LOG LITHOLOGI
Gambar 6.2.
Chart M-N Plot
6.6. PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini dilakukan analisa lithologi logging yang
digunakan untuk memperkirakan lithologi batuan yang dideteksi oleh alat-alat
logging. Dalam memperkirakan lithologi batuan, maka dilakukan pendekatan
yang merepresentasikan dalam bentuk cross plot (plot silang), terutama neutron-
density cross plot dan berbagai plot lainnya (M/N plot oleh Burke et. al (1969)
atau MID plot oleh Clavier dan Rust (1976) dengan menambahkan Sonic Travel
Time untuk mengidentifikasi volume mineral. MID plot adalah sebuah teknik plot
silang yang membantu mengidentifikasi lithologi, gas, dan secondary porosity.
Dari hasil analisia yang telah dilakukan, pada kedalaman 1600 ft
didapatkan harga M =1,008 dan N= 0,513 sehingga dari chart Lithologi 7
didapatkan mineral pembentuk batuan adalah Calcite (Limestone) dengan
secondary porosity (porositas sekunder). Lalu dengan memplot harga ρb = 2,25
gr/cc dan Øcorr = 0,13 didapatkan harga ρmaa = 2,4 gr/cc, tmaa = 0 sehingga
dengan memplotkan kedua harga tersebut pada chart lith.11 matriks
identifikasinya adalah Calcite. Kedua, pada kedalaman 1610 ft, didapatkan harga
M =0,965 dan N= 0,48 sehingga dari chart Lithologi 7 didapatkan mineral
pembentuk batuan adalah Calcite (Limestone) dengan secondary porosity
(porositas sekunder). Lalu dengan memplot harga ρb = 2,26 gr/cc dan Øcorr =
0,12 didapatkan harga ρmaa = 2,39 gr/cc, tmaa = 0 sehingga dengan memplotkan
kedua harga tersebut pada chart lith.11 matriks identifikasinya adalah Calcite.
Sehingga dari hasil M/N plot dan MID plot, dapat digambarkan bahwa dari
interval kedalaman 1600 ft-1610 ft memiliki lihologi batuan yang sama.
Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk mennetukan jenis
lithologi batuan secara detail baik dari mineral pembentuknya, dan matriksnya
melalui data-data kombinasi log neutron-density dan neutron-sonic. Dengan
demikian dapat diperkirakan karakteristik dari batuan pada kedalaman tertentu
baik dari sifat fisik maupun kimianya.
6.7. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, maka didapat kesimpulan
sebagai berikut.
1. a) Kedalaman = 1600 ft
ρb = 2,25 gr/cc
ØNlog = 0,41
tlog = 134 s/ft
M = 1,008
N = 0,513
Øcorr = 0,13
Øs = 0,6
tmaa =0
Mineral = Calcite (Limestone) dengan Secondary Porosity
Matriks = Calcite
b) Kedalaman = 1610 ft
ρb = 2,26 gr/cc
ØNlog = 0,44
tlog = 138 s/ft
M = 0,965
N = 0,48
Øcorr = 0,12
Øs = 0,637
tmaa =0
Mineral = Calcite (Limestone) dengan Secondary Porosity
Matriks = Calcite
2. MID plot dan M/N plot adalah pendekatan yang dilakukan untuk meng
intepretasikan lithologi batuan dari kombinasi log neutron-density dan
neutron-sonic.
3. Dari hasil analisa pada kedalaman 1600-1610 ft memiliki lithologi batuan
yang sama diamana mineral dan matriks pembentuknya adalah Calcite
(Limestone) dengan Secondary Porosity.
4. Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk mennetukan jenis
lithologi batuan secara detail baik dari mineral pembentuknya, dan
matriksnya melalui data-data kombinasi log neutron-density dan neutron-
sonic. Dengan demikian dapat diperkirakan karakteristik dari batuan pada
kedalaman tertentu baik dari sifat fisik maupun kimianya.