sinyal masukan dan sinyal keluaran.
MENGUKUR BEDA FASA PADA OSILOSKOP
Pengukuran beda fasa antar dua buah sinyal dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu :
a. Dengan osiloskop “Dual Trace”
b. Dengan metode “Lissajous”
A. Dengan osiloskop Dual Trace
Sinyal pertama dihubungkan pada kanal A, sedangkan sinyal kedua
dihubungkan pada kanal B dari osiloskop

Gambar 1.1 Osiloskop Dual Trace

Gambar 1.2 Beda Fasa Osiloskop Dual Trace

B. Dengan Metode Lissajous


Sinyal pertama dihubungkan pada input Y, dan sinyal kedua dihubungkan
pada input X osiloskop.

Gambar 1.3 Metode Lissajous


Gambar 1.4 Beda Fasa Metode Lissajous

LANGKAH KERJA
1. Hubungkanlah osiloskop dan GF pada sumber tegangan dan kalibrasi
osiloskop
2. Hubungkanlah osiloskop dengan GF menggunakan kabel BNC to BNC pada
channel 1 (CH1)
3. Tekanlah saklar “dual” pada osiloskop agar tampilan muncul 2 gelombang
dari CH1 dan CH2

4. Melakukan percobaan seperti gambar dibawah :

5. Hubungkanlah CH1 PADA T connector pada rangkaian input AC


6. Hubungkanlah CH2 pada output rangkaian, yaitu X
7. Lakukanlah percobaan dengan nilai R = 100 Ohm dan kapasitor 0.1
Mikrofarad, 1 Mikrofarad, 10 Mikrofarad, dan 100 Mikrofarad.
8. Ulangilah langkah diatas dengan R = 1 KΩ dan kapasitor 0.1 Mikrofarad, 1
Mikrofarad, 10 Mikrofarad, dan 100 Mikrofarad.
DATA HASIL PERCOBAAN
DUAL LISOJOUS
0.1Mikro farad, R=100 ohm

1Mikro farad,R=100 ohm

10 Mikro farad,R=100 ohm

100Mikro farad,R=100 ohm


DUAL LISOJOUS
0.1 Mikro farad,R=1000 ohm

1Mikro farad ,R=1000 ohm

10 Mikro farad,R= 1000 ohm

100 Mikro farad,R=1000 ohm


Analisis data
Menghitung beda fasa pada suatu rangkaian ada 2 cara yaitu
1. Dengan cara dual trace
2. Dengan cara Lissajous Menggunakan metode dual trace

Beda fase diperoleh dari perbandingan antara selisih waktu dari kedua gelombang terhadap 1
periode yang dinyatakan dalam derajat. Sehingga didapatkan rumus:

Dimana :
U= sudut fasa
y1 = y ± axis intercept
y2 = pembelokkan vertikal maksimum Sudut fasa dapat dengan mudah ditentukan dari ellips.
Perbandingan dari axis-y tertahan, ditampilkan sebagai y1 pada gambar diatas &
pembelokkan vertikal maksimum, y2 adalah sama dengan sinus dari sudut fasa.
 Menentukan frekuensi dengan lissayous Menghitung Frekwensi terbaik dengan
sesatannya dari sinyal Generator berdasarkan Gambar Lissayous
Disamping itu, praktikan menggunakan cara lain untuk mengukur frekuensi. Yaitu dengan
menggunakan mode XY, dengan memplot satu sinyal pada bagian vertikal(sumbu Y) dan sinyal
lain pada sumbu horizontal(sumbu X). Metode ini akan bekerja efektif jika kedua sinyal yang
digunakan pada osiloskop adalah sinyal sinusiodal. Bentuk gelombang yang dihasilkan adalah
berupa gambar yang disebut pola Lissayous. Untuk mendapatkan gambar lissajous kita
mengubah frekuensi pada generator, setelah praktikan dapat menemukan gambar yang sesuai
dengan perbandingan antara jumlah loop pada arah horizontal dengan jumlah loop pada arah
vertikal (n/m) maka kita akan mendapatkan besar frekuensinya. Yang mana Loop pada arah
vertikal dinyatakan oleh m dan loop pada arah horizontal dinyatakan oleh n.
Kesimpulan
 Pengukuran Beda fasa pada Oscilloscope dapat dilakukan dengan 2 cara Yaitu :
1. Dengan Metode Dual trace dengan rumus:

2. Dengan Metode Lissajous dengan rumus:

Sedangkan pola miring kekiri

 Nilai Beda fase ditentukan oleh kapasitor dalam rangkaian.

Anda mungkin juga menyukai