Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dama Wulan Harahap

NIM : 0301173487

Jurusan : PAI-5 Sem VI

Mata Kuliah : Metode Penelitian Tindakan Kelas

Masalah

1. Pengertian Masalah

Setiap individu atau kelompok (organisasi) tidak terlepas dari sesuatu masalah dalam
kehidupan ini; dan setiap orang atau kelompok akan mencari jalan keluar atau solusi
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya, baik yang dilakukan sesuai dengan
pengalaman maupun penyelesaiannya melalui kajian-kajian ilmiah atau penelitian ilmiah.
Dari pernyataan di atas, timbullah pertanyaan apakah sebenarnya masalah itu ?
Menurut  Setyosari Punaji H, “masalah adalah keadaan atau kesenjangan antara
harapan dan kenyataan. Masalah sebagai gap antara kebutuhan yang dinginkan
dan kebutuhan yang ada”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan
bahwa :“masalah adalah sesuatu hal yang harus dipecahkan”.  Menurut (John
Dewey, 1993; dan Kerlinger, 1986) dalam Sukardi, bahwa : Permasalahan diartikan
sebagai sesuatu yang menghalangi tercapainya tujuan. Permasalahan adalah
sesuatu yang dijadikan target yang telah ditetapkan oleh peneliti, tetapi karena
sesuatu hal target tidak dapat tercapai. Permasalahan adalah jarak antara
sesuatu yang diharapkan dengan sesuatu kenyataan yang ada.
Menurut  Suharputra  Uhar: masalah secara sederhana sering diartikan sebagai
kesenjangan antara apa yang ada (Das sein) dengan apa yang seharusnya (Das
sollen). Masalah sebagai situasi atau keadaan yang saat kita mengalami tidak
memiliki cukup informasi untuk menjawab suatu pertanyaan  atau saat kita
mengalami bahwa pengetahuan yang kita miliki kacau balau sehingga tidak
mampu menjawab persoalan yang sedang kita hadapi.
Dari beberapa definisi di atas, dapat menyimpulkan bahwa masalah adalah sesuatu
yang menghalangi tercapainya tujuan yang harus diupayakan untuk menyelesaikannya
melalui suatu proses yang dilakukan secara sistematis. Sebelum melakukan penelitian,
peneliti harus memilih dan memilah problematika atau masalah yang ditemuinya, apakah
masalah tersebut benar-benar permasalahan yang layak diteliti dan memenuhi kriteria
penelitian ilmiah atau tidak. Misalnya memenuhi ciri-ciri dapat diukur dengan instrument
penelitian, sering ditemui di lapangan dan mempunyai manfaat yang berguna bagi
masyarakat dan bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
2.   Kriteria Dalam Mengidentifikasi Masalah Penelitian
Sebagaimana telah diutarakan dalam bagian pendahuluan bahwa tidak semua masalah
dapat diselesaikan melalui suatu penelitian ilmiah.Masalah yang diteliti dan diselesaikan
atau mendapatkan jawaban setelah melalui suatu kajian dan penelitian ilmiah adalah
masalah-masalah yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu.
Setiap orang yang akan melakukan penelitian ilmiah, terlebih dahulu harus
mengidentifikasi masalah yang akan diteliti. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
merupakan hal yang sangat penting, karena rumusan masalah harus disesuaikan dengan
jenis penelitian yang akan dilakukan. Misalnya penelitian kuantitatif, kualitatif, studi
pustaka, eksperimen, historis dan lain sebagainya. Menurut Kasiram Moh. Masalah dapat
dibedakan menjadi beberapa macam yaitu : “masalah deskriptif, korelatif, analitik atau
kausal, fungsional, komparatif, dan asosiatif”. 
 Masalah deskriptif yaitu, bila kejadian itu belum jelas, belum bisa digambarkan
atau dilukiskan  dengan gambling fenomenanya seperti apa adanya.
 Masalah korelatif yaitu bila munculnya fenomena itu berkaitan dengan ada
tidaknya hubungan  antara dua factor (variabel) atau lebih.
 Masalah analitik atau kausal yaitu bila adanya fenomena itu adalah hasil dari
proses sebab akibat.
  Masalah fungsional , terjadi bila kita dihadapkan pada pilihan mana yang lebih
baik dari dua alternatif.
 Masalah asosiatif ialah suatu permasalahan yang berhubungan antara dua variabel
atau lebih.
Ada tiga macam hubungan yaitu hubungan simetris, hubungan kausal dan
hubungan interaktif. Hubungan simetris yaitu suatu hubungan dua variable atau lebih
yang bersifat kebersamaan. Hubungan kausal yaitu hubungan yang bersifat sebab
akibat, jadi ada variable dependen dan independen. Sedangkan hubungan interaktif,
yaitu hubungan yang saling mempengaruhi antara satu variabel dan variabel lainnya.
Referensi :
Sukardi, 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta, Bumi Aksara, Cet ke-12
Setyosari Punaji H, 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta,
Kencana Persada Group, Cet 1
Timp Pustaka Phoenix, 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta. Media Pustaka

Anda mungkin juga menyukai