Anda di halaman 1dari 10

M-IX

UJI KONSOLIDASI

9.1 Tujuan Pengujian


Dalam pengujian uji kuat tekan ini bertujuan untuk mengukur :
1. Untuk mengetahui cara kerja alat uji konsolidasi
2. Untuk mengetahui nilai 2Ho pada uji konsolidasi
3. Untuk mengetahui nilai void ratio

9.2 Landasan Teori


9.2.1 Mekanika Batuan
Mekanika batuan merupakan cabang ilmu geomekanika. Mekanika
batuan ini merupakan suatu ilmu yang membahas tentang sifat-sifat mekanik dan
massa batuan. Sedang dengan kata lain mekanika batuan adalah suatu ilmu
yang mempelajari prilaku batuan yang berada didaerahnya untuk mengendalikan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan batuan. Hal ini bisa menyebabkan
mekanika batuan ini bisa dominan dalam bidang operasi pertambangan seperti
pekerjaan pembuatan terowongan, pemboran penggalian dll. Sedangkan batuan
itu sendiri merupakan suatu senyawa padat anorganik yang tersusun oleh
kumpulan berbagai macam mineral yang terbentuk secara alamiah di alam.
9.2.2 Mekanika Tanah
Mekanika tanah merupakan cabang ilmu dari geomekanika dimana
mekanika tanah khusus mempelajari tentang perilaku tanah serta sifat yang
diakibatkan oleh adanya tegangan dan regangan yang disebabkan pleh gaya-
gaya yang bekerja pada tanah itu sendiri. Hal ini berkaitan dengan struktur pada
tanah serta bahan yang terdapat pada tanah tersebut. Karena tanah merupakan
hasil dari pelapukan bebatuan. Mekanika tanah berperan penting dalam
pertambangan karena digunakan untuk jalan pada tambang yang dominan di
lalui oleh kendaraan-kendaraan berat.

IX - 1
9.2.3 Uji Konsolidasi
Konsolidasi merupakan sebuah proses dimana tanah mengalami
kompresi yang disebabkan oleh beban dalam suatu periode tertentu. Kompresi
ini terjadi karena adanya pengalirwan air yang keluar dari pori-pori tanah. Pada
pengujian pengujian konsolidasi dilakukan pada sampel tanah lempung atau
lanau jenuh dengan interpretasi berdasarkan pada teori Terzaghi. pada
umumnya kompresibilitas tanah berhubungan dengan laju waktu berlangsungnya
pemampatan dan perubahan pada volume yang diakibatkan oleh penghilangan
beban secara temporer. Laju waktu pemampatan dipengaruhi oleh adanya
permeabilitas pada batuan, seperti lempung yang memiliki permeabilitas yang
rendah sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mengeluarkan air yang
berada dalam batu tersebut. Pengujian secara khusus pada batuan ekspansif
dan tanah organik tidak termasuk dalam ruang lingkup penhujian ini.

Sumber: Dhika nr 2017


Gambar 9.1
Alat Uji Konsolidasi

Tujuan dari pengujian konsolidasi adalah untuk menetukan sifat


kemampatan tanah dan karakteristik konsolidasinya yang merupakan fungsi dari
permeabilitas pada tanah, dengan cara memberikan beban secara bertahap
kepada tanah dan mengukur perubahan volume sampel tanah terhadap waktu.
Hasil dari pengujian konsolidasi ini dapat digunakan untuk menghitung
penurunan tanah akibat proses konsolidasi dan secara tidak langsung dapat
digunakan untuk menentukan permeabilitas tanah, k dengan rumus yang
digunakan:
K= mv x ρw x Cv……………..………………(9.1)
Keterangan: k = permeabilitas tanah
Mv = massa pori (gr)
Ρw = massa jenis air( 1gr/cm²)
Cv = koefisien konsolidasi

Sumber: Sangga Pramana 2010


Gambar 9.2
Proses Uji Konsolidasi

Dalam uji konsolidasi ada beberapa definisi yang berkaitan dengan


pengujian ini, diantaranya adalah:
1. Tekanan air pori
Adalah tekanan air pada pori-pori tanah yang disebabkan oleh adanya
pemberian beban seketika. Dengan mengalirnya air dari pori-pori tanah,
tekanan air pori ekses ini akan menurun secara berangsur-angsur, peristiwa
ini disebut dengan disipasi tekanan air pori.
2. Derajat konsolidasi
Adalah rasio antara tekanan air pori yang menurun setelah beberapa waktu
berdisipasi terhadap tekanan air pori-pori selama proses konsolidasi. Derajat
konsolidasi disebut juga sebagai persentase disipasi tekanan air pori.
3. Derajat konsolidasi rata-rata
Adala rata-rata derajat konsolidasi di sepanjang ketinggian contoh tanah.
Dengan ini dapat dibuktikan bahwa derajat konsolidasi rata-rata sama
dengan rasio pemampatan tanah pada saat tertentu terhadap pemampatan
final dari sampel tanah.
4. Kompresi awal
Ialah pemampatan yang terjadi seketika setelah beban diberikan kepada
sampel, sebelum berlangsungnya proses disipasi berlangsung.
5. Konsolidasi primer
Ialah bagian dari kompresi tanah yang disebabkan pengaliran air hingga
seluruh proses disipasi selesai.
6. Konsolidaso sekunder
Ialah pemampatan tanah yang berlangsung setelah proses konsolidasi
selesai.
7. Koefisien konsolidasi
Ialah parameter yang menghubungkan perubahan tekanan air pori akses
terhadap waktu.
Pengujian konsolidasi hanya bisa digunakan untuk q dimensi
saja(arah vertiakal), hali ini disebabkan karena lapisan tanah yang
diberikan beban tidak akan bergerak secara horizontal.
9.2.4 Oven
Sebuah alat yang dapat mengalirkan udara yang sedikit panas pada
sampel sehingga dapat menguapkan air yang berada pada sampel. Oven ini
dapat menjaga temperaturnya direntang 10⁰C sampai 15⁰C di atas suhu kamar.
Suhu maksimal dari oven ini adalah 40⁰C.

Sumber: Ahmad 2017


Gambar 9.3
Oven Pengering

9.2.5 Neraca
Neraca digunakan sebagai alat penimbang sampel untuk mendapatkan
berat dari sampel yang di uji.

Sumber: Ali hamdan 2018


Gambar 9.4
Neraca
Peristiwa konsolidasi dalam uji mekanika tanah merupakan suatu proses
dimana mengalirnya air dalam suatu pori pori tanah yang diakibatkan dan juga
diberi beban sehingga nantinya tanah akan mengalami suatu kompresi dan juga
nantinya volumenya akan berubah menjadi kecil. Pembebanan pada suatu tanah
ataupun lapisan darinbatulempung, nantinya akan menyebabkan suatu pori air
mengalir kearah tekanan yang tentunya lebih rendah dan juga akan
menyebabkan volume batuan menjadi lebih tipis. Pada umumnya biasanya
konsolidasi ini akan berlangsung pada satu arah vertikal saja, dikarenakan suatu
beban tidak dapat bergerak dalam arah horizontal, karena adanya suatu tahanan
berupa tanah disekelilingnya. Dalam keadaan tersebut, aliran dari air akan tetap
berjalan searah vertikal dengan skala waktu tertentu.
Suatu lapisan tanah yang nantinya mengalami tambahan beban di
atasnya, maka air pori nantinya akan keluar dari dalam pori, sehingga tentunya
isi (volume) tanah akan mengecil.
Umumnya pada konsolidasi ini berlangsung hanya satu jurusan saja,
yaitu jurusan vertical, dikarenakan lapisan yang kena tambahan beban dan juga
itu tidak dapat bergerak dalam jurusan horizontal (ditahan oleh tanah di
sekelilingnya).
Dalam keadaan ini biasanya pengaliran air juga berjalan satu jurusan, yaitu
dimana jurusan vertical atau bisa disebut “one dimensional consolidation”
(konsolidasi satu jurusan), dan juga perhitungan dari konsolidasi hampir selalu
berdasarkan teori dari “one dimensional consolidation” ini.

Sumber:sipil.uns.ft ac.id
Gambar 9.5
Alat konsolidasi .
Dalam keadaan ini suatu pengaliran air juga akan berjalan satu jurusan,
yaitu jurusan vertical atau disebut juga dengan “one dimensional consolidation”
(konsolidasi satu jurusan), dan juga perhitungan konsolidasi ini hampir selalu
berdasarkan teori “one dimensional consolidation” ini.
Dalam bidang tekink ada dua hal yang biasanya harus perlu diketahui
mengenai penurunan ini, yaitu :
1.       Besarnya penurunan yang akan terjadi
2.      Kecepatan penurunan

9.3 Alat dan Bahan


9.3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam uji konsolidasi, yaitu :
1. Alat konsolidasi
2. Timbangan ketelitian 0,01 gr
3. oven
4. penggaris
5. stopwatch
6. Sendok semen
9.3.2 Bahan
Dalam percobaaan ini bahan yang digunakan merupakan sampel tanah
dengan ukuran diameter 6,5 cm dan tingginya 2 cm.

9.4 Proesedur Pengujian


Dalam percobaan ini pengujiannya dapat dilakukan dengan cara, yaitu :
1. Siapkan 2 contoh sampel tanah
2. Ukur tinggi dan diameter ring konsolidasi.
3. Ukur tebal gabungan penutup dan batu pori
4. Timbang massa batang (untuk meletakan beban)
5. Ambil contoh tanah dengan diameter yang sama dengan ring
6. Masukan contoh tanah kedalam ring, ratakan permukaan contoh tanah
7. Letakan batu pori bagian bawah lalu isi air sampei setinggi batu pori
8. Tempatkan batu pori pada bagian atas ring sehingga pembebanan
9. Masukan consolidation unit ke dalam peralatan pembebanan
10. Pasang vertical deflection unit untuk mengukur besarnya penurunan vertical
11. Berikan beban 0,25 kg/cm², dan lakukan pembacaan waktu dan
penurunannya
12. Setelah 24 jam pembebanan, lakukan pembacaan dan catat waktunya, lalu
naikan beban menjadi o,5 kg/cm²
13. Untuk berikutnya tambah beban 1,2,3,4 dan 8 kg/cm²
14. Setelah beban 8 kg/cm² diberikan selama 24 jam, kurangi eban sampai 2
kg/cm² selama 4 jam, kemudian baca perkembangannya
15. Kurangi lagi beban sampai 0,1 kg/cm², biarkan selama 4 jam, baca
perkembangannya
16. Selama pengujian lakukan minimal 2 kali pengukuran, lakukan penambagan
beban
17. Setelah pembacaan terakhir dicatat, keluarkan contoh tanah dan ring dari
sel konsolidasi . bersihkan air yang menemperl pada permukaan contoh dan
timbang
18. Keringan kan sampel, dan ukur kadar air
(Supaya lebih jelas bisa di lihat di gambar 9.6)

9.5 Rumus yang Digunakan


Rumus-rumus yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1. Tebal contoh tanah
2H= Z1-Z2-Z3………..…………………(9.2)
2. 2Ho

2Ho= …………….…….…....(9.3)

Keterangan:
M5= massa jenis kering (gr)
SGs= berat jenis tanah (2,576)
Ρw = massa jenis air (1gr/cmᵌ)\
A = luas perrmukaan tanah (cm²)
3. Void ratio

E= ……………………………………(9.4)
4. Koefisien konsolidasi
a. Square root of time fitting method

W= .……….…….…………………(9.5)

Keterangan:
0,848 = time factor 90% konsolidasi
Cv = koefisien konsolidasi (cm²/detik)
H = ½ tinggi benda uji rata-rata (cm)
T90 = waktu untuk mencapai 90% konsolidasi (detik)
b. Logarithm of time fitting method

W= .……….……..…………..……(9.6)

Keterangan:
0,197 = time factor 50% konsolidasi
Cv = koefisien konsolidasi (cm²/detik)
H = ½ tinggi benda uji rata-rata (cm)

T90 = waktu untuk mencapai


DAFTAR PUSTAKA

1. Alby, 2016, “Geomekanika”, academia.edu. Diakses pada tanggal 25


November 2021, pada pukul 21.15 WIB (Word, online)

2. Yudhia Wicaksana, 2015, “Geomekanika”, academia.edi. Diakses pada


tanggal 25 November 2021, pada pukul 21.20 WIB (Word, Online)

3. Utari Berliani, 2018, “Uji Konsolidasi”, academia.edi. Diakses pada tanggal


25 November 2021, pada pukul 21.25 WIB (Word, Online)

4. K Hasna, 2016, “Uji Konsolidasi”, academia.edu. Diakses pada tanggal 25


November 2021, pada pukul 22.00 WIB (Word, Online)

VII - 8

Anda mungkin juga menyukai