Anda di halaman 1dari 3

Magnetic Circuit Breaker (MCB) merupakan piranti pembatas dan proteksi dalam instalasi listrik.

Disebut pembatas, dikarnakan dalam instalasi pemanfaatan tenaga listrik (IPTL), oleh operator
penyedia tenaga listrik, MCB digunakan sebagai penentu kapasitas berlangganan pelanggan listrik
tegangan rendah (TR). 
Sedangkan fungsi sebagai proteksi, dilakukan oleh MCB dengan cara mengamankan instalasi listrik
dari kondisi berbahaya yang disebabkan oleh arus lebih (Gawai Proteksi Arus Lebih). Arus lebih
dalam instalasi listrik memiliki dua kondisi yaitu :

1. Kondisi dikarnakan adanya beban lebih yang menyebabkan besarnya arus listrik yang
mengalir melewati MCB memiliki nilai yang melebihi kapasitas arus nominal MCB, sehingga
menyebabkan MCB akan trip. Dimana pada kondisi ini besar arus yang terjadi dapat
ditentukan dengan persamaan berikut:

pada persamaan tersebut terlihat bahwa besarnya arus yang mengalir pada MCB
tergantung kepada besarnya daya beban yang gunakan.

2. Kondisi dikarnakan adanya arus hubung singkat antara konduktor phasa dengan dengan
konduktor netral yang menyebabkan terjadinya arus dengan nilai yang sangat besar dimana
besarnya arus secara hukum ohm adalah.

Dalam memilih MCB yang digunakan sebagai piranti pengaman, selain menentukan kapasitas MCB,
kita juga harus memperhatikan Tipe MCB yang digunakan. Tipe MCB disini merupakan kinerja MCB
berdasarkan kurva karakteristiknya yang ditinjau dari arus nominal dan waktu tripnya. Pada
dasarnya terdapat tiga tipe MCB yaitu:

1. MCB tipe B, dimana MCB ini memiliki rating trip sebesar 3 - 5 x In, tipe ini secara umum
cocok digunakan pada instalasi-instalasi domestik, sebagai contoh instalasi penerangan,
dimana pada instalasi ini arus starting yang disebabkan oleh proses switching bisa dikatakan
kecil dan tidak terlalu berpengaruh pada komponen listrik lainnya.
2. MCB tipe C, MCB ini memiliki rating trip sebesar 5 - 10 x In, tipe ini secara umum merupakan
tipe yang paling banyak digunakan dalam instalasi listrik residensial, comersial dan industri
yang digunakan pada beban-beban penerangan dan motor induksi berdaya kecil.
3. MCB tipe D, MCB ini memiliki rating trip sebesar 10 - 20 x In. tipe ini digunakan pada
instalasi industri dengan peralatan mesin-mesin listrik yang menimbulkan arus starting yang
besar, dimana arus starting tersebut dapat langsung men tripkan MCB tipe C dan B. 

Contoh.
Suatu instalasi listrik terpasang motor induksi 3 phasa berdaya 7 hp. Tentukan rating dan tipe MCB
3 phasa yang digunakan pada instalasi motor tersebut !

Penyelesaian.

MCB 3 phasa yang tersedia dipasaran adalah MCB 3Phasa 10 A.


Motor induksi mempunyai karakteristik dimana arus starting mencapai 6 - 10 x In, sehingga dengan
kondisi ini maka:
ditinjau dari kurva trip MCB

 MCB 10A tipe B. 

MCB ini akan trip jika dilewati arus starting motor berdaya 7 hp sebesar 60 A. Dikarnakan :

 MCB 10A tipe C

MCB ini akan memiliki kondisi yang sama dengan MCB 10A tipe B dikarnakan :

 MCB 10A tipe D

Dari hasil perhitungan yang dilakukan berdasarkan kurva karakteristik pada MCB tipe D,
terlihat bahwa dengan kapasitas arus MCB yang sama, MCB 10A tipe D tidak akan langsung
trip ketika dilewati arus starting senilai 60A dari motor berdaya 7 Hp.

Sehingga berdasarkan perhitungan tersebut MCB yang cocok dipasang pada instalasi motor induksi
3 phasa berdaya 7 Hp adalah MCB 3 Phasa D10 

http://www.lembarinformasi.com/2018/09/cara-menentukan-rating-dan-tipe-mcb.html

Anda mungkin juga menyukai