Anda di halaman 1dari 10

RANGKAIAN FILTER RC

Aspina Sihabuddin*), Muhammad Yusuf Amir, Nusliati Sampe Daun, Surya Safitri
Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi
Jurusan Fisika
Universitas Negeri Makassar
Tahun 2014
Abstrak.Telah dilakukan sebuah praktikum berjudul rangkaian filter RC. Dengan tujuan
praktikum yaitu diharapkan mahasiswa dapat membedakan rangkaian RC lolos rendah dan lolos
tinggi, menentukan frekuensi cut-off rangkaian RC tapis lolos rendah (integrator) dan lolos tinggi
(diferensator) berdasarkan bode-plot dan dapat merancang suatu sistem rangkaian tapis RC tingkat
satu. Untuk praktikum ini dibutuhkan sejumlah alat-alat penunjang kegiatan yaitu osiloskop, audio
fungsion generator, resistor, kapasitor dan kabel penghubung. Prinsip dasar praktikum didasarkan
pada karakteristik kerja atau fungsi dari rangkaian tapis RC(tapis lolos rendah dan tapis lolos
tinggi) dalam menapis sinyal frekuensi, untuk itu data yang diambil dalam praktikum ini berupa
besar tegangan keluaran(output) dari kedua rangkaian untuk setiap perubahan frekuensi secara
exponensial dengan menggunakan sumber tegangan input tetap yaitu 2 V. Dari praktikum yang
telah dilakukan dapat disimpulkan, pertama, rangkaian RC tapis lolos rendah adalah rangkain yang
berfungsi untuk menapis rangkaian dengan meloloskan frekuensi rendah yaitu frekuensi dibawa
frekuensi cut-off dan menapis frekuensi diatas frekuensi cut-off. Sedangkan rangkaian tapis RC
lolos tinggi adalah rangkaian yang berfungsi sebagai penapis dengan meloloskan frekuensi tinggi
yaitu frekuensi diatas frekuensi cut-off dan menapis frekuensi dibawa frekuensi cut-off. Kedua,
bedasarkan bode-plot frekuensi cut-off dari rangkaian tapis Rc adalah kurva pada nilai 20 log Av
sebesar -3dB. Dimana besar nilai frekuensi cut-off untuk integartor sebesar 13636 Hz dan untuk
diferensiator sebesar 9000 Hz. Ketiga, rangkian filter RC tingkat satu adalah rangkaian yang
disusuna dengan sebuah kapasitor dan resistor yang dipasang seri dan hanya mengalami satu kali
proses penyaringan.

Kata kunci: frekuensi cut-off,integrator, diferensiator.

PENDAHULUAN Rangkaian filter ini sering diaplikasikan


pada bidang komunikasi yaitu pada sistem
Era saat sekarang ini merupakan masa komunikasi dan sistem stereo. Pada sistem
pesatnya industri teknologi. kehidupan telekomunikasi rangkaian filter sesuai
manusia yang seakan terikat dan tak namanya digunakan untuk menyaring
pernah lepas dari berbagai produk informasi dengan sinyal frekuensi tertentu,
elektronik, terus memberikan stimulus misalnya difungsikan untuk menyaring
pada manusia untuk mempelajarai lebih frekuensi tertentu yang mengadung
jauh mengenai teknologi itu sendiri. informsi rahasia dan meloloskan frekuensi
Seperti yang kita ketahui alat elektronik yang lain. Pada stereo, filter dapat
tersusun dari komponen-komponen dasar digunakan untuk mengisolasi rentang
elektronika yang mendukung fungsi frekuensi tertentu berdasarkan tinggi
kerjanya. Seperti resistor, kapasitor, sedang atau rendah.
induktor dan lainnya. Antar komponen ini Jenis rangkaian RC ini sendiri terbagi
dirakit degan susunan tertentu sesuai dua yang dibedakan berdasarkan
pengaplikasiaanya, dalam sebuah sistem fungsinya, yaitu filter RC lolos rendah dan
rangkaian. Pada hal ini dikhususkan pada lolos tinggi. Prinsip filterisasi rangkaian
suatu rangkaian penyaring yang filter ini adalah meloloskan dan menahan
mengkombinasikan komponen dasar sinyal pada rentang frekuensi tertentu yang
resistor dan kapasitor yang disebut dibatasi oleh nilai frekuensi tertentu yang
rangkaian filter RC. disebut frekuensi cut-off. Untuk
mengetahui dan mengamati lebih jauh 1
t

RC 0
mengenai rangkaian filter RC dialakukan Vo  Vin dt [3.1]
senuah praktikum yang berjudul rangkaian
filter RC dengan tujuan percobaan yaitu Di mana rasio Vo/Vi atau faktor
agar mahasiswa dapat membedakan penguatan tegangan (AV) dari rangkaian
rangkaian RC lolos rendah dan lolos pada Gambar 3.1 (a) ditentukan dengan :
tinggi, menentukan frekuensi cut-off
rangkaian RC tapis lolos rendah dan lolos
tinggi berdasarkan bode-plot dan dapat
merancang suatu sistem rangkaian tapis
RC tingkat satu
Untuk frekuensi khusus di mana XC =
R, amplitudo menjadi :
TEORI SINGKAT
Perkenalan rangkaian RC telah dibahas
pada percobaan sebelumnya. Tetapi kali
ini, akan dikaji sifat RC sebagai penapis
frekuensi. Artinya rangkaian RC ada yang
bersifat meloloskan frekuensi rendah,
tetapi menahan frekuensi tinggi, dan begitu Dan menghasilkan frekuensi kritis atau
pula sebaliknya. frekuensi cut-off sebesar :

Dasar pemahaman tentang proses


tanggapan frekuensi ini, maka kita hanya [3.3]
akan mengkaji pada sifat RC yang bisa
meloloskan frekuensi rendah dan tinggi Plot ternormalisasi antara faktor
dan sebagai alat pengubah (converter) penguatan tegangan AV terhadap frekuensi
gelombang persegi-ke-segitiga dan f menghasilkan kurva seperti pada gambar
persegi-ke-pulsa dengan, masing-masing, berikut.
mengintegrasikan dan mendiferensialkan
gelombang inputnya dan rangkaiannya
sendiri masing-masing disebut rangkaian
integrator dan rangkaian diferensiator orde
1, yang hanya terdiri dari sebuah resistor
yang seri dengan sebuah kapasitor yang
ditunjukkan oleh gambar berikut.
R C

V V R
C V V
Gambar 3.2. Plot ternormalisasi dari
rangkaian pada Gambar 3.1 (a).

(a) (b)
Tapis Lolos Tinggi RC
Tapis Lolos Rendah RC
Gambar 3.1. Model Rangkaian (a) Untuk tapis lolos tinggi yang
Untuk tapis lolos rendah yang dihasilkan dihasilkan oleh rangkaian differensiator
Integrator dan (b)
oleh pengintegralan RC,Differensiator
sinyal keluaran RC, sinyal keluaran rangkaian merupakan
rangkaian merupakan integral dari sinyal
masukan yang dinyatakan oleh :
diferensial dari sinyal masukan yang Osiloskop 1 set, audio function generator 1
dinyatakan oleh : buah, resistor 1 buah, kapasitor 1 buah,
kabel penghubung. Praktikum ini terbagi
dVin menjadi dua kegiatan. kegiatan pertama
Vo  RC [3.4] berupa itegrator atau rangkaian tapis lolos
dt
Dengan rasio Vo/Vi atau faktor rendah. Untuk kegiatan ini hal pertama
penguatan tegangan (AV) dari rangkaian yang dilakukan adalah mencatat spesifikasi
pada Gambar 3.1 (b) ditentukan dengan : alat yang digunakan, kemudian merakit
rangkaian dengan menghubungkan input
rangkaian ke audio function generator
[3.5] dengan resistor yang seri dengan kapasitor
dimana kapasitor disini merupakan ouput
dari rangkaian. Atau seperti gambar
berikut :
Untuk frekuensi khusus di mana XC = R,
amplitudo menjadi : R

[3.6]

Input C Output
Dan menghasilkan frekuensi kritis atau
frekuensi cut-off sebesar :

[3.7] Kemudian atur amplitudo gelombang


sampai tegangan 2 V. Kemudian
Plot ternormalisasi antara faktor penguatan dilanjutkan dengan pegambilan data, data
tegangan AV terhadap frekuensi f berupa besar tegangan output rangkaian
menghasilkan kurva seperti pada gambar yang diamati setiap manipulasi frekuensi
berikut. (yang dilakukan dengan mengatur tuner
pada audio function generator) dimulai
dari 300 hz, 400 hz dan seterusnya dengan
kenaikan eksponensial.

Dilanjutkan dengan kegiatan


kedua yaitu mengunakan rangkaian tapis
RC lolos tinggi (diferensiator). Untuk
kegiatan kedua ini, prosedure sama dengan
kegiatan awal yang membedakan hanya
pada susunan komponen pada rangkaian
yaitu rakit sesuai gambar berikut:
Gambar 3.3. Plot ternormalisasi
dari Gambar 3.1(b)

METODOLOGI PERCOBAAN
Pada praktikum ini digunakan
sejumlah alat sebagai penunjang
keberhasilan kegiatan praktikum yaitu:
VIn = 2 V

Tabel 1. Data hubungan antara frekuensi


terhadap besar tegangan Output rangkaian
integrator.

f (Hz) Vout (Volt)


300 2.10
Setalah dirangkai dan dipastikan rangkaian 400 2.10
telah berfungsi, dilanjutkan dengan
mengamati dan mencata perubahan 500 2.10
tegangan outvut untuk setiap kenaikan 600 2.10
frekuensi dimulai dari 300 Hz,400 Hz dan
seterusnya dengan kenaikan eskponensial. 700 2.10
800 2.10
1. Identifikasi Variabel
Variabel Manipulasi : frekuensi (hz) 900 2.10
Variabel Respon: Tegangan output (V)
1000 2.10
Variabel Kontrol : tegangan input,(Vin)
resistansi resistor (R), dan kapastansi 2000 1.90
kapasitor (F)
3000 1.90
2. Definisi Operasional Variabel
a. Frekuensi adalah jumlah getaran atau 4000 1.90
gelombang persatuan waktu. Dalam
5000 1.90
percobaan ini frekuensi bertindak
sebagai variabel manipulasi 6000 1.80
b. Tegangan input adalah beda potensial
7000 1.80
dari AFG ke dalam rangkaian yang
dibaca melalui skala osiloskop dan 8000 1.70
dinyatakan dalam satuan volt.
9000 1.70
c. Tegangan output adalah adalah beda
potensial dari rangkaian yang dibaca 10000 1.60
melalui skala osiloskop dan
20000 1.10
dinyatakan dalam satuan volt.
d. Resistansi resistor adalah besarnya 30000 0.80
nilai hambatan pada resistor yang
40000 0.60
e. dapat dibaca dari warna cincin pada
badan resistor dalam satuan Ω. 50000 0.50
f. Kapasitas kapasitor adalah besarnya
60000 0.50
nilai tampungan yang dapat
menyimpan muatan didalam kapasitor 70000 0.40
dan dinyatakan dalam satuan Farad
80000 0.34
.
HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS 90000 0.30
DATA
100000 0.26
R = 1000 Ω ; C = 22 X 10 -9 F 200000 0.15
300000 0.12
INTEGRATOR
Deferensiator 300000 1.50

VIn = 1,8 V

Tabel 2. Data hubungan antara frekuensi


terhadap besar tegangan Output rangkaian
defensiator.

f ( Hz) Vout (V)


300 0.10
400 0.10
500 0.14
600 0.16
700 0.20
800 0.22
900 0.25
1000 0.28
2000 0.52
3000 0.72
4000 0.88
5000 1.00
6000 1.10
7000 1.18
8000 1.24
9000 1.28
10000 1.35
20000 1.50
30000 1.50
40000 1.50
50000 1.50
60000 1.50
70000 1.50
80000 1.50
90000 1.50
100000 1.50
200000 1.50
1. Integrator

3.00000

0.00000
1 10 100 1000 10000 100000 1000000
-3.00000
(13636,3)
-6.00000

-9.00000
20 log Av

-12.00000

-15.00000

-18.00000

-21.00000

-24.00000

-27.00000
Frekuensi (Hz)

Grafik 1 hubungan antara logarima amplitudo terhadap perubahan frekuensi pada integrator
2. Deferensiator
0.00
1 10 100 1000 10000 100000 1000000
-3.00
(9000,3)
-6.00

-9.00

-12.00
20 Log Av

-15.00

-18.00

-21.00

-24.00

-27.00
Frekuensi (Hz)

Grafik 2 hubungan antara logarima amplitudo terhadap perubahan frekuensi pada diferensiator
Analisis data
45454,5 − 85634
1. Integrator =| | 100%
a. Secara teori 45454,5 + 85634
1 2
𝑓𝐶 =
2𝜋𝑅𝐶 40179,5
1 = | | 100%
= 65544,27
2𝜋 (1000Ω)(22 × 10−9 𝐹)
= 61,3 %
1
=
44𝜋 × 10−6 2. Deferensiator
a. Secara teori
= 7238 𝐻𝑧 1
𝑓𝐶 =
2𝜋𝑅𝐶
1
𝜔=
𝑅𝐶 1
=
2𝜋 (1000Ω)(22 × 10−9 𝐹)
1
=
(1000Ω)(22 × 10−9 𝐹) 1
=
2𝜋 22 × 10−6
1
=
22 × 10−6

=45454,5 rad/s

b. Secara praktikum
𝑓𝑐 = 13636 𝐻𝑧

𝜔 = 2𝜋𝑓𝐶

= 2𝜋(13636) 𝐻𝑧

= 85634 𝑟𝑎𝑑/𝑠

𝑓𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 − 𝑓𝑝𝑟𝑎𝑘
%𝑑𝑖𝑓𝑓 = | | 100%
𝑓𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 + 𝑓𝑝𝑟𝑎𝑘
2

7238 𝐻𝑧−13636 𝐻𝑧
= | 7238+13636 | 100%
2

6398
=| | 100%
14056

= 45.5%

𝜔𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 − 𝜔𝑝𝑟𝑎𝑘
%𝑑𝑖𝑓𝑓 = | 𝜔 | 100%
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 + 𝜔𝑝𝑟𝑎𝑘
2
= 7238 𝐻𝑧 frekuensi. Kegiatan kedua dilanjutkan
dengan mengubah rangkaian menjadi
1 rangkaian tapis RC lolos tinggi dengan data
𝜔=
𝑅𝐶 berupa nilai tegangan output rangkaian
untuk setiap kenaikan frekuensi.
1 Pada kegiatan pertama, dengan
=
(1000Ω)(22 × 10−9 𝐹) mengunakan resistor dengan nilai resistansi
1000 Ω dan kapasitor berkapasitansi 22 x
= 45454,5 𝑟𝑎𝑑/𝑠 10-9 F, diperoleh hasil yang dapat diamati
pada tabel hasil pegamatan. Dari data,
b. Secara praktikum perubahan nilai frekuensi dengan kenaikan
𝑓𝑐 = 9000 𝐻𝑧 eksponensial menyebabkan terjadinya
𝜔 = 2𝜋𝑓𝐶 perubahan terhadap tegangan output dari
rangkaian, dimana dapat dilihat pada
= 2𝜋(9000) 𝐻𝑧
rantang frekuensi 100 Hz-1000 Hz
= 56520 𝑟𝑎𝑑/𝑠 tegangan keluaran cenderung konstan
dengan nilai 2,1 V pada frekuensi
𝑓𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 − 𝑓𝑝𝑟𝑎𝑘
%𝑑𝑖𝑓𝑓 = | | 100% berikutnya tegangan mengalami penurunan
𝑓𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 + 𝑓𝑝𝑟𝑎𝑘 sampai batas nilai frekuensi yang
2 digunakan. Hal ini sejalan dengan fungsi
dari integrator itu sendiri, integrator
7238 𝐻𝑧− 9000𝐻𝑧 berfungsi sebagai rangkaian penapis
= | 7238+9000 | 100%
2 tegangan dan arus pada frekuensi dibawa
frekuensi cut-off dengan kata lain pada
1762 integrator, frekuensi cut-off berfungsi
=| | 100%
8119 sebagai batas maksimum ketika nilai
frekunsi telah melewati batas tersebut maka
= 21,70 % tegangan akan ditabis sehingga tegangan
output rangkaian akan lebih kecil dari
𝜔𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 − 𝜔𝑝𝑟𝑎𝑘 tegangan input rangkaian. Lanjut, pada
%𝑑𝑖𝑓𝑓 = | 𝜔 | 100% analisis data untuk integrator secara
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 + 𝜔𝑝𝑟𝑎𝑘
2 praktikum, diperoleh besar frekuensi cut-
off 13636 yang diperkirakan dari kurva
grafik pada nilai 20 log Av -3 dB(Grafik 1),
45454,5 − 56520 hasil ini mempunyai perbdaan yang cukup
= | | 100%
45454,5 + 56520 besar jika dibandingkan dari besarnya
2 frekuensi cut-off berdasarkan praktikum
11065,5 yaitu sebesar 7238 Hz, sehingga %diff
= | | 100% mencappai nilai 45,5 %. Untuk besar fungsi
50987 alih tegangan (𝜔) yaitu 85634 rad/s dengan
% diff dengan teori sebesar 61,3 %.
= 21,7%
Untuk kegiatan kedua dengan
mengunakan rangkaian tapis RC
PEMBAHASAN
(diferensiator) lolos tinggi digunakan nilai
Praktikum ini terdiri dari dua kegiatan. resistor dan kapasitor yang sama dengan
Untuk kegiatan pertama jenis rangkaian kegiatan pertama. Pada diferensiator data
yang digunakan adalah rangkaian tapis RC nilai tegangan yang diperoleh dari
lolos rendah(integrator) dengan maniulasi frekuensi berkebalikan dengan
pengamatan dipusatkan pada nilai tegangan data yang diperoleh pada integrator dimana
output rangkaian untuk perubahan pada rentang frekuensi antara 300 Hz
sampai 10000 Hz nilai tegangan mengalami untuk integartor sebesar 13636 Hz dan
kenaikan dan setelah renatang 10000 Hz untuk diferensiator sebesar 9000 Hz.
tegangan output menjadi konstant sebesar 3. Rangkian filter RC tingkat satu adalah
1.5 V sampai batas frekuensi yang rangkaian yang disusuna dengan
digunakan. Ini menunjukkan fungsi dari sebuah kapasitor dan resistor yang
rangkaian tapis lolos tinggi. dimana jika dipasang seri dan hanya mengalami
pada tapis lolos rendah tadi nilai tegangan satu kali proses penyaringan.
konstan pada nilai frekuensi kecil dibawah
frekuensi cut-off, pada tapis lolos rendah DAFTAR PUSTAKA
yang konstan adalah tegangan pada
frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi
cut-off. Untuk difrensiator diperloeh nilai Sutrisno. (1986). Elektronika, Teori dan
frekuensi cut-off dari praktikum yang Penerapannya, Jilid 1. Bandung :
ditinjau dari garfik sebesar 9000 Hz dengan Penerbit ITB.
persentaase perbedaan dengan nilai teori Theraja, B.L,. & Theraja, A.K. (1994). A
yaitu sebesar 21,70 % dan besar nilai Text Book of Electrical
𝜔 sebesar 56520 rad/s dengan %diff Technology, Vol. IV. New Delhi :
sebesar 21,70 %. Nirja Construction & Development
Besarnya nilai persentase perbedaan Co. (P) LTD.
data praktikum dengan teori diduga terjadi
karena terjadinya kesalahan pada saat
proses pengambilan data dilakuan.
Kesalahan dapat berupa faktor teknis
berupa ketidak optimalan kerja alat-alat
praktikum ataupun berupa afaktor
kesalahan praktikan yang melupakan
beberapa aspek peting ataupun kesalahan
pada saat pembacaan komponen maupun
pembacaan alat ukur.

KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari kegiatan
praktikum yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Rangkaian RC tapis lolos rendah
adalah rangkain yang berfungsi untuk
menapis rangkaian dengan meloloskan
frekuensi rendah yaitu frekuensi
dibawa frekuensi cut-off dan menapis
frekuensi diatas frekuensi cut-off.
Sedangkan rangkaian tapis RC lolos
tinggi adalah rangkaian yang berfungsi
sebagai penapis dengan meloloskan
frekuensi tinggi yaitu frekuensi diatas
frekuensi cut-off dan menapis frekuensi
dibawa frekuensi cut-off.
2. Bedasarkan bode-plot frekuensi cut-off
dari rangkaian tapis Rc adalah kurva
pada nilai 20 log Av sebesar -3dB.
Dimana besar nilai frekuensi cut-off

Anda mungkin juga menyukai