Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nanda Aulia Ramadhan

NIM : 1931120126
Kelas : D3TL 2C
BAB 5
STARTER MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN
AUTOTRANSFORMATOR.

5.1. Capaian Pembelajaran.


Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa dapat :
5.1.1 Menjelaskan konstruksi dan kerja starter autotransformator.
5.1.2 Menggambar dan membaca diagram starter autotransformator.
5.1.3 Menghubungkan dan mengoperasikan motor induksi rotor sangkar dengan starter
autotransformator.

5.2. Introduksi.

5.2.1 Starter autotransformator digunakan untuk mengurangi tegangan yang dikenakan


pada motor selama periode start dengan menggunakan autotransformator tiga
fase. Pengurangan tegangan diperoleh dari tep autotransformator, umumnya tap
dari autotransformator dapat dipilih 50%, 65% atau 80% dari tegangan line
sebagai tegangan start untuk mengurangi arus starting.

5.2.2 Karena torsi start motor bervariasi menurut kuadrat tegangan yang dikenakan,
maka torsi yang dihasilkan bila menggunakan tap-tap ini berturut-turut menjadi
25%, 42% dan 64% dari nilai tegangan penuhnya. Oleh sebab itu tap dapat
dipilih agar sesuai dengan torsi start yang diperlukan oleh motor. Demikian juga
arus startingnya akan diturunkan dengan persentase sama seperti penurunan
torsi.

26
5.2.3 Urutan kerja starter autotransformator melalui tiga tahap, yaitu :
Tahap 1
 Penutupan kontaktor pertama (KM1) untuk mengubungkan bintang (star)
auto-transformator dan penutupan kontaktor kedua (KM2), menghubung-
kan auto-transformator dengan sumber tegangan, motor start dengan
tegangan yang diturunkan oleh auto-transformator.
Tahap 2
 Pembukaan kontaktor pertama (KM1) oleh kontak NC timer KA1,
membuka hubungan bintang auto-transformator. Sebagian lilitan
autotransformator terhubung seri dengan masing-masing lilitan fase stator
motor, auto-transformator bekerja sebagai induktor.
Tahap 3
 Penutupan kontaktor ketiga (KM3) oleh kontak NO timer KA1,
menghubungkan motor langsung dengan sumber tegangan, motor jalan
(run) pada tegangan penuh. Kedua kontaktor (KM2 dan KA1) OFF oleh
pembukaan kontak bantu NC KM3.

5.2.4 Dengan urutan kerja seperti ini (5.2.3), motor tidak terputus dari sumber
tegangan (tidak ada pemutusan selama periode start), atau disebut starter
transisi-tertutup karena motor tidak dilepas dari saluran (line) selama transisi
dari tegangan yang dikurangi ke tegangan penuh.

5.3. Langkah Kerja

5.3.1 Lengkapilah diagram sirkit (sirkit daya dan sirkit kendali) starter motor induksi
rotor sangkar dengan autotransformator.

27
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

380 V / 50 Hz
L1 220 V / 50 Hz

2
1
L2 L1
95
L3 F2
F1
1 3 5
96
Q1
21

S0
2 4 6 22

13
13 53 97

S1
KM2 KM3 F1
14
1 3 5 1 3 5 14 54 98

KM3 KM2
2 4 6 2 4 6
U1 V1 W1 61
83 67 55
KA 1
KM3 KM3 KA1
T1
62
84 68 56

U3
21 21
V3 KM1 KM3
W3
U2 V2 W2 22 22
1 3 5 1 3 5 A1 A1 A1 A1 1 1
F1 KA1
KM1 KM2 KM3 KM1 H1 H2
2 4 6 2 4 6 A2
A2 A2 A2 2 2
N
U V W PE
2

M1 ON M1-OL
2

1
2

1
4 2
4

4
4

3
M1
4

3
6

5
6

5
3~ 10
14

13

11
14

13

14

13
22

21
22

21

22

21
11 11
56

55

54

53
32

31

32

31
10 9
84

83
68

67
44

43

44

43
ELECTRICAL DESIGN (KM-L79) Drawn By Nanda Aulia Ramadhan Creat ed 01/10/2020 Revised 28-9-2020
AUTO-TRANSFORMER STARTER File 6B.AUTOTRAFO Dwg. No.: 6.1 Approved Scale Non Page 1 of 27
POLITEKNIK NEGERI MALANG

Gambar 5.1 Starter auto-transformer.


28
5.3.2 Siapkan peralatan (komponen-komponen) yang akan digunakan sesuai dengan
daftar komponen.

Daftar Komponen
1 Circuit BreakerMagnetik untuk motor GV2-L (Q1)
1 MCB 1- pole (F1)
2 Kontaktor 3-pole, 2 NO 2 NC (KM1 dan KM2)
1 Kontaktor utama 3-pole 1 NC (KM3) + Blok kontak bantu 2 NO 2 NC
+ Thermal Overload Relay (F2 )
1 Kontaktor 3 pole, 1 NO + timer on-delay (KA1)
1 Push-button (2 tombol) O/I, (S1) dan (S2)
2 Lampu pilot, tanda motor jalan (H1) dan overload (H2)
1 Motor induksi rotor sangkar tiga-fasa MV 123 (M1)
1 Autotransformator tiga fase (T1 )
Kabel penghubung
Catatan : - 1. Komponen yang ditulis miring tidak perlu disiapkan.
- 2. Praktek hanya sirkit kendali.

5.3.3 Pasang komponen atau alat tersebut pada papan-rakit (kit-board) dan hubungkan
sesuai dengan diagram sirkit (Gambar 5.1). Pilih kabel penghubung yang
panjangnya sesuai untuk menghasilkan susunan rangkaian yang rapih.
Catatan : - Pemasangan hanya sirkit kendali saja.

5.3.4 Apabila pemasangannya sudah selesai, mintalah kepada pengajar untuk diperiksa
dan apabila sudah benar, hubungkan sirkit kontrol ke sumber tegangan 1-fase
220 volt 50 Hz. Pastikan mcb 1 fase dalam kondisi tertutup (closed/on) dan
tegangan masuk dengan polaritas benar. Operasikan dan amati cara kerjanya.
Tuliskan hasil pengamatan dalam Tabel 5.1. Beri tanda X (ON) atau O (OFF)
pada kontaktor dan lampu tanda.

29
Tabel 5.1.
Hasil pengamatan starter auto-transformer.
Langkah Tindakan KM1 KM2 KM3 KA1 H1 H2
1. Tekan tombol start S1 dan X X O X X O
lepas.
2. Setelah setting timer habis (7- O O X O X O
10) detik.
3. Setelah kondisi running, O O O O O O
tekan tombol stop S0.
4. Operasikan kembali dan O O O O O X
tekan tombol stop TOR.
5. Operasikan kembali dan O O O O O X
setelah kondisi running,
lakukan tes trip TOR.
6. Reset TOR. O O O O O O

5.3.5 Selesai praktek simpan kembali semua komponen di tempat semula.

5.4. Pertanyaan

5.4.1 Kontaktor mana yang bekerja pada saat awal start (step pertama) ?
 KM1, KM2 dan KA1
5.4.2 Kontaktor mana yang bekerja pada step kedua ?
 KM3
5.4.3 Kontaktor mana yang bekerja pada step ketiga (akhir periode start) ?
 KM3
5.4.4 Apa yang dimaksud dengan “close transition” dari start ke run ?
 Starter yang transfer mode dari start ke deltanya berjalan tanpa melepaskan
motor dari saluran Fase (line).
5.4.5 Berapakah persentase penurunan arus starting dan torsi starting untuk
pengasutan dengan autotransformator di bawah ini ?
Tap Arus Torsi
Autotransformator Starting (%) Starting (%)
50 % 64% 39%
65 % 67% 54%
80 % 71% 70%

30
5.4.6 Jelaskan cara kerja starter auto-transformator ini !
 Posisi Start
 Ketika S1 ditekan arus mengalir ke kontak bantu NC KM3(61,62)
sehingga mengaktifkan KM2(A1,A2) dan KA1(A1,A2) dan membuat
kontak bantu NC KM2(13,14) menutup dan mengunci sehingga ketika S1
dilepas maka akan tetap aktif.
disisi lain arus juga mengalir melalui kontak bantu NC KA1(55,56) dan
kontak bantu NC KM3(21,22) sehingga juga mengaktifkan KM1
(A1,A2) dan Membuat Lampu H1(1,2) menyala.
Pada posisi ini KM3(A1,A2) belum aktif dan MOTOR berada pada posisi
START
 Saat T detik kontak bantu KA1(67,68) yang awalnya open berubah
menjadi close sehingga arus mengalir menuju KM3, kontak bantu KM1
yang memutus aliran arus di KM3 sudah berubah menjadi close karena
KM1 off hal ini terjadi karena kontak bantu KA1(55,56) yang awalnya
close berubah menjadi open sehingga KM1 off. kontak bantu
KM3(53,54) yang awalnya open berubah jadi close (pengunci). KM2 dan
KA1 off karena kontak KM3 (61,62) berubah menjadi open. KM1 juga
off karena kontak bantu KM3 (21,22) berubah menjadi open. Kontak
bantu KM3 (83,84) berubah menjadi close.
Pada posisi ini hanya KM3 yang aktif dan MOTOR berapa pada posisi
RUN
 Posisi OFF
 Ketika belum dioperasikan rangkaian dan semua komponen dalam
Keadaan mati(tidak aktif)
 Posisi Trip/overload
 Ketika ada gangguan atau terjadi hubung singkat maka Over load akan
aktif sehingga NC F1(95,96) Membuka Sehingga memutus arus dari L1
kerangkaian, dan NO F1(97,98) close sehingga membuat H2 Menyala
tanda terjadi gangguan (TRIP)

31
5.4.7 Jelaskan apa yang dimaksud ”open transition” dan ”closed transition” pada
starter auto-transformer ?
 Tipe "closed-transition", yaitu pada saat perpindahan dari start ke run tidak
terjadi pemutusan hubungan antara tegangan sumber dengan motor, tapi diselang
dengan tahanan.
 Pada starter tipe "open-transition" akan terjadi pemutusan hubungan antara
tegangan sumber dengan motor pada saat perpindahan dari start ke run.

32

Anda mungkin juga menyukai