Anda di halaman 1dari 8

PEA ver20.

3_1

PRAKTIKUM 1
PRAKTIKUM

1 PASS FILTER
PASS FILTER

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melakukan praktikum, mahasiswa diharapkan telah memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1. Memahami rangkaian tapis pasif RC melalui pemodelan matematik dan analisis
tanggapan frekuensinya (tanggapan amplitude dan tanggapanfasa)
2. memahami pengaruh perubahan resistansi dan kapasitansi terhadap tanggapan
amplitudo serta tanggapan fasa.
3. dapat mengukur tanggapan amplitudo dan fasa untuk tapis lolos rendah dan
tinggi.

B. TEORI DASAR
Tegangan bolak-balik adalah tegangan listrik yang berubah tanda secara
berulang. Isyarat yang diproses dalam elektronika banyak yang berupa tegangan
bolak-balik, dengan berbagai bentuk gelombang. Tetapi bentuk gelombang yang
paling dasar adalah bentuk sinusoida. Ada beberapa cara membahas arus bolak-
balik, diantaranya dengan mempergunakan fungsi eksponensial kompleks. Dengan
cara ini aturan yang digunakan pada arus searah tetap berlaku, asalkan digunakan
fasor kompleks. Cara ini dipergunakan untuk membahas rangkaian tapis RC.
Rangkaian tapis merupakan rangkaian yang desain untuk meloloskan isyarat
pada rentang frekuensi tertentu. Daerah frekuensi yang diloloskan tapis disebut pass
band, sedangkan daerah frekuensi yang tidak diloloskan dinamakan stop band.
1. Tapis Lolos Rendah (Low Pass Filter)
Tapis RC lolos rendah atau Low Pass Filter (LPF) merupakan rangkaian RC yang
meloloskan frekuensi rendah, akan tetapi pada frekuensi tinggi isyarat keluarannya
diperkecil.

1-1
PEA ver20.3_1

Rangkaian di samping dikenal


dengan nama rangkaian RC lolos
rendah.
Hambatan R dan kapasitor C
membentuk pembagi tegangan
Gambar 1.1 Rangkaian LPF
kompleks.

Besar atau amplitudo fungsi alih G  


P P  1
G    RC
j   P ; dimana , disebut kutub/pole
P
G    G   
 2  P2
Dalam melukiskan tanggapan amplitudo, dipergunakan nisbah tegangan dalam dB
(desibel), yang didefinisikan sebagai :
VO  
G  dB   20 log
Vi  

Tanggapan fasa 

  arc tan
P

Gambar 1.2 Tanggapan amplitudo dari Low Pass Filter

1-2
PEA ver20.3_1

Gambar 1.3 Diagram tanggapan amplitudo (atas), dan diagram


tanggapan fasa (bawah) untuk tapis lolos rendah

2. Tapis Lolos Tinggi (High Pass Filter)


Tapis RC lolos rendah atau High
Pass Filter (HPF) merupakan
rangkaian RC yang meloloskan
frekuensi tinggi, akan tetapi pada
frekuensi rendah isyarat keluarannya
diperkecil. Rangakaian di samping
Gambar 1.4. Rangkaian tapis lolostinggi dikenal dengan nama rangakain RC
lolos tinggi.

Besar atau amplitudo fungsi alih G  


j 1   2 f
G    P 
 P  j ; dimana RC dan


G   
P2   2

1-3
PEA ver20.3_1

Tanggapan fasa 
P
  arc tan

Gambar 1.5 Diagram tanggapan amplitudo (atas) dan diagram


tanggapan fasa (bawah) pada tapis lolos tinggi

Pengukuran tanggapan fasa pada rangkaian pass filter dilakukan dengan


cara berikut:
1).Oscilloscope dihidupkan padaMODEDUAL, akan muncul dua sinyal yang
merupakan sinyal masukan (Ch 1) dan sinyal keluaran (Ch 2)
2). tekan tombol XY, maka secara otomatis Ch 1 akan menjadi sinyal fasor dan Ch
2 akan menjadi sinyal lissojous
3). atur skala Volt/div pada kedua channel diposisi yang sama.
4). geserMODE pada posisi CH 2, sehingga akan muncul hanya bentuk sinyal
lissojous seperti di gambar 1.6
5). atur posisi sinyal lissojous agar tepat (terpusat) ditengah display atau pada posisi
simetris (sumbu koordinat) display oscilloscope
6). analisa sinyal lissojous tersebut untuk mendapatkan besar beda fasanya.

1-4
PEA ver20.3_1

Dari tampilan pada oscilloscope tersebut, dapat ditentukan besar beda fase
 antara kedua sinyal ( masukan dan keluaran). Dengan mengukur posisi tampilan
terpusat di tengah layar oscilloscope, maka beda fasa dapat diukur dengan
persamaan:
sin  = y/Ym
dimana y : jaraktitik potong pada sumbu y dan
Ym : proyeksi vertikal maksimum.

Ym

Gambar 1.6. penentuan y1 dan y2 tampilan lissojous

C. ALAT DAN BAHAN


1. Hambatan R 1K : 1 buah
2. Kapasitor C 10 nF : 1 buah
3. Kapasitor C 10 100 nF : 1 buah
4. Audio Frequency Generator (AFG) : 1 unit
5. Protoboard : 1 buah
6. Kabel penghubungjepitbuaya : 1 pasang
7. Osiloskop (CRO) : 1 unit

D. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Rangkailahrangkaian LPF sepertigambar 1.1 (R = 1K dan C = 0,1 F)
2. Cek rangkaiankepadaasistensebelumdihubungkandengancatudaya
3. Hitungbesarfrekuensipotong pada rangkaiantersebut

1-5
PEA ver20.3_1

4. Atursinyalmasukan (AFG) berupa sinusoidal, 1000 mV dan 100 Hz


5. Hubungkan AFG dan CRO denganrangkaian yang telahdirangkai,
6. Perhatikan dan gambarbentuksinyalmasukan dan keluaran pada CRO (mode
DUAL)
7. Perhatikan dan gambarbentuksinyal CRO (mode CH2 – XY)
8. Catathasilpengamatan dan perhitungansinyal CRO pada tabelpengamatan
9. Ulangi*)langkah 1-8 untuk 4 variasifrekuensi (sebelumfp, fp, setelahfp dan
100KHz)
10. Ulangilangkah 1-9 untukkapasitor C sebesar 10nF
11. Ulangilangkah 1-10 untukrangkaian HPF sepertigambar 1.4.

*) yang perlu digambar pada transparansi hanya untuk frekuensi 100 Hz, frekuensi
potongfp dan frekuensi 100 KHz, sedangkan frekuensi yang lain cukup diambil
datanya saja.

E. LAPORAN
Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam laporan:
1. Lengkapilah semua tabel hasil percobaan anda
2. Buatlah tanggapan amplitudo dari setiap data percobaan tapis, baik tapis lolos
rendah maupun tapis lolos tinggi.
3. Buatlah tanggapan fasa dari data praktikum tapis, baik tapis lolos rendah
maupun tapis lolos lolos tinggi.
4. Bandingkan hasil praktikum dengan teoritisnya.

F.

1-6
PEA ver20.3_1

DATA PENGAMATAN
PRAKTIKUM : PASS FILTER
NAMA : …………………………………………………………
NIM : …………………………………………………………
TGL PRAKT. : ..………………………………………………………..
TEMAN KERJA : 1. ………………………… NIM ..……………………
2. ………………………… NIM ..……………………
3, ………………………… NIM ……………………..

LAPORAN SEMENTARA

Low Pass Filter (LPF)


Hambatan R = 1 K Kapasitor C = 0,1 F fp: ……………. Hz
Frekuens Beda Penguatan Av
No. Log f Vi (Vpp) Vo (Vpp)
i f (Hz) fasa (o) kali dB
1 100 2

3 fp 2

5 100K 5

Hambatan R = 1 K Kapasitor C = 10 nF fp: ……………. Hz


Frekuens Beda Penguatan Av
No. Log f Vi (Vpp) Vo (Vpp)
i f (Hz) fasa (o) kali dB
1 100 2

3 fp 2

5 100K 5

1-7
PEA ver20.3_1

High Pass Filter (HPF)


Hambatan R = 1 K Kapasitor C = 100 nF fp: ……………. Hz
Frekuens Beda Penguatan Av
No. Log f Vi (Vpp) Vo (Vpp)
i f (Hz) fasa (o) kali dB
1 100 2

3 fp 2

5 100K 5

Hambatan R = 1 K Kapasitor C = 10 nF fp: ……………. Hz


Frekuens Beda Penguatan Av
No. Log f Vi (Vpp) Vo (Vpp)
i f (Hz) fasa (o) kali dB
1 100 2

3 fp 2

5 100K 5

Semarang, .............................. 2020


Mengetahui, Praktikan,
Teknisi/Dosen

____________________________ ____________________________
NIP, NIM.

1-8

Anda mungkin juga menyukai