“Beda Fasa”
Disusun Oleh :
RAHMAN ZAKARIA
20130094
Dosen Pembimbing :
NEVI FARADINAS.T.,M.T
(a) Gelombang dengan frekuensi sama, amplitudo berbeda dan fasa sama
(b) Gelombang dengan frekuensi sama, amplitudo sama dan fasa berbeda.
Dari gambar (b) terlihat gelombang yang memiliki fasa berbeda memiliki
waktu berbeda pada saat naik dan saat turun. Perbedaan fasa dua gelumbang
biasanya dinyatakan dalam derajat. Dalam satu cycle gelombang (satu
gelombang) bernilai 360°. Dengan osiloskop kita dapat mengukur perbedaan
fasa gelombang ini dalam satuan division, atau dapat pula diukur dalam satuan
waktu (s). Untuk konversi beda fasa dalam satuan derajat digunakan rumus :
Pengukuran beda fasa dua gelombang juga dapat digunakan metode
Lissajous. Pada mode X-Y osiloskop beda fasa gelombang akan terlihat
seperti gambar 11.1.
Pengukuran beda fasa dalam Lissajous untuk pola seperti di atas (gambar
miring ke kanan) digunakan rumus :
Nilai A diukur antara sumbu X dengan titik dimana pola (elips) memotong
sumbu Y. Sedang nilai B merupakan tinggi elips diukur dari sumbu X. Untuk
mendapatkan nilainilai ini elips harus diset berada di tengah-tengah layar
osiloskop. Berikut ini contoh beberapa pola Lissajous dalam beda phase.
Gambar 11.2 Beda Fasa Pada LIssajous (a) 0 derajat (b) 90 derajat (c) 180
derajat
Pengukuran beda fasa antar dua buah sinyal dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu: a) dengan osiloskop “dual trace” b) dengan metoda “lissajous”
Prinsip dasar metode lissajous pada layar osiloskop dari perbandingan antara
beda fase, frekuensi dan amplitude dari dua gelombang masukan pada setiap
channel osiloskop