Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Fisika dan Terapannya (2021) Vol.

X (Nomor): 01 - 09
DOI:

JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYA


p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

KARAKTERISTIK FREKUENSI TAPIS LOLOS TINGGI DAN


RENDAH
Indah Ernawati1, Satriana Nonci2, Titin Nurmala3, Rahmawati Mahyuddin3, Ika4
1234
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar.

email: erna54061@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRACT

Status artikel: Telah dilakukan Percobaan instrumentasi dengan judul


Diterima: “Karakteristik Frekuensi Tapis lolos Tinggi dan Rendah”
Disetujui: percobaan ini bertujuan untuk memahami prinsip dasar
Tersedia online: tapis lolos rendah dan tinggi dalam rangkaian RC,
menghitung besar nilai fungsi alih tegangan pada tapis
Keywords: Rangkaian RC, Tapis lolos tinggi dan rendah serta menggambarkan
lolos rendah, Tapis lolos tinggi karakteristik bagan bode plot tanggapan amplitudo. Alat
dan komponen yang digunakan pada percobaan ini
adalah CRO (Osiloskop Sinar Katoda) function
generator, multimeter, papan rangkaian, kabel
penghubung, kapasitor, dan beberapa resistror. Prosedur
kerja pada percobaan ini adalah membuat rangkaian
secara seri dari function generator, resisistor kemudian
ke kapasitor yang dipasang parallel terhadap voltmeter
kemudian melakukan pengukuran dengan memutar
penunjukan frekuensi kemudian melihat gambar yang
dihasilkan pada osiloskop. pengambilan data dilakukan
sebanyak 10 kali dengan sumber tegangan 4V yang
sama. Hasil yang diperoleh pada data dengan frekuensi
10, 20, 30, 40, 50, 100, 200, 500, 1000, dan 3000 nilai
R4 yang terukur 1340, 596, 631, 596, 526, 560, 1042,
1620, 666 dan 780. Hasil analisis R4 diperoleh hasil
2160, 1800, 2200, 1834, 1800, 1472, 1500, 16500,
90.000 dan 100.000. Berdasarkan hasil yang diperoleh,
dapat disimpulkan bahwa jika nilai R4 dan R4
berbanding terbalik dengan persentase error.
Indah Ernawati, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2021) Vol. X (Nomor): 01 - 09

1. PENDAHULUAN
Sebuah tapis atau filter merupakan sebuah jaringan yang didesain agar dapat
melewatkan isyarat pada daerah frekuensi tertentu. Daerah frekuensi dimana isyarat dapat
diloloskan disebut pita lolos (pass band) dan daerah frekuensi dimana isyarat ditolak
disebut pita henti (stop band). Pada dasarnya filter dapat dikelompokkan menjadi empat
berdasarkan response (tanggapan) frekuensinya yaitu filter lolos rendah/low pass filter
(LPF), filter lolos tinggi/high pass filter (HPF), lolos rentang/band pass filter (BPF), filter
tolak rentang/band stop filter (BSF) atau notch filter.
Pengaplikasian filter yaitu terdapat pada aplikasi audio, yaitu pada peredam frekuensi
tinggi (yang biasa digunakan pada tweeter) sebelum masuk speaker bass atau subwoofer
(frekuensi rendah). Contoh pengaplikasian low pass filter pada sinyal digital adalah
memperhalus gambar dengan Gaussian blor, sedangkan pengaplikasian high pass filter
digunakan sebagai bagian dari crassover audio untuk mengarahkan frekuensi tinggi ke
tweeter.
Menurut Fauzan (2016:1), rangkaian RC adalah suatu rangkaian seri yang tersusun
oleh resistor atau penghambat/hambatan dan kapasitor yang terhubung oleh suatu sumber
arus atau sumber tegangan. Resistor adalah komponen pasif yang digunakan untuk
membatasi arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian.Satuan resistor adalah ohm
(Ω) dan kemampuan resistor dalam membatasi atau menghambat arus dinamakan dengan
resistansi.Kapasitor adalah perangkat elektronika yang berfungsi menyimpan muatan listrik
dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap
konduktor atau yang disebut keeping.Banyaknya muatan yang tersimpan dalam suatu
kapasitor disebut dengan kapasitansi.
Menurut Widiarto (2012:14), filter atau tapis merupakan suatu elemen yang sangat
penting dalam sinyal processing. Filter memiliki berbagai klasifikasi, salah satunya dapat
digolongkan berdasarkan jenis frekuensi yang dapat dilewatkan (frekuensi yang dapat
ditapis) oleh filter tersebut. Jenis ini dikenal LPF (Low Pass Filter) merupakan filter yang
dapat melewatkan komponen frekuensi rendah dari suatu sinyal, BPF (Band Pass Filter)
merupakan suatu filter yang dapat melewatkan komponen frekuensi tengah, dan HPF (High
Pass Filter) yang merupakan filter yang hanya dapat melewatkan komponen frekuensi
tinggi.
Mikrajuddin (2006: 85), tapis lolos rendah adalah sebuah rangkaian yang
digunakan untuk meneruskan sinyal berfrekuensi rendah dan meredam sinyal berfrekuensi
tinggi. Sinyal dapat berupa sinyal listrik seperti perubahan tegangan maupun data-data
digital seperti citra dan suara. Untuk sinyal listrik, low-pass filter direalisasikan dengan
meletakkan kumparan secara seri dengan sumber sinyal atau dengan meletakkan kapasitor
secara paralel dengan sumber sinyal. Contoh penggunaan filter ini adalah pada aplikasi
audio, yaitu pada peredaman frekuensi tinggi (yang biasa digunakan pada tweeter) sebelum
masuk speaker bass atau subwoofer (frekuensi rendah).
Indah Ernawati, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2021) Vol. X (Nomor): 01 - 09

Menurut Yasin (2018:13), Tapis lolos tinggi merupakan suatu rangkaian yang akan
melewatkan isyarat yang berada diatas frekuensi cut-off dan akan menahan isyarat yang
berada dibawah frekuensi cut-off. Sinyal input dilewatkan pada rangkaian seri Kapasitor
(C) dan Resistor (R). Rangkaian HPF ditunjukkan pada gambar berikut :

Gambar 1 : Tapis lolos tinggi


(Sumber: Yasin, 2018)

Grafik respon gain dari frekuensi pada tapis lolos tinggi dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2 : Respon gain pada tapis lolos tinggi


(Sumber: Yasin, 2018)

Menurut Saptono (2014:164), tapis pelewat rendah atau tapis lolos rendah (low-pass
filter) digunakan untuk meneruskan sinyal berfrekuensi rendah dan meredam sinyal
berfrekuensi tinggi. Sinyal dapat berupa sinyal listrik seperti perubahan tegangan maupun
data-data digital seperti citra dan suara. Filter digital mengeliminasi sejumlah masalah yang
berhubungan dengan filter analog yang akhirnya menggantikan posisi filter analog. Filter
digital termasuk kelas system waktu diskrit LTI (Linear Time Invariant) yang mempunyai
karakteristik kausal dari rekursif dan stabil.
Menurut Yani (2016:31), Osiloskop merupakan perangkat instrumentasi elektronika
yang digunakan untuk menampilkan grafik, yaitu menggambarkan grafik dari suatu sinyal
listrik Dalam kebanyakan aplikasi, grafik ini menunjukkan bagaimana sinyal berubah
terhadap waktu: sumbu vertikal (Y) menyatakan tegangandan sumbu hrizontal (X)
menyatakan waktu. Intensitas atau kecerahan tampilan kadang-kadang disebut sumbu Z.
Dari grafik yang ditampilkan, diperoleh beberapa informasi tentang sinyal, antara lain :
1. Nilai-nilai waktu dan tegangan dari sinyal.
2. Frekuensi sinyal yang berosilasi.
3. “Bagain-bagian yang bergerak/berpindah” dari rangkaian yang ditunjukkan oleh
sinyal.
4. Adanya komponen rangkaian yang bermasalah yang merusak sinyal.
5. Besarnya arus searah (DC) atau arus bolakbalik (AC).
6. Besarnya sinyal noise yang dapat berubahterhadap waktu.
Indah Ernawati, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2021) Vol. X (Nomor): 01 - 09

Osiloskop tampak seperti pesawat televisi kecil, tetapi memiliki kisi-kisi (grid) pada
layarnya dan lebih banyak kontrol dibanding televisi. Panel depan biasanya memiliki
bagian-bagian control Vertikal, Horizontal, dan Trigger. Ada juga control tampilan dan
konektor masukan. Gambar berikut menunjukkan contoh salah satu osiloskop.

Gambar 3 : Contoh Osiloskop


(Sumber: Yani, 2016)

Berdasarkan uraian diatas tujuan dilakukannya percobaan karakteristik frekuensi


tapis lolos tinggi dan rendah adalah untuk memahami prinsip dasar tapis lolos rendah dan
tinggi dalam rangkaian RC, untuk menghitung besar nilai fungsi alih tegangan pada tapis
lolos rendah dan tinggi dan untuk menggambar karakteristik bagan bode plot tanggapan
amplitudo tapis lolos rendah dan tinggi.

2. METODE PENELITIAN
a. Alat dan Komponen
Alat dan komponen yang digunakan pada percobaan ini yaitu osiloskop sinar katoda
(CRO), function generator, multimeter, kapasitor, resistor, kabel penghubung dan papan
rangkaian.

b. Prosedur kerja
1. Metode tapis RC lolos rendah (Integrator)
Membuat rangkaian secara seri dimulai dari FG, resistor, kapasitor, dengan
keluaran pada kapasitor dipasang secara paralel dengan voltmeter. Kemudian mencatat
dan mengukur nilai/harga komponen kapasitor dan resistor dengan memperkirakan besar
frekuensi potong (cut-off) dan menghitung = 1/RC, ukur tegangan puncak Vi
(maksimum) audio generator. Setelah itu melakukan pengamatan dan pengukuran untuk
tegangan output Vo dengan cara mengkalibrasi multimeter, mengatur tombol frekuensi
pada penunjukan 30 Hz lalu mengatur tegangan puncak, selanjutnya lakukan pengaturan
frekuensi dan tegangan puncak untuk 60 Hz, 90 Hz, 120Hz, 150 Hz, dan seterusnya.
2. Metode tapis RC lolos tinggi (Diferensiator)
Rangkaian pada metode tapis RC lolos tinggi sama dengan tapis RC lolos rendah,
Perbedaanya hanya terletak pada letak resistor yang menjadi output. Kemudian proses
pengamatan dan pengambilan datanya sama dengan metode tapis RC lolos rendah.
Indah Ernawati, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2021) Vol. X (Nomor): 01 - 09

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Hasil pengamatan
Tabel 1. Hasil pengukukan tapis lolos rendah
No F (Hz) Vout (Volt)
1. 10 1,33
2. 20 1,312
3. 30 1,310
4. 40 1,308
5. 50 1,302
6. 100 1,296
7. 200 1,293
8. 500 1,215
9. 1000 1,173
10. 3000 0,976

Tabel 2. Hasil pengukuran tapis lolos tinggi


No F (Hz) Vin (Volt)
1. 10 0,028
2. 20 0,032
3. 30 0,055
4. 40 0,086
5. 50 0,120
6. 100 0,184
7. 200 0,248
8. 500 1,038
9. 1000 1,743
10. 3000 5,10

b. Analisis Data
Tabel 3. Analisis data tapis lolos rendah
No F (Hz) Vout (Volt) G(W) G(W)= Vout/Vin
1. 10 1,33 2 10,8
2. 20 1,312 6 10,6
3. 30 1,310 2,2 10,6
4. 40 1,308 0,1 10,6
5. 50 1,302 -1 10,6
6. 100 1,296 2 10,6
7. 200 1,293 6 10,6
8. 500 1,215 -1 10,6
9. 1000 1,173 2 10,6
10 3000 0,976 2 10,6
Indah Ernawati, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2021) Vol. X (Nomor): 01 - 09

Tabel 4 Analisis data tapis lolos tinggi


No F (Hz) Vout (Volt) G(W) G(W)= Vout/Vin
1. 10 0,028 2 40,6
2. 20 0,032 3 40,12
3. 30 0,055 2 40,18
4. 40 0,086 1 40,18
5. 50 0,120 1,1 40,19
6. 100 0,184 2 40,22
7. 200 0,248 2 40,23
8. 500 1,038 2 40,20
9. 1000 1,743 2 40,24
10. 3000 5,10 2 40,25

c. Grafik
1) Grafik tapis lolos rendah
Grafik 1. Karakteristik bagan bode tapis lolos rendah

Karakteristik bagan bode tapis lolos rendah


1400
1200
1000
800
G(W)

600
400
200 y = -0,3439x + 1191,2

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Frekuensi (Hz)
Indah Ernawati, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2021) Vol. X (Nomor): 01 - 09

Grafik 2 Karakteristik bagan bode tapis lolos rendah G(W)= dB

Karakteristik bagan bode tapis lolos rendah (dB)


12

10

6
G(W)

2
y = -1,0848x + 10,667
0
0 2 4 6 8 10 12
-2
Frekuensi (Hz)

2) Grafik tapis lolos tinggi


Grafik 3. Karakteristik bagan bode tapis lolos tinggi

Karakteristik bagan bode tapis lolos tinggi


2000
1800
1600
1400
1200
G(W)

1000 y = 0,1127x + 222,31


800
600
400
200
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Frekuensi (Hz)
Indah Ernawati, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2021) Vol. X (Nomor): 01 - 09

Grafik 4. Karakteristik bagan bode tapis lolos tinggi G(W)= dB

Karakteristik bagan bode tapis lolos rendah


(dB)
120
y = 7,3818x + 34,6
100

80
G(W)

60

40

20

0
0 2 4 6 8 10 12
Frekuensi (Hz)

d. Pembahasan
Rangkaian RC (Resistor – Kapasitor) adalah suatu rangkaian listrik yang memiliki kalibrasi
komponen resistor dan kapasitor dimana komponen tersebut biasanya dipasang secara seri atau
sejajar. Rangkaian tapis lolos rendah adalah rangkaian elektronik yang meloloskan frekuensi rendah
dan meredam frekuensi tinggi, sedangkan rangkaian tapis lolos tinggi adalah rangkaian elektronik
yang meloloskan frekuensi tinggi dan meredam frekuensi rendah.
Berdasarkan percobaan, pada tapis lolos rendah dan tinggi yang menggunakan
frekuensi 10 Hz- 3000 Hz maka didapatkan hasil nilai fungsi tegangan yang semakin
menurun seiring dengan bertambahnya frekuensi yang digunakan pada tapis lolos rendah,
lain halnya dengan hasil yang diperoleh pada tapis lolos tinggi, yaitu semakin besar
frekuensi yang digunakan maka nilai fungsi tegangannya akan semakin naik.
Karakteristik bagan bode tegangan amplitudo lolos rendah diperoleh hubungan
berbanding terbalik antara frekuensi dengan fungsi alih tegangan yaitu semakin besar
frekuensi yang diberikan maka hasil nilai fungsi alih tegangannya akan semakin menurun.
Sedangkan karakteristik pada bagan bode tegangan amplitudo tapis lolos tinggi diperoleh
hubungan berbanding lurus antara frekuensi dengan fungsi alih tegangan yaitu semakin
besar frekuensi yang diberikan maka hasil nilai fungsi alih tegangannya juga akan semakin
meningkat. Adapun pengamatan pada osiloskop, semakin besar nilai frekuensi maka
semakin rapat pula gelombang yang dihasilkan.
Indah Ernawati, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2021) Vol. X (Nomor): 01 - 09

4. PENUTUP
a. Kesimpulan
Prinsip dasar tapis lolos rendah yaitu meloloskan sinyal frekuensi rendah dan
meredam sinyal frekuensi tinggi. Sedangkan prinsip dasar tapis lolos tinggi yaitu
meloloskan sinyal frekuensi tinggi dan meredam sinyal frekuensi rendah.
Menghitung nilai fungsi alih tegangan pada tapis lolos rendah yaitu dengan
menggunakan rumus :
G(W) = 20 log Wp – 10 log (W2+ Wp2) (1)
Sedangkan rumus yang digunakam untuk menghitung nilai fungsi alih tegangan
pada tapis lolos tinggi yaitu:
G(W) = 20 log Wp – 10 log (W2+ Wp2) (2)
b. Saran
Saran pada percobaan ini adalah sebaiknya pada percobaan selanjutnya untuk tapis
lolos tinggi rendah menggunakan rangkaian LC yaitu berupa komponen inductor (L) dan
kapasitor (C) agar data yang dihasilkan dapat bervariasi.

5. DAFTAR PUSTAKA
Fauzan, Ahmad Rizqi, dkk. 2016. Rangkaian Segitiga Daya (E8). Surabaya : ITS.
Saptono, Debyo, dkk. 2014. Implementasi Penapis Digital Lolos Rendah Untuk
Pengolahan Sinyal Eeg dengan Menggunakan Pricoblaza FPGA. Vol.8, No. 1,
Hal 163-170.
Widiarto, Wisnu. 2012. Penapisan Sinyal Suaru Berderau Menggunakan Tapis Adaptif
Finite Impulse Response pada File External Wav. Jurnal Itsmart. Vol. 1, No.1, Hal
13-19.
Yani, Achmad. 2016. Pembuatan Osiloskop Berbasis Personal Komputer Menggunakan
Sound Card. Journal of Electrical Technology. Vol.1, No.1, Hal 31-35.
Yasin, Rahmat Maulana, dkk, 2018. Rancang Bangun Sistem Kontrol Berbasis
Biopotensial Mata (Studi Kasus : Mengontrol Aplikasi Berbasis Android). Jurnal
Teras Fisika. Vol.1, No.1, Hal 9-22.

Anda mungkin juga menyukai