Anda di halaman 1dari 4

[Acara 3] Analisa Lissajous

Aqmarina Putri Syam (K1C021004)


Asisten: Aulia, Ayu, & Ranti
Tanggal Percobaan: 28/10/2022
PAF212003P - Praktikum Elektronika Dasar 1
Laboratorium Elektronika dan Geofisika – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Unsoed

Abstrak didefinisikan sebagai sebuah penampakan


Lissajous adalah suatu pola garis lurus, pada layar osiloskop yang mencitrakan
melengkung, melingkar, atau ellips yang
ditimbulkan oleh titik yang dipengaruhi oleh dua perbedaan atau perbandingan antara beda
gerakan harmonik saling tegak lurus, dan
fase, frekuensi & amplitudo dari 2
frekuensinya berbanding dengan rasio yang
sederhana. Praktikum elektronika dasar dengan gelombang masukan pada setiap chanel
menganalisa lissajous bertujuan agar mahasiswa
dapat memahami prinsip dasar dari lissajous, osiloskop (Hartono,2016).
mahasiswa dapat menggunakan metode lissajous Beda fase dapat didefinisikan
untuk mengukur beda fasa dari dua sinyal listrik
AC dan mahasiswa dapat menggunakan metode sebagai perbedaan sudut mulai antara 2
lissajous untuk mengukur frekuensi dari sebuah
gelombang sinusoidal yang sedang
sinyal listrik AC. Menampakan citra perbedaan
atau perbandingan antara Beda Fase, Frekuensi diamati. Amplitudo dapat didefinisikan
& Amplitudo dari 2 gelombang masukan pada
setiap chanel osiloskop dan dengan tambahan sebagai nilai puncak/maksimum positif
beberapa alat dan bahan lainnya seperti dari sebuah gelombang sinusoidal.
generator isyarat, resistor, kapasitor dan trafo
step-down. Melakukan beberapa kerja penting Frekuensi adalah suatu besaran yang
yaitu pengukuran beda fase dari sebuah Low Pass
Filter, untuk mengukur beda fase antara dua menyatakan banyaknya gelombang yang
sinyal dengan menggunakan osiloskop dan terjadi setiap detiknya yang dinyatakan
pengukuran frekuensi, dilakukan dengan
membandingkannya terhadap sinyal standar yang dalam satuan Hz (Hartono,2016).
keduanya ditampilkan dalam bentuk gambar
Pengukuran beda fase dapat
lissajous.
Kata kunci: lissajous, beda fase, frekuensi, dilakukan dengan mode XY, yaitu dengan
amplitudo, low pass filter memplot satu sinyal pada bagian vertikal
1. PENDAHULUAN (sumbu Y) dan sinyal lain pada sumbu
Lissajous adalah suatu pola (gambar) garis horizontal (sumbu X). Metode ini bekerja
lurus, melengkung, melingkar, atau ellips efektif jika kedua sinyal yang digunakan
yang ditimbulkan oleh titik yang adalah sinyal sinusiodal. Bentuk
dipengaruhi oleh dua gerakan harmonik gelombang yang dihasilkan adalah berupa
sederhana saling tegak lurus, dan gambar yang disebut pola Lissajous.
frekuensinya berbanding dengan rasio Pola Lissajous ditimbulkan oleh dua
yang sederhana (misalnya 1:2; 1:4 dan buah gelombang sinusoidal dengan syarat
seterusnya). Diagram Lissajous dapat juga kedua gelombang tersebut mempunyai

1
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika dan Geofisika – FMIPA Unsoed
frekuensi yang sam adan berada pada 2.2 PROSEDUR KERJA
amplitudo yang konstan. A. Pengukuran beda fase dari sebuah
Low Pass Filter

Mulai

Alat dan Bahan


1. Osiloskop dual trace
2. Generator isyarat
3. Resistor
Gambar 2.1 Pola Lissajous Dengan Frekuensi 4. Kapasitor
Dan Beda Fase Yang Berbeda-Beda 5. Trafo step-down

Pengukuran beda fase ada dua cara,


yaitu: Dual Trace dan Lissajous. Cara dua Membuat sebuah rangkaian seri
trace, yaitu dengan melihat selisih gelombang
keluaran chanel I dan chanel II dari osiloskop.
Memastikan osiloskop sudah
Cara lissajous (cara langsung ) yaitu dengan dikalibrasi
memutar Time/dik osiloskop pada posisi
paling kanan sehingga akan sehingga akan
Memastikan setting generator sinyal
dihasilkan bentuk lingkaran atau elips.
Gambar-gambar lissajous ini kemudian
dibandingkan dengan gambar standar beda
Gelombang : sinus
fase. Sinyal Vx dan sinyal Vy pada nilai Frekuensi : 1 KHz
frekuensi tertentu membentukgambar Amplitudo : 100 mV

lissajous.

2. METODOLOGI Memastikan setting osiloskop

2.1 ALAT DAN BAHAN


TABEL 2-1 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

NO ALAT BAHAN
Time/Div : 1 s/div
Trigger : auto
1. Osiloskop dual trace Resistor X-Y : aktif
Channel A : 50 mV/div
2. Generator Sinyal Kapasitor Channel B : 100 mV/div

3. Trafo step-down

2
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika dan Geofisika – FMIPA Unsoed
Memastikan gambar Lissajous yang
Memastikan setting osiloskop
tampak berada di tengah layar
osiloskop

Mencatat hasil pengukuran Time/Div : 1 s/div


terhadap titik-titik (A dan B) atau (C Trigger : auto
dan D) X-Y : aktif
Channel A : 50 mV/div
Channel B : 10 mV/div

Mengulang dengan perbandingan berbeda


Selesai

B. Pengukuran Frekuensi
Mengaturr frekuensi generator
Cisyarat sehingga di layar diperoleh
Mulai
bentuk lissajous yang stabil

Alat dan Bahan Pola Lissajous


1. Osiloskop dual trace
2. Generator isyarat
3. Resistor
4. Kapasitor Selesai
5. Trafo step-down

3. HASIL DAN ANALISIS

3.1 DATA PRAKTIKUM


Menyusun alat-alat percobaan TABEL 3-1 PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Lokasi Laboratorium Elektronika dan


Geofisika
Memastikan setting generator
isyarat hari/tgl: Jumat 28 Oktober 2022

Gelombang : sinus
Frekuensi : dalam rentang
Hz, nilai minimum
Amplitudo : 120 mV

3
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika dan Geofisika – FMIPA Unsoed
TABEL 3-2 DATA HASIL PRAKTIKUM

PANJANG KOTAK 4. KESIMPULAN


A 2 Berdasarkan hasil praktikum analisa lissajous,

B 1 maka dapat disimpulkan:

C 2 1. Prinsip dasar metode lissajous


adalah penampakan pola lissajous
D 1 pada layar osiloskop dari
perbandingan antara beda fase,
frekuensi dan amplitudo dari dua
3.2 PEMBAHASAN gelombang masukan pada setiap
Rangkaian llissajous adalah sebuah chanel osiloskop
2. Beda fase AB dan CD pada rangkaian
penampakan pada layar osiloskop yang low pass filter yang diukur adalah
mencitrakan perbedaan atau perbandingan 23,47o
3. Pola lissajous dengan rasio frekuensi
antara beda fase, frekuensi dan amplitudo dihasilkan perbandingan 1:2, 1:4, 1:6
dari dua gelombang masukkan pada setia 1:8.
chanel osiloskop. DAFTAR PUSTAKA
Perhitungan beda fase AB dan CD Hartono. (2016). Modul Praktikum Elektronika
pada rangkaian low pass filter, sebagai Dasar 1. Purwokerto: Universitas Jenderal

berikut : Soedirman.
Mikarajuddin. (2008). Elektronika Dasar. Jakarta:
Sin-1( ) = Sin-1( ) = 29,47
Erlangga.
Sin-1( )= Sin-1( ) = 29,47
LAMPIRAN
Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Frekuensi Sinyal
Frekuensi
Generator Perbandingan Gambar
Trafo
Isyarat

100 50 1:2

200 50 1:4

300 50 1:6

400 50 1:8

4
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika dan Geofisika – FMIPA Unsoed

Anda mungkin juga menyukai