Anda di halaman 1dari 7

Phenomenon , Tahun, Vol. xx (No. x), pp.

xx
JURNAL PHENOMENON
http://phenomenon@walisongo.ac.id

Identification of Psychological Conditions and Student Learning


Difficulties In the Middle Covid-19 Pandemic

Alfan Hamid1
1
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang, Semarang Jawa Tengah Indonesia

Abstract

Many policies have been implemented by the government since the


COVID-19 pandemic. Starting from online learning policies, to restrictions
on community activities. Students themselves cannot be separated from the
influence of this policy which causes them to carry out lectures from home.
With the various existing policies, the psychological condition of students
can be disturbed at any time. The purpose of this study was to determine the
psychological condition of students in the midst of a pandemic and also to
find out the obstacles and difficulties of students in carrying out distance
learning activities.
Keywords: Pandemic, Student Psychology, Distance learning, Online.

Identifikasi Kondisi Psikologi Dan Kesulitan Belajar Mahasiswa Di


Tengah Pandemi Covid-19

Abstrak

Banyak kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah semenjak


adanya pandemi covid-19. Mulai dari kebijakan belajar secara daring, hingga
pembatasan kegiatan masyarakat. Mahasiswa sendiri tidak lepas dari
pengaruh adanya kebijakan tersebut yang menyebabkan harus melaksanakan
pekuliahan dari rumah. Dengan adanya berbagai kebijakan yang ada, kondisi
psikologi mahasiswa dapat terganggu sewaktu waktu. Tujuan penelitian ini
adaah untuk mengetahui kondisi psikologi mahasiswa di tengah pandemi dan
juga untuk mengetahui kendala dan kesulitan mahasiswa dalam
melaksanakan kegiatan belajar jarak jauh.
Kata kunci: Pandemi, Psikologi Mahasiswa, Belajar jarak jauh, Daring.

Alamat Korespondensi ©2016 Universitas Islam Negeri Walisongo


Email: ................ ISSN: 2088-7868, e-ISSN 2502–5708
Alfan Hamid/ Phenomenon Vol. xx, No. x, Bulan Tahun

PENDAHULUAN

Sejak tanggal 11 Maret 2020 WHO menetapkan corona virus disease 2019 (covid-
19) sebagai pandemi berskala global, banyak negara di dunia yang menetapkan
kebijakan social distancing dan bahkan physical distancing untuk menghambat
penyebaran Covid-19. Hal ini sejalan dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) melalui International Health Regulations (2005) Emergency Committee pada 30
Januari 2020 untuk melakukan social distancing dengan tujuan untuk melindungi
mereka yang berisiko tinggi terhadap morbiditas dan penyakit terkait COVID-19
(Nicole K. Le, 2020). Karena adanya ketetapan tersebut, tempat-tempat yang
memungkinkan terjadinya kerumunan dan kontak fisik harus ditutup, tak terkecuali
tempat-tempat dalam ruang lingkup pendidikan. Penutupan ini menjadi langkah paling
efektif untuk mengurangi penyebaran virus pada siswa dan mahasiswa (Kartika, 2020).
Pembelajaran jarak jauh menjadi sebuah solusi alternatif yang diambil setelah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan surat edaran
tentang pembelajaran secara daring dalam rangka pencegahan penyebaran corona virus
disease (Covid-19). Pembelajaran jarak jauh merupakan metode pembelajaran yang
menggunakan jaringan internet dengan konektivitas, aksesibilitas, fleksibilitas, dan
kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran (Sadikin &
Hamidah, 2020).
Dalam penerapan pembelajaran daring tidak sedikit memicu munculnya keluhan
psikologis pada mahasiswa. Keluhan Psikologis dapat berupa perasaan khawatir,
perasaan tidak enak, tidak pasti atau merasa sangat takut sebagai akibat dari suatu
ancaman atau perasaan yang mengancam dimana sumber nyata dari kecemasan tersebut
tidak diketahui dengan pasti. Kecemasan mempengaruhi hasil belajar mahasiswa,
karena kecemasan cenderung menghasilkan kebingungan dan distorsi persepsi. Distorsi
tersebut dapat mengganggu belajar dengan menurunkan kemampuan memusatkan
perhatian, menurunkan daya ingat, mengganggu kemampuan menghubungkan satu hal
dengan yang lain. (Suntiawati & Westa, 2015).
Dari beberapa ulasan tersebut, peneliti mencoba mengidentifikasi kondisi
psikologi mahasiswa di tengah adanya pandemi. Serta mencoba megulas kesulitan dan
kendala yang dialami oleh mahasiswa dari dilaksanakannya kegiatsn belajar jarak jauh
Alfan Hamid/ Phenomenon Vol. xx, No. x, Bulan Tahun

atau daring.
Penelitian terkait yang sudah pernah dilaksanakan yakni :
1. Rira kartika (2020) mengenai Analisis faktor munculnya gejala stres pada
mahasiswa akibat pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid-19
2. Stanislawaski et al., (2020) menemukan bahwa di era pandemi mahasiswa
mengalami Kecemasan, depresi, gangguan stress pascatrauma
3. Widodo, A., & Nursaptini, N. (2020). Mengenai Problematika pembelajaran daring
dalam perspektif mahasiswa

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif.
Untuk teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner campuran dimana
kuesioner ini berisi pilihan ya dan tidak terkait kesesuaian pernyataan dengan keadaan
yang dialami oleh responden serta alasan mengapa hal itu sesuai dengan keadaan
mereka yang dibagikan kepada mahasiswa semester 4 yang tinggal di lingkungan
peneliti di kabupaten Banjarnegara yang ikut terdampak pandemi covid-19
menggunakan sosial media whatsapp.
Survey terdiri dari dua sesi dimana sesi pertama berisi pernyataan keadaan
psikologi mahasiswa di masa pandemi dan sesi kedua menunjukkan pernyataan terkait
kegiatan belajar di jarak jauh di tengah pandemi. Pertanyaan selengkapnya dapat dilihat
pada tabel 1.
Tabel 1. Kuesioner yang dibagikan kepada responden

Respon
No Pernyataan Alasan
ya tidak
Psikologi di tengah pandemic
1 Saya merasa lebih bebas
2 Saya merasa lebih sehat
3 Saya lebih bias mengontrol emosi
4 Saya merasa lebih tenang
Belajar di tengah pandemic
1 Belajar menjadi jauh lebih menyenangkan
2 Waktu belajar saya lebih fleksibel
3 Pembelajaran menjadi lebih mudah dan lancer
4 Pembelajaran saat ini membuat saya lebih kreatif
5 Pembelajaran saat ini lebih nyaman
6 Saya dapat mempelajari lebih banyak hal
7 Saya terkendala sinyal/jaringan internet
8 Saya bebas mempelajari berbagai hal
9 Saya lebih memahami materi
Alfan Hamid/ Phenomenon Vol. xx, No. x, Bulan Tahun

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Psikologi Mahasiswa Di Tengah Pandemi

Hasil penelitian disajikan dalam bentuk narasi. Jika hasil penelitian disajikan
dalam bentuk tabel, gambar, atau grafik harus ditambahkan deskripsinya dalam bentuk
narasi. Judul tabel berada di atas table, sedangkan judul grafik atau gambar ditaruh di
bawah serta tidak dituliskan dalam dua kolom.
Hasil survey terkait kondisi psikologi mahasiswa di tengah pandemi dapat dilihat
pada tabel 2. Dari pernyataan pertama, dapat dilihat bahwa 17 responden menolak
pernyataan terkait mahasiswa lebih bebas di era pandemi. Beberapa responden
mengungkapkan bahwa adanya lockdown dan juga tugas yang membebani mahasiswa
cenderung mengekang dan mengikat. Hal itu menunjukkan bahwa masyarakat indonesia
khususnya mahasiswa tidak merasa bebas dikarenakan adanya pandemi Covid-19.
Tabel 2. Psikologi di tengah pandemi

Respon
Pertanyaan Alasan
Ya Tidak
1 Saya merasa lebih 3 17 - Lebih terbebani tepatnya
bebas - Adanya lockdown
- Terkengkang oleh tugas
- Semua protokol kesehatan cenderung simpangsiur dan
membuat kekacauan dimana-mana
2 Saya merasa lebih 8 12 - Lebih menjaga kebersihan dan kesehatan
sehat - saya memiliki waktu lebih untuk berolahraga
- Karena saya hanya melakukan kegiatan yang sama setiap
harinya, terasa monoton, dan menimbulkan kejenuhan
- Karena saya kurang berolahraga
- Hanya berdiam diri dirumah dan mengerjakan tugas
setiap harinya membuat psikis kita jadi mudah
terguncang.
3 Saya lebih bisa 8 12 - Saya menjadi lebih sabar
mengontrol emosi - tuntutan yang tidak sebanding dengan kapasitas
kemampuan saya membuat saya mudah depresi
- Setiap ada tugas pasti penginya emosi terus
- beberapa hal kadang membuat saya lebih emosional
4 Saya merasa lebih 7 13 - Bisa kumpul sama keluarga
tenang - Beban psikis menghantui
- ketidakjelasan keadaan membuat semuanya abu-abu
- Justru pandemi ini membuat saya khawatir dengan
kesehatan orang terdekat saya

Pada pernyataan kedua terkait responden yang merasa lebih sehat ketika pandemi,
8 responden menyatakan sependapat dan 12 lainnya menyatakan tidak. Dilihat dari
alasannya, responden yang sependapat mengaku memiliki waktu lebih untuk
berolahraga dan juga untuk membersihkan lingkungan. Namun berbeda dengan 12
responden yang lain, mereka mengungkapkan kegiatan yang dilakukan sehari-hari di
Alfan Hamid/ Phenomenon Vol. xx, No. x, Bulan Tahun

rumah cenderung monoton dan jarang berolahraga. Hal itu menyebabkan tingkat
kesehatan masyarakat tidak lebih baik dibandingkan hari biasa sebelum adanya
pandemi.
Pernyataan lain yang diungkapkan oleh yaitu responden lebih mampu
mengontrol emosi disetujui oleh 8 responden. Kemudian untuk pernyataan responden
merasa lebih tenang di tengah kehidupoan pandemi, 7 responden sependapat dan 13
lainnya tidak. Hal itu mengungkapkan bahwa kehidupan di tengah pandemi
menyebabkan kondisi mahasiswa menjadi lebih labil dan lebih sulit dalam mengontrol
emosi.

2. Kesulitan Belajar Di Tengah Pandemi

Untuk hasil survey mengenai kegiatan belajar jarak jauh dapat dilihat pada tabel 3.
Pernyataan terkait belajar daring menjadi lebih menyenangkan serta lebih mudah dan
lancar keduanya disetujui oleh 3 responden dan 17 lainnya menolak.
Lanjutan tabel 3
Tabel 3. Belajar Di Tengah Pandemi
8 Saya bebas 1 4 - Karena tuntutan
mempelajari 6 - Karena belajar sendiri, mencoba memahami materi yang
berbagai hal diberikan dengan pola pemahaman sendiri membuat kita jadi
Respon
Pertanyaan tidak bisa mempelajari banyakAlasan
Tida hal dengan mudah
Ya - Terikat kuliah online
k
91 Saya lebih
Belajar menjadi jauh 1 31 - 17 Saya -hanya memahami
Sejujurnya, materi
belajar dengan
menjadi lebihpola pemahaman
santai tapi bukan
memahami materi
lebih menyenangkan 9 saya sendiri,
berartiterkadang
tenang pemahaman mengenai materi
tersebut justru salah
- Kurang efektif
- tidak semua materi bisa dipelajari sendiri tanpa dosen
2 Waktu belajar saya 12 8 - karena menggunakan daring
- kurang penjelasan dari dosen membuat saya kurang
lebih fleksibel - bisa kapanpun dan dimanapun
memahami materi
- waktu belajar semakin banyak untuk mengerjakan
tugas setiap hari jam 12 malam baru selesai
3 Pembelajaran menjadi 3 17 - Faktor singnal yang susah dan melelahkan mata
lebih mudah dan lancer - Kurang efisien
- Terlalu ribet jika kuliah daring seperti ini
4 Pembelajaran saat ini 10 10 - Untuk beberapa mata kuliah iya
membuat saya lebih - sedikit memaksakan diri supaya tidak dimakan situasi
kreatif - Dikarenakan tugas yang menuntut kita untuk berpikir
lebih ekstra kreatif membuat saya jadi berusaha lebih
untuk mengembangkan kreatifitas saya
5 Pembelajaran saat ini 2 18 - bisa sambil rebahan
lebih nyaman - tidak nyaman di segala aktivitas, justru emosi kita
menjadi tidak terkontrol dengan baik
6 Saya dapat 10 10 - Karena belajar sendiri, mencoba memahami materi
mempelajari lebih yang diberikan dengan pola pemahaman sendiri
banyak hal membuat kita jadi tidak bisa mempelajari banyak hal
dengan mudah
- Kurangnya minat baca
7 Saya terkendala 17 3 - Tidak terpusat
sinyal/jaringan internet - Di desa
- semua kartu mengalami penurunan kinerja karena
overload pengguna
Alfan Hamid/ Phenomenon Vol. xx, No. x, Bulan Tahun

Hampir mirip dengan dua pernyataan sebelumnya, responden juga menyatakan


kegiatan belajar jarak jauh tidak nyaman dan mahasiswa cenderung lebih sulit dalam
memahami materi yang diberikan oleh dosen. Hal itu disebabkan karena di beberapa
tempat tinggal responden masih terdapat kesulitan jaringan yang menyebabkan
terganggunya kegiatan perkuliahan.
Ada juga yang menyatakan bahwa setelah diberlakukannya kegiatan belajar jarak
jauh, banyak dosen yang memberikan banyak tugas sekaligus yang cenderung
memberatkan mahasiswa. Hal itu menyebabkan kegiatan belajar jarak jauh menjadi
tidak efektif dan juga tidak nyaman bagi beberapa kalangan mahasiswa.

3. Manfaat Belajar Jarak Jauh Atau Daring

Dalam pelaksanaannya, kegiatan belajar jarak jauh selain memiliki banyak


kendala juga memberikan beberapa dampak baik bagi mahasiswa. Responden
menyatakan bahwa belajar secara daring memberikan kesempatan bagi mahasiswa
untuk lebih bebas dan fleksibel dalam mempelajari materi apa yang ingin dikuasai.
Selain itu, waktu yang diperlukan dalam kegiatan belajar jarak jauh juga lebih fleksibel
sehingga mahasiswa dapat mengatur waktu sendiri untuk belajar.

SIMPULAN

Setelah dilakukan penelitian, didapatkan hasil bahwa mahasiswa mengalami


beberapa masalah psikologis diantaranya yaitu perasaan tidak bebas, perasaan tidak
tenang dan juga stress yang diakibatkan oleh adanya pandemi. Hal itu disebabkan
karena adanya karantina serta pembatasan kegiatan yang mengharuskan masyarakat
untuk tetap di rumah. Banyak dari responden yang mengeluhkan kegiatan monoton di
rumah yang akhirnya menyebabkan perasaan jenuh dan bosan.

Banyak kendala dan kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam mengikuti


kegiatan belajar jarak jauh secara daring. Beberapa diantaranya yaitu jaringan yang
kurang mendukung untuk belajar daring serta banyaknya tugas yang didapatkan oleh
mahasiswa. Di sisi lain, kegiatan belajar jarak jauh juga memiliki beberapa kelebihan
seperti mahasiswa lebih bebas mempelajari materi yang ingin difahami serta waktu
belajar yang fleksibel.

SARAN

Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi berbagai masalah
psikologi yang diakibatkan oleh adanya pandemi, seperti memperbanyak asupan gizi,
Alfan Hamid/ Phenomenon Vol. xx, No. x, Bulan Tahun

menjaga pola hidup sehat, dan juga dengan bercerita dengan orang terdekat. Dengan
meningkatkan rasa bahagia, secara tidak langsung hal itu akan menyebabkan imun kita
lebih kuat dan dapat menangkal berbagai penyakit. Kita dapat melewati masa sulit
dengan terus menjaga kesehatan dan juga mencari info info terbaru dan terpercaya.
Kegiatan belajar mengajar tidak terhalang oleh adanya pandemi. Menuntut ilmu
adalah tanggung jawab setiap masyarakat di Indonesia. Oleh karenanya, kita harus
mampu bekerja sama dalam mencari solusi dari berbagai kendala yang dialami oleh
pelajar agar terwujud tujuan dari menuntut ilmu itu sendiri yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Kartika, R. (2020). Analisis Faktor Munculnya Gejala Stres Pada Mahasiswa Akibat
Pembelajaran Jarak Jauh Di Masa Pandemi Covid-19.
Le, N. K., Le, A. V., Brooks, J. P., Khetpal, S., Liauw, D., Izurieta, R., & Reina Ortiz,
M. (2020). Impact of government-imposed social distancing measures on
COVID-19 morbidity and mortality around the world. Bull World Health
Organ, 10.
Raldy, R. A., David, L. E., & Opod, H. (2021). Dampak Psikologis Pandemi COVID-19
Pada Mahasiswa. JURNAL BIOMEDIK: JBM, 13(2), 227-232.
Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid -19:
(Online Learning in the Middle of the Covid -19 Pandemic). Biodik , 6(2), 214
-224.
Stanislawski, E. R., Kumar, V., & Katz, C. L. (2020). 51.12 Psychological Impact of
COVID-19 on Medical Students in New York City. Journal of the American
Academy of Child and Adolescent Psychiatry, 59(10), S254.
Syamsurijal, S., & Sarwan, S. (2021). Kondisi Psikologis Mahasiswa PGSD Universitas
Muhammadiyah Buton (UMB) dalam Pelaksanaan Pembelajaran Daring di
Masa Pandemi. EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 3(1), 220-226.
Widodo, A., & Nursaptini, N. (2020). Problematika pembelajaran daring dalam
perspektif mahasiswa. ELSE (Elementary School Education Journal): Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 4(2), 100-115.

Anda mungkin juga menyukai