Anda di halaman 1dari 6

[Acara 2] Rangkaian Tapis (Filter)

Aqmarina Putri Syam (K1C021004)


Asisten: Aulia, Ayu, & Ranti
Tanggal Percobaan: 21/10/2022
PAF212003P - Praktikum Elektronika Dasar 1
Laboratorium Elektronika dan Geofisika – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Unsoed

Abstrak merancang rangkaian filter dapat


Rangkaian tapis merupakan rangkaian digunakan komponen pasif (R,L,C)
kombinasi komponen aktif dan pasif yang
dirancang untuk meloloskan dan menahan dan komponen aktif (Op-Amp,
sinyal masukan dengan rentang frekuensi transistor). Dengan demikian filter dapat
tertentu. Berdasarkan fungsinya rangkaian
dikelompokkan menjadi filter pasif
tapis dibedakan menjadi dua yaitu tapis lolos
rendah (Low Pass Filter) adalah rangkaian dan filter aktif (Sutrisno,1986).
tapis yang meneruskan sinyal dengan
Pemfilteran suatu sinyal didasarkan
frekuensi rendah sementara sinyal frekuensi
tinggi akan diredam dan tapis lolos tinggi pada frekuensi sinyal yang masuk pada
(High Pass Filter) merupakan rangkaian yang
rangkaian tapis tersebut. Berdasarkan
meneruskan sinyal dengan frekuensi tinggi
sementara sinyal dengan frekuensi rendah pada fungsinya rangkaian tapis dapat
akan diredam. Praktikum rangkaian tapis
dibedakan menjadi dua yaitu tapis lolos
bertujuan agar mahasiswa dapat memahami
rangkaian tapis pasif RC baik tapis lolos rendah (Low Pass Filter) dan tapis lolos
rendah maupun tapis lolos tinggi dan
tinggi (High Pass Filter) (Hartono,2016).
melukiskan tanggapan amplitudo untuk tapis
lolos rendah dan lolos tinggi. Dengan Tapis lolos rendah adalah sebuah
menggunakan alat dan bahan antara lain,
rangkaian yang digunakan untuk
osciloskop, generator isyarat, projectboard,
kabel penghubung, resistor (1 kΩ dan 10 kΩ) meneruskan sinyal berfrekuensi rendah
dan kapasitor (10000 pF dan 100000 pF). dan meredam sinyal berfrekuensi tinggi.
Membuat sebuah rangkaian dengan hambatan
dan kapasitor tertentu dan memvariasikan Sinyal dapat berupa sinyal listrik seperti
frekuensi generator isyarat untuk menentukan perubahan tegangan maupun data-data
tegangan puncak input dan output.
digital seperti citra dan suara. Untuk
Kata kunci: Rangkaian tapis, tapis lolos rendah, tapis
lolos tinggi. sinyal listrik, low-pass filter direalisasikan

1. PENDAHULUAN dengan meletakkan kumparan secara seri

Rangkaian Tapis atau Filter dengan sumber sinyal atau dengan

merupakan rangkaian yang berfungsi meletakkan kapasitor secara paralel

untuk menyaring sinyal yang dengan sumber sinyal. Contoh

melewatinya. Rangkaian tapis juga penggunaan filter ini adalah pada aplikasi

sering digunakan untuk meredam audio, yaitu pada peredam frekuensi

adanya sinyal gangguan (noise). Untuk tinggi sebelum masuk speaker bass atau

1
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika dan Geofisika – FMIPA Unsoed
subwoofer (frekuensi rendah). Komponen 2.2 PROSEDUR KERJA
rangkaian low pass filter berupa A.Tapis Lolos Rendah
komponen induktor (L) dan kapasitor (C).
Mulai
Rangkaian ini juga berfungsi sebagai filter
harmonisa pada sistem distribusi yang
menjaga agar gelombang tegangan atau
Alat dan Bahan
arus tetap sinusoidal (Sutrisno,1986).
1. Osiloskop
Tapis lolos tinggi adalah sebuah 2. Generator isyarat
3. Kabel Penghubung
rangkaian yang digunakan untuk 4. Projectboard
meneruskan sinyal berfrekuensi tinggi dan 5. Resistor (1 kΩ dan 10 kΩ)
6. Kapasitor (10000 pF dan
meredam sinyal berfrekuensi rendah. 100000 pF)

Prinsip kerja dari filter high pass atau filter


lolos tinggi adalah dengan memanfaatkan
karakteristik dasar komponen C dan R, Membuat rangkaian dengan
dimana C akan mudah melewatkan sinyal hambatan 1 kΩ dan kapasitor 10000 pF

AC sesuai dengan nilai reaktansi


kapasitifnya dan komponen R yang lebih Menghubungkan generator isyarat
pada jalur masukan rangkaian tapis
mudah melewatkan sinyal dengan
frekuensi yang lebih rendah
(Sutrisno,1986). Mengatur generator isyarat pada
frekuensi 50 Hz dan mengatur
amplitudo pada generator isyarat
CV
2. METODOLOGI

2.1 ALAT DAN BAHAN


Tegangan 100 mVpp pada
TABEL 2-1 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN layar CRO
NO ALAT BAHAN

Resistor (1 kΩ Menghubungkan CRO pada jalur


1. Osiloskop
dan 10 kΩ)
masukan rangkaian tapis dan
menentukan nilai tegangan puncak
Kapasitor (10000
2. Generator Sinyal pF dan 100000
pF)
Variasi frekuensi 50Hz – 1 Mhz

Vin
3. Projectboard

4. Kabel Penghubung
Memindahkan CRO pada jalur
keluaran dari rangkaian tapis dan
menentukan tegangan puncak

2
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika dan Geofisika – FMIPA Unsoed
Vout Tegangan 100 mVpp pada
layar CRO.

Membuat tanggapan amplitudo dan


menentukan frekuensi potongnya Menghubungkan CRO pada jalur
masukan rangkaian tapis dan
menentukan tegangan puncak.
fp

Vin

Variasi frekuensi 50Hz – 1 Mhz


Selesai

Memindahkan CRO pada jalur


B. Tapis Lolos Tinggi keluaran dari rangkaian tapis dan
menentukan tegangan puncak
Mulai

Vout

Alat dan Bahan


1. Osiloskop Membuat tanggapan amplitudo dan
2. Generator isyarat
menentukan frekuensi potongnya
3. Kabel Penghubung
4. Projectboard
5. Resistor (1 kΩ dan 10 kΩ)
6. Kapasitor (10000 pF dan fp
100000 pF)

Selesai

Membuat rangkaian dengan


hambatan 1 kΩ dan kapasitor
10000pF

Menghubungkan generator isyarat


pada jalur masukan rangkaian tapis.

Mengatur generator isyarat pada


frekuensi 1 MHz dan mengatur
amplitudo pada generator isyarat.

3
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika dan Geofisika – FMIPA Unsoed
3. HASIL DAN ANALISIS 100000 100 20 0,2

3.1 DATA PRAKTIKUM 200000 100 10 0,1


TABEL 3-1 PELAKSANAAN PRAKTIKUM
400000 100 10 0,1
Lokasi Laboratorium Elektronika dan
Geofisika 600000 100 10 0,1

hari/tgl: Jumat 21 Oktober 2022 800000 100 10 0,1

TABEL 3-2 DATA HASIL PRAKTIKUM 1000000 100 10 0,1


TABEL 3-2-1 TAPIS LOLOS RENDAH

K= TABEL 3-2-2 TAPIS LOLOS TINGGI


Frek Vin Vout
(Hz) (mV) (mV) Vout/Vin K=
Frek Vin Vout
50 100 100 1 (Hz) (mV) (mV) Vout/Vin

100 100 100 1 50 100 20 0,2

200 100 100 1 100 100 20 0,2

300 100 100 1 200 100 20 0,2

400 100 100 1 300 100 20 0,2

500 100 100 1 400 100 40 0,4

600 100 100 1 500 100 40 0,4

700 100 100 1 600 100 40 0,4

800 100 100 1 700 100 40 0,4

900 100 100 1 800 100 60 0,6

1000 100 100 1 900 100 60 0,6

2000 100 100 1 1000 100 60 0,6

4000 100 100 1 2000 100 100 1

6000 100 80 0,8 4000 100 200 2

8000 100 80 0,8 6000 100 200 2

10000 100 80 0,8 8000 100 400 4

20000 100 60 0,6 10000 100 400 4

40000 100 40 0,4 20000 100 600 6

60000 100 30 0,3 40000 100 800 8

80000 100 20 0,2 60000 100 800 8

4
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika dan Geofisika – FMIPA Unsoed
Dalam grafik diatas tertera bahwa
80000 100 800 8
nilai K dari tapis rendah dan tapis tinggi
100000 100 800 8 ketika frekuensinya dari 50-1.000.000 Hz
maka berbanding terbalik. Pada tapis rendah
200000 100 800 8 mula-mulanya nilai k lebih tinggi
dibandingkan nilai k akhir yang mendekati
400000 100 800 8 nol. Pada tapis tinggi nilai k awal lebih
rendah dibandingkan nilai k akhirnya.
600000 100 800 8
Frekuensi cut off adalah frekuensi
800000 100 800 8 yang menjadi batas untuk melewatkan atau
menghalangi sinyal masukan yang
1000000 100 800 8 mempunyai frekuensi yang lebih tinggi
maupun frekuensi yang lebih rendah dari
frekuensi cut off.
3.2 PEMBAHASAN
Nilai cut off dapat ditentukan oleh
Rangkaian tapis rendah (Low Pass nilai dari komponen penyusun itu sendiri
Filter) adalah rangkaian tapis yang yang berupa resistor, kapasitor, dan induktor.
meneruskan sinyal dengan frekuensi rendah Pada prakteknya, sinyal listrik yang
dan akan meredam atau memperkecil frekuensinya lebih tinggi dibandingkan nilai
frekuensi tinggi. Sementara, tapis lolos tinggi cut off, akan dibuat lemah. Rumus yang
(High Pass Filter) adalah rangkaian tapis digunakan untuk menemukan titik Cut-Off
yang meneruskan sinyal dengan frekuensi Frekuensi adalah :
tinggi dan akan meredan atau melemahkan
frekuensi rendah. 𝐹𝑐 =

1000 𝐹𝑐 = = 7.14286E-09
800 Dari hasil perhitungan matematis nilai
600 cut off yang didapat adalah sebesar 7.14286E-
09 Hz dan pada pada grafik nilai cut off nya
400
tidak muncul dikarenakan adanya kekeliruan
200 dalam memasukkan data.
0
0 10 20 30 4. KESIMPULAN

Tapis Lolos Rendah Berdasarkan hasil praktikum pengukuran


Tapis Lolos Tinggi dasar elektronika, maka dapat disimpulkan:

Grafik 3.2.1 Tapis Lolos Rendah dan Tapis Lolos Tinggi


1. Pemahaman rangkaian tapis pasif RC
baik tapis lolos rendah maupun tapis
lolos tinggi dapat dipahami dengan
baik.
2. Melukiskan tanggapan amplitudo
untuk tapis lolos rendah dan lolos
tinggi dapat dilakukan.

Grafik 3.2.2 Hubungan Nilai K dengan Nilai log F

5
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika dan Geofisika – FMIPA Unsoed
DAFTAR PUSTAKA
Hartono. (2016). Modul Praktikum
Elektronika Dasar 1. Purwokerto: Universitas
Jenderal Soedirman.
Sutrisno. (1986). Elektronika Jilid 1.
Bandung: ITB.

LAMPIRAN

6
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika dan Geofisika – FMIPA Unsoed

Anda mungkin juga menyukai