Anda di halaman 1dari 15

Dokumen Studi Kelayakan

A.N. Mulyadi
BAB III
ESTIMASI SUMBER DAYA DAN CADANGAN

3.1. Estimasi Sumber Daya


3.1.1. Metoda
Pada perhitungan Sumber Daya di wilayah penyelidikan IUP A.N.
Mulyadi, sebelumnya dilakukan pemboran dangkal untuk mendapatkan data
ketebalan dan sebaran endapan pasir batu yang terdapat di dalam wilayah ijin
usaha pertambangan. Pemboran dilakukan dengan menentukan titik pemboran di
beberapa lokasi endapan pasir batu yang diperkirakan terendapkan disana. Dari
hasil penelusuran sungai yang dilakukan pada saat penyelidikan, didapatkan 9
(sembilan) titik untuk dilakukan pemboran. Masing – masing lokasi tersebut
diharapkan akan mendapatkan informasi ketebalan dan karakteristik pasir yang
ada di lokasi penyelidikan. Penentuan lokasi dan jarak antar titik ditentukan
setelah pengamatan daerah prospek dimana ditentukan jarak antar titik bor sejauh
± 100 m, dengan kedalaman pemboran sekitar 8 m. Alat yang digunakan berupa
pompa sedot/hisap yang biasa juga digunakan pada kegiatan penambangan pasir
di daerah sekitar, diameter lubang hisap 4 inch, dioperasikan oleh 4 orang dengan
pendataan dibantu oleh 1 orang.
Blok prospek pada A.N. Mulyadi memiliki status prospek Advanced
Target dimana pada tahap ekplorasi yang dilakukan telah mendapatkan data
sumber daya tereka. Metode ekplorasi yang dilakukan adalah metode pengeboran
dimana data hasil pengeboran digunakan untuk mengetahui sumber daya pasir
batu yang terdapat di sungai dan mengetahui sumberdaya sedimentasi aktif yang
dapat terendapkan. Jarak antar lubang bor pada A.N. Mulyadi adalah 100 – 150 m
dan metoda estimasi sumber daya menggunakan metoda penampang sumber daya.

Bab III-2
Dokumen Studi Kelayakan
A.N. Mulyadi
Tabel 3.1. Titik Pengeboran Blok Prospek Sumber Daya
No ID Longitude Latitude Z
1 TB-MY-A1 111°46'15,6"E 0°20'27,6"S 6
2 TB-MY-A2 111°46'15,6"E 0°20'27,6"S 6
3 TB-MY-A3 111°46'15,6"E 0°20'31,2"S 6
4 TB-MY-B1 111°46'12"E 0°20'27,6"S 6
5 TB-MY-B2 111°46'12"E 0°20'27,6"S 6
6 TB-MY-B3 111°46'12"E 0°20'31,2"S 6
7 TB-MY-C1 111°46'8,4"E 0°20'27,6"S 6
8 TB-MY-C2 111°46'8,4"E 0°20'27,6"S 6
9 TB-MY-C3 111°46'8,4"E 0°20'31,2"S 6

Penaksiran sumber daya endapan pasir dengan metode contour


berdasarkan Rule of Gradual change digunakan perhitungan luas setiap
penampang yang dibuat memotong sesuai dengan elevasi yang telah ditentukan
perhitungan ini juga tergantung pada ketebalan, panjang, massa jenis endapan
pasir disetiap penampang dan jarak interval setiap penampang. Perhitungan
volume untuk metode contour dapat dilakukan dengan menggunakan rumus mean
area.
Persamaan Mean Area merupakan salah satu persamaan yang digunakan
untuk menghitung volume dari endapan pasir. Persamaan ini digunakan apabila
terdapat dua buah penampang dengan luas S1 dan S2 dengan jarak t.
V = t (S1 + S2)
2
Dimana :
S1 : luas penampang 1 (m2)
S2 : luas penampang 2 (m2)
t : jarak antar penampang (m)
V : volume endapan pasir (m3)

Bab III-2
Dokumen Studi Kelayakan
A.N. Mulyadi

Gambar 3.1. Peta Lokasi Titik Bor Sumberdaya

Bab III-2
Dokumen Studi Kelayakan
A.N. Mulyadi
3.1.2. Parameter Estimasi
Dalam perhitungan potensi endapan pasir di daerah penyelidikan,
digunakan data–data antara lain :
a. Ketebalan lapisan endapan pasir
Ketebalan lapisan endapan pasir didapatkan dari hasil pengukuran profil
lapisan di lokasi penyelidikan, yaitu tebing sungai ataupun tebing hasil galian
penambangan. Selain itu, pengukuran ketebalan juga dilakukan dengan
pemboran dangkal dengan menggunakan hand auger pada daerah – daerah
yang tidak terdapat singkapan. Kedalaman pemboran bervariasi dari
kedalaman 08 – 10 m.
b. Kontur Ketinggian
Kontur ketinggian digunakan untuk menentukan ketinggian di lokasi
penyelidikan dan digunakan untuk analisis besarnya cadangan bahan galian.
Peta topografi yang digunakan adalah peta skala 1 : 10.000 (sebagai peta
dasar).
c. Metode Perhitungan Sumber Daya Yang Sudah Ada Di Lokasi Penyelidikan
Penaksiran sumber daya endapan pasir dengan metode contour
berdasarkan Rule of Gradual change digunakan perhitungan luas setiap
penampang yang dibuat memotong sesuai dengan elevasi yang telah
ditentukan perhitungan ini juga tergantung pada ketebalan, panjang, massa
jenis endapan pasir disetiap penampang dan jarak interval setiap penampang.
Perhitungan volume untuk metode contour dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus mean area.
Persamaan Mean Area merupakan salah satu persamaan yang
digunakan untuk menghitung volume dari endapan pasir. Persamaan ini
digunakan apabila terdapat dua buah penampang dengan luas S1 dan S2
dengan jarak t.
V = t (S1 + S2)
2
Dimana :
S1 : luas penampang 1 (m2)
S2 : luas penampang 2 (m2)

Bab III-2
Dokumen Studi Kelayakan
A.N. Mulyadi
t : jarak antar penampang (m)
V : volume endapan pasir (m3)

d. Perhitungan Sedimentasi Aktif yang akan terendapkan selama kegiatan


penambangan.
Penambahan cadangan akibat sedimentasi aktif dapat terjadi karena
ada erosi permukaan atau erosi tanah lainnya. Material hasil erosi yang terjadi
dapat terendapkan di saluran sungai. Faktor inilah yang membuat sungai
kapuas yang masuk dalam wilayah izin usaha pertambangan mengalami
pendangkalan. Karena hal tersebut, sedimentasi aktif akan dilakukan
perhitungan sebagai bagian dari endapan sungai aktif yang dapat terjadi pada
saat kegiatan penambangan.

Rumus : Qs = 0.0864 x Cs x Q ................ (1) sedimen melayang


Qs (ton/hari) adalah debit sedimen,
Cs (mg/l) adalah kadar muatan sedimen, dan
Q (m3/dt) adalah debit air sungai.
Dalam hal ini muatan dasar (bed load) diperkirakan 20% dari besarnya muatan
layang.

Data yang didapatkan dari hasil penyelidikan lapangan, selanjutnya


diolah baik secara manual maupun secara komputasi. Pengolahan data berasal
dari hasil pengamatan dan pengukuran selama kegiatan Eksplorasi (data
primer) dan literatur-literatur tambahan data pendukung sebagai referensi
penguat data utama (data sekunder). Data ini nantinya akan dianalisa untuk
dijadikan dasar/acuan dalam menentukan atau melaksanakan perencanaan
kegiatan ke tahap selanjutnya.

Bab III-2
Dokumen Studi Kelayakan
A.N. Mulyadi

3.1.3. Jumlah dan Klasifikasi Sumberdaya


Dari pengolahan data primer yaitu data pemboran sebagai ketebalan pasir,
maka didapatkan sumberdaya dan cadangan endapan pasir sungai yaitu :
Tabel 3.2. Perhitungan Sumberdaya di lokasi Usaha A.N. Mulyadi

Sumber Daya
Nama
N Blok / Tereka Tertunjuk Terukur
Luas (Ha)
o Prospe Tonas
k Volum e Volum Tonase Volume Tonase
e (m3) (Ton) e (m3) (ton) (m3) (ton)
SD- 1.2684340
1 MY-1 - - - - 200,942 281,319 1
SD- 1.2631178
2 MY-2 - - - - 158,294 221,612 5
SD- 1.0003882
3 MY-3 - - - - 967 1,354 2

Total 360,204 504,285 3.53194

Dari Tabel diatas, jumlah sumberdaya yang ada pada lokasi IUP A.N. Mulyadi
adalah sebesar 504.285 Ton atau 360.204 m3
- Sumberdaya Sedimentasi Aktif
Adanya penambahan cadangan akibat dari terjadinya pengendapan
material yang terbawa arus akibat proses erosi dan transportasi.
Perhitungan dilakukan karena daerah penyelidikan termasuk sungai
dengan proses sedimentasi aktif, dimana ada kegiatan lain di sekitar
wilayah penyelidikan yang berpotensi sebagai sumber material tambahan.
Rumus : Qs = 0.0864 x Cs x Q .................. (1) sedimen
melayang
Qs (ton/hari) adalah debit sedimen,
Cs (mg/l) adalah kadar muatan sedimen, dan
Q (m3/dt) adalah debit air sungai.
Dalam hal ini muatan dasar (bed load) diperkirakan 20% dari besarnya
muatan layang
Diketahui :
Debit Air : 510,881 m3/detik
Cs : 42 ; 72 ; 76 mg/lt,
Didapatkan dari perhitungan :

Bab III-2
Dokumen Studi Kelayakan
A.N. Mulyadi
Rata – Rata Debit Muatan Melayang : 2.795,54 ton/hari
Rata – Rata Debit Muatan Dasar : 559,11 ton/hari atau 204.074,52
ton/tahun atau 81.629,81 m3/tahun
Berdasarkan kriteria dan klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan
Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku Nomor 4726-2011 maka potensi
keterdapatan mineral dilokasi IUP A.N. Mulyadi dikategorikan sebagai
Sumberdaya Mineral Terukur (Measured Mineral Resource) yaitu
Sumberdaya Mineral yang dinyatakan berpotensi Ekonomis yang dimana
berdasarkan sifat dari endapan pasir batu, kualitas, jumlah dan distribusi datanya
sudah memungkinkan interpretasi yang meyakinkan atas geologinya untuk
mengasumsikan kemenerusan endapannya.

Gambar 3.2. Hubungan antara Hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral dan


Cadangan Mineral

3.2. Estimasi Cadangan


3.2.1. Metoda
Pada saat perhitungan cadangan tidak dilakukan pemetaan batimetri dasar
sungai. Perhitungan dilakukan berdasarkan titik uji bor yang dilakukan dengan
jarak tertentu untuk mengetahui seberapa besar endapan bahan galian pasir batu
yang tersedia. Di wilayah eksplorasi sendiri rata rata kedalaman sungai berkisar
antara 8-10 m.

Bab III-2
Dokumen Studi Kelayakan
A.N. Mulyadi

3.2.2. Parameter Estimasi


Untuk menghitung cadangan diperlukan data-data sebagai berikut :
 Data ketebalan endapan pasir (data pemboran)
 Debit Sungai dan Muatan Sedimen

Untuk memperoleh data tersebut A.N. Mulyadi telah melakukan


penyelidikan eksplorasi langsung dengan metode pemboran menggunakan pompa
slurry, pengukuran debit dan muatan sedimen. Dari kegiatan tersebut akan
dihasilkan beberapa data yang dapat digunakan untuk menghitung cadangan
diantaranya :
 Cadangan endapan pasir yang sudah ada di sungai
 Estimasi cadangan sedimentasi aktif yang dapat terendapkan
kemudian

Perhitungan cadangannya didasarkan pada pemboran menggunakan mesin


sedot mini (Jack Pump Mini) yang telah dimodifikasi sehingga gambaran
ketebalan dari endapan Pasir batu ini dapat diketahui, setelah dilakukan pemboran
selanjutnya direkonstruksi dengan metode penampang sayatan yang dibagi dalam
lima belas blok. Total sayatan penampangnya adalah 15 sayatan dengan jarak
persayatan adalah 100 m.

3.2.3. Jumlah dan Klasifikasi cadangan


Perhitungan yang dilakukan dengan metoda pemboran menghasilkan
beberapa perhitungan yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.3. Data Lokasi Pengeboran Cadangan
No ID Longitude Latitude Z
1 TB-MY-A1 111°46'15,6"E 0°20'27,6"S 6
2 TB-MY-A2 111°46'15,6"E 0°20'27,6"S 6
3 TB-MY-A3 111°46'15,6"E 0°20'31,2"S 6
4 TB-MY-B1 111°46'12"E 0°20'27,6"S 6
5 TB-MY-B2 111°46'12"E 0°20'27,6"S 6
6 TB-MY-B3 111°46'12"E 0°20'31,2"S 6
7 TB-MY-C1 111°46'12"E 0°20'27,6"S 6
8 TB-MY-C2 111°46'12"E 0°20'27,6"S 6
9 TB-MY-C3 111°46'12"E 0°20'31,2"S 6
10 TB-MY-D1 111°46'12"E 0°20'27,6"S 6
11 TB-MY-D2 111°46'12"E 0°20'27,6"S 6
12 TB-MY-D3 111°46'12"E 0°20'31,2"S 6
13 TB-MY-E1 111°46'8,4"E 0°20'27,6"S 6
14 TB-MY-E2 111°46'8,4"E 0°20'27,6"S 6
15 TB-MY-E3 111°46'8,4"E 0°20'31,2"S 6
Bab III-2
Dokumen Studi Kelayakan
A.N. Mulyadi

Gambar 3.3. Peta Lokasi Titik Bor Cadangan

Bab III-2
Dokumen Studi Kelayakan
A.N. Mulyadi

Bab III-2
Dokumen Studi Kelayakan
A.N. Mulyadi
Gambar 3.4. Peta Penampang Cadangan

Bab III-2
Dokumen Studi Kelayakan
A.N. Mulyadi

Gambar 3.5. Penampang Pemboran

Bab III-14
Dokumen Studi Kelayakan
A.N. Mulyadi
Tabel 3.4. Perhitungan Cadangan

Target Blok Target Produksi Umur


Loose Factor Ketebalan Volume Pasir BJ Pasir
No. Produksi Penambangan ( Tertambang ( m3 / Tonase (Ton) Tambang
(%) Pasir (m) (m3) (ton/m3)
(m3) m2 ) Tahun ) (Tahun)

1 15000 1580.9626 2% 6.00 9,485.78 1.40 9,296 13,014.48 0.6


2 15000 1580.9626 2% 6.00 9,485.78 1.40 9,296 13,014.48 0.6
3 15000 1580.9626 2% 6.00 9,485.78 1.40 9,296 13,014.48 0.6
4 15000 1893.4439 2% 6.00 11,360.66 1.40 11,133 15,586.83 0.7
5 15000 1893.4439 2% 6.00 11,360.66 1.40 11,133 15,586.83 0.7
6 15000 1718.283 2% 6.00 10,309.70 1.40 10,104 14,144.91 0.7
7 15000 1264.6563 2% 6.00 7,587.94 1.40 7,436 10,410.65 0.5
8 15000 1893.4439 2% 6.00 11,360.66 1.40 11,133 15,586.83 0.7
9 15000 1893.4439 2% 6.00 11,360.66 1.40 11,133 15,586.83 0.7
10 15000 2197.3146 2% 6.00 13,183.89 1.40 12,920 18,088.29 0.9
11 15000 2197.3146 2% 6.00 13,183.89 1.40 12,920 18,088.29 0.9
12 15000 1893.4439 2% 6.00 11,360.66 1.40 11,133 15,586.83 0.7
13 15000 1893.4439 2% 6.00 11,360.66 1.40 11,133 15,586.83 0.7
14 15000 1893.4439 2% 6.00 11,360.66 1.40 11,133 15,586.83 0.7
15 15000 1964.2472 2% 6.00 11,785.48 1.40 11,550 16,169.68 0.8
TOTAL 27,338.81 6.00 164,032.86 160,752.21 225,053.09 10.7

Bab III-14
Dokumen Studi Kelayakan
A.N. Mulyadi

Dari Tabel 3.4. diatas dapat dilihat bahwa total cadangan pasir adalah sebesar 164.032,86 m3.

Bab III-14
Dokumen Studi Kelayakan
A.N. Mulyadi
Berdasarkan kriteria dan klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan
Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku Nomor 4726-2011 maka
potensi keterdapatan mineral dilokasi IUP A.N. Mulyadi dikategorikan sebagai
Cadangan Mineral Terbukti (Proved Mineral Reserves) yaitu Cadangan
Mineral yang dinyatakan berpotensi Ekonomis yang dimana berdasarkan sifat
dari endapan pasir batu, kualitas, jumlah dan distribusi datanya sudah
memungkinkan interpretasi yang meyakinkan atas geologinya untuk
mengasumsikan kemenerusan endapannya.

Gambar 3.6. Hubungan antara Hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral dan


Cadangan Mineral

Bab III-14

Anda mungkin juga menyukai