Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA LANJUT


UNIT PERCOBAAN 03
OSILATOR

Disusun oleh:
Nama

: Abdul Hamidan

NIM

: 151341004

Golongan/Kelompok : 1/B
Asisten

: M Nurhusna M

LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUT


INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2016

Abdul Hamidan/151341004/EL-03/15 Oktober 2016

BAB III
UNIT PERCOBAAN 03
OSILATOR
3.1

Tujuan Percobaan
Mempelajari suatu Osilator
Menghitung penguat amplifier (osilator sebagai penguat)
Mengetahui bentuk gelombang yang dihasilkan
Mengukur frekuensi Osilator

3.2

Alat Percobaan
1 buah unit osciloscope (Catode Ray Osciloscope (CRO))
1 buah unit audio frekuensi generator (AFG)
1 buah multimeter
Kabel untuk jumper/penghubung

3.3

Teori Singkat
Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen
aktif dan pasif untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk
gelombang periodik lainnya. Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari
suatu bentuk gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk dari
luar. Osilator mengubah daya arus seaarh (dc) dari catu daya ke daya arus
bolak-balik (ac) dalam beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan
dengan penyearah yang mengubah daya searah ke daya bolak-balik.
Suatu osilator dapat membangkitkan bentuk gelombang pada suatu
frekuensi dalam batas beberapa siklus tiap jam sampai beberapa ratus juta
siklus tiap detik. Osilator dapat hamper secara murni menghasikan gelombang
sinusoidal dengan frekuensi tetap, ataupun gelombang yang hanya dengan
harmonic. Osilator umumnya digunakan dalam pemancar dan penerima radio
dan televise, dalam radar dan dalam berbagai sistem komunikasi.
JENIS-JENIS OSILATOR
Osilator dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Tregantung
kepada alam bentuk gelombang yang dibangkitkan, osilator dapat dibagi

Abdul Hamidan/151341004/EL-03/15 Oktober 2016

menjadi dua kategori : osilator sinusoidal atau osilator harmonic dan osilator
relaksasi. Osilator sinusoidal menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau
mendekati sinusoidal pada frekuensi tertentu. Osilator relaksasi menghasilkan
bentuk gelombang bukan sinusoidal seperti gelombang segiempat dan
gelombang gigi-gergaji.
Osilator dapat pula digolongkan pada alat-alat tertentu yang
menghasilkan osilasi. Pada penggolongan ini, osilator dapat merupakan jenis
resistansi negatif atau jenis umpan balik. Osilator resistansi negatif
menggunakan alat aktif yang memproses lengkung karakteristik arus tegangan
dengan kemiringan negatif dalam daerah operasinya. Dioda kanal merupakan
alat resistansi negatif yang digunakan dalam resistor. Osilator umpan-balik
sebaliknya, mempunyai penguat umpan-balik regeneratif (positif), dimana
perolehan lingkar juga diatur sedemikian sehingga perolehan keseluruhan
menjadi tidak terhingga. Baik osilator sinusoidal maupun osilator relaksaasi
dapat merupakan jenis resistansi negatif dan jenis umpan-balik. Osilator
sinusoidal jenis umpan-balik dapat digolongkan lebih lanjut menjadi osilator
LC (indktor-kapasitor) dan RC (tahanan kapasitor). Osilator sinusoidal kadangkadang digolongkan menurut frekuensi sinyal yang dihasilkan. Jadi osilator
yang membangkitkan sinyal dalam daerah frekuensi audio dikenal sebagai
osilator frekuensi audio. Demikian pula, osilator yang menghasilkan sinyalsinyal daerah frekuensi radio dinamakan osilator frekuensi radio, dan
seterusnya.
Klasifikasi osilator didasarkan pada daerah frekuensi yang dihasilkan.
Osilator Frekuensi Audio (AF) beberapa hz -20 KHz
Osilator Frekuensi Radio (RF) 20 KHz - 30MHz
Osilator Frekuensi Sangat Tinggi (VHF) 30MHz - 300MHz
Osilator Frekuensi Ultra Tinggi (UHF) 300MHz - 3GHz
Osilator Gelombang Mikro 3 GHz - Beberapa GHz
PRINSIP DASAR OSILATOR
Dalam suatu osilator, suatu resistansi negatif diberikan untuk
kompensasi kehilangan-kehilangan (kebocoran) dalam rangkaian. Dalam
osilator umpan-balik, umpan-balik positif dari luar cukup untuk membuat
perolehan keseluruhan menjadi tidak terhingga dan memberikan resistansi
negatif yang diperlukanuntuk menanggulangi peredaman alami dari osilator.

Abdul Hamidan/151341004/EL-03/15 Oktober 2016

Dalam osilator resistansi negatif terjadi umpan-balik positif dalam dan


berperan menghasilkan resistansi negatif yang diperlukan. dalam suatu osilator
tidak ada sinyal yang diberikan dari luar. Sinyal awal untuk menyulut (trigger)
osilasi biasanya diberikan oleh tegangan derau. Tegangan derau muncul
sewaktu catu daya dihidupkan. Karena spektrum frekuensi derau sangat lebar,
osilator selalu memiliki tegangan komponen pada frekuensi yang benar untuk
bekerjanya osilator

Macam-macam osilator harmonisa/ sinus :


1. Osilator Amstrong

Gambar 3.1. Rangkaian Osilator Amstrong


Osilator amstrong dinamai sesuai dengan nama penemunya Edwin
Amstrong. Osilator amstrong terdiri dari sebuah penguat dan sebuat umpan
balik rangkaian LC.
2. Osilator Hartley

Gambar 3.2. Rangkaian Osilator Hartley


Osilator Hartley termasuk jenis osilator LC. Osilator Hartley tersusun
dari dua buah induktor yang disusun seri dan sebuah kapasitor tunggal.
Kelebihan osilator hartley adalah mudahnya mengatur nilai frekuensi yaitu
dengan

menempatkan

sebuah

kapasitor

variabel

pada

komponen

kapasitornya. Selain itu amplitudo output osilator juga relatif tetap pada range
frekuensi kerja penguat osilator.

Abdul Hamidan/151341004/EL-03/15 Oktober 2016

3. Osilator Colpits

Gambar 3.3. Rangkaian Osilator Colpits


Osilator Colpits termasuk jenis osilator LC. Osilator colpits tersusun
dari dua buah kapasitor yang disusun seri dan sebuah induktor tunggal.
Kelebihan osilator colpits adalah mudahnya mengatur nilai frekuensi yaitu
dengan menempatkan sebuah induktor variabel pada komponen induktornya
seperti halnya penggunaan kapasitor variabel pada osilator hartley. Amplitudo
output osilator juga relatif tetap pada range frekuensi kerja penguat osilator.
4. Osilator Kristal

Gambar 3.4 Rangkaian Osilator Kristal


Osilator Kristal adalah osilator yang rangkaian resonansinya tidak
menggunakanan LC atau RC melainkan sebuah kristal kwarsa. Rangkaian
dalam kristal mewakili rangkaian R, L dan C yang disusun seri. Osilator
Pierce ditemukan oleh George W. Pierce. Osilator Pierce banyak dipakai pada
rangkaian digital karena bentuknya yang simpel dan frekuensinya yang stabil.

Abdul Hamidan/151341004/EL-03/15 Oktober 2016

5. Osilator Jembatan Wien

Gambar 3.5. Rangkaian Osilator Jembatan Wien


Osilator ini termasuk jenis osilator RC. Osilator jembatan Wien
disebut juga osilator Twin-T karena menggunakan dua T sirkuit RC
beroperasi secara paralel. Satu rangkaian adalah sebuah RCR T yang
bertindak sebagai filter low-pass. Rangkaian kedua adalah CRC T yang
beroperasi sebagai penyaring bernilai tinggi. Bersama-sama, sirkuit ini
membentuk sebuah jembatan yang disetel pada frekuensi osilasi yang
diinginkan. Sinyal di cabang CRC dari filter Twin-T yang maju, di RCR itu
tertunda, sehingga mereka dapat melemahkan satu sama lain pada frekuensi
tertentu.
3.4

Langkah Langkah Percobaan


1. Memberikan sumber tegangan pada unit percobaan EL 03
2. Mengukur tegangan statis pada 2 buah transistor antara :
a) Vcc

- Ground

b) Basis

- Ground

c) Kolektor - Ground
d) Emitor

- Ground

3. Menggeser SK1 pada posisi AMP (berarti unit 3 berlaku sebagai


amplifier). Memberi input dari output AFG dihubungkan ke input unit
EL.03 dan output unit alat EL.03 dihubungkan pada input CRO begitu
pula groundnya kemudian mengatur output dari amplifier agar tidak
cacat/kepotong karena pemberian input terlalu tinggi. Dengan cara
memutar fine pada AFG, mengatur input sehingga gambar geloambang
pada layar CRO tidak cacat/kepotong. Kemudian mencatat skala
amplitudonya (Vin dan Vout) dalam data percobaan.
Abdul Hamidan/151341004/EL-03/15 Oktober 2016

Menghitung penguatannya :
AV

Vout
Vin

4. Menggser SK1 pada posisi OSI (berarti unit 3 berlaku sebagai osilator).
Output unit alat EL.03 dihubungkan pada input CRO begitu pula
groundnya. Mengamati dan menggambar frekuensi yang dihasilkan. Bila
bentuk frekuensinya cacat memutar potensio meter (Vr), sehingga
mendapatkan gambar frekuensi yang baik. Menghitung frekuensi yang
dihasilkan dengan mamakai metode gambar Lissoyous untuk posisi skelar
S2 pada R dan R dengan cara:
a) Menghubungkan

output

dari

AFG

dengan

input

CRO,

alat

dengan

input

CRO,

menghubungkan pula groundnya.


b) Menghubungkan

output

unit

menghubungkan pula groundnya


c) Mengatur horizontal dan vertical (CH1 dan CH2) pada CRO.
d) Mengatur frekuensi AFG sehingga didapat gambar Lissoyous yang
baik dan tidak cacat.
e) Pada posisi R berarti titik Sk2 sambung dengan A1 dan A2 sedang
pada R titik Sk2 sambung dengan B1 dan B2.

Abdul Hamidan/151341004/EL-03/15 Oktober 2016

3.5

Data Hasil Percobaan dan Analisis Data


I.

Membuat Rangkaian Osilator :

Gambar 3.6. Rangkaian percobaan Wien Bridge.


II.

Pengukuran Statis
Vcc dengan ground
V colektor dengan ground
V emitor dengan ground
V basis dengan ground

III.

Tr1
11 V
10 V
5V
5V

Sebagai Amplifier
Frekuensi AFG = 1000 Hz.
a. Bentuk Gelombang input
No.
1
2
3
4

Vin skala
0,6 V
0,6 V
0,8 V
1V

Vout skala
1,4 V
2V
2V
2V

Nilai besar penguatan yang didapat :


AV

Vout
Vin

Abdul Hamidan/151341004/EL-03/15 Oktober 2016

AV
3 kali
2,7 kali
3 kali
2,8 kali

Tr2
11 V
7V
5V
5 V

AV1 = 0,6 / 1,4 = 0.4 kali


AV2 = 0,6 / 2 = 0.3 kali
AV3 = 0,8 / 2 = 0.4 kali
AV4 = 1 / 2,2

= 0.45 kali

b. Bentuk Gelombang Output

IV.

Sebagai Osilator :
a. Bentuk gelombangnya :

b. Pengukuran frekuensi osilator :


Posisi

Gambar

Frekuensi

Frekuensi

AFG

Osilator

Abdul Hamidan/151341004/EL-03/15 Oktober 2016

R
1800 Hz

1800 Hz

3600 Hz

1800 Hz

3600 Hz

1800 Hz

4200 Hz

3200 Hz

3200 Hz

3200 Hz

6400 Hz

3200 Hz

1000 Hz

3200 Hz

7000 Hz

3200 Hz

F .Osilator

V
xFAFG
H

F.Osilator1 = 1/1 x 1800 = 1800 Hz


F.Osilator2 = 2/1 x 7200 = 1500 Hz
F.Osilator3 = 1/2 x 900 = 450 Hz
F.Osilator4 = 3/2 x 4200 = 6300 Hz
F.Osilator5 = 1/1 x 3200 = 3200 Hz
F.Osilator6 = 2/1 x 6400 = 12400 Hz
F.Osilator7 = 1/2 x 1000 = 500 Hz
F.Osilator8 = 3/2 x 7000 = 10500 Hz
3.6

Tugas

1.

Hitung Frekuensi Oscilator ?

2.

Apa perbedaan osilator Hartley dengan Colpits jelaskan?


Abdul Hamidan/151341004/EL-03/15 Oktober 2016

3.

Faktor apa yang menyebabkan frekuensi tidak stabil dan bagaimana


mengatasinya?

4.

Jelaskan prinsip kerja Wien-Bridge serta tuliskan rumusnya?


Jawab :
1.
F .Osilator

V
xFAFG
H

F.Osilator1 = 1/1 x 1800 = 1800 Hz


F.Osilator2 = 2/1 x 7200 = 1500 Hz
F.Osilator3 = 1/2 x 900 = 450 Hz
F.Osilator4 = 3/2 x 4200 = 6300 Hz
F.Osilator5 = 1/1 x 3200 = 3200 Hz
F.Osilator6 = 2/1 x 6400 = 12400 Hz
F.Osilator7 = 1/2 x 1000 = 500 Hz
F.Osilator8 = 3/2 x 7000 = 10500 Hz
2. Osilator Hartley merupakan oscilator yang banyak digunakan pada
rangkaian penerima radio AM dan FM sedangkan osilator Collpit adalah

salah

satu

topologi osilator yang

efektif

digunakan

untuk

pembangkit gelombang sinus pada rentang frekuensiantara 10kHz


hingga 10MHz.
3. Beberapa paktor yang dapat menyebabkan frekuensi tidak stabil yaitu:
a. Tegangan yang berubah-rubah
b. Komponen yang tidak stabil
c. Masuknya frekuensi-frekuensi asing dari luar dll.
Cara mengatasi dari ganguan-ganguan di atas adalah dengan cara
memilih

komponen-komponen

yang

digunakan

harus

stabil,

menjauhkan dari frekuensi dari luar yang tidak diinginkan, dan


memberikan tegangan yang tidak berubah-rubah.
4. Prinsip kerja Wien-Bridge adalah dengan cara

3.7

Kesimpulan
Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan dengan menggunakan
osilator wien bridge dapat disimpulkan:

Abdul Hamidan/151341004/EL-03/15 Oktober 2016

Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen


aktif dan pasif untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk
gelombang periodik lainnya. Suatu osilator memberikan tegangan keluaran
dari suatu bentuk gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk
dari luar. Osilator mengubah daya arus seaarh (dc) dari catu daya ke daya arus
bolak-balik (ac) dalam beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan
dengan penyearah yang mengubah daya searah ke daya bolak-balik.
Pada rangkaian tersebut diamati karakteristik penguatan saat
dioperasiakan sebagai amplifier. Penguatan yang dihasilkan tetap.
Osilator jembatan Wien merupakan salah satu dari rangkaianrangkaian standar yang digunakan untuk membangkitkan sinyal-sinyal
gelombang

sinus

dalam

rangkuman

frekuensi

audio.

Osilator

ini

konstruksinya sederhana, mempunyai bentuk gelombang yang relatif murni


dan stabilitas frekuensi yang sangat baik.

DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Praktikum Elektronika Lanjut

Abdul Hamidan/151341004/EL-03/15 Oktober 2016

https://abisabrina.wordpress.com/2010/08/20/oscilator/
Diakses pada 9 April 2016
http://sultan-elektro.blogspot.co.id/2009/05/osilator_9000.html
Diakses pada 9 April 2016
http://agusmunir.mywapblog.com/teori-dasar-osilator.xhtml
Diakses pada 9 April 2016
http://elektronika-dasar.web.id/konsep-dasar-oscilator-umpan-balik/
Diakses pada 9 April 2016

Catatan :

TTD

(Nilai)

Abdul Hamidan/151341004/EL-03/15 Oktober 2016

(Asistan)

Anda mungkin juga menyukai