ELEKTRONIKA ANALOG
Disusun oleh :
Rohmatul Khasanah (4201419069)
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melakukan praktikum, mahasiswa diharapkan telah memilikikemampuan
sebagai berikut :
1. Mampu memahami prinsip kerja transistor sebagai saklar elektronik.
2. Mampu memahami cara kerja transistor dan besarnya penguatan menggunakan
hubungan darlington.
3. Mampu memahami cara kerja rangkaian relay.
4. Mampu memahami fungsi diode dalam rangkaian relay.
B. TEORI DASAR
1. Transistor Sebagai Saklar
Aplikasi transistor tidak dibatasi hanya sebagai rangkaian penguat signal saja,tapi
transistor juga dapat dimanfaatkan sebagai saklar elektronik untuk komputer dan
aplikasi kontrol.
Saat input transistor ON rancangan rangkaian harus dapat memastikan
3. Komponen LDR
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis resistor yang
nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang
diterimanya. Nilai hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai
hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi
LDR adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas
cahaya (kondisi terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.
D. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Saklar elektronik
a. Menggunakan aplikasi LiveWare untuk membuat simulasi lab maya untuk
membuat rangkaian seperti pada gambar berikut.
2. Hubungan darlington
a. Menggunakan aplikasi LiveWare untuk membuat simulasi lab maya untuk
membuat rangkaian seperti pada gambar berikut.
E. DATA PERCOBAAN
1. Saklar elektronik
• Pada posisi saklar = 0 V
IB = 0 mA
IC = 3,80 mA
IC x RC = VRC = 3,80 V
VLED = VCE = 1,2 V
Status LED = nyala
VCE (pada saat LED dilepas) = 5,00 V
• Pada posisi saklar = 5 V
IB = 0,42932 mA
IC = 4,98 mA
IC x RC = VRC = 4,98 V
VLED = VCE = 18,25 mA
Status LED = padam
VCE (pada saat LED dilepas) = 18,25 mV
2. Hubungan darlington
• Pada posisi saklar = 0 V
Vi =0V
IB = 0 mA
IC = 0 mA
IC x RC = VRC = 0 V
VCE = Vo = 5,0 V
• Pada posisi saklar = 5 V
Vi =5V
IB = 0,36384 mA
IC = 4,32 mA
IC x RC = VRC = 4,32 V
VCE = Vo = 0,67530 V
IB = 0 mA
IC = 3,80 mA
IC x RC = 3,80 V
VLED = 1,20 V
VCE saat LED dilepas = 5,00 V
Status LED = nyala
• Pada posisi saklar = 5 V
IB = 0,36385 mA
IC = 4,32 mA
IC x RC = 4,32 mA
VLED = 0,67518 V
VCE saat LED dilepas = 0,67530 V
Status LED = padam
IB = 0 mA
IC = 0 mA
Status BL1 = padam
Status BL2 = nyala
• Pada posisi saklar = 5 V
IB = 0,35498 mA
IC = 42,35 mA
Status BL1 = nyala
Status BL2 = padam
G. PEMBAHASAN
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5
Vs (V)
Grafik 3 Hubungan antara Vs dengan Vo pada hubungan harlingtondengan tambahan beban LED
Pada rangkaian hubungan harlington dengan tambahan beban berupa LED, ketika
S = 0 Volt, kondisi transistor dalam kodisi cut off (mati), sehingga tidak ada arus
mengalir dari kolektor ke emittor. Keadaan ini menyerupai saklar dalam kondisi terbuka
(OFF). Arus tidak mengalir dari kolektor ke emittor, melainkan menuju ke LED,
sehingga LED dalam kondisi menyala. Ketika S = 5 Volt, kondisi transistor akan
menjadi jenuh, seakan kolektor dan emittor short circuit. Arus mengalir dari kolektor ke
emittor tanpa hambatan. Keadaan ini menyerupai saklar dalam kondisi tertutup (ON).
Arus mengalir dari kolektor ke emittor kemudian langsung menuju ground menyebabkan
tidak ada arus yang melalui LED, sehingga LED dalam kondisi mati. Sepasang transistor
bipolar NPN yang disambungkan secara seri bertindak sebagai sebuah transistor tunggal
yang dapat menghasilkan penguatan (gain) lebih tinggi.
Kontak poin relay terdiri dari 2 jenis, yaitu Normally Close dan Normally Open.
Normally Close, yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi
tertutup (close). Normally Open, yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi terbuka (open). Sebuah besi yang dililit oleh sebuah kumparan berfungsi
untuk mengendalikan besi tersebut. Apabila kumparan (coil) dialiri arus listrik, maka
akan timbul gaya elektromagnet yang kemudian akan menarik armature untuk berpindah
dari posisi yang sebelumnya NC ke NO sehingga menjadi saklar yang dapat
menghantarkan arus listrik pada posisi (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada
sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus
listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh
Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan
arus listrik yang relatif kecil. Ketika S = 0 Volt, maka akan tidak ada arus listrik yang
mengalir ke RL 1, sehingga tidak timbul gaya elektromagnet yang menyebabkan
armature tidak tertarik atau tetap berada pada posisi awal NC. Pada posisi NC, arus akan
mengalir menuju BL 1. Hal ini menyebabkan status LED padam dan status BL 1 nyala.
Ketika S = 9 Volt, maka akan ada arus listrik yang mengalir ke RL 1, sehingga akan
timbul gaya elektromagnet yang menyebabkan armature tertarik untuk berpindah dari
posisi yang sebelumnya NC ke NO sehingga menjadi saklar yang dapat menghantarkan
arus listrik pada posisi (NO). Pada posisi NO, arus akan mengalir menuju LED. Hal ini
menyebabkan status LED nyala dan status BL 1 padam.
Sumber AC mengalirkan arus listrik bolak-balik, sedangkan arus DC mengalirkan
arus searah. Ketika S = 0 Volt, maka akan tidak ada arus listrik yang mengalir ke RL 1,
sehingga tidak timbul gaya elektromagnet yang menyebabkan armature tidak tertarik
atau tetap berada pada posisi awal NC. Pada posisi NC, arus akan mengalir menuju BL 2.
Hal ini menyebabkan status BL 1 padam dan status BL 2 nyala. Ketika S = 5 Volt, maka
akan ada arus listrik yang mengalir ke RL 1, sehingga akan timbul gaya elektromagnet
yang menyebabkan armature tertarik untuk berpindah dari posisi yang sebelumnya NC
ke NO sehingga menjadi saklar yang dapat menghantarkan arus listrik pada posisi (NO).
Pada posisi NO, arus akan mengalir menuju BL 1. Hal ini menyebabkan status BL 1
nyala dan status BL 2 padam. Dioda pada rangkaian relay berfungsi untuk mencegah
terjadinya arus balik pada rangkaian yang dapat merusak gulungan relay.
H. KESIMPULAN
1. Transistor juga dapat dimanfaatkan sebagai saklar elektronik untuk komputer dan
aplikasi kontrol. Pada rangkaian saklar elektronika, ketika S = 0 Volt, kondisi
transistor dalam kodisi cut off (mati), keadaan ini menyerupai saklar dalam kondisi
terbuka (OFF). Ketika S tidak sama dengan 0 Volt, kondisi transistor akan menjadi
jenuh, seakan kolektor dan emittor short circuit, keadaan ini menyerupai saklar dalam
kondisi tertutup (ON).
2. Sepasang transistor bipolar NPN yang disambungkan secara seri bertindak sebagai
sebuah transistor tunggal yang dapat menghasilkan penguatan (gain) lebih tinggi.
Pada rangkaian hubungan harlington, ketika S = 0 Volt, kondisi transistor dalam
kodisi cut off (mati), keadaan ini menyerupai saklar dalam kondisi terbuka (OFF).
Ketika S tidak sama dengan 0 Volt, kondisi transistor akan menjadi jenuh, seakan
kolektor dan emittor short circuit, keadaan ini menyerupai saklar dalam kondisi
tertutup (ON).
3. Kontak poin relay terdiri dari 2 jenis, yaitu Normally Close dan Normally Open.
Normally Close, yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi
tertutup (close). Normally Open, yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi terbuka (open). Sebuah besi yang dililit oleh sebuah kumparan
berfungsi untuk mengendalikan besi tersebut. Apabila kumparan (coil) dialiri arus
listrik, maka akan timbul gaya elektromagnet yang kemudian akan menarik armature
untuk berpindah dari posisi yang sebelumnya NC ke NO sehingga menjadi saklar
yang dapat menghantarkan arus listrik pada posisi (NO). Dioda pada rangkaian relay
berfungsi untuk mencegah terjadinya arus balik pada rangkaian yang dapat merusak
gulungan relay.
I. DAFTAR PUSTAKA
Mukhaiyar, Riki. 2010. Elektronika Analog dan Digital. Padang : Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
Prof. Dr. Susilo, M. S, dkk. 2020. Modul Praktikum. Semarang : Jurusan Fsisika FMIPA
Universitas Negeri Semarang.
Septiawan, Reza Rendian. 2015. Modul 05 : Transistor. Bandung : Institut Teknologi
Bandung
Surjono, Dwi Herman. 2007. Elektronika : Teori dan Penerapan. Jember : Penerbit
Cerdas Ulet Kreatif
Sutrisno. 1986. Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya. Bandung : Institut
Teknologi Bandung
Turang, D.A.O., 2015. Pengembangan Sisrem Relay Pengenadalian Dan Penghematan
Pemakaian Lampu. Seminar Nasional Informatika, 2015(November), hal.75–85.