Anda di halaman 1dari 2

Nama : Zarfa Shabira

NIM : 1909451
Prodi : Pendidikan Teknik Aesitektur
Matkul : Desain Penelitian

TUGAS 1

1. Ringkasan konsep masalah penelitian dan karakteristiuknya dan Menyusun pertanyaan


penelitian

Masalah dalam penelitian adalah pernyataan mengenai keterkaitan antara dua atau
lebih variabel yang penemuan jawabannya dilakukan dengan melakukan bukti-bukti
empirik.

Masalah adalah kesenjangan (gap) antara harapan (das solen) dengan kenyataan (das
sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara yang seharusnya dengan yang
ada. Penelitian dimaksudkan untuk menutup kesenjangan. Kesenjangan masalah
menimbulkan kebutuhan untuk menutupnya dengan mencari jawaban atas pertanyaan
yang menimbulkan kesenjangan. Kegiatan menutup kesenjangan dilakukan dengan
penelitian. Dengan kata lain, penelitian mencari suatu jawaban yang belum diketahui,
memenuhi kebutuhan yang belum tersedia, dan menyediakan yang belum ada.
Penelitian di harapkan dapat memecahkan masalah atau setidak-tidaknya memperkecil
kesenjangan.

Masalah penelitian dapat timbul dari berbagai macam antara lain; Pengalaman pribadi,
dedukasi dan teori, membaca buku, keadaan sosial politik dan situasi praktis.

 Pengalaman pribadi, yaitu dapat menjadi sumber masalah penelitian sangat baik,
khususnya bagi peneliti pemula.
 Dedukasi dari teori pendidikan dan teori tingkah laku, juga merupakan sumber
permasalahan yang baik.
 Membaca buku. Sumber permasalahan lainnya adalah membaca literatur yang
menarik perhatian peneliti, menarik dapat dilihat dari segi keterkaitan dengan
bidang keahliannya atau dengan isu-isu tersebut telah menjadi polemik di
tengah-tengah masyarakat.

Menyusun Pertanyaan Penelitian

Langkah 1: Identifikasi Area Masalah yang Luas.

Saat berdiskusi dan membaca tentang topik, cari aspek-aspek yang belum dieksplorasi
dan bidang-bidang yang menjadi perhatian. Tujuan peneliti adalah untuk menemukan
celah yang dapat diisi oleh kerja penelitian.
Penelitian teoritis berfokus pada pengembangan pengetahuan dan pemahaman
daripada berkontribusi langsung terhadap perubahan. Peneliti dapat mengidentifikasi
masalah penelitian dengan membaca penelitian terbaru, teori dan debat tentang topik
yang dipilih untuk menemukan celah dalam apa yang saat ini diketahui.

Peneliti mungkin mencari:

1. Sebuah fenomena atau konteks yang belum diteliti secara seksama;


2. Kontradiksi antara dua atau lebih perspektif;
3. Situasi atau hubungan yang tidak dipahami dengan baik;
4. Pertanyaan yang mengganggu yang belum diselesaikan.

Masalah teoretis sering kali memiliki konsekuensi praktis, tetapi mereka tidak terfokus
pada penyelesaian masalah langsung di tempat tertentu (meskipun peneliti mungkin
mengambil pendekatan studi kasus untuk penelitian).

Langkah 2: Pelajari Lebih Lanjut tentang Masalahnya.

Selanjutnya, peneliti harus mencari tahu apa yang sudah diketahui tentang masalah
tersebut, dan menunjukkan dengan tepat aspek yang akan ditangani oleh penelitian ini.

Konteks dan latar belakang:

1. Siapa yang terkena dampak masalah?


2. Apakah ini sudah menjadi masalah sejak lama, atau ini merupakan masalah yang baru
ditemukan?
3. Penelitian apa yang sudah dilakukan?
4. Apakah ada solusi yang diajukan?
5. Apa perdebatan saat ini tentang masalah tersebut, dan menurut peneliti apa yang
hilang dari mereka?

Spesifisitas dan relevansi:

1. Tempat, waktu dan / atau orang tertentu apa yang akan difokuskan oleh peneliti?
2. Aspek apa yang tidak bisa diatasi oleh peneliti?
3. Apa akibatnya jika masalahnya tidak teratasi?
4. Siapa yang akan mendapat manfaat dari menyelesaikan masalah?

Anda mungkin juga menyukai