Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH

BENGKEL TELEKOMUNIKASI

“MULTIMETER’’

Dosen Pengampu :

Catur Budi Waluyo, S.T., M.T.

Di susun oleh:

Erine Cindy Ramrosy [4.31.23.3.08]

Raid Nur Akbar Abbid Z. [4.31.23.3.18]

Tyo Sadira Zahir [4.31.23.3.22]

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2023
Latar Belakang

Latar belakang penggunaan multimeter analog dalam praktikum multimeter


adalah sejalan dengan evolusi alat ukur listrik dari yang sederhana hingga modern. Meskipun
multimeter digital semakin mendominasi dengan keunggulan kemudahan penggunaan dan
tampilan digital yang jelas, multimeter analog masih dapat kita gunakan untuk memberikan
pemahaman yang lebih mendalam terhadap prinsip-prinsip dasar. Alat ini menggunakan
jarum penunjuk untuk memberikan informasi yang dapat diinterpretasikan secara langsung.
Pemilihan multimeter analog dalam praktikum juga dapat didasarkan pada kebutuhan untuk
mengajarkan kita semua dasar-dasar pengukuran listrik dengan cara yang lebih tradisional.
Hal ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk memahami konsep-konsep dasar, seperti
arus dan tegangan, secara lebih menyeluruh. Selain itu, multimeter analog menawarkan
kelebihan respons yang lebih lambat, yang dapat membantu kita dalam memantau perubahan
nilai secara perlahan, membantu dalam pengamatan dan pemahaman yang lebih mendalam
terhadap karakteristik sinyal listrik. Dengan demikian, penggunaan multimeter analog dalam
praktikum listrik mencerminkan kebutuhan untuk membangun pemahaman yang kuat dalam
dasar-dasar elektronika.
Landasan Teori

Multimeter adalah alat ukur kelistrikan yang digunakan untuk mengukur 3 jenis besaran
kelistrikan: arus, tegangan, dan hambatan listrik. Sebutan lain untuk multimeter adalah AVO
meter, yang mewakili satuan ampere, volt, dan ohm. Multimeter juga disebut multi-penguji.
Multimeter dibagi menjadi 2 jenis: multimeter analog dan multimeter digital. Perbedaan
antara multimeter analog dan multimeter digital terletak pada tingkat keakuratan pengukuran
yang diperoleh. Multimeter dapat digunakan tidak hanya untuk pengukuran listrik DC, tetapi
juga untuk pengukuran listrik AC.

1. Multimeter Analog

Multimeter analog adalah multimeter yang menggunakan jarum timah dan skala
pengukur. Prinsip pengoperasian multimeter analog didasarkan pada kumparan, yang
dihubungkan dan dihubungkan ke jarum penunjuk. Posisi kumparan berada di antara
kutub magnet. Jika Anda menggunakan multimeter analog untuk mengukur besaran listrik,
Anda akan mendapatkan pembacaan yang tidak stabil, karena selalu mengikuti perubahan
tegangan yang terjadi. Syarat untuk menggunakan multimeter analog adalah penunjuk
angka status nol (0) pada layar panel. Posisi jarum ini diperlukan pada saat 2 probe pada
multimeter terhubung dan sakelar pemilih disetel. Jenis pengukuran yang dapat dilakukan
dengan multimeter analog sangat beragam. Multimeter analog dapat digunakan untuk
mengukur tegangan, arus, hambatan listrik, dan kapasitansi.

a. Bagian – bagian
1. Jarum Penunjuk

Jarum penunjuk adalah komponen utama multimeter analog yang berfungsi


sebagai penunjuk besaran yang diukur. Ketika terhubung ke sumber listrik dan
parameter pengukuran dipilih, jarum ini bergerak sesuai dengan besaran yang
diukur, seperti tegangan, arus, atau resistansi.

2. Skala

Skala adalah bagian penting yang digunakan untuk membaca hasil


pengukuran. Skala ini terdiri dari garis-garis yang menunjukkan nilai besaran
yang diukur, yang dapat membuat orang untuk membaca hasil pengukuran
dengan akurat.

3. Zero Adjust Screw

Sekrup pengatur nol digunakan untuk mengatur posisi awal jarum penunjuk
pada posisi nol. Ini penting agar multimeter memiliki referensi nol yang benar
sebelum melakukan pengukuran, memastikan hasil yang akurat.

4. Zero Ohm Adjust Knob

Knob berfungsi untuk mengatur posisi nol saat mengukur resistansi. Knob
diperlukan untuk memastikan multimeter dalam kondisi nol sebelum
pengukuran resistansi.

5. Lubang Kutub +

Lubang kutub + adalah tempat masuk test lead kutub positif yang berwarna
merah. Test lead merah digunakan untuk menghubungkan multimeter ke
sumber tegangan atau arus positif.

6. Positive Terminal (20 A DC Only)

Ini adalah lubang khusus untuk pengukuran arus searah (DC) dengan rentang
pengukuran lebih besar, yaitu 0-20 Ampere. Digunakan saat pengukuran arus
yang lebih tinggi dan memerlukan perlindungan ekstra.

7. Lubang Kutub –
Lubang kutub - adalah tempat masuk test lead kutub negatif yang berwarna
hitam. Test lead hitam digunakan untuk menghubungkan multimeter ke
ground atau masa.

8. Range Selector Switch

Bagian ini adalah saklar pemilih rentang yang dapat membuat orang memilih
posisi pengukuran dan batas ukuran yang sesuai dengan parameter yang
diukur. Biasanya terdapat posisi untuk DCV, DC mA, ACV, dan Ohm.

b. Penggunaan

Untuk menggunakan multimeter analog pilih mode pengukuran yang sesuai


dengan jenis pengukuran yang ingin kita lakukan. Sambungkan probe multimeter
(probe merah ke terminal positif dan probe hitam ke terminal negatif). Baca nilai yang
ditunjukkan oleh jarum pada skala multimeter, dan perhatikan polaritas jika
mengukur tegangan. Selalu pastikan probe terpasang dengan benar dan aman, serta
matikan multimeter setelah selesai pengukuran. Perhatikan petunjuk penggunaan pada
manual multimeter untuk memastikan penggunaan yang benar dan aman.
Alat dan Bahan

1. Multimeter Analog

2. Rangkaian Tugas Besar

3. Baterai
Analisis

1. Kalibrasi

Sebelum melakukan pengkuran menggunakan multimeter,


kita harus melakukan kalibrasi terlebih dahulu dengan
memutar range selector ke ohmmeter lalu menempelkan
probe positif dengan probe negatif. Jarum akan bergerak
dari kiri kearah kanan, setelah itu gunakan knob pengatur
jarum untuk mengatur jarum agar berada pada angka nol.

2. Hambatan

Untuk mengukur hambatan kita perlu


memutar range selector ke ohmmeter, lalu
tempelkan probe pada kaki – kaki
resistors. Jika sudah hasil akan
ditampilkan oleh jarum penunjuk.

3. Tegangan

Untuk mengukur tegangan kita perlu


memutar range selector ke voltmeter, lalu
mulai dari rentang tertinggi lalu turunkan
ke rentang terendah yang masih mampu
menunjukkan nilai tegangan tersebut.
Tempelkan probe positif pada kutub
positif baterai dan probe negative pada
kutub negative baterai. Jika sudah hasil
akan ditampilkan oleh jarum penunjuk.

4. Arus

Untuk mengukur arus kita perlu memutar


range selector ke ACV karena arus yang
kita ukur bersumber dari stopkontak, lalu
mulai dari rentang tertinggi lalu turunkan
ke rentang terendah yang masih mampu
menunjukkan nilai arus tersebut.
Masukkan kedua probe kedalam dua
lubang stopkontak. Jika sudah hasil akan
ditampilkan oleh jarum penunjuk.
Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum kelompok kami dalam menggunakan multimeter, dapat


disimpulkan bahwa multimeter analog dapat digunakan untuk mengukur arus, tegangan, dan
hambatan dengan jarum penunjuk yang ditampilkan pada display. Sebelum memulai
mengukur kita harus melakukan kalibrasi agar hasil yang ditunjukan dapat lebih akurat.
Untuk mengukur besarnya suatu tegangan, arus, atau hambatan kita bisa memutar knob ke
arah yang sesuai. Setelah menempelkan probe maka hasil ukuran akan ditampilkan pada
display. Demikian hasil laporan dari kelompok kami, semoga dengan laporan ini dapat
mempermuda kita semua.

Anda mungkin juga menyukai