LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI MOTOR

MOTOR LISTRIK OPERASI BINTANG-DELTA

NAMA : MOHAMMAD HANIN RAFY S. (1215020034)
ANGGOTA : MUTHIA SARI A. (1215020035)
PANGESTU TRY W. (1215020019)
RAMADITYA PUTERA B. (1215020027)
REZAL ARBY H. (1215020020)
SAGITA FIRZA N. (1215020022)
SITI KHOIRIYAH (1215020023)
KELAS : 2E
KELOMPOK :4
DOSEN PEMBIMBING : P. Jannus ST. MT.
Ir. Benhur Nainggolan MT

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2016
 BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 DASAR TEORI

Menjalankan motor 3 phasa dengan langsung menghubungkan pada sumber tegangan 3 phasa
adalah hal yang sederhana. Tetapi sistem seperti ini (Direct On Line) akan mengakibatkan arus start
yang beberapa kali lebih besar dari arus nominal motor. Bila keadaan tersebut berulang terus, maka
sistem pengamanan dari motor dan motor itu sendiri tidak akan lama bertahan. Untuk menghindari
hal tersebut, banyak cara yang dilakukan untuk menjalankan motor. Salah satunya adalah dengan
menghubungkan kumparan pada motor itu dengan sistem Bintang dan kenudian saat mendekati
putaran nominal motor, kumparan dirubah menjadi hubungan Segitiga. Untuk merubah dari
hubungan bintang ke segitiga, diperlukan suatu pengaturan.

1.1.1 Gambar Diagram Daya

L1 L2 L3
50 HZ 220V

F1 F2 F3

A V

L3 16 V2 Q2
15
13 14 W1
11 12

9 10
Q2
L2 7 8 V1
5 6 U2
W2 2 4 L1
U1 1 2

W2 U1 U2 V1 V2 W1

H 1,2 3

M M1
3 .

M M1
3 .
 L1
L2
l3

f1 f2 f3
F 1,2,3

3 1 3 5 1 3 K1 K3 K2
1 5 5

K3 K2
k1
2 4 6 6
2 4 6 2 4

OL

OL

M
W1 V2 3 .

V1 M U2
3 .
U1 W2

1.1.2 Gambar diagram Kontrol/kerja

+24V 1 2
1

S0
3 7 8 9 10 11 12
2
3

S1

4
1 1 1 1

K3 3 K1 K2 K3

2 K1 2 2 2
1
4
K1
3 3 3
2
K2

K1 K2 K3

1 4 4 4
4 3
KTIMER 1

2 K2

2
A1 A1
A1 A1 K3 K1
KTIMER 5 K2 A2 A2

A2 A2

0V

2 2 10 2 7
13 11 8
1.1.3 Gambar Instalasi

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM

Dalam percobaan ini, diharapkan praktikan dapat :
- Menjelaskan cara kerja menjalankan motor dengan sistem Y-
- Menganalisa proses starting dari hubungan bintang ke delta;
- Menyebutkan aplikasi sistem ini.
 BAB 2
ALAT DAN BAHAN

2.1 DAFTAR PERALTAN

1. ML, 3 phase squirrel cage motor.
2. Contactor with bimetal relay.
3. K1, K2, K3, Contactor
4. So, S1, push button switch
5. Connection leads
6. Tang ampere
7. Multimeter
 BAB 3
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 LANGKAH KERJA

Instalasi sesuai dengan gambar 3.1.1 dan 3.1.2
+24V 1 2
1

S0
3 7 8 9 10 11 12
2
3

S1

4
1 1 1 1

K3 3 K1 K2 K3

2 K1 2 2 2
1
4
K1
3 3 3
2
K2

K1 K2 K3

1 4 4 4
4 3
KTIMER 1

2 K2

2
A1 A1
A1 A1 K3 K1
KTIMER 5 K2 A2 A2

A2 A2

0V

2 2 10 2 7
13 11 8

(gambar 3.1.1 diagram control)

L1
L2
l3

f1 f2 f3
F 1,2,3

3 1 3 5 1 3 K1 K3 K2
1 5 5

K3 K2
k1
2 4 6 6
2 4 6 2 4

OL

OL

M
W1 V2 3 .

V1 M U2
3 .
U1 W2

(gambar 3.1.2 diagram daya)

 BAB 4
DATA DAN ANALISA

4.1 DATA PERCOBAAN

Tabel kebenaran dan flowchart
S0 S1 K1 K2 K3 KT H1 H2 H3 M1 M2 M3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1
0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
M3
M2
M1
H3
H2
H1
KT
K3
K2
K1
S1
S0
*KETERANGAN: timer disetting 5 detik
4.2 ANALISA DATA
Saat saklar S1 ditekan maka arus akan mengalir menuju kontaktor K2 dan Ktimer
melwati kotak bantu NC dari K1, K3, dan Ktimer sehingga kontaktor K2 bekerja. Karena
kontaktor K2 bekerja maka kotak bantu NC K2 akan menjadi open dan kotak bantu NO K2
menjadi closed dan membuat arus mengalir menuju kontaktor K1 dan membuat kontaktor
K1 bekerja. Proses ini disebut starting star, pada operasi ini yang bekerja kontaktor K1 dan
K2. Karena kontaktor Ktimer telah disetting 5 detik maka setelah 5 detik kontaktor Ktimer baru
akan mulai bekerja. Saat Ktimer bekerja maka kotak bantu NC dari Ktimer akan menjadi open
sehingga memutus arus menuju kontaktor K2 dan Ktimer membuat kotaktor K2 dan Ktimer
berhenti bekerja. Kontaktor K1 tetap bekerja sehingga arus dapat mengalir melawti kotak
bantu NO K1 yang telah tertutup menuju kontaktor K3 sehingga membuat kontaktor K3
bekerja. Proses ini berganti dari star menjadi delta, pada operasi delta yang bekerja
kontaktor K1 dan K3.
Kemudian rangkaian diteruskan menjadi seperti pada gambar 3.1.2 dengan
mengganti motor dengan lampu. Proses kerjanya sama dengan rangkaian pada gambar
3.1.1. Pada saat operasi bintang bekerja lampu akan menyala redup dan setelah 5 detik
maka akan berganti menjadi operasi delta. Pada operasi delta lampu menyala lebih terang
disbanding operasi delta. Dari kejadian ini dapat dilihat bahwa arus pada operasi delta lebih
besar dibanding operasi star.
 BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
 Istart yang digunakan oleh oprasi motor delta lebih besar dari pada Istart yang
digunakan oleh oprasi motor bintang. Selain itu, Inormal pada rangkaian delta juga
lebih besar dari pada Inormal pada rangkaian bintang. Sehingga, dalam pemakaiannya
rangkaian bintang delta harus dipadukan.
 Penggunaan rangkaian star dapat digunakan pada saat menghidupkan motor
(starter) Istarting yang digunakan tidak langsung ke arus yang besar. Karena arus yang
besar dapat merusak komponen – komponen yang ada pada motor
 Penggunaan rangkaian delta dapat digunakan pada saat motor telah hidup (bekerja)
agar tenaga yang dihasilkan besar, Maka penggunaan rangkaian star delta dapat
digunakan untuk meredakan tegangan awal dan menghasilkan tenaga yang besar.
 Aplikasi pemakaian sistem operasi star-delta adalah pada mesin gerinda, mesin bor,
kipas angin, dan lain sebagainya yang membutuhkan soft starting motor dan
setelahnya menggunakan daya yang sangat besar.

5.2 SARAN

 Rangkailah rangkaian sesuai dengan yang ada di jobsheet, dan jangan lupa
perhatikan aspek keselamatan kerja, kerapian dalam merangkai, dan efisiensi dalam
pemakaian kabel.
 Karena praktikum ini berhubungan langsung dengan sumber listrik,yang perlu
diperhatikan adalah ketika hendak merangkai rangkaian sebaiknya jangan
hubungkan dulu dengan sumber arus listrik. Tetapi setelah anda benar – benar yakin
bahwa rangkaian tersebut telah sesuai dengan yang ada di jobsheet barulah
hubungkan dengan sumber aruslistrik
 Perhatikanlah keselamatan manusia, alat – alat yang digunakan dalam praktikum,
dan peralatan yang digunakan agar tidak terjadi kecelakaan kerja